WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 141 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Nomor 162 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 162 TAHUN 2009

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMOTONGAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMOTONGAN HEWAN DAN PENANGANAN DAGING

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2000 T E N T A N G RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 1 NOMOR 3 TAHUN 2003 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 38 TAHUN 2000 TENTANG IZIN USAHA PEMOTONGAN HEWAN, PENJUALAN DAGING HEWAN DAN USAHA PEMOTONGAN UNGGAS

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN KESEHATAN HEWAN, PEMOTONGAN HEWAN DAN PEREDARAN DAGING

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 6 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 1 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN (DICABUT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN BUPATI PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT


WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAII TINGICAT H SURAKARTA NOMOR : 13 TAHUN : 1999 SERI : B NO : 7

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 37 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN DAN PEMOTONGAN HEWAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT

Klik Dibatalkan dan Ditindaklanjuti dgn Instruksi Bupati No 8 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PENGELOLAAN RUMAH POTONG HEWAN (RPH) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 08 TAHUN 2009 BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 08 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 37 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN : 1999 SERI : B.3.

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1996 SERI : D NO : 10 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KEGIATAN RUMAH PEMOTONGAN HEWAN

BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN JENEPONTO NOMOR 10 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU Nomor : 18 Tahun 1998 T E N T A N G RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI,

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN NOMOR 30, 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 11 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 13 TAHUN 2000 T E N T A N G RETRIBUSI PEMOTONGAN HEWAN DAN LALU LINTAS HEWAN DI KABUPATEN SANGGAU

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1983 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PEREDARAN BAHAN ASAL HEWAN DI KABUPATEN BULUKUMBA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 1 Tahun : 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

1 of 5 02/09/09 11:07

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 21 TAHUN 1994

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS TERNAK DAN ATAU BAHAN ASAL TERNAK BUPATI SUMBAWA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 17

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TARIP POTONG HEWAN DAN PENITIPAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2000

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1983 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PADA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 381/Kpts/OT.140/10/2005 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI KONTROL VETERINER UNIT USAHA PANGAN ASAL HEWAN

DAFTAR PEMASUKAN JENIS TERNAK POTONG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 141 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEMOTONGAN HEWAN DAN PENANGANAN DAGING WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan Dan Penanganan Daging, maka agar pelaksanaan Peraturan dimaksud dapat optimal perlu menindaklanjuti ketentuanketentuan pada Pasal 2 ayat (4), (5), Pasal 3 ayat (3), Pasal 4 ayat (3), Pasal 10, Pasal 12 ayat (8), (9), Pasal 13 ayat (4), Pasal 21 ayat (4), (7), (8); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Yogyakarta tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan Dan Penanganan Daging; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 555/Kpts/TN.204/9/1986 tentang Syarat-syarat Rumah Pemotongan Hewan dan Usaha Pemotongan Hewan; 8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 295/Kpts/ TN.240/5/1989 tentang Pemotongan Babi dan Penanganan Daging Babi dan Hasil Ikutannya;

9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 413/Kpts/TN.310/7/1992 tentang Pemotongan Hewan Potong dan Penanganan Daging serta Hasil Ikutannya; 10. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 745/Kpts/TN.240/12/1992 tentang Persyaratan dan Pengawasan Pemasukan Daging dari Luar Negeri; 11. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotamadya Dati II Yogyakarta; 12. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1992 tentang Yogyakarta Berhati Nyaman; 13. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah; 14. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor Tahun 2009 tentang Pengelolaan Pasar; 15. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG PEMOTONGAN HEWAN DAN PENANGANAN DAGING BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Dinas adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. 6. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah UPT Pelayanan Kehewanan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. 7. Kepala UPT adalah Kepala UPT Pelayanan Kehewanan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. 8. Dokter Hewan adalah dokter hewan yang mempunyai tugas di bidang kesehatan hewan pada Dinas. 9. Petugas Pemeriksa adalah dokter hewan yang bertugas dibidang kesehatan hewan pada Dinas, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong dan pemeriksaan daging setelah dipotong, dan atau petugas lain yang melakukan tugas tersebut, di bawah pengawasan serta tanggung jawab dokter hewan yang berwenang.

