Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Keterampilan Siswa Menulis Surat Dinas Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas V SD Inpres 12 Bajawali

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada Penggolongan Makhluk Hidup Hewan Melalui Media Gambar di SDN Inpres Saiyong

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Beljar IPS Pada Pokok Bahasan Kegiatan Jual Beli Di Kelas III SDN Simdo

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 07 Salule Mamuju Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Penggunaan Peta Konsep Berbantuan LKS pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD Inpres Mantikole

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 3 Kasimbar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 0710 ALIAGA IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR DI SDN INPRES 3 TALISE PALU. Oleh: SETNA ALFRIDA MAKUDJA*

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN GERAK TARI BERDASAR POLA LANTAI DENGAN METODE DISCOVERY. Erlin Sofiyanti

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Sederhana Melalui Media Gambar Seri Di Kelas IV SDN Ginunggung

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Transkripsi:

Penerapan Pembelajaran PKn Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan di SD Inpres 012 Bajawali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran PKn dengan Media Visual untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan pembelajaran PKn dengan Media Visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari hasil ujian formatif pada tahun pelajaran 2013/2014 perolehan nilai rata-rata PKn kelas V semester I adalah 61,78%dan pada semester II 64,5%. Sementara kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 65%. Pembelajaran belum tuntas karena belum mencapai KKM. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas Siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data dikumpulkan melalui lembar aktivitas siswa dan guru, tes hasil tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan yang cukup berarti dari siklus I ke siklus II. Tes hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 66,66% dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada ketuntasan belajar sebesar 100%. Hal ini menunjukkkan persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 33,34%. Hasil daya serap klasikal pada siklus I adalah 72,22% dan siklus II daya serap klasikal adalah 90,88% hal ini menunjukkkan persentase peningkatan hasil belajar IPS dari siklus I ke siklus II sebesar 18,66%. Berdasarkan indikator kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar yang dilakukan dalam dua siklus secara berulang dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas V SD Inpres 012 Bajawali. Kata Kunci: Pembelajaran PKn, Media Visual, Hasil Belajar. I. PENDAHULUAN Mutu Pendidikan di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan dan kenyataan membuktikan bahwa pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Sesuai dengan kenyataan tersebut, peran guru SD 84

sebagai pembimbing sangatlah dibutuhkan karena usia anak-anak SD adalah usia yang masih mudah untuk diarahkan. Setiap siswa khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya, disamping persamaannya. Perbedaan menyangkut: kapasitas intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar setiap siswa baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai siswa itu sendiri. Berdasarkan kondisi yang diamati selama ini pada kelas V SD Inpres 012 Bajawali, sebagian besar siswa terlihat pasif, beberapa siswa cenderung lebih bersifat acuh atau bermain, berbicara dengan siswa lain dalam mengikuti mata pelajaran PKn yang terkesan berisi materi yang cukup banyak. Metode pembelajaran PKn yang umumnya digunakan oleh guru kelas selama ini adalah ceramah dan media utamanya adalah papan tulis. Sehingga metode ceramah yang digunakan pada saat mengajar menitik beratkan pada keaktifan guru, sedangkan siswa cenderung tidak aktif. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses belajar siswa dan proses mengajar guru merupakan keterpaduan yang memerlukan pengaturan dan perencanaan yang seksama sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa akan dapat tumbuh dan terpelihara apabila proses mengajar guru dilaksanakan secara bervariasi, antara lain dengan bantuan media pembelajaran. Media pembelajaran visual merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran PKn sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat dilihat dan dipegang. Kajian Pustaka Media Visual Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Menurut Miarso (2000:5) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan dan 85

kemauan siswa sehingga bisa mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa, selanjutnya menurut Tatang Sastradiharja (dalam Agustina, 2012:11) yaitu: memberi batasan pada media sebagai bentuk fisik teknologi pendidikan yang antara lain berupa kata-kata atau kalimat-kalimat, film, tape, slide, video, dan sebagainya. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media visual adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat media pengajaran yang dapat memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga siswa dapat melihat/menyaksikan secara langsung, mengamati secara cermat, memegang/merasakan bahan-bahan peragaan itu. Pada setiap kali penyajian bahan pelajaran semestinya guru menggunakan media pengajaran, seperti lembaran balik, papan planel, proyektor, dan lain sebagainya. Jadi inti pengajaran visual ini adalah dipergunakan beberapa alat/bahan media pengajaran antar lain melalui gambar-gambar peragaan, foto-foto, dan lain-lain sebagainya. Lebih utama menggunakan benda-benda asli sebagai peraga. Ardiani, (2008:26-27) pada pelajaran PKn, melalui penerapan media visual ini diharapkan pelajaran menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami serta dihayati. Misalnya pengajaran tentang keluarga, seperti : bagaimana cara bersikap kepada orang yang lebih tua dengan cara visual, atau melalui visualisasi peragaan misalnya mengucapkan salam bila bertemu, bersalaman dan menyapa dengan sopan, dapat diterapkan cara bagaimana menghargai sesama. Seseorang yang melakukan proses belajar tentunya ada hasil yang ingin dicapai. Hasil belajar tersebut mencakup proses dan pengalaman secara individu maupun kelompok baik yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah, hasil belajar ini dinamakan prestasi. Poerwadarmita (dalam Marlina, 2010:9) mendefinisikan belajar sebagai hasil yang diperoleh seseorang setelah mengerjakan sesuatu tertentu, atau tinggi rendahnya hasil yang dicapai seseorang dari suatu kegiatan yang dapat diukur dengan alat ukur tertentu. 86

