KORELASI ANTARA KANDUNGAN KLOROFIL, KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN DAN DAYA HASIL PADA KACANG TANAH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Daya Hasil Galur-Galur Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Tahan Penyakit Bercak Daun di Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat

TINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK ZURIAT GENERASI LANJUT HASIL PERSILANGAN KACANG TANAH VARIETAS GAJAH DAN GP-NC WS4

POTENSI JAGUNG VARIETAS LOKAL SEBAGAI JAGUNG SEMI

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP MORFOLOGI, ANATOMI, DAN SITOLOGI ZURIAT KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN INTERSPESIFIK PENDAHULUAN

berbunga, akan tetapi penyakit bercak daun coklat muncul lebih awal dari bercak 'daun hitam (Semangun, 1991). Dari hasil penelitian para pemulia

PERAKITAN KULTIVAR KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT KAPASITAS SOURCE-SINK SEIMBANG UNTUK

PERKEMBANGAN PEMULIAAN KACANG TANAH DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR *)

EFEKTIFITAS METODE SELEKSI MASSA PADA POPULASI BERSARI BEBAS JAGUNG MANIS

karakter yang akan diperbaiki. Efektivitas suatu karakter untuk dijadikan karakter seleksi tidak langsung ditunjukkan oleh nilai respon terkorelasi

KERAGAAN DAYA HASIL GALUR-GALUR KACANG TANAH HASIL PERSILANGAN VARIETAS GAJAH DENGAN GALUR GPNC-WS4 1)

PENGARUH ANTAGONIS STOMATA TERHADAP KETAHANAN PADA PENYAKIT BERCAK DAUN DAN DAYA HASIL PADA KACANG TANAH 1) Oleh Yudiwanti 2)

Kemajuan Genetik Dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Generasi F 2 Persilangan Wilis Dan Mlg 2521

UJI DAYA HASIL GALUR-GALUR KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) TAHAN PENYAKIT BERCAK DAUN DI DESA CIJELAG KABUPATEN SUMEDANG

I. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

gabah bernas. Ketinggian tempat berkorelasi negatif dengan karakter jumlah gabah bernas. Karakter panjang daun bendera sangat dipengaruhi oleh

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2

sehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).

I. PENDAHULUAN. berasal dari kacang tanah menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan.

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

KORELASI GENOTIPIK ANTARA HASIL DENGAN TINGKAT KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN HITAM PADA KACANG TANAH 1)

EVALUASI DAYA HASIL, KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN, DAN KAPASITAS SOURCE-SINK PLASMA NUTFAH KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. fenotipe yang diamati menunjukkan kriteria keragaman yang luas hampir pada

EVALUASI DAYA HASIL 11 HIBRIDA CABAI BESAR IPB DI BOYOLALI. Oleh Wahyu Kaharjanti A

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

BEBERAPA SIFAT PENTING UNTUK PERBAIKAN VARIETAS UNGGUL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

I. PENDAHULUAN. padi karena banyak dibutuhkan untuk bahan pangan, pakan ternak, dan industri.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar

STUDI MORFO-ANATOMI DAN PERTUMBUHAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr.) PADA KONDISI CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH. Oleh

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

SELEKSI YANG TEPAT MEMBERIKAN HASIL YANG HEBAT

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

). Produksi asiatikosida dari Casi 016 pada naungan 25% nyata lebih tinggi (1.84 g m -2 ) daripada aksesi lokal (Casi 013); sedangkan pada naungan

PENDAHULUAN Latar Belakang

UJI DAYA HASIL PENDAHULUAN DAN SELEKSI KETAHANAN GALUR-GALUR HARAPAN KACANG PANJANG UNIBRAW TERHADAP CABMV

I. PENDAHULUAN. Kedelai termasuk salah satu komoditas yang dibutuhkan, karena protein yang

SELEKSI GALUR-GALUR HARAPAN KACANG PANJANG (Vigna sesquipedalis L. Fruwirth) UNIBRAW

