BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI

dokumen-dokumen yang mirip
Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

PASAR KERAJINAN DAN SENI BOROBUDUR SEBAGAI WADAH PERAJIN SENI DAN KESENIAN DI KECAMATAN BOROBUDUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

Sumber: data pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. misalnya Kotabaru yang memiliki citra sebagai kawasan pendidikan,

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

TUGAS AKHIR PUSAT PENGEMBANGAN SENI TARI TRADISIONAL JAWA TIMUR DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

II.2. PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.1 PENGERTIAN PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.2 FUNGSI PUSAT KERAJINAN DAN KESENIAN II.2.3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN POLA PERGERAKAN DAN PENYEDIAAN RUANG PEJALAN KAKI DI KAWASAN WISATA CANDI BOROBUDUR TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 1

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI BAB I... 0 PENDAHULUAN PENGERTIAN JUDUL LATAR BELAKANG Kawasan Betawi Condet Program Pemerintah

Ovy wahyuni ( ) WISATA MUSEUM MAINAN TRADISIONAL Transformasi Mainan Tradisional

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

PASAR SENI DI DJOGDJAKARTA

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I GALERI SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DIRENCANAKAN DAN KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BETAWI DI CONDET DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME

V. KONSEP PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Judul

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN INDEPENDENT CAR SHOWROOM DI YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN. Arvin Dovan Sulaksono

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB III PERENCANAAN PROYEK

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. Letak Kabupaten Bangkalan berada pada ujung Pulau Madura bagian Barat

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sebuah kota serta peningkatan jumlah penduduk perkotaan tentunya

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009 10:30 PM). Interaksi yang terjadi adalah proses tawar menawar dan jual beli. Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai ( http://id.wikipedia.org/ : 9/11/2009 1:33 AM). Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (http://id.wikipedia.org/ : 9/11/2009 1:44 AM). Menurut jenisnya, Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur merupakan jenis pasar konsumsi karena barang barang yang dijual merupakan barang-barang keperluan konsumsi. Dalam hal ini barang- 15

barang hasil kerajinan dan kesenian yang dipertunjukkan merupakan konsumsi bagi para wisatawan.menurut barang yang dijual, Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur merupakan jenis pasar kerajinan dan seni karena barang yang dijual merupakan hasil kerajinan seni dari masyarakat Kecamatan Borobudur dan kesenian yang dipertunjukkan merupakan karya seni dari masyarakat Kecamatan Borobudur.Menurut lokasinya, Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur merupakan sebuah Pasar Kerajinan dan Seni yang berada di Kecamatan Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Sehingga Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur adalah suatu tempat di Kecamatan Borobudur dimana tempat tersebut terjadi proses jual beli. Barang yang dijual berupa barang-barang kerajinan tangan dan pada tempat tersebut juga menjadi tempat pertunjukan-pertunjukan seni yang ada di Kecamatan Borobudur yang dapat dinikmati oleh masyarakat maupun wisatawan. Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur juga memberikan fasilitas bagi pengunjung untuk berkreasi di bidang seni dengan belajar pada seniman yang ada di tempat tersebut. Jadi selain aktifitas jual beli yang terjadi, pengunjung juga mendapatkan pengetahuan secara nyata dalam hal seni secara langsung. 2.2 FUNGSI DAN TIPOLOGI PASAR KERAJINAN DAN SENI Fungsi umum dari Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur adalah sebagai tempat jual beli benda-benda dan kegiatan kesenian, berkarya, pementasan, tempat pameran, dan sebagai tempat pertunjukan seni bagi masyarakat di Kecamatan Borobudur. Adapun fungsi yang ingin dicapai berdasarkan permasalahan yaitu mewadahi dan memberikan fleksibilitas bagi pengrajin-pengrajin seni maupun kegiatan-kegiatan seni di Kecamatan Borobudur. Mewadahi memiliki arti mengumpulkan bermacam-macam jenis pengrajin seni dalam suatu tempat. Perilaku yang dilakukan para pengrajin seni juga bermacam-macam yaitu pengrajin seni 16

