Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

METODOLOGI PENELITIAN

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

BAB III LANDASAN TEORI

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB II TINJAUAN UMUM

II. TUJUAN DAN MANFAAT

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

ANALISIS PENERAPAN PSAK 33 ( REVISI 2011) TENTANG AKUNTANSI PERTAMBANGAN UMUM PADA PT BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Oleh : 1. Esti Yuvita Rendi Candrawitadi

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

SKRIPSI TRI GAMELA SALDY NIM : Oleh

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu sumber energi nasional yang mempunyai peran besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemasaran. Pada kegiatan usaha pertambangan, terdapat suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

DAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

Proposal Kerja Praktek Teknik Pertambangan Universitas Halu Oleo

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

BAB I PENDAHULUAN. PT. PACIFIC GLOBAL UTAMA (PT. PGU) bermaksud untuk. membuka tambang batubara baru di Desa Pulau Panggung dan Desa

BAB III LANDASAN TEORI

Artikel Pendidikan 23

Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

USULAN JUDUL. tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan. 1. Rancangan Jalan Tambang Pada PT INCO Tbk, Sorowako

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

Muhammad Oktakusgara 1, Abuamat HAK 2, Maulana Yusuf 3

Transkripsi:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator (BWE) dalam Upaya Mecapai Target Produksi Over Burden di PT Bukit Asam (Persero) Tbk Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan 1 Tito Permato Pramono, 2 Zaenal, dan 3 A. Machali Muchsin 1,2,3 Program Studi Teknik Pertambangan, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 e-mail: 1 titopermato@gmail.com Abstrak. PT Bukit Asam (PTBA) adalah perusahaan yang bergerak dalam penambangan batubara, termasuk dalam Desa Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Target produksi yang ditetapkan PTBA sebesar 372.000 BCM/bulan pada bulan agustus dan 352.500 BCM/bulan pada bulan september. Alat mekanis yang digunakan adalah 2 (dua) unit Bucket Wheel Excavator, 2 (dua) unit Belt Wagon, 2 (dua) unit Cable Rair Car, 2 (dua) unit Hooper Car dan 1 (satu) unit Spreader. Dengan penggunaan alat-alat di atas, target produksi yang dihasilkan telah tercapai pada bulan Agustus sedangkan pada bulan September tidak terpenuhi. Maka pada penelitian ini akan dicari suatu solusi agar target produksi yang ditetapkan dapat ditingkatkan pada bulan Agustus serta perbaikan waktu agar target dapat terpenuhi pada bulan September. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi kegiatan pemuatan dan pengangkutan sebagai berikut: faktor pengisian (fill factor), waktu putaran roda bucket dan jumlah tumpahan, waktu hambatan dan efisiensi kerja. Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil untuk satu kali putaran dari roda waktu yang ditempuh adalah 12,17 detik sehingga nilai jumlah tumpahan dalam 1 menit adalah 69 kali. Dengan efisiensi kerja sebesar 31,16% untuk BWE 203 dan 30,83% untuk BWE 205 pada bulan Agustus, pencapaian produksi sebesar 426.281 BCM/bulan. Kemudian pada bulan September diperoleh efisiensi kerja sebesar 20,16% untuk BWE 203 dan 30,69% untuk BWE 205 pada bulan September, sehingga produksi yang dihasilkan adalah sebesar 338.396 BCM/bulan. Agar produksi dapat ditingkatkan, maka perlu dilakukan upaya perbaikan efisiensi kerja dengan memperkecil hambatan-hambatan yang terjadi dilapangan. Sehingga didapat efisiensi kerja 34,21% untuk BWE 203 dan 33,64% untuk BWE 205 pada bulan Agustus dengan pencapaian sebesar 466.578,32 BCM/bulan. Kemudian pada bulan September diperoleh efisiensi kerja sebesar 21,13% untuk BWE 203 dan 32,27% untuk BWE 205 pada bulan September, sehingga produksi yang dihasilkan adalah sebesar 355.384,19 BCM/bulan Kata kunci: BWE, Produktivitas, Target A. Pendahuluan Latar belakang Suatu kegiatan penambangan tidak akan terlepas dari suatu kegiatan penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan dengan masalah bagaimana pencapaian produksi per satuan waktu dengan mempertimbangkan kapasitas atau kemampuan dari alat serta efisiensi kerja operator alat tersebut. Kegiatan penggalian yang dilakukan di PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk menggunakan alat gali berupa roda yang berputar dan memiliki rangkaian bucket pada satu roda putar atau sering disebut Bucket Wheel Excavator (BWE) yang dapat bekerja secara terus menerus (continous). Kemudian dilanjutkan dengan pengangkutan dengan menggunakan Belt Conveyor, penimbunan tanah dengan alat Spreader (SP), sedangkan penumpukan batubara di stockpile dengan menggunakan alat Stacker Reclaimer (SR). Bila salah satu subsistem mengalami gangguan atau kerusakan, maka akan mengganggu sistem lainnya atau keseluruhan. Target yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan adalah sebesar 375.000 BCM pada bulan Agustus dan 352.500 BCM pada bulan September. Walaupun target 307