BAHAN DAN METODE. 1. Studi Radiosensitivitas Buru Hotong terhadap Irradiasi Sinar Gamma. 3. Keragaan Karakter Agronomi dari Populasi M3 Hasil Seleksi

melakukan inokulasi langsung pada buah pepaya selanjutnya mengamati karakter yang berhubungan dengan ketahanan, diantaranya masa inkubasi, diameter

KAJIAN GENETIK DAN SELEKSI GENOTIPE S5 KACANG HIJAU (Vigna radiata) MENUJU KULTIVAR BERDAYA HASIL TINGGI DAN SEREMPAK PANEN

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

ANALISIS LINTAS KOMPONEN UMUR MASAK BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI TAHAN KARAT DAUN GENERASI F5

I. PENDAHULUAN. meningkat. Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luas

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PARAMETER GENETIK (Ragam, Heritabilitas, dan korelasi) Arya Widura R., SP., MSi PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan sumber protein penting di Indonesia. Kesadaran masyarakat

HYPOMA1 DAN HYPOMA2 VARIETAS UNGGUL BARU KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT DAUN DAN KEKERINGAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

menunjukkan karakter tersebut dikendalikan aksi gen dominan sempurna dan jika hp < -1 atau hp > 1 menunjukkan karakter tersebut dikendalikan aksi gen

KERAGAAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI TAHAN PECAH POLONG (POD SHATTERING)

Jurnal Pertanian Kepulauan, Vol.3. No.2, Oktober 2004 : ( ) 115

STUDI PEWARISAN SIFAT TOLERANSI ALUMINIUM TANAMAN SORGUM MANIS [Sorghum bicolor (L.) Moench] ISNAINI

KERAGAAN DAN SELEKSI GALUR KEDELAI HITAM HOMOSIGOT

Mahasiswa, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Staf Pengajar, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein

yang dapat ditangkap lebih tinggi karena selain bidang tangkapan lebih besar, jumlah cahaya yang direfleksikan juga sedikit. Peningkatan luas daun

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (2007), benih padi hibrida secara

UJI DAYA HASIL LANJUTAN GALUR-GALUR KEDELAI (Glycine max (L ) Merr) TOLERAN NAUNGAN DI BAWAH TEGAKAN KARET RAKYAT DI DESA SEBAPO KABUPATEN MUARO JAMBI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat

PROSIDING SEMINAR NASIONAL INOVASI PERKEBUNAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun seleksi tidak langsung melalui karakter sekunder. Salah satu syarat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

Seleksi Individu Berdasarkan Karakter Umur Genjah dan Produksi Tinggi Persilangan Kedelai (Glycine Max L. Merr.) pada Generasi F 3

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia 3

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

UJI DAYA HASIL LANJUTAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) TOLERAN NAUNGAN DI BAWAH TEGAKAN KARET RAKYAT DI KABUPATEN SAROLANGUN, JAMBI

DAYA HASIL GALUR-GALUR MUTAN KACANG HIJAU

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

PENDAHULUAN Latar Belakang

KETAHANAN PADI (WAY APO BURU, SINTA NUR, CIHERANG, SINGKIL DAN IR 64) TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BERCAK COKLAT (Drechslera oryzae) DAN PRODUKSINYA

I. PENDAHULUAN. protein yang mencapai 35-38% (hampir setara protein susu sapi). Selain

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan

ANALISIS GENETIK TOLERANSI KEDELAI TERHADAP NAUNGAN

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

Transkripsi:

KORELASI ANTARA KANDUNGAN KLOROFIL, KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BERCAK DAUN DAN DAYA HASIL PADA KACANG TANAH Yudiwanti 1*), Basuki Wirawan 2), Desta Wirnas 1) 1) Dosen pada Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, 2) Alumni Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, *) Personal untuk komunikasi, Jl. Meranti Kampus IPB Darmaga - Bogor, Telp.&Faks. (0251) 629353, e-mail: yudiwanti_wahyu@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mempelajari korelasi antara kandungan klorofil, ketahanan terhadap penyakit bercak daun yang disebabkan oleh fungi Cercospora sp., dengan daya hasil pada kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di KP Inlitpa Muara, Bogor. Bahan tanaman yang digunakan adalah 26 galur F8 hasil persilangan varietas Gajah dan GP-NCW S4, serta galur GH 532, varietas Gajah dan varietas Lokal Malang sebagai pembanding. Percobaan disusun dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan klorofil, ketahanan terhadap penyakit bercak daun yang ditunjukkan oleh persentase panjang batang utama yang bebas serangan dan bobot biji per tanaman mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi yaitu masingmasing 72.98%, 80.77 % dan 95.96%. Kandungan klorofil berkorelasi positif dan searah dengan ketahanan terhadap penyakit bercak (r = 0.72) dan bobot biji (r = 0.42). Diharapkan kandungan klorofil dapat digunakan sebagai kriteria seleksi tidak langsung dalam perakitan kacang tanah tahan penyakit bercak daun yang berdaya hasil tinggi. Kata kunci: kacang tanah, penyakit bercak daun, klorofil, korelasi PENDAHULUAN Penyakit bercak merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang kacang tanah. Penyakit tersebut dapat mengakibatkan kehilangan hasil hingga 50-70% (Sujadi, 1989). Oleh karena itu salah satu arah pemuliaan kacang tanah adalah pengembangan varietas yang tahan terhadap penyakit bercak daun dan berdaya hasil tinggi. Akan tetapi upaya tersebut terkendala oleh terdapatnya korelasi negatif antara tingkat ketahanan dengan daya hasil berdasarkan kriteria seleksi gejala penyakit visual sehingga perlu dicari karakter yang mewaris kuat, berkorelasi positif dengan tingkat ketahanan terhadap penyakit bercak dan daya hasil, serta mudah diamati untuk dijadikan kriteria seleksi tidak langsung. Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman, 1-2 Agustus 2006. Departemen Agronomi dan Hortikultura Faperta IPB. Bogor. Hal. 316 319. 2007.

2 Galur GH 532 adalah genotipe yang digolongkan tahan terhadap penyakit bercak daun, dan warna daun genotipe tersebut hijau tua yang menunjukkan kandungan klorofilnya yang tinggi (Kusumo, 1996). Kandungan klorofil tinggi umumnya diikuti oleh kandungan karotenoid tinggi pula terkait dengan perannya sebagai fotoprotektif apparatus fotosintesis terhadap kerusakan akibat aktivitas klorofil pada saat intensitas cahaya tinggi (Young, 1991). Patogen bercak daun menghasilkan toksin berupa pigmen yang disebut cercosporin. Karotenoid dapat mengurangi efek toksisitas dari toksin cercosporin terhadap sel (Daub dan Payne, 1989). Diharapkan kandungan karotenoid yang tinggi dalam daun yang lebih hijau dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit bercak daun. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keragaan karakter kandungan klorofil, ketahanan terhadap penyakit bercak daun berdasarkan gejala visual dan daya hasil masing-masing genotipe, serta menentukan korelasi antar ketiga karakter tersebut. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di KP Inlitpa Muara, Bogor pada ketinggian 250 m dpl dan laboratorium Pusat Studi Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta IPB, yang berlangsung dari bulan April hingga Agustus 2000. Bahan tanaman yang digunakan adalah 26 genotipe F8 hasil persilangan antara varietas Gajah (tetua rentan terhadap penyakit bercak daun dan berdaya hasil tinggi) dan GP-NC WS4 (tetua tahan terhadap penyakit bercak daun), GH- 532 sebagai pembanding tahan serta varietas Gajah dan Lokal Malang sebagai pembanding rentan. Sebagai sumber inokulum alami digunakan varietas Gajah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan perlakukan tunggal yaitu genotipe kacang tanah dan setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 87 satuan percobaan. Karakter yang diamati adalah kandungan klorofil, persentase batang utama bebas serangan penyakit dan bobot biji per tanaman.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan karakter kuantitatif 10 genotipe terbaik dari 26 galur yang diuji serta pembanding tahan dan pembanding peka terdapat pada Tabel 1. GH 532 sebagai pembanding tahan memiliki bobot biji per tanaman paling tinggi. Selain memiliki kandungan klrofil yang tinggi, GH-532 juga memiliki karakteristik lebar pembukaan stomata yang sempit dan lapisan palisade yang tebal. Ketiga karakter sangat berperan dalam ketahanan terhadap penyakit bercak (Kusumo 1996). Tabel 1. Keragaaan karakter kuantitatif 10 genotipe terbaik berdasarkan bobot biji dan genotipe pembandingnya Genotipe Kandungan klorofil Panjang batang utama Bobot biji per (mg/g bb daun) bebas serangan (%) tanaman (g) GWS 7 13.51 42 11.86 GWS 97 13.66 34 10.75 GWS 127 15.09 28 10.31 GWS 71 13.70 54 9.92 GWS 72 12.69 40 9.19 GWS 4 14.12 28 9.04 GWS 8 12.66 36 8.25 GWS 33 11.97 32 7.48 GWS 139 12.42 41 7.06 GWS 73 12.07 36 6.68 GH-532 14.23 46 14.50 Gajah 11.97 32 8.92 Jika dibadingkan dengan varietas Gajah maka terdapat enam genotipe terbaik yang memiliki bobot biji per tanaman lebih tinggi. Bobot biji per tanaman yang lebih baik pada keenam genotipe disebabkan oleh tingkat ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit bercak yang ditunjukkan oleh kandungan klorofil lebih tinggi dari varietas Gajah. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi kandungan klorofil yang nyata dan searah dengan bobot biji per tanaman (Tabel 2).

