MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

KORELASI ANTARA PENGAWASAN MELEKAT DAN KOMITMEN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA SAMARINDA

PENGARUH DISIPLIN PEGAWAI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN KERJA DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI DI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

Pengaruh Pengawasan dan Kemampuan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Bagian Otonomi Daerah Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA DAN PENGAWASAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

Linda 1. Abstrak. Kata Kunci: kualitas sumber daya manusia, tunjangan kinerja, pelayanan masyarakat.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KREATIVITAS TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONTRAK DI SEKRETARIAT KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH DISIPLIN, KREATIVITAS DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH DISIPLIN PEGAWAI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH FASILITAS, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR

Imakulata Sulistin Sumbi 1

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH ETOS KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA DI KANTOR KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS TELUK PANDAN KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH PENGAWASAN PEMIMPIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

PENGARUH KONTROL BIROKRASI, PENDIDIKAN PEGAWAI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SANGATTA UTARA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAHAKAM ULU

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN CAMAT DAN KETERAMPILAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA ILIR

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengunakan metode deskriptif korelatif dengan menggunakan metode survei,

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN LONG IKIS KABUPATEN PASER

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KREATIFITAS PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA KANTOR KECAMATAN SANGKULIRANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PEGARUH DISIPLI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI DESA LUNG MELAH KECAMATA TELEN KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

BAB II METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN SEMANGAT KERJA APARATUR TERHADAP KUALITAS PELAYANAN MASYARAKAT DI KANTOR KECAMATAN SUNGAI PINANG

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Ardani 1 Dr. Iman Surya, M.Si 2 Dr. Anwar Alaydrus, M.Si 3

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

PENGARUH PROFESIONALISME PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUTAI BARAT

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

STUDI TENTANG PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

KORELASI MOTIVASI KERJA KARYAWAN DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KOPERASI SERBA USAHA SERAMBI DANA PURWOREJO

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

HUBUNGAN SIFAT KEPEMIMPINAN DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BONTANG. Ricky Noor Permadi 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 010 KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA WAHAU KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para pemimpin dan karyawan PT Wahana Persada

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel yang akan dianalisis dan dibahas terdiri dari satu variabel bebas yakni Gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

Keberadaan Pegawai Negeri di Indonesia bermula sejak bangsa. Indonesia membentuk pemerintahan yang merdeka dan berdaulat pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

PENGARUH SISTEM PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, peneliti menarik

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU

Transkripsi:

ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (1): 66-74 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur Anggi Hermia Putri 1 Abstrak Penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai. Latar belakang dari penelitian ini adalah menurunnya semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Melihat fenomena tersebut, maka penulis mencoba untuk melihat hubungan atau pengaruh motivasi kerja pegawai sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi semangat kerja pegawai. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah pertama, motivasi kerja pegawai ternyata mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja pegawai pada Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Kedua, besarnya pengaruh motivasi kerja pegawai terhadap semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur adalah sebesar 10,7 %. Dengan demikian ada sekitar 89,3% dipengaruhi variabel-variabel atau faktor-faktor lain. Oleh karena itu jika ada penelit yang ingin meneliti semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur sebaiknya menggunakan variabel lain diluar variabel motivasi kerja pegawai. Kata Kunci: motivasi kerja, semangat kerja, pegawai, Kantor Camat Sangatta Selatan, Kutai Timur Pendahuluan Kondisi birokrasi Indonesia di era reformasi saat ini bisa dikatakan belum menunjukan arah perkembangan yang baik, karena masih banyak ditemukan birokrat yang arogan dan menganggap rakyatlah yang membutuhkannya, praktik KKN yang masih banyak terjadi, dan mentalitas birokrat yang masih jauh dari harapan. Untuk melaksanakan fungsi birokrasi secara tepat, cepat, dan konsisten guna mewujudkan birokrasi yang akuntabel dan baik. Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistempenyelenggaraan pemerintahan terutama 1 Mahasiswa semester akhir pada Program S1 Pemerintahan Integratif, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: anggihermia@gmail.com

