BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Mitos adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap suci oleh masyarakat tempat

Bab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan sebuah negara yang dianggap telah maju oleh negaranegara

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai. Sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

INTERAKSI KEBUDAYAAN

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan

BAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. yang unik pula. Selain itu, di setiap daerah tersebut memiliki suatu cerita atau

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. modern di Jepang adalah Akutagawa Ryuunosuke. Ryuunosuke sebagai pelopor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya tumbuh berbagai Suku, Agama, dan bahasa daerah berbeda sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk, salah satu akibat

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara

berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan

2013 POLA PEWARISAN NILAI-NILAI SOSIAL D AN BUD AYA D ALAM UPACARA AD AT SEREN TAUN

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL TRANSFORMASI MEDIA CERITA RAKYAT INDONESIA SEBAGAI PENGENALAN WARISAN BUDAYA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya bahasa. Gaya bahasa atau Stile (style) adalah cara pengucapan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

Bab 1. Pendahuluan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa Jepang telah banyak memberikan inspirasi

BAB I PENDAHULUAN. Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain disekitarnya dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

Bab 1. Pendahuluan. Sastra Jepang dibagi menjadi 5 periode, sastra kuno (zaman Nara), sastra klasik

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, hlm. 303). 2 Tono merupakan desa yang berada di perfektur Iwate di bagian utara pulau Honshu di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bagi ahli antropologi, religi merupakan satu fenomena budaya. Ia merupakan

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah pada mulanya disampaikan dengan cara lisan (dari mulut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia memiliki beribu-ribu pulau di dalamnya.

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi negara Indonesia akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam sejarah negara Jepang. Pada masa inilah muncul restorasi meiji yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia ini Tuhan menciptakan mahkluk hidup saling berdampingan.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

BAB I PENDAHULUAN. bukan sekedar jumlah penduduk saja, melainkan sebagai suatu system yang

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

2014 SAJARAH CIJULANG

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN. nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur budaya. Bali bukan hanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggiana Puspa Dewi, 2014 Ayo, Menari Jaipong Dengan Nyi Iteung

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak keanekaragaman budaya tradisional termasuk mitos dan legenda. Mitos dan Legenda ini menjadi lebih hidup karena masyarakat setempat masih mempercayai cerita dari legenda-legenda tersebut dengan disertai ritual pemujaan. Hal ini meliputi kepercayaan masyarakat terhadap adanya para dewa, keberadaan benda-benda gaib serta siluman (Youkai) 1, seperti hantu, monster (Oni) 2 dan khususnya kappa 3, yang akan penulis bahas dalam tugas akhir ini. Legenda di Jepang dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu legenda keagamaan dan legenda alam gaib. Kappa merupakan legenda mitologi kuno Jepang yang tergolong dalam legenda alam gaib. Beberapa bukti peninggalan mengenai makhluk ini tersimpan di museum dan kuil-kuil di Jepang. Namun, hingga sekarang keberadaannya masih menjadi misteri. 1 Youkai adalah hantu atau monster (Andrew N. Nelson, Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia. hlm.303). 2 Oni serupa dengan raksasa di Jawa atau butakala di Bali (James Danandjaja, Folklore Jepang Dilihat Dari Kacamata Indonesia, hlm.94). 3 Kappa adalah sejenis binatang ganjil di sungai Jepang (Goro Taniguchi, Kamus Standar Bahasa Jepang-Indonesia, hlm.258).

2 Beberapa seniman dan sastrawan Jepang banyak yang telah memproyeksikan kappa ke dalam karya-karya mereka, seperti Akutagawa Ryonosuke 4 (1892-1927) dalam novel dengan judul yang sama yaitu Kappa (1927). Penulis tertarik meneliti legenda tentang kappa dalam obyek penulisanya karena menyukai hal-hal yang bersifat mitos dan legenda yang berasal dari Jepang. Selain itu, penulis ingin menambah referensi mengenai salah satu keanekaragaman legenda Jepang kepada pembaca. Penulis akan memaparkan beberapa hal mengenai kappa, yang meliputi pembahasan tentang kappa dalam kehidupan masyarakat Jepang, dampak psikologis serta beberapa cerita legenda mengenai kappa yang ada di beberapa daerah, sehingga penggambaran mengenai kehidupan kappa di dalam masyarakat Jepang dapat lebih mudah dipahami. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan penelitian untuk Tugas Akhir ini penulis menetapkan masalah yang akan diteliti yaitu : 1.2.1 Apakah kappa itu jika dilihat dari segi legenda dan mitologinya? 1.2.2 Bagaimanakah perkembangan legenda mengenai kappa sehingga mulai terkenal di Jepang? 1.2.3 Bagaimanakah persamaan cerita mengenai legenda kappa yang ada di beberapa wilayah Jepang? 4 Akutagawa Ryunosuke adalah salah satu penulis yang tumbuh pada era Meiji-Taisho 1892-1927 (Akutagawa Ryonosuke, Kappa, hlm. 2).

3 1.2.4 Bagaimanakah pengaruh yang ditimbulkan akibat keberadaan kappa bagi kehidupan masyarakat Jepang? 1.3 Tujuan Penulisan Penulis memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini. 1. Ingin memberikan beberapa referensi mengenai kappa jika dilihat dari sisi legenda dan mitologinya. 2. Untuk menjelaskan mengenai perkembangan legenda tentang kappa sehingga mulai dikenal luas oleh masyakat Jepang. 3. Mencari dan menjelaskan tentang beberapa persamaan cerita yang terdapat dalam legenda kappa dari berbagai wilayah di Jepang. 4. Menjelaskan tentang pengaruh yang ditimbulkan akibat keberadaan kappa bagi kehidupan masyarakat Jepang. 1.4 Pembatasan Masalah 1.4.1 Mengambil salah satu tokoh youkai dalam legenda Jepang, yaitu kappa, sehingga objek penelitian tidak terlalu luas. 1.4.2 Membatasi penelitian hanya pada cerita di beberapa wilayah Jepang.

