IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan umum Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata. B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat 1. Sejarah Singkat Kecamatan Teluk Betung Barat merupakan salah satu dari 13 Kecamatan di Kota Bandar Lampung, terletak di bagian barat dari wilayah Kota Bandar Lampung dengan jarak sekitar 2 km dari Ibu Kota Provinsi Lampung, dengan Ibu kota kecamatan adalah Kelurahan Bakung. Sejak berdirinya tahun 1982 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1982, tentang perubahan batas wilayah Tanjung Karang Teluk Betung, sebelumnya adalah bagian wilayah Kecamatan Panjang Kabupaten Dati II Lampung Selatan.
44 Selanjutnya secara administrasi Kecamatan Teluk Betung Barat dibagi menjadi 8 kelurahan dengan rincian sebagai berikut : a) Kelurahan Suka Maju b) Kelurahan Keteguhan c) Kelurahan Kota Karang d) Kelurahan Perwata e) Kelurahan Bakung f) Kelurahan Kutipan g) Kelurahan Negeri Otok Gading h) Kelurahan Sukarame II 2. Keadaan Geografi/Luas Kecamatan Kecamatan Teluk Betung Barat adalah merupakan sebagian wilayah Kota Bandar Lampung, dengan luas wilayah 2.099 ha, dengan jumlah penduduk 56.509 jiwa, yang berbatasan dengan : a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara b) Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung c) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Selatan d) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Lampung Selatan. 3. Topografi Secara topografi wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat terdiri atas wilayah perbukitan, dataran rendah, dan pantai. Kecamatan Teluk Betung
45 Barat terdapat satu pulau yang merupakan satu-satunya pulau yang dimiliki Kota Bandar Lampung yaitu Pulau Pasaran. Keadaan Umum Kelurahan Kota Karang 1. Sejarah Singkat Pada Tahun 1980, Kelurahan Kota Karang dibuka oleh Pangeran Tanun Dewangsa dan Pangeran Tanun Jaya beserta keluarga. Kota karang berasal dari nama aslinya yaitu Kuta Kakhang yang berartikan Pagar Karang, karena kelurahan ini berada di pinggir pantai Teluk Lampung dengan dipagari dengan batu karang, maka Kelurahan ini dinamakan Kota Karang. 2. Keadaan Geografi dan Luas Kelurahan Kelurahan Kota Karang berbatasan dengan : a) Sebelah Utara berbtasan dengan Kelurahan Permata b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut/Teluk Lampung c) Sebelah Barat berbatasn dengan Keteguhan d) Sebelah Timur berbatasan dengan Way Belau 3. Topografi Kelurahan Kota Karang merupakan bagian dari Kecamatan Teluk Betung Barat. Jarak Kelurahan Kota Karang ke Ibukota Kecamatan Teluk Betung Barat kurang lebih 0,75 km dan jarak Kelurahan Kota Karang ke Ibukota Bandar Lampung kurang lebih 3,50 km. Pada Kelurahan Kota Karang terdapat Pulau yang bernama Pulau Pasaran, potensi yang dimiliki oleh
46 pulau adalah pengolahan ikan asin terutama ikan teri. Pulau ini memisah dengan daratan, seingga untuk menuju ke Pulau Pasaran ini dapat menggunakan alat transportasi perahu motor dengan biaya sekitar Rp 2.000 per orang. C. Keadaan Umum Pulau Pasaran 1. Letak Daerah Penelitian Pulau Pasaran adalah sebuah pulau di Kelurahan Kota Karang RT. 09 Lingkungan 2, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Jarak dari Pulau Pasaran ke Kecamatan Kota Karang sekitar 1 km dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. 2. Luas Daerah dan Keadaan Alam Luas Pulau Pasaran saat ini sekitar sekitar 12 ha. Menurut sejarah luas awal pulau ini hanya 2 ha. Luas pulau semakin bertambah karena populasi penduduk yang meningkat. Keseluruhan lahan di Pulau pasaran digunakan untuk berbagai kegiatan, 60 persen lahan digunakan untuk tempat penjemuran ikan teri sedangkan sisanya 40 persen digunakan untuk pemukiman, bangunan, jalan, tempat pemakaman, sarana pendidikan, ibadah dan lapangan. Untuk menjangkau Pulau Pasaran ini satu-satunya akses yang dapat digunakan yaitu perahu, dengan waktu tempuh sekitar 15 menit sekitar 200 meter. Pulau Pasaran terletak di dataran dengan suhu rata-rata 37 0 C, dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah di Pulau Pasaran
47 adalah jenis tanah berpasir dengan ciri lapisan tanah berwarna putih kemerah-merahan. 3. Keadaan Sosial Ekonomi Jumlah penduduk di Pulau Pasaran terdiri dari 247 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 1.123 jiwa yang terdiri dari 571 laki-laki dan 552 perempuan. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, tahun 2012 Kelompok Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase 0-4 90 8,01 5-6 34 3,03 7-13 184 16,38 14-16 76 6,77 17-24 181 16,12 25-54 473 42,12 55 keatas 85 7,57 Jumlah 1123 100,00 Sumber : Monografi Pulau Pasaran, 2012 Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Pulau Pasaran menurut kelompok umur didominasi oleh penduduk yang berusia 25-54 tahun sebesar 42,12 persen. Penduduk di Pulau Pasaran tidak hanya bekerja sebagai pengolah saja, tetapi penduduk di pulau ini juga ada bekerja sebagai buruh, wiraswasta, pedagang, dan lain-lain. Keadaan penduduk berdasarkan jenis mata pencarian dapat dilihat pada Tabel 7.
48 Tabel 7. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, tahun 2012 Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase Nelayan 57 10,07 Pengolah 48 8,48 Wiraswasta 27 4,77 Buruh 316 55,83 Pedagang 118 20,85 Jumlah 566 100,00 Sumber : Monografi Pulau Pasaran, 2012 Tabel 7 menunjukkan mata pencaharian terbesar penduduk di Pulau Pasaran adalah sebagai buruh. Jenis mata pencaharian dapat ditentukan dari jenjang pendidikan yang ditempuh selama hidup. Tabel 8 menunjukkan kualitas angkatan kerja menurut tingkat pendidikan di Pulau Pasaran. Tabel 8. Kualitas angkatan kerja tingkat pendidikan di Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung, tahun 2012 Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase TK 25 2,66 SD 589 62,66 SLTP 183 19,47 SMU 128 13,62 Sarjana 15 1,60 Jumlah 940 100,00 Sumber : Monografi Pulau Pasaran 2012
49 Pada Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Pulau Pasaran paling tinggi pada pendidikan formal yaitu pendidikan tamatan sekolah dasar (SD) sebesar 62,66 persen. 4. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang tersedia di Pulau Pasaran antara lain sarana transportasi, jalan umum, rumah ibadah, gedung sekolah, dan gedung pertemuan. Sarana transportasi berupa perahu motor dan perahu dayung tersedia untuk menghubungkan Pulau Pasaran dengan daerah sekitarnya. Selain itu, Pulau Pasaran memiliki alun pantai yang dijadikan tempat bersandarnya kapal-kapal nelayan setelah mencari ikan di laut.