308 Tito Permato Promono, et al. hampir terpenuhi akan tetapi pada dasarnya alat tersebut mampu menghasilkan produksi lebih dari yang telah dicapai mengingat kapasitas alat yang telah dirancang oleh pihak perusahaan sebesar 1050 BCM/menit, artinya dalam satu bulan alat ini mampu menghasilkan 756.000 BCM/bulan. Untuk itu maka perlu adanya pengamatan dan penelitian serta evaluasi perhitungan produksi alat yang berdasarkan pada parameter-parameter diantaranya kapasitas dari bucket, kecepatan putar roda bucket, efisiensi kerja serta faktor-faktor koreksi pada penggalian, dan pada penyusunan Skripsi ini lebih menitik beratkan pada upaya perbaikan waktu kerja operator dari alat berat sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja dan pada akhirnya produksi dapat dioptimalkan. Tujuan 1. Mengetahui kecepatan rata-rata putaran bucket dan jumlah curahan bucket per menit. 2. Mengetahui efisiensi kerja alat dan operator dari alat Bucket Wheel Excavator pada penggalian di lokasi penelitian. 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi kerja. 4. Mengetahui pencapaian produksi pada bulan Agustus dan September berdasarkan hasil perhitungan. 5. Mengetahui serta mengupayakan peningkatan efisiensi kerja sehingga target produksi pada bulan Agustus dan bulan September dapat terpenuhi. B. Landasan teori Bucket Wheel Excavator (BWE) merupakan alat gali yang menggunakan rangkaian bucket yang berputar pada satu roda putar, di mana bucket penggaruk tersebut berjumlah 14 buah dengan kapasitas masing masing 0,8 m 3. Bucket wheel excavator biasanya dioperasikan dengan bantuan beberapa alat lain seperti Belt Wagon (BW), Cable Rail Car (CRC) dan Hooper Car (HC) serta Belt Conveyor sebagai alat pengangkut material. Faktor Teknis Material 1. Kapasitas Bucket (Bucket Capacity) Untuk mengetahui kapasitas bucket dari alat berat bucket wheel excavator digunakan persamaan sebagai berikut: V Bucket = Panjang (meter) x Lebar (meter) x Tinggi (meter).. (5) 2. Faktor Isian Mangkuk (Fill Factor) Faktor Isian mangkuk merupakan perbandingan antara kapasitas nyata material yang masuk ke dalam mangkuk dengan kapasitas teoritis dari alat muat tersebut yang dinyatakan dalam persen. FF = x100%... (6) 2. Pengukuran Kecepatan Roda Bucket Pengukuran kecepatan roda bucket dilakukan untuk mengetahui jumlah curahan atau tumpahan bucket per menit, maka digunakan persamaan berikut: Rata-rata CT = (7) n curahan = x 14 bucket... (8) Volume 2, No.1, Tahun 2016

Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator 309 Keterangan: CT = jumlah kecepatan (detik) n (CT) = jumlah data cycle time (CT) n = jumlah curahan (tumpahan/menit) 60 = konversi waktu 2. Faktor Pengembangan (Swell Factor) Apabila material digali dari tempat aslinya, maka akan terjadi pengembangan volume (swell). Untuk menghitung swell factor dan percent swell berdasarkan volume dapat menggunakan persamaan pada berat yang sama: Swell Factor (SF) = x 100%... (9) - % Swell (S) =... (10) Jika pengukuran tidak dapat dilakukan dengan mengunakan volume maka dapat diganti dengan menggunakan data densitas atau masa jenis dari batuan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Swell Factor (SF) = x 100%... (11) 2. Faktor Koreksi Ketinggian Faktor koreksi ketinggian adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengkaji katerisian bucket berdasarkan ketinggian penggalian dari alat bucket wheel excavator. Dalam menetukan faktor koreksi ketinggian dari bucket wheel excavator digunakan perhitungan dengan metode tabulasi seperti pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Pengaruh Kedalaman Penggalian dan Sudut Putar Kedalaman Penggalian Optimum (%) Sudut Putar (derajat) 45 o 60 o 75 o 90 o 120 o 150 o 180 o 40 0,93 0,89 0.85 0,8 0.72 0,65 0,59 60 1,1 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66 80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,96 100 1,26 1,16 1,07 1 0,88 0,79 0,71 120 1,2 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,7 140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66 160 1,03 0,96 0,9 0,85 0,75 0,67 0,62 Sumber: Pemindahan Tanah Mekanis Hal.210 (Partanto, 1993) Langkah pertama dalam menentukan faktor koreksi ketinggian adalah menentukan nilai persen ketinggian dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Persen ketinggian = x 100%... (14) Bila persen kedalaman berada diantara nilai yang tertera pada Tabel 3.1 misalkan hasil persen ketinggian yang diperoleh adalah 42% maka digunakan perhitungan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Faktor koreksi = 0,8 + ( x (0,91 0,80).. (15) Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan, merupakan perbandingan antara waktu kerja produktif dengan waktu kerja yang tersedia, dinyatakan dalam persen (%). Efisiensi kerja ini akan mempengaruhi kemampuan produksi dari suatu alat. Persamaan sebagai berikut: Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