4 1.5 Landasan Teori Kata budaya merupakan kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddayah, yang merupakan pemenggalan dari dua suku kata, yaitu budhi dan akal. Selanjutnya, kata budaya sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat gaib dan sakral seperti, tradisi, ritual, mitos, legenda atau sesuatu yang berasal dari peninggalan nenek moyang. Dalam kebudayaan, terdapat suatu nilai-nilai budaya yang dianut oleh sebagian besar masyarakat sekaligus berfungsi sebagai suatu pedoman yang akan memberi arah kepada kehidupan masyarakat tersebut (Koentjaraningrat, 2002:190). Seperti halnya dalam kehidupan bangsa Jepang. Sejak menutup diri dari dunia luar hingga dua abad lamanya 5 membuat Jepang banyak memiliki keanekaragaman budaya baik dari segi mitos maupun legenda, yang kemudian berkembang pesat di masyarakat. Mitos adalah sebuah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta suci dan sakral keberadaanya (Danandjaja, 1997:50). Di sisi lain mitos sering kali diikuti dengan adanya penghormatan oleh masyarakat yang mempengaruhi pola-pikir mereka (Suwardi, 2005:163). Istilah bahasa Jepang untuk mitos adalah shinwa yang berarti kisah mengenai dewa 6. Mitos Jepang merupakan gabungan dari tradisi-tradisi pribumi yang berasal dari Asia Timur serta dipengaruhi oleh ajaran 5 Majalah Anima, Volume 28 Nihon Bungka, hlm.73 (Jepang mengucilkan diri dari bangsa asing selama 215 tahun di periode Edo). 6 Pitri Haryanti. M. PD, All About Japan Panduan Lengkap dan Informatif tentang Jepang untuk Belajar, Bekerja, Berwisata (Kesusastraan Jepang), hlm. 47.

5 Budhisme dan Taoisme. Mitos ini diceritakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain. Legenda atau dalam bahasa latin (Legere) adalah suatu bentuk kepercayaan rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, sehingga keberadaan dari legenda, terasa lebih dekat dan nyata di mata masyarakat. Legenda merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah (KBBI, 2005:508). Kappa dipercayai sebagai makhluk yang benar-benar hidup dan sering berinteraksi dengan manusia hampir di seluruh wilayah Jepang, oleh karena itu banyak didirikannya kuil persembahan bagi kappa yang baik hati untuk menghormatinya. Sejak zaman dahulu, kehadiran kappa sengaja dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, bahkan hingga di zaman sekarang. Contohnya, patung-patung kappa yang berdiri tegak di depan toko, penginapan ataupun pemandian air panas. Selain itu, gambar kappa juga dipasang sebagai tanda peringatan bahaya di beberapa sungai di Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan legenda tersebut kepada masyarakat, sehingga tanpa disadari masyarakat Jepang sudah merasa akrab dengan legenda tersebut. Dengan cara seperti inilah, budaya dengan tema mitos dan legenda masih terjaga dan terpelihara dengan baik sampai sekarang, sehingga hal ini menjadikan Jepang sebagai negara yang unik dan menarik di mata dunia. Selain terkenal akan kemajuan teknologinya, Jepang juga tidak melupakan jati diri bangsanya, serta mampu menjaga, melestarikan, dan menghargai kebudayaannya.

6 1.6 Metode Penulisan Untuk melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penulisan kepustakaan. Metode kepustakaan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data data dan bahan bahan sehingga dapat melengkapi materi yang berhubungan dengan kappa sebagai legenda dan mitologi Jepang kuno. Data data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu dikumpulkan, dibaca, dipahami, diinterpresentasikan, dianalisis, dan kemudian dideskripsikan. Bahan bahan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini diperoleh dari buku buku Perpustakaan FIB UGM, Perpustakaan Pusat UGM, Jurnal Masyarakat Jepang, buku koleksi pribadi penulis, artikel, kamus, ensiklopedia, majalah, dan media cetak lainya. Selain itu, untuk menambah referensi dalam penulisan tugas akhir ini, penulis juga menggunakan media internet sebagai acuan sumber penulisan. 1.7 Sistematika Penulisan Hasil penulisan tugas akhir akan disajikan dalam empat bab dengan beberapa sub bab. Diawali dengan bab I yang merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang penulisan tugas akhir serta menggambarkan alasan pemilihan topik penelitian. Selain itu, juga berisi tentang rumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, landasan teori, metode penulisan, dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

7 Bab II akan membahas tentang gambaran umum budaya masyarakat Jepang dari segi kepercayaan akan legenda dan mitos-mitos yang terkait dengan obyek penelitian penulisan. Bab III merupakan isi dari penelitian tentang legenda mitologi Jepang kuno kappa, yang meliputi pembahasan mengenai kappa, dengan di lampirkanya beberapa kisah kappa di beberapa daerah untuk memberikan pemahaman awal terkait obyek penelitian serta perkembangan legenda kappa sehingga mulai dikenal oleh masyarakat Jepang. Adapun bab terakhir, yaitu bab IV yang pembahasanya berisi tentang kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya.