Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Nita Pani dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR THE APLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON HEAT AND TEMPERATURE

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 6 NO. 1 pissn : Sari, DP., Djulia, E. eissn : Halaman :

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Anton Jahuda Parhusip dan Eva Marlina Ginting Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Yehuda

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Andri Juliadi *), Tika Septia **), Lucky Heriyanti Jufri **)


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Rizki Andriani dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI APLIKASI TURUNAN

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GUIDED DISCOVERY LEARNING

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA TINGKAT SMA BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMAN 11 MEDAN Oleh : Listri Pardani dan Derlina Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Abstract This study aims to determine the effect of learning model based on the problem of the cognitive achievement of students in a dynamic electrical material in class X Semester II SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016. This research is a quasi experiment. The population in this study were all students of class X Semester II SMAN 11 Medan consisting of ten classes. This research sample was taken two classes of grade X-6 as an experimental class and class X-7 as the control class, each of which amounted to 37 students. Sampling was done by cluster random sampling technique. The instrument band is used to determine the results of students' cognitive learning is a cognitive achievement test in the form of essays. After being given a different treatment experimental class based learning model and grade control problems with conventional learning, result showed the average value of the experimental class pretest was 44.93 and the average value of the control class is 40.20. After pembelajaan given postes finished with an average value of 69.39 experimental class and control class 61.89, t-test, post-test obtained t> table = 3.30> 1.668 and the data obtained both classes of normally distributed and homogeneous. Thus, it was found that cognitive learning outcomes of students who are taught by learning model is based on the problem of having a higher impact than students taught by conventional study on the dynamic electrical materials in Class X SMAN 11 Medan T.P. 2015/2016. Keywords: Problem Based Learning, Cognitive Learning Outcomes. I. Pendahuluan Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Rendahnya daya saing sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1). Berdasarkan data Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke- 64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 127 negara (https://pramithasari27.wordpress.com). Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memperihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu 11

sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009: 5). Dalam proses pentransferan informasi dari guru kepada siswa yang menjadi subjek pembelajaran, seharusnya tidak hanya guru yang aktif memberikan informasi, siswa juga dituntut untuk aktif dalam menerima informasi. Namun fakta dilapangan tidaklah demikian, siswa yang menjadi subjek pembelajaran bersifat pasif saat proses belajar mengajar berlangsung. Seiring dengan hal ini (Arends dalam Trianto 2009: 90), menyatakan : it is strange that we expect student to learn yet seldom teach then about learning, we expect student to solve problems yet seldom teach then about problem solving, yang berarti dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharunya menyelesaikan masalah. Uraian di atas menjelaskan bahwa belajar itu sendiri menjadi hal membosankan bagi siswa. Siswa akan semangat belajar saat pelajaran atau bidang studi yang disukainya. Selanjutnya dari hasil data angket diperoleh semua siswa kelas X mengatakan 50% pelajaran Fisika kurang menarik dan susah dimengerti. Setiap materi pelajarannya membosankan sehingga nilai hasil belajar siswa tersebut tidak memuaskan rata-rata dibawah KKM. 32% diantaranya menyatakan pelajaran fisika biasa-biasa saja dan nilai hasil belajar siswa masih kurang memuaskan ratarata masih sebahagian dibawah KKM. 18% diantaranya menyatakan pelajaran fisika menarik dan menyenangkan dan nilai hasil belajar siswa rata-rata diatas KKM. Selain itu, dari hasil angket semua siswa mengatakan bahwa, 75% Ketika dalam proses belajar mengajar pernah menggunakan media dan model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi hanya menggunakan model pembelajaran konvensional. Salah satu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengubah model pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran yang berpusat pada keaktifan siswa, dimana pada saat ini ada banyak model pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam proses pembelajaran, misalnya adalah model pembelajaran berdasarkan masalah. model pembelajaran berdasarkan masalah termasuk model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya, merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi dan koneksi) dalam memecahkan masalah. Menurut Arends (2008: 42) model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang mengorganisasikan pembelajaran di sekitar pertanyaan dan masalah, melalui pengajuan situasi kehidupan nyata yang otentik dan bermakna, yang mendorong siswa untuk melakukan proses penyelidikan dan inkuiri, dengan menghindari jawaban sederhana, serta memungkinkan adanya berbagai macam solusi dari situasi tersebut. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah keaktifan siswa lebih diutamakan karena kegiatan dalam pembelajaran berdasarkan masalah meliputi pengamatan terhadap masalah, merumuskan terhadap hipotesa, perencanaan penelitian sampai pelaksanaannya, hingga mendapatkan sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban atau pemecahan permasalahan yang diberikan. Berdasarkan uraian di atas, perlu diteliti penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah melalui penelitian berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T. P. 2015 / 2016. II. Metode Penelitian 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan yang beralamat di Jalan Pertiwi No 93, Kecamatan Medan Tembung Kabupaten Deli Serdang dan pelaksanaannya pada Semester II T.P. 2015/2016. 12

2.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016 yang terdiri dari kelas X-1 sampai Kelas X-10 masing-masing kelas sebanayak 37 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (cluster random sampling) dimana setiap kelas memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas X-6 sebagai kelas kontrol dan kelas X-7 sebagai kelas eksperimen. 2.3 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen, yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan akibat pengaruh dari sesuatu yang dikenakan pada subyek yaitu siswa. Pengaruh yang dimaksudkan adalah hasil belajar siswa dengan model pembelajaran yang telah ditentukan dapat dilihat dari hasil jawaban siswa pada tes hasil belajar. 2.4 Prosedur Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan yang berbeda. Satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan kelas lainnya dijadikan kelas kontrol. Untuk mengetahui hasil belajar siswa diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas tersebut. Desain penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini; Tabel 1: Two Group Pre tes Post tes Design Kelas Pretes Perlakuan Postes Eksperimen T 1 X T 2 Kelaskontrol T 1 Y T 2 Keterangan : T 1 = Pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan T 2 = Postes diberikan setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X = Pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah Y = Pengajaran dengan menerapkan model pembelajaran konvensional T 1 = T 2 Dari hasil pretes yang diperoleh dilakukan uji Normalitas, uji Homogenitas dan uji kesamaan rata-rata (uji-t) untuk menentukan apakah data berdistribusi normal, homogen dan tidak ada perbedaaan yang signifikan antara hasil belajar kedua kelas diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah itu kedua kelas diberi postes. Dari hasil postes yang diperoleh dilakukan kembali uji Normalitas, uji Homogenitas dan uji kesamaan rata-rata (uji-t) untuk menentukan apakah data hasil belajar kognitif siswa trgolong normal, homogen dan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kedua kelas yang menginduksi bahwa ada pengaruh atau tidak model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar kognitif siswa. III Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian Data dari hasil penelitian ini berupa hasil belajar siswa yaitu pretes dan postes dan hasil observasi. Untuk hasil belajar kognitif dalam penelitian ini dimulai dari tingkatan C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mencipta). Data untuk perolehan nilai C3,C4,C5,C6. Untuk lebih jelasnya hasil belajar kognitif siswa divisualisasikan dalam Grafik berikut ini: 13