yang menghasilkan karya seni berwujud barang dan pengrajin seni yang menghasilkan karya seni berwujud visual. Baik pengrajin seni yang menghasilkan barang maupun visual memiliki golongan tersendiri berdasarkan karakteristik karya seni yang dihasilkan. Golongan dari pengrajin seni yang menghasilkan barang dibedakan menjadi; pengrajin kayu, pengrajin bambu, pengrajin gerabah, pengrajin batu, dan anyaman pandan. Golongan dari pengrajin seni yang menghasilkan wujud viasual adalah seniman wayang, seniman tari, seniman jathilan, dan lain-lain. Oleh karena itu perlunya fleksibilitas bagi masing-masing kegiatan agar dalam mengapresiasikan karya dari pengrajin seni dapat maksimal. Sama halnya juga terhadap kesenian seni di Kecamatan Borobudur, perlunya fleksibilitas tempat terhadap kesenian yang akan dipertunjukkan. Faktor keterpenuhan fungsi dan kualitas dari produk yang dihasilkan berpengaruh terhadap kualitas dari Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur. Kualitas yang baik akan berpengaruh terhadap pengunjung yang ada. Jumlah minat maupun pengunjung akan menentukan keberhasilan fungsi dan keberlanjutan dari Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur. Suatu pasar merupakan tempat yang ramai, mewadahi banyak orang dan umum bagi semua kalangan. Oleh karena itu Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur tergolong dalam bangunan publik. Interaksi atau hubungan manusia merupakan unsur yang terdapat pada bangunan publik. Pengolahan elemen elemen arsitektural disesuaikan dengan golongan dari bangunan Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur. Oleh karena itu elemen bukaan akan lebih banyak sehingga fungsi interaksi yang terjadi pada Pasar Kerajinan dan Seni di Borobudur akan terpenuhi. Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur termasuk dalam fasilitas kebudayaan. Memenuhi terhadap aspek kesenian maupun kerajinan yang ada di Kecamatan Borobudur. Acuan yang dipakaipun berasal dari cultural landscape pada daerah tersebut. Dengan tidak berusaha menyaingi pesona Candi Borobudur namun menyamakan dengan estetika dan pesona yang ada pada Candi Borobudur karena tanpa Candi Borobudur, tidak akan ada 17

atau munculnya para pengrajin seni. Keduanya akan saling mendukung dan tidak menjatuhkan satu sama lain. Keharmonisan, keselarasan, kebudayaan dan estetika yang kental akan menjadi nilai positif terhadap pandangan masyarakat sekitar maupun mengunjung yang datang ke Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur. 2.3 TINJAUAN TERHADAP PASAR GABUSAN Untuk mengetahui atau mengenal sebuah Pasar Kerajinan dan Seni, perlu adanya penunjauan terhadap kawasan sejenis. Peninjauan tersebut berfungsi untuk mengetahui secara cepat mengenai hal-hal yang sangat diperlukan dalam sebuah Pasar Kerajinan dan Seni dan juga mengetahui kegiatan maupun sirkulasi yang ada pada Pasar Kerajinan dan Seni tersebut.obyek yang akan dijadikan tinjauan adalah Pasar Gabusan. Alasannya karena obyek tersebut masih memiliki kultur dan budaya yang hampir sama dengan kultur dan budaya yang ada di Desa Borobudur. Pasar Seni Gabusan adalah pusat jual-beli produk kerajinan dan karya seni warga Bantul. Terletak 10 km arah selatan pusat Kota Yogyakarta yakni di Jalan Parangtritis km 9,5 Gabusan, Sewon, Bantul. Gambar 2.1 Citra satelite Pasar Gabusan (www.bantulcraft.com : 2/9/2009 6:01 PM) 18