4 Tabel 2. Nilai duga heritabilitas dan koefisien korelasi karakter ketahanan terhadap penyakit bercak pada kacang tanah Karakter Nilai heritilitas arti luas (%) Koefisien korelasi dengan bobot biji per tanaman Kandungan klorofil 72.98 0.718 Panjang batang utama bebas serangan 80.77 0.418 Bobot biji per tanaman 95.96 Nilai heritabilitas sangat menentukan efisiensi seleksi karena nilai heritabilitas menggambarkan proporsi ragam genetik yang diwariskan oleh tetua pada zuriatnya. Di samping nilai heritabilitas, nilai korelasi dengan karakter utama juga menjadi pertimbangan jika seleksi dilakukan secara tidak langsung (Roy, 2000). Seleksi secara tidak langsung akan memaksimalkan kemajuan seleksi jika menggunakan karakter yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi dan berkorelasi positif dengan daya hasil (Wricke dan Weber, 1996; Falconer dan Mackay, 1996). Dalam penelitian ini diperoleh bahwa ketiga karakter yang diamati mempunyai nilai heritabilitas yang sangat tinggi. Kandungan klorofil dan persentase batang utama bebas serangan berkorelasi positif dengan bobot biji per tanaman (Tabel 2). Persentase panjang batang utama bebas penyakit bercak daun merupakan peubah yang diajukan untuk menilai secara kuantitatif tingkat ketahanan genotipe kacang tanah terhadap bercak daun (Kusumo, 1996). Evaluasi tingkat ketahanan genotipe acak menggunakan karakter tersebut menunjukkan korelasi negatif dengan daya hasil (Yudiwanti et al., 1998). Penerapan karakter yang sama untuk menilai tingkat ketahanan pada populasi genotipe yang telah diseleksi tingkat ketahanannya terhadap penyakit bercak daun dengan memperhatikan antara lain karakter tingkat kehijauan daun dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang positif antara tingkat ketahanan dengan bobot biji. Memperhatikan bahwa korelasi antara kandungan klorofil dengan bobot biji bersifat positif, maka karakter kandungan klorofil, yang secara visual ditunjukkan oleh tingkat kehijauan daun (Gambar 1), dapat digunakan sebagai kriteria seleksi