Nilai Frekuensi Jurnal Saintech Vol. 08 No.03 September 2016 ISSN No. 2086-9681 100 80 60 40 20 0 NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF c3 c4 c5 c6 Hasil Belajar Kognitif Gambar 1. Grafik Nilai Hasi Belajar Kognitif Siswa Eksperimen Kontrol Berdasarkan Gambar diatas, hasil belajar dikelas eksprimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan di kelas eksprimen siswa dituntut untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah melalui proses menanggapi masalah, membuat hipotesis dari masalah yang ada, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data percobaan untuk mencari solusi masalah yang ada, mengkomunikasikan hasil percobaan melalui presentasi dan diskusi serta membuat kesimpulan penyelesaian masalah. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari tiga kali pertemuan. Observasi dilakukan hanya pada kelas eksperimen hasil aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada Grafik dibawah ini: 90 85 80 75 70 NILAI AKTIVITAS SISWA Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan Gambar 2. Grafik Hasil Aktivitas Siswa Dari diagram batang diatas menunjukkan setiap pertemuan aktivitas siswa mengalami peningkatan. hal ini disebabkan semakin sering model pembelajaran berdasarkan masalah ini diterapkan, maka siswa pun akan semakin terbiasa dengan model pembelajaran tersebut dan lebih memahami cara pembelajaran berdasarkan masalah itu, sehingga mampu meningkatkan aktivitas siswa 14

Tabel 2. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol kelas eksperimen kelas kontrol 1 7-16 0 1 7-16 2 2 17-26 3 2 17-26 5 3 27-36 2 3 27-36 10 4 5 37-46 47-56 13 12 X = 44,93 S = 2,40 4 5 37-46 47-56 6 6 6 57-66 7 6 7-16 8 Jumlah 37 Jumlah 37 Selain data pretes pada penelitian ini juga diperoleh data postes sebagai berikut: Tabel 3. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol kelas eksperimen kelas kontrol 1 42-48 0 1 42-48 2 2 49-55 2 2 49-55 8 3 56-62 10 3 56-62 11 4 63-69 6 4 63-69 8 X = 69,39 5 70-76 9 5 70-76 3 6 77-83 7 S = 9,06 6 77-83 5 7 84-90 3 7 84-90 0 Jumlah 37 Jumlah 37 X = 40,20 S = 15,39 X = 61,89 S = 10,61 Penelitian diawali dengan memberikan pretes terhadap kedua smapel dengan jumlah soal 10 butir dalam bentuk essay. Hasil pretes kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 44,93 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 40,20. Hasil tersebut menyatakan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan awal kelas kontrol sebelum diberi perlakuan setelah diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan kedua kelas diberikan tes akhir (postes) untuk melihat adanya pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa akibat diberikan perlakuan yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata postes kelas eksperimen memperooleh nilai rata-rata 69,39 dengan standar deviasi 9,06. Sedangkan nilai rata-rata postes kelas kontrol 61,89 dengan standar deviasi 10,61. Hasil uji normalitas untuk kedua sampel diperoleh bahwa nilai pretes berdistribusi normal dimana L hitung tidak melebihi L tabel dan berasal dari populasi yang homogen. Hasil uji hipotesis untuk postes menggunakan uji t satu pihak pda taraf signifikan diperoleh t hitung > t hitung ( 3,30 >1,67) yang berarti bahwa Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. 3.2 Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di Kelas X SMA Negeri 11 MedanT.P. 2015/2016. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar kognitif siswa ini sesuai 15

dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian Kharida, Rusilowati, dan Pratiknyo (2012:6) yang menyatakan bahwa Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar kognitif kelas XI SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Hal ini ditunjukkandengan hasil belajar kognitif yang meningkat secara signifikan Besar peningkatan hasil belajar adalah 26% dengan ketuntasan belajar secara klasikal 86.67%. Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berdasarkan masalah dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya juga diungkapkan Firmansyah, kosim dan Ayub (2015:6) yang menyatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Pembelajaran berupa model pembelajaran berbasis masalah dengan metode eksperimen lebih meningkatkan kemampuan kognitif siswa daripada pembelajaran konvensional. Hasil belajar kognitif dalam penelitian ini dimulai dari tingkatan C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi), C6 (Mencipta). Didapatkan bahwa hasil belajar dikelas eksprimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan di kelas eksprimen siswa dituntut untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah melalui proses menanggapi masalah, membuat hipotesis dari masalah yang ada, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data percobaan untuk mencari solusi masalah yang ada, mengkomunikasikan hasil percobaan melalui presentasi dan diskusi serta membuat kesimpulan penyelesaian masalah. Dalam kategori C3-C6, Hasil belajar kognitif siswa yang paling tinggi kategori C6 (mencipta) atau tingkat kesukaran soal paling tinggi. Akan tetapi pada kategori C4, siswa dikelas kontrol memiliki rata-rata hasil belajar lebih tinggi dari kelas eksprimen. Hal ini disebabkan pada model pembelajaran berdasarkan masalah memberikan kesempatan pada siswa bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data untuk memecahkan masalah, sehingga siswa mampu untuk berpikir kritis. Sesuai dengan pernyataan Arends (2009), PBL tidak dirancang untuk membantu guru menyampaikan informasi dengan jumlah besar kepada siswa, tetapi dirancang terutama untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir,khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher-level thingking skill). Model pembelajaran memiliki lima tahap orientasi yang dilakukan peneliti selama melakukan penelitian di SMA Negeri 11 Medan. Pada tahap orientasi siswa pada masalah (pertama), peneliti memotivasi siswa dengan memberikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dan pada tahap ini peneliti memberikan masalah kepada siswa dengan menunjukkan dua buah rangkaian sederhana yang berbeda. Pada tahap mengorganisasi siswa untuk belajar (kedua), peneliti memberikan materi pelajaran yang dipelajari kemudian membentuk kelompokkelompok belajar dan melakukan percobaan (eksperimen). Pada tahap penyelidikan individual maupun kelompok (ketiga), peneliti membimbing setiap siswa untuk mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalah, dan melakukan percobaan (eksperimen) sekali lagi. Pada tahap mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit (keempat), peneliti membantu setiap kelompok menyelesaikan dan menjawab semua permasalahan yang ada, serta mempersentasikan hasil diskusi kelompok yang sudah disiapkan, kemudian kelompok yang lain diberikan kesempatan memberikan pendapat atau masukan. Pada tahap menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah (kelima), peneliti membantu siswa dalam mengkaji ulang pemecahan masalah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memberikan penguatan pada pemecahan masalah tersebut dan pada tahap ini peneliti membuat tes evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa. Walaupun model pembelajaran berbasis masalah telah membuat hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional,tetapi ada beberapa hal kendalakendala dalam melakukan penelitian, yaitu Peneliti belum maksimal dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam hal mengontrol, mengarahkan siswa, menertibkan suatu kegiatan, peneliti sendiri masih belum mahir mengatasinya, hasilnya para siswa membuang waktu lebih banyak 16

hanya untuk bermain dengan alat-alat eksperimen, waktu yang mungkin bisa dipakai untuk membahas soal kurang maksimal. IV. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 40,20 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 61,89. 2. Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 44,93 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 69,39. 3. Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis diperoleh nilai rata-rata 80,93 dengan kriteria sangat aktif. 4. Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di Kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagi guru, hendaknya menguasai semua sintaks dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan mengatur waktu untuk melaksanakan semua sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa kesulitan di dalam mengikuti semua sintaks tersebut. 2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya sebelum melakukan penelitian maupun pembelajaran hendaknya melakukan simulasi agar mahir dalam hal mengontrol, mengarahkan siswa dan menertibkan suatu kegiatan. Daftar Pustaka Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., (2015), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Arends, R.I., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan. Firmamsyah,A., Kosim.,Ayub,S., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Metode Eksperimen pada Materi Cahaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunungsari Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 1 No 3, Juli 2015. Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Belajar: Yogyakarta. Kharida, L.A.,Rusilowati, A.,Pratoknyo., (2009), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan, Jurnal Pendidikan Fisik Indonesia (JPFI) Vol.1 No.5 Hal 83-89 Pramitasari, 2011, https://pramithasari27.wordpress.com/pen didikan/kualitas-pendidikan-di-indonesia/. Sani, R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Bumi Aksara: Jakarta. Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito: Bandung. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta. 17