motivasi kerja pegawai di Sangatta Selatan (Putri) menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Mealui reformasi birokrasi, dilakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah dimana uang tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga reformasi birokrasi menjadi tulang punggung dalam perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan pegawai merupakan sesuatu yang sangat penting atau sebagai penggerak utama dalam melayani masyarakat. Untuk dapat meningkatkan semangat kerja pegawai, suatu organisasi harus dapat memberikan kepuasan atau dengan cara memberikan pemenuhan kebutuhan pegawai. Dengan hal ini akan memberikan dorongan untuk para pegawai dalam melaksanakan tugasnya yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal. Dengan adanya semangat kerja maka akan menghasilkan kinerja yang memuaskan. Semangat kerja merupakan sikap atau perilaku individu untuk melakukan suatu pekerjaan dengan bergairah, penuh kesukarelaan,disiplin, dan bekerjasama dengan pimpinan atau rekan kerja dengan baik. Jika motivasi pegawai rendah maka tidak menutup kemungkinan semangat kerja juga akan rendah. Dengan melihat definisi diatas pada hakekatnya di Kantor Camat Sangatta Selatan semangat pegawai masih rendah, hal ini penulis amati di Kantor Camat Sangatta Selatan bahwa yang membuat semangat kerja rendah yaitu kurangnya ketegasan dari pimpinan untuk mendorong pegawai beprestasi, banyaknya pegawai yang tidak taat pada aturan. Hal ini lah menjadikan semangat pegawai dalam bekerja rendah dan akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut tentunya merupakan hal-hal yang tidak diinginan oleh masyarakat selama ini, khususnya masyarakat yang ada diwilayah Kecamatan Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya pelayanan prima yang dilakukan oleh pegawai Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Untuk tercapainya semangat kerja pegawai, maka pegawai harus diberikan motivasi dalam bekerja. Artikel ini memakai data-data dari penelitian lapangan yang penulis lakukan. Data-data yang dikumpulkan selama kurang lebih 2 minggu dengan analisis kuantitatif. Agar analisis ini mempunyai pijakan teoritis, pada bagian berikut akan dibahas terlebih dahulu kerangka dasar teori/konsep. Kerangka Dasar Teori Motivasi Kerja Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dapat dinyatakan bahwa motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Karena itulah terdapat perbedaan dalam kekuatan motivasi yang ditunjukkan olehseseorang dalam menghadapi situasi tertentu dibandingkan dengan orang-orang yang lain 67

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 5, Nomor 1, 2017: 66-74 menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukkan dorongan tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang berlainan pula. Pemberian motivasi berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional. Tersirat pada pandangan ini ialah bahwa dalam tujuan dan sasaran organisasi tercakup tujuan dan sasaran pribadi para anggota organisasi yang diberi motivasi tersebut. Secara populer dapat dikatakan bahwa pemberian motivasi hanya akan afektif apabila dalam diri para bawahan yang digerakkan itu terdapat keyakinan bahwa dengan tercapainya tujuan dan diberbagai sasaran organisasi tujuan pribadipun akan ikut pula tercapai. Berikut ini adalah contoh faktor-faktor motivasional yang internal, baik yang positif maupun yang negatif dan faktor-faktor motivasional yang ektrinsik, juga yang bersifat positif maupun negatif. Seseorang yang berhasil menunaikan kewajibannya dengan sangat memuaskan memperoleh dorongan positif untuk bekerja lebih keras lagi dimasa yang akan datang sehingga ia meraih keberhasilan yanng lebih besar dalam kariernya. Jelas motivasinya bersifat positif. Akan tetapi sebaliknya, jika seseorang kurang berhasil melakukan tugasnya sehingga mendapat teguran atasnnya, teguran itu yang merupakan faktor motivasional yang negatif, oleh yang bersangkutan dijadikan dorongan untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahannya sehingga di masa depan kekurangberhasilan itu tidak terulang kembali. Contoh faktor motivasional eksternal yang sifatnya positif adalah seorang pimpinan memberikan pujian kepada seorang pegawai yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik disertai dengan penghargaan dan hadiah berupa uang, misalnya. Dengan hal ini demikian seorang pemimpin memberikan dorongan bagi pegawai yang bersangkutan dan karena dorongan itu diharapkan lebih giat meningkatkan prestasi kerjanya. Dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya motivasi merupakan suatu proses psikologis yang sangat fundamental sifatnya. Akan sangat sukar menyanggah bahwa motivasi merupakan proses yang amat penting dalam pemuasan berbagai kebutuhan dan menjamin berbagai kepentingan masyarakat. Memnag benar bahwa pemuasan kebutuhan seseorang tidak dapat dijelaskan dan dipahami semata-mata berdasarkan pemahaman motivasi saja karena memang ada faktor-faktor lain yang turut berpengaruh. Semangat Kerja Menurut Siagian (2003:57) semangat kerja pegawai menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melaksankan tugas dan tanggungjawabnya dalam didalam perusahaan. Semangat kerja dapat dilihat melalui kedisiplinan, kehadiran, ketepatan waktu dan target kerja, gairah kerja dan tanggung jawab. Semangat kerja dapat diukur melalui presensi pegawai di tempat kerja, tanggungjawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan pimpinan atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat produktivitas kerja. 68