Tiba di kawasan Pasar seni Gabusan, anda akan disapa oleh gerbang yang didesain sangat menarik. Di gerbang itu, tersedia resto yang akan memanjakan lidah, tempat penyebrangan dan ramp. Bersantap di resto itu, selain menikmati lezatnya hidangan anda juga dapat melihat pemandangan seluruh kawasan Gabusan dari atas. Tak jauh dari wilayah itu, terdapat ruko sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelayanan kebutuhan wisatawan. Desain ruko itu sengaja dibuat artistik sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Gambar 2.2 Pusat Informasi (www.yogyes.com: 2/9/2009 5:55 PM) Pusat informasi yang terdapat di ruko yang terletak di kawasan ini akan membantu anda mencari produk kerajinan yang diinginkan. Di pusat informasi itu, anda bisa melihat detail produk beserta harga dan di kios mana memesan. Terhubung dengan jaringan internet, adanya pusat informasi ini sekaligus memberi petunjuk bagia anda bahwa semua barang yang tersedia di Pasar Seni Gabusan bisa dipesan secara online. Bangunan dan ruang luar di desain dengan sangat unik dan memperhatikan lingkungan sekitar. Kolom kolom penyangga balok atap dibuat miring sehingga jangkauan seakan lebih luas. Pasar Bugisan tersebut terdiri dari berbagai massa. Penataan elemen hijau seperti taman 19

selain difungsikan untuk peneduh juga difungsikan untuk menghubungkan massa-massa tersebut. Gambar 2.3 Los kerajinan seni (http://onthelpotorono.wordpress.com/ : 2/9/2009 6:00 PM) Gambar 2.4 Rest room dan mushola yang unik (http://onthelpotorono.wordpress.com/ : 2/9/2009 6:00 PM) Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok. 20

Gambar 2.5 Patung, hiasan, dan lukisan onthel (http://onthelpotorono.wordpress.com/ : 2/9/2009 6:00 PM) Merangkul perajin secara langsung berarti memotong mata rantai distribusi sehingga harga produk kerajinan di sana pun relatif murah. Pengrajin dapat memamerkan dan menjual karya seninya sendiri sehingga dirinya dikenal sedangkan pembeli mendapatkan barang kerajinan seni dengan harga yang relatif murah. Gambar 2.6 Proses jual beli antara produsen dengan konsumen (http://www.flickr.com/ 2/9/2009 :6:08 PM) 21

2.4 PERSYARATAN, KEBUTUHAN / TUNTUTAN, STANDAR STANDAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 2.4.1 PERSYARATAN Dalam pemilihan site memperhatikan terhadap perencanaan kawasan di Kecamatan Borobudur sehingga sesuai dengan rencana pembangunan pada daerah tersebut, Standar sempadan dengan jalan dan batas lainnya, Standar tinggi bangunan di Kecamatan Borobudur. 2.4.2 KEBUTUHAN / TUNTUTAN Pasar Kerajinan dan seni Borobudur memiliki tujuan untuk mewadahi para pengrajin seni dan kesenian yang ada di Kecamatan Borobudur. Karena para pengrajin seni dan kesenian terdiri dari bermacam-macam jenis, maka dibutuhkan fleksibilitas pada ruang agar kegiatan yang dilakukan baik oleh pengrajin seni maupun kesenian berjalan sesuai dengan fungsinya. Pasar Kerajinan dan seni Borobudur memiliki fungsi utama sebagai fungsi paling vital dari tempat tersebut dan fungsi penunjang yang mendukung berlangsungnya fungsi utama. Fungsi-fungsi tersebut adalah : A. Fungsi Utama 1. Panggung Pementasan Panggung pementasan digunakan untuk pertunjukan kesenian-kesenian di Kecamatan Borobudur. Terdapat 2 tipe panggung untuk memberikan fleksibilitas bagi pementasan kesenian-kesenian di Kecamatan Borobudur, antara lain : 22

Panggug indoor Digunakan bagi kesenian dengan jumlah peserta pentas yang tidak terlalu banyak. Maupun kesenian kontemporer yang lebih banyak berupa drama dan memiliki pesan yang mendalam. Tamu yang datang lebih banyak dikhususkan oleh pejabat pemerintah maupun tamu-tamu undangan lainnya. Panggung outdoor Digunakan bagi semua jenis kesenian terutama kesenian daerah yang dipentaskan oleh banyak orang karena membutuhkan ruang gerak yang cukup luas. Tidak membatasi bagi kalangan yang ingin menonton pertunjukan baik dari; pemerintah, wisatawan, maupun warga setempat. 2. Tempat Pameran Tempat pameran merupakan tempat untuk memamerkan atau memperkenalkan hasil karya kesenian dari pengrajin yang ada di Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur. Pada setiap pameran memiliki tema dan penggolongan jenis karya seni. Oleh karena itu, ruang pameran harus bisa memenuhi fungsi-fungsi yang berbeda dari setiap jenis karya seni. 3. Bengkel Seni Setiap jenis karya seni memiliki tempat sendiri untuk mengerjakan karyanya maupun menjualnya. Tempat tersebut adalah bengkel seni. Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur menyediakan bengkel seni dengan fasilitas: Ruang menjual hasil karya seni, Ruang mengerjakan karya seni, Ruang praktek bagi pengunjung. 23

