BAB I PENDAHULUAN. dengan apa adanya (langsung tanpa pengolahan tertentu), dengan begitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktivitas industri akan memberikan dampak terhadap kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain

Pengaruh Aktivitas Masyarakat di pinggir Sungai (Rumah Terapung) terhadap Pencemaran Lingkungan Sungai Kahayan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyediaan air yang aman dan pengelolaan limbah cair memegang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air mempunyai risiko

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan industri di Indonesia semakin pesat, terlebih industri yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

KUESIONER PENELITIAN

PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

1. Menurut bapak/ ibu apakah kegunaan air bagi tubuh kita? a. Melarutkan dan membawa sari-sari makanan, oksigen dan hormon ke. tubuh yang membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

SOAL PENCEMARAN AIR. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Dengan memberi tanda silang (x) pada alternetif jawaban yang tersedia.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit yang paling umum tersebar dan

Air bagi Kehidupan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

1.2 Perumusan Masalah Sejalan dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka pemakaian sumberdaya air juga meningkat.

PENDAHULUAN. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memacu. terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia, namun keberadaannya pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL PRETEST POSTTEST Lingkunganku Tercemar Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga. Indikator Soal Soal No soal

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

Kata Pengantar. Siborongborong, Penulis, Abdiel P. Manullang

Departemen Kesehatan Lingkungan. Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

BAB I PENDAHULUAN. serius. Penyebabnya tidak hanya berasal dari buangan industri pabrikpabrik

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Kuesioner Penelitian

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita

bio.unsoed.ac.id (MCK), maupun pembuangan limbah. Tidak sedikit permasalahan terjadi karena

Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat. Oleh : Dinarjati Eka Puspitasari, S.H., M.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di masyarakat adalah jamban. Jamban berfungsi untuk tempat

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KEKERUHAN DAN KANDUNGAN SEDIMEN DAN KAITANNYA DENGAN KONDISI DAS SUNGAI KRUENG ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang curah hujannya cukup

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat dan adanya hubungan timbal balik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mereka mulai melakukan upaya pengelolaan lingkungan. Pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik dilakukan analisa

BAB. Kesehatan Lingkungan

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

PENDAHULUAN. rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air karena dapat menghasilkan. Rawa adalah sebutan untuk semua daerah yang tergenang air, yang

STUDI TENTANG PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN PEMUKIMAN PENDUDUK DI BANTARAN SUNGAI KARANG MUMUS KELURAHAN BANDARA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Mayang Sari 1, Sidharta Adyatma 2, Ellyn Normelani 2

Disajikan oleh: 1.Michael Ario, S.H. 2.Rizka Adellina, S.H. (Staf Bagian PUU II Subbagian Penataan Ruang, Biro Hukum, KemenPU)

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

BAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya hubungan interaktif antara manusia, perilaku serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bagi manusia, air sangat esensial untuk proses pencernaan, absorpsi dan ekskresi, tetapi air juga rentan terhadap kontaminasi dan pencemaran. Kebanyakan manusia memanfaatkan persediaan air yang dapat digunakan dengan apa adanya (langsung tanpa pengolahan tertentu), dengan begitu beberapa langkah sengaja dilakukan guna menjaga mutu dan kuantitas air untuk masa depan. Sayangnya, sebagian besar air untuk manusia telah tercemar (McKenzie dkk, 2007). Kuantitas air sungai di Kabupaten Tangerang relatif cukup tinggi meskipun terjadi fluktuasi debit aliran yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau, sedangkan kualitasnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di beberapa sungai (Pokja AMPL Kabupaten Tangerang, 2012) Air sungai merupakan kebutuhan yang belum bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat yang berada dalam suatu sistem daerah aliran sungai, sehingga kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari kondisi daerah aliran sungai tersebut, kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat yang tinggal di sekitarnya (Wiwoho, 2005). Peraturan Pemerintah 35 Tahun 1991 tentang Sungai menyebutkan fungsi sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna bagi kehidupan dan penghidupan manusia.