motivasi kerja pegawai di Sangatta Selatan (Putri) semangat kerja sangat dipengaruhi oleh sifat/karakter pimpinannya. Dalam hal ini, diharapkan para pimpinan memiliki wawasan yang luas serta pengalaman dalam memimpin agar tercipta suatu koordinasi dan kerja sama antara pimpinan dengan bawahan dalam proses penyelenggaraab pemerintahan. Pimpinan harus bisa menghadapi suatu masalah dengan baik dan berusaha menyelesaikannya dengan melakukan musyawarah dengan bawahan terlebih dahulu agar keputusan yang diambil dapat diterima dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang ada tanpa merugikan pihak manapun. Pasang surutnya (fluktuasi) semangat kerja para tenaga kerja dapat disebabkan oleh faktor-faktor, seperti faktor lingkungan disekitar tempat kerja, pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidangnya dan kurangnya dukungan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan kerja. Hal-hal tersebut harus bisa diatasi oleh masing-masing individu agar kedepannya semangat tersebut bisa terus muncul dalam diri tenaga kerja dan selalu ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang memuaskan serta tercapainya suatu tujuan yang telah dicanangkan. Oleh karena itu untuk meningkatkan semangat kerja pegawai, para pemimpin harus melakukan berbagai macam pendekatan-pendekatan kepada bawahannya yang bersifat membangun, memotivasi dan memberikan dukungan serta mampu menciptakan suatu kerja sama antara pimpinan dengan bawahannya agar muncul rasa semangat yang tinggi dalam diri seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin, sehingga nantinya diperoleh hasil kerja yang optimal dan memuaskan sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Sampel total yang diambil adalah 55 orang yang merupakan seluruh pegawai kantor Camat Sangatta Selatan yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 23 orang, Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) sebanyak 32 orang. Dalam penelitian ini penulis mengambil semua populasi yang ada sebagai sampel dengan menggunakan metode sensus. Penelitian ini bersifat asosiatif dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain : (1) observasi, (2) kuesioner, (3) dokumentasi, (4) penelitian kepustakaan. Adapun pokok-pokok isi kuesioner penelitian ini merupakan indikator dari variabel Motivasi Kerja meliputi : (1) Insentif Material dan non material, (2) Sosial. Variabel Semangat Kerja meliputi : (1) Kerjasama, (2) Disiplin. Untuk menganalisis data yang diperoleh dan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka penulis menggunakan teknik analisis, yaitu (1) korelasi pearson product moment, (2) regresi linear Sederhana, (4) kecermatan prediksi, (5) koefisien penentu atau koefisien determinasi. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert sebagai alat pengukur data. Mengenai kriteria atau skor menurut Singarimbun (1995: 110) masing-masing penelitian ada yang 69