Gagne (dalam Agustina, 2012:14) mengemukakan bahwa belajar adalah: suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkahlaku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi yang diwujudkan perubahan pada diri tersebut, atau keberhasilan yang dicapai siswa baik secara individu atau kelompok terhadap materi pelajaran. Hasil belajar yang diperoleh sangat tergantung pada cara belajar yang efisien yakni belajar yang tepat, praktis, ekonomis, terarah, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada tingkat berfikir inilah dapat diterapkan bahwa dengan menggunakan cara belajar yang efisien akan meningkatkan belajar yang memuaskan (Hamalik, 1990:3). Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran (Marlina, 2010:10). Hasil belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, efektif, psikomotor. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatankegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai dari proses belajar yang dapat diketahui dari pencapaian ketika mengerjakan serangkaian tes hasil belajar. (Agustina, 2012:8). Berdasarkan definisi di atas dapat memberikan gambaran bahwa belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi yang diwujudkan perubahan pada diri tersebut, atau keberhasilan yang dicapai siswa baik secara individu atau kelompok terhadap materi pelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar dalam waktu tertentu yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh melalui evaluasi atau tes. 87

II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres 012 Bajawali. Kelas yang dijadikan objek penelitian yaitu kelas V. Subyek penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SD Inpres 012 Bajawali dengan siswa 18 orang yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dua siklus secara berkelanjutan. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk mengetahui efektifitas tindakan. Pelaksanaan tindakan terintegrasi melalui proses pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1) Observasi Langsung; 2) Tes; dan 3) Analisis Dokumen. Prosedur yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi tentang penggunaan uang maka diadakan evaluasi dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan berupa tes tertulis yang dilaksanakan pada awal pembelajaran maupun akhir pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Model analisis interaktif mempunyai 3 komponen yaitu: (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif selama proses pengumpulan data masih berlangsung. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil dalam menggunakan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa memahami tentang kebebasan berorganisasi. Kriteria yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi adalah sesuai dengan kriteria standar yang diungkapkan di SD Inpres 012 Bajawali. Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu bila diperoleh persentase daya serap individu sama dengan 65% dan tuntas belajar secara klasikal bila diperoleh persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 80%. 88

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tes pra tindakan menunjukkan bahwa dari 18 orang siswa, sebanyak 12 siswa memperoleh nilai di bawah 65 dan 6 siswa memperoleh nilai di atas 65. Nilai rerata 62,55% dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 33,33%. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran dikelas belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada kondisi awal pembelajaran ini, dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Penyebabnya hasil belajar siswa kurang yaitu kurang terjadi interaksi antara guru dan siswa atau sebaliknya karena hanya menggunakan metode ceramah. Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan bahwa masih ada siswa yang kurang memperhatikan yang di ajarkan guru di kelas. Ketika guru menjelaskan pembelajaran kepada siswa banyak yang tidak memperhatikan karena metode yang digunakan masih kurang, siswa terlihat kurang aktif terhadap pembelajaran yang disampaikan guru. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru, hasil analisis tes formatif dan hasil wawancara pada siklus I dan siklus II tampak terjadi peningkatan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media visual cukup efektif diterapkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan daya nalar siswa, kreatifitas dan kemampuan mengkaitkan satu konsep dengan konsep yang lain sehingga berdampak pada hasil belajar yang baik. Pada pembelajaran yang menggunakan media visual, siswa dilatih untuk mengingat, mengungkapkan kembali pengetahuan, membandingkan dan mengambil keputusan. Dalam proses belajar mengajar siswa dibantu untuk mengungkapkan idenya secara jelas melalui kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Siswa menyusun kalimat berdasarkan gambar yang sudah tersedia. Siswa menemukan konsep-konsep baru sehingga mereka menjadi lebih paham dan bersemangat dalam belajar karena mereka mengalaminya sendiri. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 65%. Ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa berada dalam kategori cukup. Hal ini disebabkan karena motivasi siswa dalam mengikuti 89