10. Jagal adalah orang atau badan hukum yang pekerjaannya memotong hewan atau menyuruh memotongkan hewan dengan maksud untuk dijual dagingnya ditempat yang telah ditetapkan. 11. Rumah Pemotongan Hewan Potong yang selanjutnya disingkat RPH adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan selain unggas bagi konsumsi masyarakat luas; 12. Hewan Potong yang selanjutnya disebut Hewan adalah Hewan selain satwa liar yang produknya diperuntukkan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa dan atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian yang terdiri dari sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi. 13. Pemotongan Hewan adalah kegiatan untuk menghasilkan daging baik untuk dimanfaatkan atau diperdagangkan yang terdiri atas kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum hewan disembelih, penyembelihan, penyelesaian penyembelihan dan pemeriksaan daging dan bagian-bagiannya, selain unggas. 14. Penyembelihan Hewan yang selanjutnya disebut penyembelihan adalah kegiatan mematikan hewan dengan cara menyembelih. 15. Daging adalah bagian-bagian dari hewan yang disembelih dan lazim dimakan manusia kecuali yang telah diawetkan dengan cara lain selain pendinginan. 16. Penjual daging adalah orang atau badan hukum yang mata pencahariannya menjual daging. 17. Pengusaha Penggilingan daging adalah orang atau badan hukum yang usahanya melaksanakan penggilingan daging. 18. Pemasok Daging adalah orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan memasukkan daging ke wilayah Kota Yogyakarta. 19. Penyimpanan Daging adalah kegiatan menyimpan daging dengan cara pendinginan dan atau pembekuan di Kota Yogyakarta untuk keperluan penyedian cadangan daging dalam rangka kegiatan usaha. 20. Tempat penjualan daging adalah tempat khusus yang memenuhi persyaratan untuk menjual daging. 21. Penanganan Daging adalah kegiatan yang meliputi pelayuan, pemotongan bagianbagian daging, pelepasan tulang, pemanasan, pembekuan, pendinginan, pengangkutan, penyimpanan dan kegiatan lain untuk menyiapkan daging guna penjualannya. BAB II BENTUK DAN TATA NASKAH SURAT KETERANGAN PEMOTONGAN Pasal 2 (1) Surat Keterangan Pemotongan, Surat Keterangan Kesehatan dan Surat Keterangan Pemotongan Hewan Besar Betina Bertanduk memuat nama alamat pemilik hewan, identifikasi hewan berupa jenis hewan, bangsa/ras, umur, warna bulu dan asal hewan. (2) Surat keterangan seperti dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kepala Dinas atas dasar hasil pemeriksaan petugas pemeriksa. (3) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melimpahkan kewenangan penandatanganan surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala UPT atau petugas pemeriksa. (4) Bentuk dan tata naskah Surat Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Lampiran I, II dan III Peraturan ini.

BAB III TATA CARA PELAPORAN DAN MEKANISME PEMERIKSAAN Pasal 3 Tata cara pelaporan dan mekanisme pemeriksaan hewan untuk keperluan keluarga, ibadah/keagamaan dan atau upacara adat adalah sebagai berikut : a. paling lambat satu hari sebelum penyembelihan, pemilik hewan wajib melaporkan rencana penyembelihannya kepada Kepala UPT dengan tembusan Kepala Dinas; b. pelaporan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis; c. berdasar laporan sebagaimana tersebut pada huruf a, petugas pemeriksa melakukan pemeriksaan fisik; d. hasil pemeriksaan dilaporkan oleh petugas pemeriksa kepada Kepala UPT dengan tembusan Kepala Dinas. BAB IV PERIZINAN Pasal 4 Syarat dan Tatacara Pendirian RPH sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Peraturan ini. Pasal 5 Syarat dan tata cara permohonan izin serta bentuk dan tata naskah izin jagal, penjual daging, pengusaha penggilingan daging dan pengusaha penyimpanan daging tersebut dalam Lampiran V Peraturan ini. BAB V TATA CARA PEMOTONGAN HEWAN Pasal 6 (1) Pemotongan dilakukan oleh seorang juru sembelih RPH yang pelaksanaannya sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia antara lain dengan : a. membaca kalimat Basmalah sebelumnya; b. memutus jalan nafas (hulqum); c. memutus jalan makanan (mari); d. memutus dua urat nadi (wadajain). (2) Juru sembelih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan beragama Islam, dewasa, sehat jasmani dan rohani. BAB VI TEMPAT PEMERIKSAAN DAN PEMBERIAN TANDA CAP DAGING Pasal 7 Pemeriksaan dan pemberian tanda cap daging selain yang dilaksanakan di RPH akan ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