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 5, Nomor 1, 2017: 66-74 menggunakan jenjang 3 (1,2,3), jenjang 5 (1,2,3,4,5) dan jenjang 7 (1,2,3,4,5,6,7). Dalam penelitian ini penulis mengelompokkan jawaban respoden dalam nilai skala 5 jenjang (jawaban a diberi nilai 5; jawaban b diberi nilai 4; jawaban c diberi nilai 3; jawaban d diberi nilai 2 dan e diberi nilai 1). Hasil dan Pembahasan Untuk variabel dalam penelitian ini terdapat indikator sebagai alat ukur yang menjadi isi kuesioner. Untuk indikator motivasi kerja antara lain (insentif material dan non material): pada indikator ini bonus yang diberikan berdasarkan masa jabatan diperoleh hasil jawaban terbanyak tresponden adalah sebesar 78,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini pegawai setuju jika kantor memberikan bonus yang merata kepada masing-masing pegawai berdasarkan masa jabatan atau kriteria pekerjaan pegawai. Indikator insentif prosedur pemberian insentif telah sesuai dengan keinginan pegawai diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 78,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa prosedur pemberian insentif telah sesuai dengan keinginan pegawai. Indikator insentif pada pertanyaan pemberian insentif dapat membuat pegawai merasa dihargai diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 74,55% sehingga dapaat disimpulkan bahwa pemberian insentif membuat pegawai merasa dihargai. Indikator insentif pada pertanyaan pemberian insentif dapat mendorong kegairahan pegawai dalam bekerja diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 60% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif dapat mendorong kegairahan pegawai dalam bekerja. Indikator insentif pada pertanyaan pimpinan selalu memberikan penghargaan kepada setiap pegawai yang bekerja dengan baik diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 43,64% sehingga dapat disimpulkan bahwa pimpinan cukup memberikan penghargaan kepada setiap pegawai yang bekerja dengan baik. Indikator insentif pada pertanyaan penghargaan yang diberikan pimpinan sesuai yang diharapkan pegawai diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 47,27% sehingga dapat disimpulkan bahwa penghargaan yang diberikan pegawai sesuai dengan yang diharapkan pegawai. Indikator insentif pada pertanyaan pemberian insentif non material dapat mendorong semangat dan kegairahan pegawai dalam bekerja diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 63,64% sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian insentif non material mendorong semangat dan kegairahan pegawai dalam bekerja. Untuk variabel motivasi kerja (sosial): untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai bertegur sapa dengan siapa saja yang dijumpainya saat dikantor diperoleh hasil jawaban terbanyak tresponden adalah sebesar 49,09% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camta Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai sering bertegur sapa dengan siapa saja yang dijumpainya saat dikantor. untuk indikator ini pada pertanyaan rekan sekantor 70

motivasi kerja pegawai di Sangatta Selatan (Putri) dapat menjaga hubungan baik dengan rekan sekantor lainnya diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 52,73% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa rekan sekantor pegawai sering menjaga hubungan baik dengan rekan sekantor lainnya. Untuk indikator ini pada pertanyaan rekan sekantor mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada pegawai kantor yang lainnya diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 60% sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa rekan sekantor pegawai sering mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada rekan pegawai kantor yang lainnya. Untuk indikator ini pada pertanyaan rekan kerja peduli terhadap kesulitan pegawai lainnya diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 52,73% Sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa rekan kerja sering peduli terhadap kesulitan pegawai lainnya. Untuk indikator ini pada pertanyaan pimpinan menghargai hasil kerja yang pegawai kerjakan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 63,64% sehingga disimpulkan bahwa pegawai di kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pimpinan menghargai hasil kerja yang pegawai kerjakan. Untuk indikator ini pada pertanyaan pimpinan selalu memberikan dorongan kepada pegawai untuk berprestasi diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 50,91% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pimpinan memberikan dorongan kepada pegawai untuk berprestasi. Untuk variabel semangat kerja (kerjasama): untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai selalu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan pimpinan baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 78,18% sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai setuju jika selalu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan pimpinan baik didalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai menganggap rekan kerja sebagai keluarga diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 70,91% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai setuju jika menganggap rekan kerja sebagai keluarga. Untuk indikator ini pada pertanyaan dalam lingkungan kerja sikap saling menghargai dan menghormati dapat meningkatnkan semangat kerja pegawai diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 63,64% sehingga dapt disimpulkan bahwa pegawai setuju jika didalam lingkungan kerja sikap saling menghargai dan menghormati dapat meningkatnkan semangat kerja pegawai. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai mampu bekerja secara bersama-sama dalam satu tim diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 58,18% sehingga dapat 71

