PENGARUH KOSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN LIMBAH CAIR PKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK ORGANIK CAIR ELANG BIRU TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET PB 260 (HEVEA BRASILIENSIS L.)

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

RESPON TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA

III. MATERI DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Jurnal AGRIFOR Volume XV Nomor 2, Oktober 2016 ISSN P ISSN O

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) VARIETAS MUSTANG F1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

BAB III METODE PENELITIAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

PENGARUH KONSENTRASI KOLKISIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) SKRIPSI OLEH:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. PBSI Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAHAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

PENGARUH JENIS DAN WAKTU PEMBERIAN BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) VARIETAS SUPER SWEET

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

TATA CARA PENELITIAN

PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DUA VARIETAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

Transkripsi:

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 PENGARUH KOSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN LIMBAH CAIR PKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) Herry Harianto 1, Abdul Fatah 2, dan Hery Sutejo 3 1 Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. 2 Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75234, Indonesia. herry@untag-smd.ac.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi dan aplikasi limbah kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2013, di Sebelang Desa Muara Pahu Kecamatan, Kabupaten Kutai Barat. The acak Rancangan dipekerjakan untuk penelitian dengan faktorial 3 x 3 dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah Liquid Palm Oil Limbah Konsentrasi (D) terdiri dari 3 sub - faktor : 1 ml/tanaman (d1), 2 ml/tanaman (d2), dan 3 ml/tanaman (d3). Dan faktor kedua adalah waktu aplikasi : 10 hari setelah tanam (w1), 20 hari setelah tanam (w2), dan 30 hari setelah tanam (w3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) konsentrasi limbah cair kelapa sawit tidak berpengaruh secara signifikan pada panjang tanaman pada 13, 23, dan 33 hari, usia bunga tanaman, umur panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah, dan produksi per tanaman, (2) waktu aplikasi juga tidak secara signifikan mempengaruhi semua parameter yang diamati, yaitu panjang tanaman, umur tanaman bunga, umur panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah, dan produksi per tanaman, dan (3) interaksi antara kedua faktor di atas juga tidak mempengaruhi secara signifikan pada semua parameter yang diamati. Kata kunci : kacang panjang, minyak sawit dan pertumbuhan ABSTRACT The objective of research was to study the effect of concentration and application of palm oil effluent on the growth and production of long bean. The research was carried out from March to June 2013, at Sebelang Village of Muara Pahu Sub-District, West Kutai Regency. The Randomised Block Design was employed for the research with factorial 3 x 3 and 3 replications. The first factor was Liquid Palm Oil Effluent Concentration (D) consisted of 3 sub-factors: 1 ml/crop (d 1 ), 2 ml/crop (d 2 ), and 3 ml/crop (d 3 ). And the second factor was time of application : 10 days after sowing (w 1 ), 20 days after sowing (w 2 ), and 30 days after sowing (w 3 ). Results of the research revealed that: (1) the liquid palm oil effluent concentration did not affect significantly on the crop length at 13, 23, and 33 days, age of crop flowered, age of harvest, number of fruit per crop, fruit length, and production per crop; (2) the time of application did not also affect significantly all parameters observed, namely crop length, age of crop flowered, age of harvest, number of fruit per crop, fruit length, and production per crop; and (3) the interaction between the two above factors also did not affect significantly on all parameters observed. Keywords : long bean, palm oil and growth 1. PENDAHULUAN Laju perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia semakin pesat, baik peningkatan luas lahan kelapa sawit maupun peningkatan jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit. Peningkatan luas lahan kelapa sawit akan memerlukan jumlah pupuk yang tidak sedikit, sedangkan peningkatan pabrik pengolahan kelapa sawit akan meningkatkan kerusakan lingkungan terutama lingkungan perairan karena limbah cair pabrik pengolahan kelapa sawit banyak yang dibuang ke sungai. 41

