BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagi macam suku dan terdiri dari beberapa propinsi yang memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda antara satu propinsi dengan propinsi yang lainnya, yang menjadikan negara Indonesia yang unik yang memiliki keanekaragaman adat istiadat, tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda ditiap daerah-daerah di Indonesia. Salah satu dari ribuan suku yang terdapat di Indonesia, suku Dayak dikenal sebagai salah satu suku asli di pulau Kalimantan (Borneo). Kata Dayak dalam bahasa lokal Kalimantan berarti orang yang tinggal di hulu sungai, hal ini mengacu kepada tempat tinggal mereka yang berada di hulu-hulu sungai besar di Kalimantan. Suku Dayak merupakan sebutan untuk orang bukit, hal ini di karnakan mereka banyak mendiami daerah dataran tinggi Kalimantan. Bangsa Indonesia tidak lepas dari proses moderenisasi dalam rangka mengisi cita-cita kemerdekaan, hal ini berarti bangsa Indonesia harus dapat mengikuti gerak moderenisasi. Salah satunya adalah pemahaman antar negara atau antar etnik. Pemahaman budaya terhadap budaya lain akan menimbulkan pemahaman budaya yang berarti pemahaman terhadap jiwa bangsa lain atau etnik lain (Tri Widiarto, 2009:2). 1
Kebudayaan terdiri dari pola-pola yang nyata maupun yang tersembunyi, dari prilaku yang diperoleh dan dipindahkan dengan simbolsimbol, yang menjadi hasil-hasil yang tegas dari kelompok-kelompok manusia termasuk perwujudannya dalam barang-barang buatan manusia. Inti yang pokok dari kebudayaan terdiri dari gagasan-gagasan tradisional (yaitu yang diperoleh dan dipilih secara historis) dan khususnya nila-nilainya yang tergabung. Disatu pihak sistem-sistem kebudayaan dapat dianggap sebagai hasil-hasil tindakan, dipihak lainnya sebagai unsur-unsur yang mempengaruh tindakan selanjutnya (Budiono Herusatoto, 1985:9). Masyarakat suku Dayak, berbeda dari sejumlah persepsi yang masih mewarnai titik pandang orang luar terhadap mereka, ternyata memiliki nilainilai luhur yang menuntun mereka untuk bertahan di tengah perubahan jaman (Stepanus Djuweng, 2010:72). Perkembangan sejarah kebudayaan merupakan suatu suku bangsa yang tidak terlepas dari pada nilai yang hidup di dalam suku bangsa tersebut. Selain nilai-nilai yang hidup dan berkembang bagi suku bangsa tersebut bersumber dari gagasan vitalnya juga sangat di pengaruhi atau ditentukan oleh lingkungan sekitarnya (Sugiarto Dakung, 1986:25). Banyak orang yang mengartikan konsep kebudayaan dalam arti yang terbatas, ialah pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan. Dengan singkat kebudayaan adalah kesenian, dan untuk di dalam konsep memang ini terlalu sempit. Sebaliknya, banyak orang terutama para ahli ilmu sosial, mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti 2
yang amat luas yaitu seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakal kepada nalurinya, yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar (Koentjaraningrat, 1974 : 11). Dalam pikiran orang alam, suku Dayak hanya ada satu jenis. Padahal sebenarnya mereka terbagi ke dalam banyak sub-sub suku. Perbedaan tersebut disebabkan oleh terpencarnya masyarakat Dayak menjadi kelompokkelompok kecil. Setiap sub suku memiliki budaya unik dan memberi ciri khusus pada setiap komunitasnya. Suku Dayak merupakan suku yang tersebar dipulau Kalimantan. Pulau Kalimantan terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang mengatur wilayahnya masing-masing terdiri dari: Kalimantan Timur ibukotanya Samarinda, Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibukotanya Palangkaraya, Kalimantan Utara ibukotanya Tanjung Selor dan Kalimantan Barat ibukotanya Pontianak. Masyarakat Dayak masih memegang teguh dengan kepercayaan animismenya dan budaya aslinya, dan juga mereka percaya bahwa disetiap tempat-tempat tertentu ada penguasanya. Masyarakat Dayak menyebut Jubata untuk menyebutkan Tuhan yang tertinggi. Masyarakat Dayak Kanayatn yang masih kental dengan budayanya atau tradisi turun-temurun yang di yakini bisa membantu dalam kehidupan mereka. Salah satu tradisi yang masih sering dilakukan masyarakat Dayak, yaitu upacara adat Babore dalam pengobatan tradisional. Tradisi upacara adat Babore merupakan salah satu tradisi 3
masyarakat Dayak Kanayatn di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak yang sampai saat ini masih sering dilaksanakan dan dilestarikan masyarakat setempat. Babore yang biasa disebut tukang bore adalah medium yang dapat dimasuki roh untuk mengobati secara tradisional. Mengadakan pengobatan Babore untuk mengucapkan janji atau niatnya merupakan syarat dalam perobatan. Tradisi adat Babore merupakan tradisi turun-temurun sebagai upacara adat yang diyakini masyarakat (khususnya orang Dayak) yang dipakai sebagai pengobatan tadisional. Tradisi upacara adat Babore diyakini masyarakat Dayak Kanayatn yang keberadaanya berhubungan dengan alam dan roh leluhur mereka. Akan tetapi, tradisi adat Babore tersebut sudah mulai tergeserkan dengan perkembangan kemajuan pengobatan secara medis yang sangat modern. Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis dapat mengungkapkan pokok permasalahan yaitu bagaimanakah tradisi upacara adat Babore sebagai sarana pengobatan tradisional bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat. 4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan di teliti sebagai berikut : Bagaimanakah tradisi upacara adat Babore sebagai sarana pengobatan tradisional bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi upacara adat Babore sebagai sarana pengobatan tradisional bagi masyarakat suku Dayak Kanayatn di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat. D. Manfaat Penelitian 1. Akademis : Hasil penelitian dapat memperkaya materi sejarah kebudayaan dan sejarah lokal. 2. Praktis : Dalam tradisi upacara adat Babore bagi suku Dayak Kanayatn di Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak Propinsi Kalimantan Barat yang menjadi aset kebudayaan bangsa Indonesia untuk dapat dilestarikan oleh warga masyarakat suku Dayak Kanayatn dan bangsa Indonesia. 5