pembelajaran masih kurang sehingga siswa masih terlihat pasif dan belum berani untuk memberikan menyampaikan pendapat atau pertanyaan terhadap masalah yang diberikan. Pada pertemuan 2 diperoleh persentase nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 80 %, ini menunjukkan aktivitas siswa berada dalam kategori baik dan mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Peningkatan aktivitas siswa disebabkan siswa sedikit lebih aktif dibanding pertemuan sebelumnya walaupun secara keseluruhan proses pendapat yang diungkapkannya masih didominasi oleh guru. Pada siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar sebesar 90 %, ini berarti aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 disebabkan karena siswa lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, hal ini terlihat pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar siswa lebih aktif dalam proses menyampaikan pendapat dan dalam menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS. Selain itu, siswa menjadi lebih paham bagaimana cara menyusun kalimat berdasarkan gambar-gambar (visual) dan mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 65%. Pada siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata aktivitas guru sebesar 97,92 %. dengan kategori sangat baik, ini menunjukkan kenaikan aktivitas guru pada tiap pertemuan. Berdasarkan persentase nilai rata-rata aktivitas guru siklus I dan siklus II menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II disebabkan karena guru terus berusaha untuk meningkatkan motivasi dan bimbingan kepada siswa dengan berbagai perlakuan agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada hasil analisis tes formatif siklus I, diperoleh persentase daya serap klasikal sebesar 72,22% dengan 12 siswa yang tuntas dari 18 siswa. Persentase daya serap klasikal ini sudah maksimal dari indikator keberhasilan yaitu sebesar 65%. Persentase daya serap klasikal pada siklus I ini disebabkan karena motivasi siswa dalam pembelajaran masih kurang sehingga pemahaman siswa terhadap konsep juga belum maksimal. Berdasarkan hasil evaluasi siklus I dilakukan 90

perbaikan pada siklus II dengan meningkatkan hasil belajar dan bimbingan kepada siswa. Perlakuan ini memberikan dampak yang baik, ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dengan persentase daya serap klasikal mencapai 90,88% dengan 18 siswa yang tuntas dari 18 siswa. Persentase peningkatan hasil belajar pada tiap siklus dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I dan siklus II. Skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 72,22 dan skor rata-rata yang diperoleh pada siklus II sebesar 100. Ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Penerapan media visual dapat menghidupkan suasana belajar karena siswa terlibat aktif dalam setiap proses belajar mengajar. Suasana belajar yang mendukung merupakan salah satu motivasi siswa dalam belajar. Model pembelajaran dengan menggunakan media visual, bukan saja membelajarkan siswa tapi juga membelajarkan guru. Guru dituntut untuk bisa sabar dan peka terhadap analogi-analogi yang berbeda dari setiap siswa. Guru harus bisa menerima pemikiran siswa apapun adanya sambil menunjukkan apakah pemikiran itu sejalan atau tidak. Guru harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan siswa yang berbeda. Penggunaan media visual dapat membantu siswa mengingat, memahami, mengolah serta dapat mengemukakan seluruh pengetahuannya mengenai suatu konsep untuk selanjutnya digunakan dalam penyelesaian masalah. Pembelajaran ini cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar karena dapat mengubah kebiasaan siswa belajar yang hanya mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir. Pembelajaran ini juga memiliki kekurangan dimana memerlukan berbagai sumber belajar yang merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Model pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa di kelas V SD Inpres 012 Bajawali. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator kinerja pada siklus I diperoleh 91

persentase ketuntasan klasikal sebesar 66,66% dan daya serap klasikal sebesar 72,22%. Pada siklus II hasil tes formatif menunjukkan siswa yang tuntas individu 18 dari 18 siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100% dan daya serap klasikal sebesar 90,88%. Dari hasil data berdasarkan analisis yang diperoleh tampak bahwa seluruh (100%) siswa menyatakan hasil belajarnya meningkat melalui penggunaan media visual dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi dan evaluasi aktivitas siswa dan guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II mencapai kategori sangat baik, hasil wawancara siklus I dan siklus II menunjukkkan bahwa siswa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Saran Untuk meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan media visual disarankan; bagi guru, dalam proses pembelajaran PKn di kelas guru dapat menggunakan media visual sebagai salah satu media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa; bagi sekolah, intensitas penggunaan media visual perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran di sekolah, tidak hanya dalam mata pelajaran PKn tetapi juga mata pelajaran lain; bagi dinas pendidikan kabupaten, sebagai salah satu penentu kebijkan pendidikan di daerah, dinas pendidikan kabupaten di harapkan dapat mengadakan pelatihan bagi guru sekolah dasar dalam hal penggunaan media pembalajaran PKn. 92

DAFTAR PUSTAKA Agustina, 2012. Pemanfaatan Media Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pelajaran IPS di SDN 015 Kenangan Pasangkayu. Skripsi tidak dipublikasikan. Palu: Universitas Tadulako. Ardiani, 2008. Media Pembelajaran. (online), (http:www.google.co.id. dikses 10 Oktober 2012). Hamalik, 1990. Media Pendidikan. Bandung: Alumni. Marlina, 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn melalui Media Pemberian Tugas di Kelas III SDN 22 Palu. Skripsi tidak dipublikasikan. Palu: Universitas Tadulako. Miarso, 2000. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Ngalim. 93