Pengaruh Konsentrasi Herry Harianto Limbah pabrik pengolahan kelapa sawit mempunyai kandungan hara yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman, sehingga untuk menghindari pencemaran lingkungan dan untuk mengatasi kebutuhan pupuk, limbah pabrik kelapa sawit (PKS) memungkinkan untuk dimanfaatkan pada lahan perkebunan itu sendiri ataupun lahan pertanian pada masyarakat (Loebis dan Tobing. 1989). Suatu tanaman dapat memberikan hasil yang memadai/ optimal apabila mendapatkan masukan sarana produksi yang memadai pula. Salah satu faktor produksi yang sangat menentukan peningkatan produktivitas adalah pemupukan. Pupuk yang baik adalah pupuk yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga diperoleh produktivitas yang tinggi dengan tidak mengabaikan dampak negatif terhadap lingkungan pada kondisi normal (Widyotomo et al. 2004). Menurut Loebis dan Tobing (1989) limbah cair pabrik pengolahan kelapa sawit mengandung unsur hara yang baik digunakan sebagai sumber hara bagi tanaman, di samping memberikan kelembaban tanah, juga dapat meningkatkan sifat fisik kimia tanah, serta dapat meningkatkan status hara tanah. Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah melalui pemberian pupuk kandang dan kompos. Namun masalah yang dihadapi adalah ketidakcukupan persediaan dan kualitas bahan baku kompos serta transportasi. Melalui proses fermentasi, nilai gizi limbah-limbah bahan olahan dari produksi kelapa sawit dapat ditingkatkan, sehingga layak dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pembenah tanah (Loebis dan Tobing 1989). Dalam penelitian ini digunakan tanaman sayuran, yaitu tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L) untuk melihat respon penggunaan pupuk limbah cair pabrik kelapa sawit. Alasan pemilihan tanaman kacang panjang sebagai tanaman penelitian adalah bahwa tanaman sayursayuran di daerah Kecamatan Muara Pahu khususnya tanaman kacang panjang sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan penelitian tentang Pengaruh asi dan Waktu Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L). Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kosentrasi dan waktu pemberian limbah cair kelapa sawit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang, mengetahui kosentrasi limbah cair kelapa sawit dan waktu pemberian yang tepat untuk meningkatkan hasil pada tanaman kacang panjang secara optimal. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan timur. Penelitian dilakukan selama ± 4 bulan yaitu pada akhir bulan Maret sampai dengan Juni 2013. 2.2. Bahan dan Alat. Bahan yang digunakan yaitu: Limbah cair produksi kelapa sawit (LPKS), benih kacang panjang, Ajir bambu. Sedangkan alat yang digunakan adalah: parang, sabit,cangkul, ember, tali rafia, meteran, alat tulis, laptop, kalkulator. 2.3. Rancangan Percobaan Penelitian faktorial dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK), 42

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 dengan 3 kelompok (ulangan), perlakuannya terdiri atas dua (2) faktor, yaitu : 2.3.1. Faktor kosentrasi pupuk limbah cair PKS (D) dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: d1 = konsentrasi limba cair PKS 4 ml/ Lˉ ¹air d2 = konsentrasi limbah cair PKS 8 ml/lˉ ¹air d3 = konsentrasi limbah cair PKS 12 ml/lˉ ¹air. 2.3.2. Faktor waktu pemberian limbah cair dengan 3 taraf perlakuan, yaitu w1 = 10 hari setelah tanam w2 = 20 hari setelah tanam w3 = 30 hari setelah tanam Sehingga terdapat kombinasi perlakuan dan ulangan 3x3x3 = 27 unit perlakuan. 2.4. Pelaksanaan Penelitian Persiapan Penanaman Pengolahan tanah Tanah diolah menggunakan cangkul, pencangkulan tanah hingga kedalaman 25 cm supaya tanah yang padat menjadi longgar dan gembur, sehingga pertukaran udara didalamnya menjadi baik. Tanah yang gembur memudahkan akar bergerak dengan bebas, sehingga akar dapat dengan mudah menyerap unsur hara yang tersedia. Tanah dicangkul dan dibentuk petakan dengan ukuran 1,80 m x 1,40 m. Pemberian pupuk dasar Pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang sapi yang diberikan 10 hari sebelum tanam. Sebelum pupuk dasar diberikan dilakukan pembuatan lubang untuk menaruh pupuk tersebut. Lubang dibuat dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman 10 15 cm, dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm. Setelah itu pupuk dasar diberikan. Pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang sapi dilakukan dengan menabur pada petak tanam sebanyak 200 g. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam pada petakan penelitian dengan menggunakan tugal. Tanah ditugal dengan kedalaman 3 hingga 4 cm dengan ukuran jarak antar lubang 30 cm x 30 cm. Pada tiap lubang dimasukkan 2 benih kacang panjang, lalu ditutup dengan tanah disamping lubang tanam. Pemeliharaan a. Pemupukan, pemberian limbah cair PKS pada tanaman di petak penelitian dilakukan dengan cara menyemprotkan konsentrasi limbah cair PKS sesuai perlakuan,yaitu : konsentrasi limbah cair PKS 4 ml/lˉ¹air. (d1), konsentrasi limbah cair PKS 8 ml/lˉ¹air (d2) dan konsentrasi limbah cair PKS 12 ml/lˉ ¹air Sedangkan waktu pemberian pupuk limbah cair PKS disesuaikan dengan perlakuannya, yaitu pemberiannya dilakukan 10 hari setelah tanam (w1), 20 hari setelah tanam (w2), dan 30 hari setelah tanam (w3). b. Penyiraman, penyiraman dilakukan apabila hari tidak hujan, dan dilakukan pada pagi dan sore hari, penyiraman dilakukan secukupnya saja, apabila tanah cukup lembab maka tanaman sudah cukup disiram. c. Penyulaman, penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh atau bibit yang mati sebelum umur 7 hari setelah tanam (hst). Penyulaman dilakukan pada tanaman diwaktu tanaman berumur 7 hari atau 1 minggu setelah tanam. 43