5 secara tidak langsung untuk mengembangkan varietas kacang tanah yang tahan penyakit bercak dan berdaya hasil tinggi. rentan tahan rentan Gambar 1. Tingkat kehijauan daun galur yang tahan dan rentan pada kondisi tidak terserang penyakit bercak Salah satu target pemuliaan untuk lingkungan bercekaman adalah perbaikan daya hasil. Perbaikan daya hasil tanaman pada kondisi lingkungan bercekaman dapat dicapai dengan perbaikan potensi hasil dan perbaikan daya adaptasi atau ketahanan tanaman dengan membuat tanaman menjadi lebih sesuai dengan lingkungan target (Acevedo dan Fereres, 1993). Pengembangan varietas berdaya hasil tinggi pada kondisi terdapat serangan penyakit selalu melibatkan gen-gen resistensi. Daya hasil yang stabil dapat diperoleh jika varietas yang dikembangkan juga memiliki ketahanan terhadap penyakit (Chalal dan Gosal, 2002). Pemuliaan untuk mengembangkan varietas berdaya hasil tinggi dan juga memiliki ketahanan dapat dilakukan sekaligus dengan cara melakukan seleksi daya hasil pada kondisi optimum kemudian dilanjutkan dengan seleksi ketahanan pada kondisi terserang penyakit. Seleksi juga dapat dilakukan secara simultan pada kondisi terdapat serangan penyakit untuk mengembangkan varietas berdaya hasil tinggi dan memiliki ketahanan terhadap penyakit. Daya hasil dan ketahanan terhadap penyakit adalah karakter kuantitatif yang dikendalikan oleh gen-gen yang berbeda sehingga sangat memungkinkan melakukan seleksi secara bersamaan atau simultan.

6 KESIMPULAN Kandungan klorofil dan persentase utama batang bebas serangan bercak daun berkorelasi positif dengan bobot biji per tanaman.kandungan klorofil dapat dijadikan kriteria seleksi untuk mengembangkan varietas tahan terhadap penyakit bercak daun dan berdaya hasil tinggi. DAFTAR PUSTAKA Accevedo E., E. Fereres. 1993. Resistance to abiotic stress, pp. 281-313. In M.D. Hayward, N. O. Bosemark, I. Romagosa (Eds.) Plant Breeding: Principles and Prospect. Chapman and Hall. London. Chahal, G.S., S.S. Gosal. 2002. Principles and Procedures of Plant Breeding: Biotechnological and Conventional Approaches. Narosa Publishing House. Kolkata. p 604. Daub, M.E., G.A. Payne. 1989. The role of of carotenoids in resistance of fungy to cercosporin. Phytopatology. 79: 185-193. Falconer, D.S., T.F.C. Mackay. 1996. Introduction to Quantitative Genetics. 4 th edition. Longman. Essex. 464p. Kusumo, Yudiwanti W.E. 1996. Analisis genotipik ketahanan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) terhadap penyakit bercak daun hitam disebabkan oleh Pheoisariopsis personata (Berk. & Curt.) v. Arx. Disertasi Program Pascasarjana IPB. Bogor. 126 hal. Roy, D. 2000. Plant Breeding: Analysis and Exploitation of Variation. Narosa Publishing House. New Delhi. p 701. Sudjadi. 1989. Ketahanan varietas unggul dan kehilangan hasil kacang tanah terhadap penyakit karat daun cercospora. Penelitian Pertanian. 9: 19-22. Wrickle, G., W.E. Weber. 1986. Quantitative Genetics and Selection in Plant Breeding. Welter de Gruyter. Berlin. 406p. Young, A. J. 1991. Photoprotective role of carotenoid in higher plants. Physiologia Plantarum. 82: 702-708. Yudiwanti, S. Sastrosumarjo, S. Hadi, S. Karama, A. Surkati, dan A.A. Mattjik. 1998. Korelasi genotipik antara hasil dengan tingkat ketahanan terhadap penyakit bercak daun hitam pada kacang tanah. Bull. Agron. 26(1):16-21. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ditjen DIKTI Depdikbud (kini DEPDIKNAS) yang telah membiayai penelitian ini melalui program Hibah Bersaing Perguruan Tinggi periode tahun 1994-1999.