BAB VII BENTUK, UKURAN, WARNA DAN BAHAN CAP DAGING Pasal 8 (1) Bahan cap daging menggunakan zat yang tidak membahayakan kesehatan manusia. (2) Bentuk, ukuran, warna dan tulisan cap daging sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI dalam Peraturan ini. BAB VIII PEMASOKAN DAGING KE DAERAH Pasal 9 Ketentuan mengenai pemasok daging ke Daerah khusus daging beku harus memenuhi persyaratan : a. surat keterangan persetujuan pengeluaran daging dari daerah asal; b. melampirkan surat keterangan kesehatan daging dari daerah asal; c. surat keterangan pesetujuan penerimaan daging dari daerah penerima; d. dilakukan pemeriksaan oleh petugas berwenang di daerah penerima; e. mempunyai alat angkutan berpendingin; f. mempunyai tempat penyimpanan yang berpendingin (Cold storage). BAB IX PENUTUP Pasal 10 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Desember 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Desember 2009 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd H. RAPINGUN BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 161

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id SURAT KETERANGAN PEMOTONGAN Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, menerangkan bahwa hewan milik : Nama : Alamat : Jenis Hewan : Bangsa/Ras : Jenis Kelamin : Umur : Warna Bulu : Asal Hewan : Ciri Khusus : Dinyatakan Boleh/ditunda/ditolak untuk dipotong. Yogyakarta, A.n Kepala Dinas Petugas Pemeriksa NIP/NIPTT.... WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id SURAT KETERANGAN KESEHATAN Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, menerangkan bahwa hewan milik : Nama : Alamat : Jenis Hewan : Bangsa/Ras : Jenis Kelamin : Umur : Warna Bulu : Asal Hewan : Ciri Khusus : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan atau lanjutan dinyatakan sehat/menderita penyakit..... Yogyakarta, A.n Kepala Dinas Petugas Pemeriksa NIP. WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id SURAT KETERANGAN PEMOTONGAN HEWAN BESAR BETINA BERTANDUK Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, menerangkan bahwa hewan betina milik : Nama : Alamat : Jenis Hewan : Bangsa/Ras : Umur : Warna Bulu : Ciri Khusus : Gelang tanduk : Asal hewan : Dinyatakan tidak produktif lagi bagi peternakan dan boleh untuk dipotong. Yogyakarta, A.n Kepala Dinas Petugas Pemeriksa NIP/NIPTT. WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 SYARAT DAN TATACARA PENDIRIAN RPH A. 1. Syarat administrasi untuk mengajukan izin pendirian RPH adalah sebagai berikut: a. IMBB; b. Izin Gangguan; c. fotokopi kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau kartu identitas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. akte pendirian bagi badan usaha; e. AMDAL/UKL/UPL. 2. Syarat teknis pendirian RPH adalah sebagai berikut : a. Lokasi 1) Dekat dengan jalan raya atau mudah dicapai dengan kendaraan; 2) Tidak berlokasi di daerah yang dapat menyebabkan gangguan atau pencemaran lingkungan. b. Bangunan, peralatan dan perlengkapan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yang berlaku antara lain terdiri dari : 1) harus dipagar untuk keamanan, memudahkan penjagaan dan mencegah terlihatnya proses pemotongan dari luar; 2) ada kandang peristirahatan hewan; 3) ada tempat penyembelihan, tempat pengulitan, tempat pengeluaran jerohan, tempat pembagian karkas, tempat pembersihan jerohan yang terpisah dan tempat pelayuan; 4) tempat meperlakukan hewan, karkas atau bagian dari karkas yang di tolak; 5) sarana pengolahan limbah; 6) tempat mengisolasi hewan yang dinyataan ditunda untuk dipotong; 7) ruangan pada bangunan utama harus meiliki dinding yang terbuat dari bahan yang kedap air, porselen, semen atau bahan yang sejenis setinggi 2 meter sehinga mudah dibersihkan; 8) lantai terdiri dari bahan kedap air, landai ke arah saluran pembuangan, tidak licin dan sedikit kasar serta mudah dibersihkan; 9) memiliki ventilasi yang cukup untuk menjamin pertukaran udara; 10) memiliki laboratorium daging. c. Peralatan dan Perlengkapan 1) katrol dan kait untuk penggerek dan penggantung karkas; 2) perlatan lengkap untuk petugas pemeriksa daging; 3) persediaan air bersih yang cukup; 4) penerangan yang cukup; 5) alat pemelihara kebersihan.