Pengaruh Konsentrasi Herry Harianto d. Penjarangan, penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hst atau 2 minggu setelah tanam. Penjarangan ini dilakukan apabila benih pada lubang tanam tumbuh semua, benih yang tumbuh menjadi tanaman tersebut dipotong salah satu, pemotongan dilakukan pada tanaman yang dianggap pertumbuhannya kurang baik. Hal ini dilakukan agar tanaman tidak berkompetisi dalam penyerapan unsur hara, baik dalam tanah ataupun diatas tanah. e. Pemasangan ajir, pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur 2 minggu setelah tanam atau bertepatan dengan penjarangan. Ajir yang digunakan berupa kayu-kayu atau belahan bambu dengan panjang 2,3 m. f. Penyiangan, penyiangan dilakukan 2 kali, yaitu pada tanaman berumur 3 dan 6 minggu setelah tanam. g. Pemangkasan, pemangkasan dilakukan apabila ada cabang yang kurang produktif agar dapat membentuk cabang baru yang produktif, sehingga dapat membentuk bunga dan buah yang maksimal. h. Pengendalian Hama dan Penyakit, tanaman kacang panjang yang terserang kutu merah atau kutu daun, pemberantasannya menggunakan insektisida Akodan dengan dosis 2 cc/liter air. Sedangkan hama penggerek batang diberantas dengan Bayrusil dengan dosis 2 cc/liter air, penyakit yang umum adalah layu sclerotium, dan pengendaliannya dengan mencabut tanaman dan membakarnya supaya tidak menyebar ketanaman yang lainnya. Penyakit karat daun dikendalikan dengan menyemprotkan Dithane M-45 dengan dosis 2 g/liter air. i. Panen, Pamanenan polong muda dilakukan setelah tanaman berumur 45-59 hst, dan dilakukan setiap 3 hari sekali. Tanaman ini berkelanjutan dalam pemanenan, karena buah yang dihasilkan tidak 1 atau 2 buah saja tiap tanaman. Maka dari itu pemanenan dilakukan berlanjut hingga buah pada tanaman tersebut habis. Pemanenan buah kacang panjang dilakukan 6 kali panen atau hingga tanaman mati. 2.5. Pengambilan Data Adapun parameter yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Panjang Tanaman Umur 13, 23, dan 33 hst (cm) Pengukuran panjang tanaman dilakukan mulai dari pangkal batang sampai ujung titik tumbuh. b. Umur Saat Berbunga (hari setelah tanam) Dihitung sejak mulai tanam sampai dengan munculnya bunga pada tanaman. c. Umur Saat Panen (hari setelah tanam) Dihitung sejak mulai tanam sampai dengan tanaman di panen d. Jumlah buah per tanaman Dihitung jumlah polong per tanaman setiap panen dan dijumlahkan sampai 6 kali panen kemudian dirata-ratakan e. Panjang Buah (cm) Panjang polong di ukur pada saat panen. Pengukuran dilakukan mulai dari pangkal sampai ujung polong kemudian dirata-ratakan. f. Berat Buah/ tanaman (g) Dengan menimbang berat polong segar pada setiap kali panen dan dijumlahkan dari panen pertama sampai akhir. 2.6. Analisis Data Data yang diproleh diproses dan dianalisis menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan taraf 5%, apabila terdapat perbedaan 44

