BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memproduksi barang dan jasa untuk. dan bau, tanah yang subur menjadi tanah yang humus.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan perusahaan dengan daerah lingkungan sosialnya menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnisnya. Namun terdapat indikator lain selain. diperlukan perusahaan untuk bertahan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal

BAB I PENDAHULUAN. terkadang tidak pasti dan banyak perusahaan-perusahaan yang terjadi, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Disaat suatu perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu juga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Pembiayaan Rakyat Syariah.Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia bisnis yang semakin meluas dan meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Persaingan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, TBK

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup (going concern), dan pertumbuhan (growth). Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah go public (Suripto, 2016:1). Tujuan perusahaanperusahaan. yang go public dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada Bab 4 (empat), maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan tidak hanya dituntut dalam mencari laba atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. bisnis Indonesia. Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, tanggung jawab perusahaan tidak hanya kepada para shareholder,

BAB I PENDAHULUAN. investor melakukan transaksi aktiva keuangan, untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang. berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sebagai suatu hal yang merupakan tuntutan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Pada awalnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan yang berkelanjutan. Prafitriana (2011) menyatakan. pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pun semakin meningkat. Seperti Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di negara Indonesia berkembang pesat dalam dekade terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Modal merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya.oleh karena itu, dalam menjalankan kegiatannya perusahaan perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi salah satu faktor pendukung kemudahan pelaku usaha berkembang dalam melakukan komunikasi. Dengan adanya kemajuan teknologi ini memicu persaingan yang semakin kompetitif di dunia usaha. Laba atau profit yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang suatu perusahaan.tetapi apakah hanya profit yang dapat menjamin keberlanjutan hidup perusahaan? Penerimaan publik atas kehadiran perusahaan adalah kunci utama pencapaian keberlanjutan hidup perusahaan. Namun semakin berkembangannya zaman dan teknologi tak jarang perusahaan yang mengabaikan lingkungan sekitar yang akhirnya menciptakan citra perusahaan yang kurang baik. Maka dari itu perusahaan berlomba-lomba untuk menanamkan kepercayaan di benak masyarakat dengan melakukan tanggung jawab dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Sesuai dengan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI No PER-5/MBU/2007 tanggal 27 april 2007 dan Keputusan Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia yang dibuat oloeh Dr. A. Partomuan Pohan, S. H. LLM. Sesuai dengan Permen BUMN no PER-5 tersebut sebuah Persero Terbuka dapat melaksanakan program CSR dalam hal ini disebut sebagai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan Keputusan RUPS. Maka dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran program kemitraan dan bina lingkungan setiap tahunnya selalu memperhatikan hasil RUPS. Citra perusahaan yang baik di masyarakat menciptakan loyalitas konsumen yang tinggi dan profitabilitas perusahaan yang meningkat, sehingga akan lebih mudah menarik minat investor. Septiana dkk (2012:71-84) menyatakan survei yang dilakukan oleh Booth-Haris Trust Monitor (2001) menunjukkan mayoritas

konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Seiring dengan peningkatan citra dan loyalitas ini diharapkan akan berdampak baik bagi penjualan perusahaan yang akhirnya berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu cara yang ditempuh perusahaan untuk membuat citra yang baik bagi masyarakat. CSR merupakan suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Salah satu perusahaan yang mengedepankan CSR adalah PT Telkom. Berdasarkan koran Kompas yang diterbitkan pada 24 Juli 2007 bahwa Kepala Humas PT Telkom Divisi Regional (Divre) III Jawa Barat-Banten Dodi Gozali menyatakan sebagai bentuk tanggung jawab sosial, PT Telkom Indonesia melakukan CSR melalui 3 (tiga) dasar pembangunan yang berkelanjutan. Bentuknya, antara lain dana bergulir dibidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan dan keadaban, kemitraan, layanan umum, lingkungan, serta bantuan kemanusiaan dan bencana alam. Pada ICA Award 2011, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dinobatkan sebagai CEO Terbaik. Selain itu Telkom sebagai perusahaan juga mendapat Piala Grand Gold Indonesia CSR. Salah satu program utama CSR Telkom adalah mengelola program Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang tersebar di seluruh Nusantara serta program CSR TELKOM lainnya yang terkait dengan pendidikan dan pembelajaran serta pengembangan industri kreatif melalui berbagai program inkubasi bisnis. Namun, kegiatan itu pada tahun-tahun sebelumnya, belum terorganisasi secara optimal. Dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan, perusahaan perlu melakukan tanggungjawab sosial. Semakin banyaknya bentuk tanggung jawab yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, akan menciptakan citra perusahaan di mata publik menjadi semakin baik. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam

jangka panjang maka penjualan perusahaan akan meningkat dan pada akhirnya diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat. Untuk melakasanakan program CSR Telkom mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. dana bergulir Program Kemitraan yang telah disalurkaan pada tahun 2011 lebih dari Rp1,423 milliar dengan jumlah Mitra Binaan 78.221 Mitra Binan, di tahun 2012, Telkom telah menyalurkan dana melalui Program Kemitraan sebesar Rp343,8 miliar untuk 9.346 Mitra Binaan, Program Pembinaan sebesar Rp 9,9 miliar dengan tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman Mitra Binaan sebesar Rp 308,2 miliar. Sejak Tahun 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 Program Kemitraan Telkom telah menyalurkan bantuan pinjaman kepada 89.773 Mitra Binaan di seluruh Indonesia dengan total penyaluran sebesar Rp1,88 triliun. Dana kemitraan yang dialokasikan kepada mitra binaan nantinya akan dikembalikan kembali dalam bentuk penanaman modal atau asset perusahaan itu sendiri dan dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan seperti yang dinyatakan Tsoutsoura (2004) dalam Nistantya (2010) yang menyebutkan adanya hubungan positif antara CSR dengan peningkatan profitabilitas perusahaan Secara teoritis beban yang tinggi akan menurunkan profit bersih perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006:107) hasil laba atas penjualan di bawah angka rata-rata industri disebabkan karena tingginya biaya-biaya yang terjadi karena operasi yang tidak efisien. Terlebih pelaksanaan CSR merupakan program non-profit oriented. Seperti penelitian Yaparto, dkk (2013) menjelaskan bahwa pada intinya konsep CSR bukan bertujuan utama untuk meningkatkan profitabilitas melainkan untuk menciptakan citra yang baik bagi perusahaan tersebut. Penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang mempunyai perbedaan hasil penelitian dalam variabel CSR yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hal inilah yang menarik penulis untuk dicermati dan diteliti. Oleh karena itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

1.2 Identifikasi Masalah Atas dasar uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan CSR PT. Telkom pada periode 2007-2013? 2. Kendala yang dialami CSR dan solusi yang ditempuh PT. Telkom pada periode 2007-2013? 3. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas perusahaan? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan mencari data-data informasi yang diperlukan berkaitan dengan Corporate Social Responbility (CSR) serta pengaruhnya dengan tingkat profitabilitas perusahaan dalam rangka penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan Manajemen Universitas Widyatama. Penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui perkembangan CSR PT. Telkom pada periode 2007-2013 2. Mengetahui kendala yang dialami CSR dan solusi yang ditempuh PT. Telkom pada periode 2007-2013 3. Mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas perusahaan 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang konsep dan teori mengenai CSR, yang merupakan isu penting bagi perusahaan terlebih karena apabila CSR dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang dan menjamin keberlanjutan hidup perusahaan.

2. Bagi rekan akademis Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan pemikiran dalam masukan dan referensi dasar melakukan penelitian. 3. Bagi perusahaan Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya CSR perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial. 1.5 Kerangka Pemikiran Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan keberlanjutan hidup perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. Demi tercapainya keberlanjutan hidup perusahaan, maka perusahaan didorong untuk melaksanakan CSR, dimana dengan CSR perusahaan menyadari untuk memiliki tanggung jawab terhadap stakeholder-nya. Untuk memantau kewajiban perusahaan melaksanakan CSR telah dipatuhi atau belum, maka pada neraca perusahaan dapat dicerminkan adanya kewajiban tersebut yang nilainya ditetapkan sesuai dengan kewajaran pada bisnis yang berlaku. Indikator keberhasilan CSR dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Salah satu ukuran penting CSR adalah program-program yang dilaksanakan CSR itu sendiri. Brigham dan Houston (2006:107) menyatakan bahwa rasio profitabilitas akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen.

Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan dalam rasio profitabilitas adalah rentabilitas ekonomi atau Return On Asset (ROA). Rasio ini mengukur perusahaan dalam menghasilkan laba operasi dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Corporate Social Responbility Biaya Program CSR: Penyaluran Bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Profitabilitas Laba bersih ROA = Total Asset Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Hipotesis yang akan di uji dalam peneliitian ini, yaitu: Terdapat pengaruh yang signifikan Corporate Social Responbility terhadap profitabilitas perusahaan. 1.6. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Metode deskriptif bertujuan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2007:158). Metode ini bertujuan untuk mempelajari aspek siapa, apa, bilamana, dan bagaimana dari suatu topik. Metode ini juga memberikan sebuah riwayat atau gambaran tentang aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari prespektif berbagai sudut.

Metode verifikatif menurut Sugiyono (2007:6) penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima. Verikatif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang memakai data numerik, yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Sehingga metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab penelitian, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh CSR terhadap ROA. Dengan metode ini dapat diketahui berapa besarnya pengaruh variabel independent mempengaruhi terhadap variabel dependent, serta besarnya arah hubungan yang terjadi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantor pusat PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang berlokasi di Jl. Japati No.1 Bandung 40133. Adapun waktu penelitian diadakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan September 2014.