310 Tito Permato Promono, et al. Ek = x 100%... (16) Di mana, We = Wp - ( d + hd)... (17) C. Hasil Penelitian Volume Bucket Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan diperoleh dimensi dari bucket adalah sebagai berikut: Panjang: 1,6 meter, Lebar: 0,8 meter, Tinggi: 0,6 meter, Sehingga volume dari bucket adalah 0,768 m 3 Faktor Pengisian Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan diperoleh hasil pengisisan bucket adalah sebagai berikut: Tabel 2. Faktor Pengisian Bucket Pengambilan Data (%) Range Sudut 1 2 3 4 5 0-20 25 0 25 0 100 21-40 100 100 100 100 100 41-60 80 100 80 100 20 61-80 30 25 25 40 0 81-100 0 0 0 0 0 Pengukuran Kecepatan Putar Roda Bucket Rata-Rata Dari hasil pengamatan, diperoleh hasil untuk satu kali putaran roda waktu ratarata yang ditempuh adalah 12,17 detik sehinga dalam satu menit alat mampu menumpahkan material sebanyak 69 tumpahan/menit Faktor pengembangan material Dalam menetukan faktor pengembangan material digunakan data massa jenis dari material di sekitar daerah penelitian. Sebelum menghitung faktor pengembangan terlebih dahulu tentukan nilai dari massa jenis dari material. Massa jenis tanah, ρ = = = 2,16286 g/cm 3 Massa jenis tanah kering, ρ = = = 1,870 g/cm 3 Swell Factor (SF) = x 100% = 86,45% Waktu Hambatan Dari hasil perhitungan diperoleh waktu hambatan total pada bulan Agustus adalah sebagai berikut: Tabel 3. Total Waktu Hambatan Sebelum dan Setelah Perbaikan Waktu Kerja Jam Kerja 744 Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Jam Jalan Hambatan Jam Jalan Hambatan BWE BWE BWE BWE BWE 203 BWE 205 205 203 205 203 BWE 203 46 BWE 205 Volume 2, No.1, Tahun 2016

Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator 311 231,83 229,42 512,17 514,58 254,58 250,33 489,42 493,67 Sedangkan pada bulan September diperoleh total waktu hambatan sebagai berikut: Tabel 4. Total Waktu Hambatan Sebelum dan Setelah Perbaikan Waktu Kerja Jam Kerja 720 Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan Jam Jalan Hambatan Jam Jalan Hambatan BWE BWE BWE BWE BWE BWE BWE BWE 203 203 205 205 203 205 203 205 145,17 221 574,83 499 152,17 232,33 567,83 487,67 Efisiensi Kerja Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi kerja yang dihasilkan kedua alat ini dengan mempertimbangkan hambatan dalam penggalian diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Perbandingan Efisiensi Kerja Sebelum dan Setelah Perbaikan Waktu Kerja Sebelum Perbaikan Waktu Kerja Setelah Perbaikan Waktu Kerja Bulan BWE 203 (%) BWE 205 (%) Bulan BWE 203 (%) BWE 205 (%) Agustus 31,16 30,84 Agustus 34,22 33,65 September 20,16 30,69 September 21,13 32,27 Produksi Berdasarkan data yang telah dihimpun maka dilakukan perhitungan produksi alat pada bulan Agustus dan September dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: P (1) = 60 x H x n x FF x SF x Ek x Fk = 60 x 0,768 x 69 x 0,46 x 0,8645 x 0,3116 x 0,731 = 288 BCM/jam x 24 jam/hari = 6912,11 BCM /hari x 31 hari/bulan = 214.275,32 BCM/bulan Dengan menggunakan rumus yang sama maka diperoleh hasil produksi untuk setiap alat bucket wheel excavator adalah sebagai berikut: Tabel 6. Total Produksi Sebelum dan Setelah Perbaikan Waktu Kerja Produksi Bucket Wheel Excavator Sebelum Perbaikan Waktu Kerja (BCM/Bulan) Bulan BWE 203 BWE 205 Total Produksi (BCM) (BCM) (BCM) Agustu s 214.275,32 212.006,04 426.281,35 Septem ber 134.160,54 204.235,46 338.396 D. Kesimpulan Produksi Bucket Wheel Excavator Setelah Perbaikan Waktu Kerja (BCM/Bulan) BWE 203 BWE 205 Total Produksi Bulan (BCM) (BCM) (BCM) Agustu 235.248,99 231.329,32 466.578,32 s Septem 214.740,17 355.384,19 ber 140.644,03 Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pencapaian prosuksi alat bucket wheel excavator pada bulan Agustus adalah 426.281,35 BCM/bulan sedangkan pada bulan September sebesar 338.396 Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