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 pada sidik ragam maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 0,05 atau 5%. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Panjang Tanaman Panjang Tanaman Umur 13 Hari Setelah Tanaman terhadap panjang tanaman umur 13 hari setelah tanam. an data Penelitian terdapat pada Tabel 1. Tabel 1.- Panjang Tanaman Umur 13 Hari Setelah Tanam Pengaruh kosentrasi (D) Dan Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) (cm) - Dosis PKS (D) d1 20,89 21,05 21,23 21,06 d2 21,91 21,13 21,14 21,39 d3 21,66 21,30 22,20 21,72-21,49 21,16 21,52 Berdasarkan hasil sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan kosentrasi limbah cair PKS berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. Pengaruh kosentrasi limbah cair PKS pada budidaya tanaman kacang panjang, secara statistik belum menunjukkan pengaruh yang nyata, hal ini di duga kemungkinan kosentrasi yang diberikan masih terlalu rendah, belum mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wahyudi et al. (2011) bahwa pemanfaatan limbah cair PKS pada tanaman jagung dengan dosis 3 l/petak belum memberikan hasil yang baik pada tanaman jagung, hal ini di duga bahwa dosis yang diberikan masih rendah. Limbah cair PKS yang diberikan ke tanah memerlukan waktu yang lama untuk melalui proses perombakan secara alami, baru bisa dimanfaatkan oleh tanaman, sedangkan tanaman jagung merupakan tanaman semusim yang membutuhkan ketersediaan unsur hara dalam waktu yang singkat, sehingga menyebabkan tanaman kekurangan unsur hara, dan pada akhirnya menghasilkan buah jagung yang kurang baik kualitas dan kuantitasnya. Berdasarkan hasil analisis tanah sebelum penelitian, status kesuburan tanahnya rendah, ph rendah. Dan juga hasil analsis limbah cair PKS juga menunjukkan status hara yang rendah, dan phnya juga rendah. Meskipun tidak ada perbedaan yang nyata terhadap semua parameter yang diamati untuk pelakuan kosentrasi limbah cair PKS,namun tanaman yang diberi kosentrasi limbah cair PKS bila dibandingkan dengan deskripsi tanaman kacang panjang varietas peleton (lampiran), maka tanaman hasil penelitian ini menunjukan beberapa parameter vegetatif yang lebih baik yaitu umur berbunga lebih cepat dan umur panen lebih cepat.serta parameter generatif yang juga sedikit lebih baik yaitu panjang buah/polong rata-rata lebih panjang. Panjang Tanaman Umur 23 HST terhadap panjang tanaman umur 23 hari 45

Pengaruh Konsentrasi Herry Harianto setelah tanam. an data penelitian terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. - Panjang Tanaman Umur 23 Hari Setelah Tanam Pengaruh kosentrasi (D) Dan Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L)(cm) asi (D) (D) w1 w2 w3 d1 134,16 134,96 134,54 134,55 d2 135,60 135,68 139,15 136,81 d3 132,32 135,99 135,96 136,09-135,36 135,54 136,55 1. Panjang Tanaman Umur 33 HST terhadap panjang tanaman umur 33 hari setelah tanam. an data penelitian terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. - Panjang Tanaman Umur 33 Hri Setelah Tanam Pengaruh asi (D) Dan Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L)(cm) - d1 244,03 243,92 244,41 244,12 d2 243,74 243,39 244,24 243,79 d3 244,07 244,39 244,20 244,22 asi (D) - 243,95 243,90 244,28 Berdasarkan hasil sidik ragam dapat diketahui bahwa perlakuan waktu pemberian limbah cair PKS berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. Waktu pemberian limbah cair PKS juga secara statistik tidak menunjukkan hasil yang signifikan terhadap semua parameter penelitian yang di amati, hal ini di duga bahwa perbedaan waktu pemberian limbah cair PKS tersebut belum memberikan respon yang positif. Disamping itu,mengingat tidak terjadinya pengaruh yang nyata dari perlakuan pemberian dosis limbah cair PKS seperti pada pembahasan sebelumnya maka diduga pengaruh tersebut juga sangat erat berkaitan dengan tidak adanya pengaruh yang nyata dari perlakuan waktu pemberian limbah cair PKS. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. Interaksi perlakuan juga tidak menunjukkan hasil yang nyata berdasarkan uji statistik, hal ini diduga bahwa masing-masing faktor perlakuan berdiri sendiri-sendiri, sehingga saling tidak mempengaruhi satu sama lainnya. 3.2. Umur Saat Berbunga terhadap umur tanaman saat berbunga. an data penelitian terdapat pada Tabel 4. 46

