PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI Oleh : BP3K KECAMATAN SELOPURO 2016
I. Latar Belakang PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia. Usahatani padi menyediakan lapangan pekerjaan dan sebagai sumber pendapatan bagi sekitar 21 juta rumah tangga pertanian. Selain itu, beras juga merupakan komoditas politik yang sangat strategis, sehingga produksi beras dalam negeri menjadi tolok ukur ketersediaan pangan bagi Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika campur tangan pemerintah Indonesia sangat besar dalam upaya peningkatan produksi dan stabilitas harga beras. Kecukupan pangan (terutama beras) dengan harga yang terjangkau telah menjadi tujuan utama kebijakan pembangunan pertanian. Kekurangan pangan bisa menyebabkan kerawanan ekonomi, sosial, dan politik yang dapat menggoyahkan stabilitas nasional. Badan Pusat Statistik telah merilis Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi tahun 2011. Diperkirakan mencapai 67,31 juta ton GKG. Produksi ini naik 895,86 ribu ton (1,35%) bila dibandingkan dengan Angka Sementara (ASEM) 2010 sebesar 66,41 juta ton GKG. Sedangkan target yang ingin dicapai oleh pemerintah sebesar 70,6 juta ton pada tahun 2011 Untuk meningkatkan produktifitas padi, maka salah satu jalanya adalah dengan memberikan pupuk sesuai dosis, waktu dan cara yang tepat. V. Langkah Kerja No Uraian 1. Memperkenalkan fungsi masing masing unsur yang ada pada pupuk kepada petani sehingga petani memahami fungsi masing masing pupuk sehingga nantinya jika diberikan dengan tepat, maka akan dapat meningkatkan produktifitas padi, adapun fungsi masing masing unsur adalah sebagai berikut : Nitrogen (N): merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, Khususnya batang, cabang, dan daun, pembentukan hijau daun, membentuk Protein dan lemak. Fosfor (P): untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya benih dan tanaman muda, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Kalium (K): Membantu pembentukan protein dan karbohidrat, memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur, sebagai sumber kekuatan bagi tanaman menghadapi kekeringan dan penyakit. Magnesium (Mg): Terciptanya hijau daun yang sempurna & karbohidrat, lemak dan minyak-minyak, berperan dalam transportasi fosfat dalam tanaman sehingga penambahan Mg berkorelasi positif menaikkan kandungan P dalam tanaman. Clorida (Cl): Memperbaiki dan meningkatkan hasil kering dari tanaman. 2. Memberi informasi gejala kekurangan unsur yang dapat dilihat diantaranya: Gejala defisiensi / kekurangan Nitrogen (N); tanaman kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua, anakan sedikit dengan daun kecil-kecil Gejala defisiensi / kekurangan Phosphat (P); Tanaman berwarna hijau tua, sering memperlihatkan warna merah atau ungu, daun bawah kadang-kadang berwarna kuning mengering sampai berwarna coklat kehijauan atau hitam, batang pendek kecil kecil, tanaman kerdil, akar dan anakan sedikit. Gejala defisiensi / kekurangan Kalium (K); Ada jaringan tanaman yang mati pada
bagian pucuk terutama pada urat urat daun dan terlihat jelas sekali pada pinggiran daun serta batangnya kecil, pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai, Penuaan daun lebih cepat, pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi, sehingga jerapan hara terganggu), Tanaman mudah terserang penyakit seperti blast, bercak daun, terlebih bila dipupuk N berlebihan. 3. Menunjukkan beberapa produk pupuk NPK, yang berkualitas yang dapat meningkatkan produktifitas padi diantaranya : 4. Menunjukkan beberapa produk pupuk yang khusus mengandung Phosphate dan KCl yang berkualitas yang dapat meningkatkan produktifitas padi diantaranya : 5. Mendeteksi kebutuhan tanaman akan unsur N dengan Bagan Warna Daun Bagan Warna Daun atau BWD adalah alat bantu pengukuran dosis pemupukan yang terbuat dari plastik yang mempunyai 4 skala warna yang dijadikan dasar penilaian kualitatif warna daun padi. Penggunaan BWD ada 2 cara yaitu : a. Berdasarkan kebutuhan riil tanaman (real time) Dengan membandingkan warna daun padi dengan skala BWD secara berkala, setiap 7-10 hari sejak 21-28 hari setelah tanam (HST) sampai fase masa primordial. Tanaman segera dipupuk N begitu warna daun berada dibawah skala 4 BWD b. Berdasarkan waktu yang telah ditetapkan, biasanya berdasarkan pertumbuhan tanaman yaitu pertumbuhan awal (0-14 HST), Pembentukan anakan aktif (21-28 HST) dan primordial. Dengan cara ini petani hanya perlu
melakukan 2 3 kali pengukuran warna daun. 6. Cara penggunaan Bagan Warna Daun: - Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang seragam, lalu pilih daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun. - Taruh bagian tengah daun diatas BWD dan bandingkan warnanya. Jika warna daun berada diantara 2 skala, gunakan ilai rata ratanya, misal, nilai 3,5 untuk warna antara 3 dan 4. - Sewaktu mengukur dengan BWD jangan menghadap sinar matahari. - Lakukan pengukuran pada waktu yang sama dan oleh orang yang sama pula - Jika lebih 5 dari 10 warna daun yang diamati berada dalam batas kritis, yaitu dibawah skala 4, maka tanaman perlu segera diberi pupuk N susulan sesuai dengan target hasil yang ingin dicapai. Pada tingkat hasil yang ingin di capai sebesar 5 ton/ha (GKG), takaran pupuk urea susulan yang diperlukan adalah 50 kg/ha. Selanjutnya setiap peningkatan target hasil sebesar 1 ton/ha, diperlukan urea tambahan 25 kg urea /ha. 7. Memberikan pemahaman yang benar bahwa pemupukan itu berkaitan dengan kebutuhan makan tanaman dan waktu tanaman membutuhkannya, untuk itu dua hal yang perlu diperhatikan adalah jenis dan dosis pupuk yang tepat agar dapat meningkatkan produktifitas padi, Apabila menggunakan pupuk tunggal, dosis pupuk per Ha yang digunakan adalah 300 kg Urea atau ZA + 100 kg TSP- 46 + 200 kg KCl. Apabila menggunakan pupuk majemuk, maka kebutuhan per hektar adalah 150 kg Urea + 300 kg NPK 16 : 16 : 16 + 50 kg TSP 46. VI. Informasi - Kandungan dan jenis pupuk yang diberikan untuk tanaman padi sangat mempengaruhi produktifitas tanaman padi. - Dosis pupuk yang diberikan sangat berpengaruh pada tingkat efesiensi penggunaan pupuk. - Sebelum menggunakan pupuk cermati dan telitilah kandungan unsur yang ada dalam pupuk tersebut VII. Daftar Pustaka - Anonymous 2003. Petunjuk Teknis Kajian Kebutuhan Pemupukan NPK pada padi Sawah Melalui Petak Omisi di Wilayah Pengembangan PTT.
Balai Penelitihan Tanaman Padi. - Anonymous, 2004. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Padi Sawah. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatra Utara, BPTP NTB, Balai Penelitihan Tanaman Padi, IRRI. - Anonymous, 2006. Bahan organik dan Pupuk Kandang. Informasi Ringkas Teknologi Padi. Badan Litbang Pertanian, IRRI Ditulis: DYAH AYU P.(BP3K Selopuro)