BAB I PENDAHULUAN. mempertimbangkan karakteristik manusia calon penggunanya dan karakteristik

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN SEMESTER 101

EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN DAN MAHASISWA SEMESTER JANUARI-JUNI 2014

PENGUMUMAN. JADWAL Proficiency Test of English as A Foreign Language (PTEFL) berekuivalensi dengan TOEFL Bagi Mahasiswa S1 Angkatan 2010

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

A. SEJARAH DAN HARI JADI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

TERSEDIA dari TOTAL BEASISWA BIDIKMISI S1/D3. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes

PENGUMUMAN Nomor 5381/UN37/DT/2012 Tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU) Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan

Aula KPLT 12:30-15:30. Ariadie Chandra Nugraha, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan manusia dapat mengembangkan diri, memanfaatkan. yang lebih baik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

PENGUMUMAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Nomor 5138/UN37/PP/2011 TENTANG HASIL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA UNNES (SPMU) TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KEGIATAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang hakiki. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya melalui pembelajaran atau cara lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Judul 2. Latar Belakang 2.1. Latar Belakang Umum Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) UNNES TAHUN 2008

2014 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KAMPUS UPI BERDASARKAN AKTIVITAS MAHASISWA

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi. 1. Deskripsi Sekolah

Dua digit pertama kode dosen, menunjukan kode jurusan Contoh: 4146 Dua digit terakhir kode dosen, menunjukan nomor urut Kode Jurusan

PANDUAN PESERTA SELEKSI MANDIRI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (SM-UPI) TAHUN 2014

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. pemberian teori dan praktik dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas.

BADAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Kata kunci : Axence nettools, Jaringan WLAN, Monitoring, Quality of Service (QoS)

BAB I PENDAHULUAN. Bambu merupakan salah satu material lokal Indonesia yang sering. kita jumpai di lingkungan masyarakat. Namun dalam pemanfaatannya

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Tata ruang kantor atau biasa disebut juga Layout adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

TELEPON UNY. Sambungan Pesawat UNY No. Tempat/Ruang Psw Telepon Fax. No. Tempat/Ruang Psw. 1. Operator Dewan Pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang semakin hari semakin berkembang. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Brilianty Wijaya, 2014 EVALUASI KINERJA RUANG WORKSHOP KAYU DAN PLAMBING SMKN 5 BANDUNG MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE METRIC

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

PUSAT SENI TEATER YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal dengan mengacu pada norma-norma kedewasaan, sehingga para

PKM UNDIP DI TEMBALANG TA - 37 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ASRAMA MAHASISWA UNDIP DI TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN I.1. JUDUL I.2. DEFINISI DAN PEMAHAMAN JUDUL

PENATAAN ULANG TAMAN REKREASI BUDAYA SRIWEDARI SURAKARTA Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Umum Yogyakarta: Studi Perpustakaan di Masa Depan. dengan Penekanan pada Fleksibilitas Ruang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan maupun organisasi, karena dianggap sebagai outcome yang positif.

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu

GEDUNG OLAHRAGA AIR DI DENPASAR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

AKADEMI SEPAKBOLA INTERNASIONAL LIVERPOOL FC MEDAN 04/24/2014 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB I: PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki dimensi sistem sosial dan. kepentingan bersama, karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MUSEUM DAN PUSAT KOMUNITAS SENI TEMBAKAU DELI BAB I PENDAHULUAN. perkebunan Tembakau Deli. Medan merupakan salah satu Kota bersejarah

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

KAJIAN TERHADAP KENYAMANAN RUANG TEORI DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DITINJAU DARI ASPEK ANTROPOMETRIK PROYEK AKHIR

BAB 3 METODE PERANCANGAN. cukup dan dapat di olah kembali sehingga menjadi uraian yang lebih terperinci.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

KATA PENGANTAR. Bandung, 11 April 2016 Panitia SM-UPI 2016 Ketua Pelaksana, Dr. H. Agus Taufiq, M.Pd. NIP

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PUSAT OLAH RAGA UNDIP DI TEMBALANG

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB 2 TINJAUAN UMUM BALAI LATIHAN KERJA

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA DI BEKASI Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam upaya penjabaran strategi pembangunan berwawasan identitas, salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah tetap memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik manusia calon penggunanya dan karakteristik alam calon lokasi uatu bangunan didirikan. Perhatian terlalu banyak dicurahkan pada bangunan baru, yang memang lebih mengesankan sebagai cerminan modernitas. Akibatnya beberapa waktu terakhir, banyak bermunculan bangunan bangunan baru dengan biaya operasional tinggi, serta kurang mencerminkan identitas lokal, baik dari aspek manusia maupun identitas alam Indonesia yang merupakan potensi yang harus dimanfaatkan. Bangunan dengan skala besar yang sering dijumpai sebagai wadah publik untuk menjalankan aktifitas dan tugasnya sehari-hari adalah bangunan-bangunan umum yang sebagian besar dimiliki oleh pemerintah. Salah satu fungsi dari bangunan umum yang memiliki ratusan penghuni adalah bangunan kompleks gedung Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan, baik ditinjau dari aspek kecukupan luas ruang untuk kegiatan mahasiswa dan tenaga pengajar (aspek antropometrik), maupun kecukupan prasarana penunjangnya yang mencakup : penerangan, ventilasi dan 1