B. Fungsi Penunjang 1. Tempat Parkir Tempat parkir disesuaikan dengan jenis kendaraan yang ada di Kecamatan Borobudur. Macam-macam kendaraan di Kecamatan Borobudur yang kemudian akan berhubungan dengan Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur : Bus wisata Bus dengan tujuan Candi Borobudur dan membawa wisatawan. Mobil Dapat berupa; mobil pribadi, travel, maupun hotel. Truk / mobil pengangkut lainnya Berfungsi membawa keperluan pentas maupun hasil karya seni Sepeda motor Merupakan kendaraan mayoritas masyarakat di Kecamatan Borobudur. Andong Kendaraan tradisional yang sering digunakan oleh wisatawan. Becak Sama halnya dengan andong namun wisatawan yang menaiki becak tidak terlalu banyak. Sepeda Sama halnya dengan sepeda motor, masyarakat di Kecamatan Borobudur masih banyak yang memakai sepeda. 2. Pos Satpam Bertugas mengawasi tempat parkir dan bangunan Pasar Kerajinan dan Seni. 24

3. Pusat Layanan Informasi Memberikan informasi-informasi bagi pengunjung mengenai Pasar Kerajinan dan Seni. 4. Ruang pengelola Menjadi pusat dari manajemen yang ada di Pasar Seni dan Kerajinan Borobudur. 5. Cafetaria Merupakan sebuah tempat makan bagi pengunjung maupun pedagang yang berada di Pasar Kerajinan dan Seni Borobudur. 6. Gudang Tempat menyimpan barang-barang keperluan panggung dan pementasan. 7. KM/WC C. Lain-lain 1. Pintu Gerbang 2. Taman vegetasi 3. Kolam 2.4.3 STANDAR-STANDAR Standar yang dipakai berupa : Standar parkir kendaraan, Standar perencanaan tempat pertunjukan (indoor dan outdoor), Standar perencanaan ruang-ruang umum ( pos satpam, ruang administrasi, ruang pengelola, dan lain-lain), Standar perencanaan ruang-ruang khusus (bengkel seni), Standar perencanaan dapat dicari dari standar yang sudah ada pada buku. Bagi standar ruang-ruang tertentu yang tidak tercantum dalam buku dapat diperoleh berdasarkan informasi dari masyarakat. 25

2.5 PENJELASAN PENJELASAN LAIN 2.5.1 VISI MISI A. Visi 1. Terhubung atau terjembataninya antara pengunjung/wisatawan (domestik maupun mancanegara) dengan kerajinan dan kesenian yang ada di Kecamatan Borobudur. 2. Meningkatnya perekonomian masyarakat di Kecamatan Borobudur terutama bagi para pengrajin seni dan kesenian. B. Misi Mewadahi pengrajin seni dan kesenian dalam satu tempat dengan memberikan fleksibilitas bagi setiap pengrajin seni dan kesenian agar kerajinan dan kesenian yang ada di Kecamatan Borobudur mudah untuk dipublikasikan terutama bagi pengunjung/wisatawan (domestik maupun mancanegara). 2.5.2 IDEOLOGI Pasar Seni dan Kerajinan Borobudur yang menerapkan culture landscape pada desain. Sehingga tidak lepas dari pengaruh daerah dimana pasar seni dan kerajinan tersebut dibuat. 2.5.3 FILISOFI Kegiatan Seni yang ada berupa seni tradisional dan modern sehingga dalam penerapan desain arsitektural menggunakan arsitektur Pascamodernisme yang menggabungkan antara tradisional dan modern. Selain itu juga menerapkan desain yang menonjolkan alam setempat karena tuntutan ideologi culture landscape. 26