d. Pada RPH harus dipekerjakan atau ditunjuk seorang dokter hewan atau orang yang mempunyai keahlian di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner yang bertanggung jawab terhadap dipenuhinya syarat dan prosedur yang berlaku dalam pemotongan hewan dan penanganan daging. B. Tata cara pengajuan izin RPH adalah sebagai berikut : a. pemohon mengajukan izin dengan mengisi formulir yang dilengkapi persyaratan administrasi dan teknis kepada Dinas Perizinan Kota Yogyakarta; b. syarat teknis sebagaimana dimaksud pada angka 1 berdasarkan rekomendasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta; c. membuat Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan tata cara teknis sesuai peraturan perundangan yang berlaku, bermaterai; d. apabila syarat sudah lengkap dan benar maka dalam jangka waktu. izin dapat diterbitkan. WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN V : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 SYARAT DAN TATA CARA MENDAPATKAN IZIN JAGAL, PENJUAL DAGING, PENGUSAHA PENGGILINGAN DAGING DAN PENGUSAHA PENYIMPANAN DAGING 1. Syarat Administrasi a. fotokopi KTP; b. fotokopi akte pendirian bagi badan hukum; c. fotokopi izin gangguan usaha; d. fotokopi kartu bukti pedagang bagi penjual daging di los pasar yang dikeluarkan oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta; e. mengisi blangko permohonan jagal / penjual / penggilingan / pengusaha penyimpan daging; f. surat pernyataan kesanggupan melaksanakan persyaratan teknis sesuai peraturan perundangan yang berlaku 2. Tata cara mendapatkan izin a. pemohon mengajukan izin dengan mengisi formulir yang dilengkapi persyaratan administrasi kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta; b. apabila jagal sekaligus penjual daging harus dilengkapi persyaratan teknis; c. tim petugas pemeriksa dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian akan melakukan pemeriksaan Administrasi dan teknis; d. apabila secara administrasi teknis memenuhi persyaratan, surat izin akan diterbitkan paling lambat 1 minggu setelah pengajuan.

BENTUK DAN TATA NASKAH SURAT IZIN 1. IZIN JAGAL PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id TANDA IZIN JAGAL (Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging) Nomor : Nama : Alamat : Kelurahan : Kecamatan : Jenis Izin : JAGAL SAPI / KERBAU / KUDA/ KAMBING / DOMBA Berlaku s/d : Yogyakarta, A.n. Walikota Yogyakarta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. NIP.

2. IZIN PENJUAL DAGING PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id TANDA IZIN PENJUAL DAGING (Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging) Nomor : Nama : Alamat : Kelurahan : Kecamatan : Jenis Izin : PENJUAL DAGING SAPI/KERBAU/ KUDA/BABI/KAMBING/DOMBA Lokasi Usaha : Berlaku s/d : Yogyakarta, A.n. Walikota Yogyakarta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. NIP.

3. IZIN PENGUSAHA PENGGILINGAN DAGING PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id TANDA IZIN PENGUSAHA PENGGILINGAN DAGING (Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging) Nomor : Nama : Alamat : Kelurahan : Kecamatan : Jenis Izin Lokasi Usaha : Berlaku s/d : : PENGUSAHA PENGGILINGAN DAGING SAPI/KERBAU/KUDA/BABI/KAMBING/ DOMBA Yogyakarta, A.n. Walikota Yogyakarta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. NIP.

4. IZIN PENGUSAHA PENYIMPANAN DAGING PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN PERTANIAN Jl. Kenari No. 56 Telp (0274) 514448, 515865, 515866, 562682 Yogyakarta 55165 E-MAIL : perindagkoptan @jogja.go.id E-MAIL: perindagkoptan@intra.jogja.go.id TANDA IZIN PENGUSAHA PENYIMPANAN DAGING Perda No. 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging Nomor : Nama : Alamat : Kelurahan : Kecamatan : Jenis Izin Lokasi Usaha : Berlaku s/d : : PENGUSAHA PENYIMPANAN DAGING SAPI/ KERBAU/ KUDA/ BABI/ KAMBING/ DOMBA Yogyakarta, A.n. Walikota Yogyakarta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. NIP. WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO

LAMPIRAN VI : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 141 TAHUN 2009 TANGGAL : 30 Desember 2009 BENTUK, MODEL, UKURAN DAN TULISAN CAP DAGING 1. JENIS HEWAN POTONG, BENTUK, MODEL, UKURAN NO JENIS HEWAN POTONG BENTUK MODEL UKURAN 1 sapi bulat Atas Tengah Bawah Jari-jari 5 cm 2 kerbau segi empat sama sisi 3 kuda segi tiga sama sisi Atas Tengah Bawah Atas Tengah Bawah Masingmasing sisi 8 cm Masingmasing sisi 8 cm 4 kambing/domba bulat Atas Tengah Bawah 5 babi segi enam beraturan Atas Tengah Bawah Jari-jari 3 cm Masingmasing sisi 5 cm 2. KETERANGAN TULISAN Bagian atas Bagian tengah Bagian bawah : RPH Kota Yogyakarta : Keputusan hasil pemeriksaan : Nomor Kontrol Veteriner RPH Kota Yogyakarta WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd H. HERRY ZUDIANTO