ketenangan (aspek utilitas ruang). Namun kajian ini akan lebih menitik beratkan pada aspek kecukupan luas ruang (aspek antropometrik). Fakultas Teknik adalah salah satu fakultas yang dimiliki oleh Universitas Negeri Yogyakarta disamping adanya 6 fakultas lainnya meliputi : Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi (FE ), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Budaya dan Seni (FBS) dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Saat ini Fakultas Teknik UNY mempunyai 7 (tujuh) Jurusan yaitu : Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, dan Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Dari 7 jurusan tersebut dipecah lagi menjadi 22 (dua puluh dua) Program Studi. Fakultas Teknik UNY saat ini mempunyai 41 unit ruang kelas teori yang tersebar di 7 jurusan, gedung media dan Fakultas, dengan pola dan karakteristik lokasi serta kondisi fisik ruang sangat beragam. Dengan makin besarnya animo masyarakat untuk dapat diterima sebagai mahasiswa FT UNY, maka tingkat use factor ruang kelas teori tersebut cukup tinggi, hal ini cukup masuk akal apabila dilihat dari jumlah total mahasiswa Fakultas Teknik yang aktif menurut SIAKAD UNY (2012) saat ini sebanyak 4958 orang yang terdiri dari angkatan 2003 (1 orang), angkatan 2004 (8 orang), angkatan 2005 (67 orang), angkatan 2006 (133 orang), angkatan 2007 (426 orang), angkatan 2008 (830 orang), angkatan 2009 (1210 orang), angkatan 2010 (1209 orang), dan angkatan 2011 (1074 orang). Dengan kondisi umur bangunan yang bervariasi dan sudah cukup lama, yaitu berkisar 20 s.d 30 tahun, sedangkan jumlah mahasiswa yang makin banyak, perlu 2

dilakukan kajian terhadap kualitas fasilitas ruang pengajaran, khususnya pada ruang-ruang teori. Diharapkan dengan adanya kajian ini akan dapat diketahui halhal yang dapat menghambat, mengganggu atau merugikan proses transfer ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman dalam upaya perbaikan, peningkatan atau pengembangan dikemudian hari. B. IDENTIFIKASI MASALAH Sebagai lembaga pendidikan formal yang akan mencetak sumber daya manusia yang ahli dan terampil, seharusnya lembaga pendidikan tersebut membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Namun dalam kenyataanya belum semua ruang teori di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memiliki fasilitas yang memadai. Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi terkait dengan kondisi ruang teori di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta : 1. Ukuran/ dimensi perabot pembelajaran dan penataan perabot pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang diduga belum memenuhi persyaratan antropometrik penggunanya. 2. Luasan ruang ruang pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang diduga belum sesuai ukuran standar manusia penggunanya. 3. Penggunaan ruang teori yang diduga melebihi kapasitas ruang sehingga area sirkulasi menjadi berkurang. 3

4. Kondisi dan spesifikasi perabot belajar di ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang diduga sudah tidak layak pakai. C. PEMBATASAN MASALAH Dari beberapa masalah yang teridentifikasi, maka pengkaji perlu membatasi masalah yang akan dikaji, sesuai dengan kemampuan pengkaji maupun sarana dan prasarana kajian. Masalah ini dibatasi menjadi dua aspek, yaitu : 1. Ukuran/ dimensi perabot pembelajaran dan penataan perabot pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang diduga belum memenuhi persyaratan antropometrik penggunanya. 2. Luasan ruang pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta yang diduga belum sesuai ukuran standar manusia penggunanya D. PERUMUSAN MASALAH Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan pernyataan permasalahan pada kajian ini sebagai berikut : 1. Apakah dimensi perabot pembelajaran dan penataan perabot pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sudah memenuhi persyaratan antropometrik penggunanya? 2. Apakah luasan ruang pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sudah sesuai dengan ukuran standar manusia penggunanya? 4

E. TUJUAN KAJIAN Tujuan kajian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah dimensi perabot pembelajaran dan penataan perabot pada ruang teori di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sudah memenuhi standar perhitungan antropometrik atau belum. 2. Untuk mengetahui apakah luasan ruang pada ruang teori Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta sudah memenuhi standar perhitungan antropometrik atau belum. F. MANFAAT KAJIAN Manfaat yang diperoleh dari hasil kajian ini adalah sebagai berikut : 1. Aspek Keilmuan Sebagai pengkayaan dan tambahan pengetahuan serta wawasan bagi para pembuat kebijakan, peraturan, dan pedoman perencanaan bangunan pendidikan khususnya gedung kampus perguruan tinggi, juga untuk para akademisi dan profesional khususnya dalam bidang teknik arsitektur yang menekuni bidang perencanaan bangunan pendidikan. 2. Aspek Praktis dan Kelembagaan Hasil penelitian sangat bermanfaat bagi para profesional yang bergerak dalam bidang perencanaan bangunan, serta lembaga-lembaga yang menangani perencanaan teknis bangunan umum khususnya bangunan pendidikan. 5