BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih mengalami berbagai kendala dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelolan sampah umumnya dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemerosesan akhir sampah tanpa melalui proses pemilahan terlebih dahulu. Timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat pemerosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metana (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global (DKP Denpasar, 2014). Secara umum timbunan sampah akan melepaskan gas metana ke udara yang sangat membahayakan karena kandungan gas metana tersebut merupakan salah satu gas beracun dan dapat membunuh mahluk hidup jika menghirupnya dalam konsentrasi yang tinggi (TPST-3R Kertalangu, 2014). Kandungan gas metana yang terdapat pada timbunan sampah selain dapat berupa bau busuk yang menyebar ke udara, lepasnya gas metana dapat membuat kerusakan lingkungan terutama salah satu penyebab percemaran udara (TPST- 3R Kertalangu, 2014). Gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah jika dimanfaatkan dengan baik, maka akan menghasilkan bahan bakar yang dapat berguna 1
2 untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Keuntungan dari hasil pengangkapan gas metana dari timbunan sampah tersebut menjadi alasan kuat bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar untuk membuat program baru dalam memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah. Program ini dibuat dengan tujuan dapat mengurangi timbunan sampah dan dapat memanfatkan sampah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat nantinya. Pelaksanakan program-program di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu-3R (TPST-3R) Desa Kesiman Kertalangu Denpasar mulai dilaksanakan dari Bulan Agustus 2014. Kegiatan awal yang dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengelolaan sampah dan memberikan sosialisasi kepada sebelas kepala lingkungan yang ada di Desa Kesiman Kertalangu terkait pelaksanaan program-program di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. Kegiatan lain yang dilakukan oleh TPST-3R adalah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat terkait program pengelolaan sampah yang telah direncanakan sebelumnya seperti kegiatan pengangkutan sampah, pemilahan sampah, pemerosesan sampah hingga pemanfaatan sampah menjadi produk jadi berupa pupuk kompos, pupuk cair dan penghasil gas metana sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar. Kegiatan lain untuk pelestarian lingkungan dilakukan dengan penanaman sebelas macam tanaman buah-buahan dan sayuran serta penerapan sistem tumpang sari di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar (TPST-3R Kertalangu, 2014). Hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar diantaranya adalah: (1) menghasilkan produk jadi berupa pupuk kompos dan pupuk cair dari timbunan sampah; (2) berhasil menyalurkan gas metana ke lima rumah
3 warga yang dekat dengan lokasi TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar; (3) mampu menghasilkan buah dan sayuran organik yang memiliki ukuran yang besar dan berbuah cukup cepat; (4) peningkatan ekonomi karena penjualan sampah non-organik, hasil produk jadi dan hasil kebun TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. Pelaksanaan programprogram di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar tentunya masih banyak mengalami kendala diantarnya yaitu timbunan sampah yang terdapat di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu belum dipilah. Dampak dari sampah yang masih tercampur dan belum melalui proses pemilahan adalah terkurasnya tenaga pekerja dalam melakukan proses pemilahan dan menghabiskan waktu yang cukup panjang hanya dalam proses pemilahan sampah. TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu berupaya akan melaksankaan perluasan program-program maupun perluasan penyaluran gas metana gratis ke masyarakat. Perluasan pemanfaatan gas metana gratis telah direncanakan tidak hanya di lingkungan sekitar TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu, namun pelaksanaan program pemanfaatan gas metana tersebut nantinya akan diterapkan secara menyeluruh di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. Perluasan program dari TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar tentunya memerlukan beberapa pertimbangan dan masukan ataupun tanggapan-tanggapan dari masyarakat. Hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memperbaiki kelemahan program maupun meningkatkan pelaksanaan program. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menggali tanggapantanggapan tersebut lebih dalam mengenai persepsi masyarakat pengguna sarana gas metana gratis maupun masyarakat penerima layanan berupa penanganan masalah sampah oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar.
4 1.2 Rumusan Masalah Upaya pengelolaan sampah oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu mulai dilaksanakan pada Bulan Agustus 2015 hingga saat ini. Pengelolaan sampah yang dilakukan di TPST-3R yaitu dengan memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah dan kemudian dijadikan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak tanah atau gas LPJ untuk menghidupkan kompor. Program pemanfaatan gas metana dan pelayanan permasalahan sampah oleh TPST-3R sudah dilaksanakan di lingkungan sekitar TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu. Saat ini TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu akan melaksanakan perluasan program dimana perluasan ini dilakukan tidak hanya di sekitar TPST-3R namun akan dilaksanakan di seluruh Desa Kesiman Kertalangu. TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu menggunakan sistem pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang artinya, pengelolaan sampah dilaksanakan bersama masyarakat dan untuk masyarakat oleh sebab itu diperlukan tanggapan dan masukan dari masyarakat pula untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan program. Tanggapan dan masukan dari masyarakat tersebut penting diketahui agar TPST-3R dapat melaksanakan perluasan program secara berkesinambungan. Penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah saat ini belum ada, sehingga diperlukan sebuah penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam persepsi masyarakat terhadap pelaksanan program pemanfaatan gas metana di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu. Berdasarkan uraian diatas, maka pertanyaan yang akan diteliti adalah Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah pada TPST-3R di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar?
5 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah pada lingkungan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu-3R di Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. b. Mengetahui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. c. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap perubahan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah pelaksanaan program oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. d. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap perubahan kondisi perekonomian setelah pemberian sarana gas metana secara gratis dan penanganan permasalahan sampah oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. e. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. f. Menggali lebih dalam faktor-faktor pendorong keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. g. Menggali lebih dalam faktor-faktor penghambat keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar.
6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini dapat ditinjau dalam perspektif praktis, ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya, yaitu : a. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dan informasi serta dijadikan salah satu pertimbangan dalam membuat kebijakan yang bertujuan meningkatkan program pemanfaatan gas metana di lingkungan TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar. b. Manfaat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan informasi mengenai bagaimana peran serta masyarakat, prilaku masyarakat dan persepsi masyarakat serta pengembangan partisipasi masyarakat pada sektor kesehatan lingkungan khususnya bidang promosi kesehatan secara partisipatif. c. Manfaat Penelitian Selanjutnya Memberikan kontribusi mengenai hal-hal yang terkait baik yang mendukung atau menghambat sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu dan menjadi acuan pada penelitian kuantitatif untuk melihat besaran hubungan antara partisipasi masyarakat dengan faktor-faktor pendukung maupun penghambat partisipasi mayarakat dalam program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah di TPST-3R Desa Kesiman Kertalangu..
7 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus pada sektor kesehatan lingkungan khususnya pada bidang promosi kesehatan untuk melihat peran serta masyarakat dan mengetahui persepsi masyarakat mengenai pelaksanaan program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah. Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu-3R Desa Kesiman Kertalangu Denpasar Tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan oleh mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam informasi dari masyarakat mengenai pelaksanaan program pemanfaatan gas metana dari timbunan sampah dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, focus group discussion serta observasi partisipasi kepada beberapa informan. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat mengambarkan tentang persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan program pemanfaatan gas metana di Lingkungan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu-3R Desa Kesiman Denpasar.