Jurnal AGRIFOR Volume XIII Nomor 1, Maret 2014 ISSN : 1412 6885 Tabel 4. - Umur Tanaman Saat Berbunga Pengaruh asi (D) Dan Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) (hari) - d1 32,50 32,78 33,06 32,78 d2 32,50 32,67 32,28 32,48 d3 32,94 32,56 32,78 32,76 Kosent rasi (D) - 32,65 32,67 32,71 3.3. Umur Saat Panen bahwa pengaruh kosentrsi (D), waktu terhadap umur tanaman saat panen. an data penelitian terdapat pada Tabel 5. Tabel 5. - Umur Tanaman Saat Panen Pengaruh asi (D) Dan Waktu Pemberian Limbah Cair Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L) (hari) - d1 42,44 41,83 43,06 42,44 d2 42,50 42,67 42,28 42,48 d3 42,78 42,56 42,75 42,68 asi (D) - 42,57 42,35 42,35 3.4. Jumlah Buah/Tanaman terhadap jumlah buah/tanaman. an data penelitian terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. - Jumlah Buah/Tanaman Pengaruh asi (D) Dan Waktu Pemberian Limbah Cair Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L). - d1 23,83 23,67 24,44 23,98 d2 24,44 24,72 24,67 24,61 d3 25,17 25,39 25,33 25,29 asi (D) - 24,48 24,59 24,81 3.5. Panjang Buah terhadap panjang buah. an data penelitian terdapat pada Tabel 7. Tabel 7. - Panjang Buah Pengaruh asi (D) Dan Waktu Pemberian Limbah Cair Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L)(cm) - d1 82,01 81,69 81,02 81,57 d2 81,15 81,66 81,56 81,46 d3 81,16 82,36 81,74 8175 asi (D) - 81,44 81,90 81,44 3.6. Berat Buah terhadap berat buah/tanaman. an data penelitian terdapat pada Tabel 8. 47

Pengaruh Konsentrasi Herry Harianto Tabel 8. - Berat Buah Per Tanaman Pengaruh asi (D) Dan Waktu Pemberian Limbah Cair Serta Interaksinya (DxW) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L)(g) a si (D) (D) w1 w2 w3 d1 1172,22 1161,67 1193,89 1175,93 d2 1145,56 1198,33 1159,44 1167,78 d3 1172,22 1182,44 1192,22 1182,29-1163,33 1180,81 1181,89 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengaruh kosentrasi limbah cair PKS berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. 2. Pengaruh waktu pemberian limbah cair PKS berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. 3. Pengaruh interaksi perlakuan berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 13 hari, 23 hari dan 33 hari, umur saat berbunga, umur saat panen, jumlah buah per tanaman, panjang buah dan produksi buah per tanaman. [3] Wahyudi, H., Kasry, A., Purwaningsih, IS. 2011. Pemanfaatan Limbah Cair PKS Untuk Memenuhi Kebutuhan Unsur Hara Dalam Budidaya Tanaman Jagung (Zea mays L). Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan. Volume : 5 (2). [4] Widyotomo, S., Sri Mulato & Edy Suharyanto, 2004. Mesin Penyerpih Limbah Biomassa Kebun Kopi dan Kakao Sebagai Penyedia Bahan Baku Kompos. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Vol.20(3), 132-137p. DAFTAR PUSTAKA [1] Loebis, B. dan P. L. Tobing. 1989. Potensi Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Buletin Perkebunan. Pusat Penelitian Perkebunan Kelapa Sawit. Medan. [2] Haryanto. 1995. Budidaya Tanaman Kacang Panjang. Penebar Swadaya. Yogyakarta. 48