312 Tito Permato Promono, et al. BCM/bulan. 2. Kecepatan rata-rata penggalian untuk setiap alat adalah 12,17 detik dalam satu siklus penggalian, sehingga dalam satu menit Bucket Wheel Excavator dapat berputar sebanyak 4,92 kali dan diperoleh hasil tumpahan adalah 69 kali per menit. 3. Efisiensi kerja pada saat penggalian sebelum dilakukannya perbaikan waktu sangat kecil yaitu berada pada range 20% - 31% 4. Fakor yang mempengaruhi efisiensi kerja yang paling besar adalah kerusakan alat dimana penggalian dengan menggunakan bucket wheel excavator merupakan penggalian yang terdiri atas sistem dan subsistem sehingga apabila terjadi kerusakan pada suatu alat maka alat lain juga akan berhenti beroperasi. 5. Setelah dilakukan pengkajian terhadap efisiensi kerja dengan mengupayakan perbaikan waktu hambatan terutama yang disebabkan oleh kelalaian operator, maka diperoleh efisiensi kerja berada pada renge 21%-34% dengan pencapaian produksi untuk 2 unit bucket wheel excavator pada bulan Agustus sebesar 466.578,32 BCM/bulan. Sedangkan pada bulan September pencapaian produksi total kedua unit bucket wheel excavator ini adalah sebesar 355.384,19 BCM/bulan. Daftar Pustaka Anonim., 1984, Manajemen Alat-Alat Besar, PT U i d Trac ors Bakosur a al., 2003, P Ad r S r S., Jakarta Cobri, T., Pur omo, J., 1986, G g b r h, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung Jasmiadi., 2009, Upaya Perbaikan Efesiensi Kerja Kegiatan Pemuatan Dan Pengangkutan Overburden Pada Kegiatan Penambangan Batubara di PT Nusa Alam Lestari Site Sapan Dalam Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto Provinsi Sumatera Barat, Jurusa T k ik P r amba ga U iv rsi as Islam Bandung, Bandung Kholil, A., 2012, Alat Berat, PT Remaja Rosda Karya, Bandung Nani, Y., 2011, " BWE Teknologi Penambangan Continous Mining", Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Prodjosumar o, P., Za al., 2000 Tambang Terbuka (Surface Mining), D par m Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Prodjosumar o, P., 1993 Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusa T k ik P r amba ga Institut Teknologi Bandung, Bandung Rochma hadi, Ir., 1983, Kapasitas dan Produksi Alat-Alat Berat, D par m Pekerjaan Umum, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, S allo, R., 2011, Optimalisasi Alat Penunjan Tambang Track Stackle Dalam upaya Pembersihan Tumpahan Batubara dan Overburden Dari Belt Conveyor di Tambang Air Laya PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk Tanjung Enim Sumatera Selatan, Jurusa T k ik P r amba g U iv rsi as P mba gu a Nasional ETERAN, Yogyakar a idodo, S., 1995, Penyesuaian Ketebalan Gali dan Kecepatan Ayun Lengan Bucket Wheel Excavator di Tambang Air Laya Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPT) PT Tambang Batubara Bukit Asam (PERSERO), Jurusa T k ik Volume 2, No.1, Tahun 2016

Analisis Kinerja Penggalian Bucket Wheel Excavator 313 P r amba ga U iv rsi as P mba gu a Nasio al ETERAN, Yogyakar a Teknik Pertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016