2 Sungai sebagai sumber daya alam merupakan ekosistem perairan yang sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Pada umumnya sungai dimanfaatkan untuk keperluan aktivitas rumah tangga (mandi, cuci, kakus), bahan baku air minum, rekreasi (pemandian), pertanian perikanan, penambangan pasir, transportasi bahkan untuk perindustrian dalam skala kecil maupun besar. Selain itu, sungai menjadi media tempat hidup berbagai jenis tumbuhan, air, ikan, plankton dan makro invertebrata yang melekat di dasar sungai (Soemarwoto, 2006). Perubahan kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak dari hasil buangan dari pengguna lahan, perubahan pola pemanfaaatan lahan menjadi lahan pertanian, tegalan dan permukiman serta meningkatnya aktivitas indutri memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu daerah aliran sungai (Tafangenyasha & Dzinomwa, 2005). Berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air sungai (Suriawiria, 2004). Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang kebadan air (sungai, kali) atau air tanah bahkan tanpa adanya pengelolahan khusus sebelumnya. Sebagai contoh adalah pestisida yang biasa digunakan pertanian, detergen yang digunakan rumah tangga, PCBs yang biasa terdapat pada alat elektronik dan zat kimia lainya yang digunakan industri untuk produknya (Sumantri, 2010).

3 Budiman Chandra (2007), menerangkan bahwa kandungan zat kimia anorganik yang ada dalam air sungai merupakan dampak dari hasil pembuangan air limbah yang tidak menjalani pengolahanya dengan benar sehingga menyebabkan kontaminasi atau pencemaran pada air permukaan dan badan - badan air yang digunakan oleh manusia, mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air, menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobik dan zat anorganik), menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga terjadi penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir. Damin Sumardjo (2006), menerangkan dalam bukunya Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran Bagian Pencemaran Kimiawi bahwa bahan kimia pencemar air tawar dapat digolongkan atas bahan kimia organik dan anorganik, bahan organik ada yang dapat mengalami pemecahan oleh pengaruh mikroorganisme dan oksigen yang terdapat dalam air, tetapi bahan anorganik tidak dapat mengalami pemecahan, misalnya plastik, beberapa jenis detergen dan beberapa jenis pestisida. Limbah cair yang mengandung bahan kimia organik dan anorganik telah banyak mencemari sungai-sungai di Jawa, Sumatera, atau tempat lain. Pertambahan penduduk, pertumbuhan industri, pemunculan teknologi cangih, pemunculan bahan-bahan sintetis baru dan sikap masyarakat yang sangat acuh terhadap lingkungan membuat permasalahan tersebut menjadi besar. Hal ini membuat lingkungan air menjadi tidak cocok bagi kehidupan manusia, keluhan pada kulit dari gatal-gatal, memerah tersasa panas, sampai luka ringan

4 dapat terjadi apabila organ tubuh kita kontak dengan air kotor yang mengandung bahan kimia (Sumardjo, 2006). Masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai merupakan kelompok yang paling beresiko atau rentan terhadap penularan penyakit menular yang disebabkan oleh penyediaan air bersih secara kualitas dan kuantitas belum memadai. Kebiasaan masyarakat untuk buang kotoran di sungai, pembuangan sampah dan air limbah yang belum dikelola dengan baik dan bangunan tempat tinggal belum memenuhi syarat perumahan yang sehat. Hal tersebut merupakan faktor risiko berbagai penyakit menular berbasis lingkungan (Kusnoputranto, 2005). Hasil pemantauan pendahuluan, masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang terbiasa menggunakan air Sungai Cisadane sebagai sarana air bersih untuk mandi, mencuci, bahkan buang air kecil/besar. Padahal dapat dilihat banyak sampah yang terdapat dipinggiran aliran sungai dan menumpuk disela-sela jembatan/pintu air, serta tidak jarang pula terlihat sampah yang mengapung di badan air Sungai Cisadane. Apa lagi mengingat dari hasil pemantauan pemerintah Kabupaten Tangerang yang menyatakan bahwa kualitas airnya menunjukkan adanya indikasi pencemaran di beberapa sungai. Dengan demikian memungkinan terjadinya dampak buruk bagi kesehatan masyarakat yang menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih secara langsung, hal tersebut didukung dengan keluhan yang dialami masyarakat seperti gatal-gatal, kulit memerah dan terasa panas. Hal tersebut diperkuat dengan penyakit kulit (dermatitis)