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 5, Nomor 1, 2017: 66-74 disimpulkan bahwa pegawai mampu bekerja secara bersama-sama dalam satu tim. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai mampu berkoordinasi baik antar pegawai maupun dengan pimpinan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 61,82% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Knator Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai mampu berkoordinasi baik antar pegawai maupun dengan pimpinan. untuk variabel semangat kerja (disiplin): untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai wajib hadir setiap hari kerja diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 50,91% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa setuju jika pegawai harus hadir setiap hari kerja. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai harus masuk kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 47,27% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan setuju jika pegawai harus masuk kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai harus selalu pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh instansi diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 49,09% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa setuju jika pegawai selalu pulang kerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh instansi. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai bekerja secara jujur, tertib, cermat dan bersemangat diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 83,64% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa setuju jika pegawai bekerja secara jujur, tertib, cermat dan bersemangat. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai mampu menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai mampu menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik. Untuk indikator ini pada pertanyaan pegawai menggunakan pakaian dinas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan diperoleh hasil jawaban terbanyak responden adalah sebesar 52,73% sehingga dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan berpendapat bahwa pegawai sangat sering menggunakan pakaian dinas sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS Statistics 10.0 diperoleh hasil korelasi pearson product moment antara X dan Y yaitu r = 0,327. Jadi terdapat hubungan antara Motivasi Kerja dengan Semangat Kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur sebesar 0,327. Serta diketahui pula Ftest > Ftabel (6,470 > 4,02) maka korelasi signifikan atau dapat dikatakan Motivasi Pegawai memiliki hubungan yang signifikan dengan Semangat Kerja Pegawai. Selanjutnya analisis regresi linear sederhana yang menunjukkan arah dan kuatnya pengaruh dua variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan perhitungan menggunakan aplikasi SPSS Statistics 10.0 72

motivasi kerja pegawai di Sangatta Selatan (Putri) diperoleh persamaan regresi pada variabel bebas yaitu a = 12,164 dan b = 0,426x maka persamaan regresinya adalah Y = 12,164 + 0,426x.. Diketahui Ftest > Ftabel atau (6,330 > 2,02) sehigga dapat disimpulkan persamaan garis regresi linear tersebut adalah signifikan yang berarti dapat dipakai untuk mengetahui besarnya pengaruh. Besarnya pengaruh dapat dilihat dar nilai b. Dengan nilai koefisien b sebesar 0,426 maka diperoleh ttest > ttabel (2,561>2,004). Maka dengan demikian dapat dikatakan signifikan. Jadi pengaruh motivasi pegawai terhadap semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur adalah signifikan Dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistics 10.0 maka diperoleh hasil perhitungan koefisien penentu = 0,107x 100% = 10,7% ini adalah nilai dari besar pengaruh motivasi kerja pegawai terhadap semangat kerja pegawai di Kantor Camata Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Dengan demikian sisa pengaruh sebesar 89,3% adalah merupakan pengaruh dari variable-variabel lain. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka diketahui bahwa variabel motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Sehingga hipotesis pertama pada penelitian ini H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, motivasi pegawai dapat mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan kewajibannya. Oleh karena itu motivasi perlu diberikan kepada pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur untuk membangkitkan semangat dan kegairahan pegawai dalam bekerja. Untuk meningkatkan semangat kerja pegawai pimpinan perlu cermat dan peka akan kebutuhan pegawai. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk pendorong semangat kerja pegawai yaitu dengan diberikannya insentif. Dengan demikian pegawai akan memiliki semangat untuk melaksanakan kewajibannya dengan baik dan maksimal. Semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar variabel motivasi kerja yang cukup besar presentasinya. Maka sudah selayaknya jika ada peneliti yang ingin meneliti tentang semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur sebaiknya memakai variabelvariabel lain diluar variabel motivasi kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Dengan demikian berdasarkan faktor-faktor tersebut akan dapat ditemukan strategistrategi lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan semangat kerja pegawai di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. 73

ejournal Pemerintahan Integratif, Volume 5, Nomor 1, 2017: 66-74 Daftar Pustaka Siagian, Sondang. 1989. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta P.Siagian, Sondang. 2003.Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : PT. Rineka Cipta P.Siagian, Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta S.P. Hasibuan, Malayu, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara S.P. Hasibuan, Malayu. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. S.P. Hasibuan, Malayu. 2005. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. S.P. Hasibuan, Malayu. 1996. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 74