5 termasuk 10 penyakit terbesar yang ditangani pada Puskesmas Teluk Naga terhitung sejak Tahun 2011. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Batubara (2011) dengan judul Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa mendapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas air sungai dilihat kualitas kimia air sungai Arsen dan Klorida, penggunaan air dilihat lama tinggal di aliran air Sungai Belumai, frekuensi kontak dengan air sungai serta lama kontak dengan air sungai berhubungan dengan keluhan kesehatan kulit dan mata pada pengguna air Sungai Belumai di Kecamatan Tanjung Morawa. Pada penelitian yang dilakukan Purba (2013) dengan judul Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Dan Tindakan Pencemaran Sungai Di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan, mendapatkan hasil dari prilaku higiene pengguna air sungai yang tidak baik, pengguna air sungai mengalami keluhan kesehatan kulit dengan persentase terbesar mengalami gejala gatal-gatal dan ada hubungan signifikan antara dua variabel tersebut. Pada penelitian sebelumnya pula, yang dilakukan Lubis (2012) dengan judul Analisis Kualitas Air Sungai Dan Perilaku Pengguna Serta Kaitanya Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Di Sekitar Sungai Babura Kecamatan Medan Baru, mendapatkan hasil dari penelitian parameter fisik, kimia dan bilogi bila dibandingkan dengan baku mutu, bahwa kualitas air sungai yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Dari seluruh responden, sebanyak 41,1% mengalami keluhan kesehatan kulit.

6 Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan perilaku penggunaan air Sungai Cisadane dan keluhan penyakit kulit pada masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Tahun 2014. B. IDENTIFIKASI MASALAH Masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang yang bertempat tinggal di sekitar dan di pinggiran aliran Sungai Cisadane menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Diduga kuat terdapat kandungan zat kimia anorganik karena terkadang terdapat minyak atau oli yang terlihat pada air sungai yang berwarna kecoklatan tersebut. Terdapat juga beberapa masyarakat yang mengeluhkan gatal-gatal pada kulitnya, kulit yang memerah dan terkadang terasa panas. Limbah cair yang mengandung bahan kimia anorganik telah banyak mencemari sungai. Pertambahan penduduk, pertumbuhan industri, pemunculan teknologi cangih, pertanian, pemunculan bahan-bahan sintetis baru. Gatal-gatal, kulit memerah tersasa panas, sampai luka ringan dapat terjadi apabila organ tubuh kita kontak dengan air kotor yang mengandung bahan kimia (Sumardjo, 2006). Adapun masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan perilaku penggunaan air Sungai Cisadane dan keluhan penyakit kulit pada masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Tahun 2014.

7 C. PEMBATASAN MASALAH Penelitian ini dibatasi pada hubungan perilaku penggunaan air Sungai Cisadane dalam kategori baik dan tidak baik dengan keluhan penyakit kulit pada masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang yang menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih dalam kegiatan sehari-hari yang berusia 10 (sepuluh) tahun ke atas dan mengetahui kandungan bahan kimia anorganik sebagai salah satu agen penyebab. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan masalah yakni Adakah hubungan perilaku penggunaan air Sungai Cisadane dan keluhan penyakit kulit pada masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang?. E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan prilaku penggunaan air Sungai Cisadane dan keluhan penyakit kulit pada masyarakat Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui perilaku masyarakat tentang penggunaan air Sungai Cisadane di Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang.

8 b. Mengidentifikasi kandungan bahan kima anorganik di air Sungai Cisadane di Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. c. Mengetahui tentang keluhan penyakit kulit pada masyarakat di Desa Bojong Renged Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang. F. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Masyarakat Dapat memberikan informasi sebagai masukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya mengenai penyakit kulit dan kesehatan sanitair. 2. Bagi Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan dan wawasan baru serta dapat dijadikan sebagai referensi bahan penelitian pengembangan lebih lanjut. 3. Bagi Universitas Dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan model yang lebih kompleks sebagai penelitian yang baru dilakukan di Universitas Esa Unggul.