KONTRIBUSI BENGKEL SEBAGAI LEMBAGA UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN.

UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA MELALUI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MOTOR BENSIN DAN EMS. Disampaikan oleh Sutiman Dosen Teknik Otomotif FT UNY

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari saluran pembuangan kendaraan bermotor, sehingga industri industri

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB I PENDAHULUAN. berpacu untuk menginovasi produk produk kendaraan yang mereka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

Ma ruf Ridwan K

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

ANALISA PENGARUH CAMPURAN PREMIUM DENGAN KAPUR BARUS (NAPTHALEN) TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN SUPRA X 125 CC

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri,

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

I. PENDAHULUAN. tahun 2010 hanya naik pada kisaran bph. Artinya terdapat angka

Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Joko Sriyanto, MT. (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif F.T. UNY)

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era persaingan pasar bebas saat ini, produk suatu industri

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB I PENDAHULUAN. beracun dan berbahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. kendaraan bermotor dan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak).

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: exhaust gas emissions of CO and HC, electric turbo, modified of air filter

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan


BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor merupakan konsumsi terbesar pemakaian

PENAMBAHAN REAKTOR PLASMA DBD (DIELECTRIC-BARRIER DISCHARGE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TANPA MELAKUKAN PEMBONGKARAN MESIN

BAKU MUTU EMISI DISAMPAIKAN OLEH SUTIMAN TEKNIK OTOMOTIF FT - UNY

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan Elektrolisis Sebagai Alternatif Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Untuk Mengurangi Polusi Udara

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

KAJI EKSPERIMENTAL EMISI GAS BUANG MOTOR BAKAR BENSIN DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN CAMPURAN PREMIUM BIOETANOL

BAB I PENDAHULUAN. disamping memberikan dampak positif yang dapat. dirasakan dalam melakukan aktifitas sehari hari, juga dapat memberikan beberapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

PENGARUH LETAK MAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION PADA SEPEDA MOTOR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan manusia dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM)

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Injeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

EFISIENSI ENERGI & PENURUNAN EMISI SEKRETARIAT PROPER

PENGARUH PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PERTALITE TERHADAP EMISI GAS BUANG UNTUK KENDARAAN RODA DUA 100 CC

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

PENGELOLAAN POLUSI UDARA DAN SUARA DI LABORATORIUM OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILTER ASAP PADA INCINERATOR SAMPAH (RJ01)

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERUBAHAN CO YANG BERAKIBAT TERHADAP BATAS NYALA PADA MESIN AVANZA 1300 cc

PENGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

Transkripsi:

KONTRIBUSI BENGKEL SEBAGAI LEMBAGA UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR Oleh Sutiman Dosen Teknik Otomotif FT UNY Pendahuluan Permasalahan pencemaran udara di Indonesia terutama yang dirasakan di beberapa kota kota besar sudah mencapai taraf yang menghawatirkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemantauan terhadap beberapa parameter pencemaran udara ambient di lokasi-lokasi tertentu di kota-kota besar yang cukup memprihatinkan terutama debu (partikulat), sulfur dioksida (SO 2 ), Oksida Nitrogen (NO x ) Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC). Pencemaran udara masih akan terus berlanjut seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dimana telah memberikan kontribusi besar dalam pwnurunan kwalitas udara terutama bagi kehidupan manusia sehingga mengganggu kenyamanan, kesehatan bahkan keseimbangan iklim global. Kendaraan bermotor sebagai salah satu penyumbang polusi yang cukup berarti perlu mendapatkan perhatian kita. Emisi yang dihasilkan mulai dari penguapan bahan bakar (HC), kwalitas dan kandungan bahan tambah didalam bahan bakar (seperti timbal), hingga hasil proses pembakaran didalam mesin (seperti CO) merupakan gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Disamping itu, sumber bahaya lain yang muncul adalah dari penggunaan beberapa bahan berbahaya untuk komponen didalam kendaraan seperti unsur asbes pada sistem pengereman dan minyak pelumas bekas dari mesin yang dapat mencemari lingkungan.

Sumber Emisi Munculnya gas hidrokarbon adalah bersumber dari uap bahan bakar yang keluar dari system bahan bakar dan hasil pembakaran yang tidak optimal dari ruang bakar. Hidrokarbon merupakan ikatan kimia dari Carbon (C) dan Hidrogen (H). Kepekatan HC yang tinggi dapat merusak sistem pernapasan (tenggorokan),terutama yang beracun adalah Benzena dantoluene. Karbon Monoksid adalah gas beracun yang tida berwarna, tidak beraroma dan tidak mudah larut dalam air. Akan bercampur dengan Haemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi Carbon Oxida Haemoglobin(CO-Hb) Akan bercampur dengan Haemoglobin yangt erdapat dalam darah menjadi CarbonOxida Haemoglobin(CO-Hb). Dampak lain yang dapat ditimbulkan adalah iritasi pada mata dan tenggorokan dan serangan jantung. Penyakit radang hidung, dan tenggorokan, iritasi mata dan hidung, sukar tidur, batuk-batuk dan sebanagainya merupakan dampak yang ditimbuklkan oleh polutan Nitrogen Monoksid. Sifat gas ini tidak berwarna, sukar larut dalam air, dan karena gesekan diudara akan menjadi NO2. Akibat dari polutan Sulfur Monoksid adalah timbulnya iritasi system membrane pernafasan dan peradangan saluran udara yang selanjutnya dapat menyebabkan bronchitis. Sifat gas ini korosif terhadap metal. Gas lain yaitu Pb yang terkandung dalam bahan bakar dapat menyebabkan kerusakan ginjal,hati,lambung dan gangguan kesuburan, perkembangan otak. Sifat gas ini berbau dan berwarna hitam pekat. Kemajuan dalam bidang Otomotif telah menghasilkan teknologi Otomotif yang ramah lingkungan. Tingkatan perkembangannya mulai dari kemampuan mengurangi kadar polutan gas buang hingga pada teknologi Zero emission. Beberapa contoh aplikasi teknologi yang sudah digunakan pada kendaraan adalah : Desain ruang bakar mesin yang meghasilkan efisiensi volumetric yang tinggi dan tekanan kompresi yang lebih tinggi

Chorcoal Canister untuk mengurangi penguapan bahan bakar sehingga gas hidrokarbon dapat terkurangi. Penggantian system karburator dengan system bahan bakar injeksi pada motor bensin. Exhaust Gas Recycle; pembakaran ulang sebagaian gas buang Aplikasi Engine management system yang berbasis komputerisasi sebagai system control utama dan memiliki control emisi gas buang yang baik Pengunaan Catalitic Converter pada saluran gas buang yang menghasilkan gas buang bebas polutan. Kendaraan Teknologi Hybrid yang menggabungkan antara sumber penggerak listrik dan bahan bakar minyak. Dan lain-lain Aplikasi teknologi ini belum bisa dilakukan secara menyeluruh pada kendaraan yang beroperasi sekarang. Hambatan yang muncul adalah kemampuan dan kesadaraan masyarakat untuk menggunakan teknologi ini masih rendah. Infrastruktur yang tersedia untuk itu masih belum memadai, seperti ketersediaan bahan bakar tanpa timbal. Konsep dasar Performa kendaraan Secara teoritis, optimalisasi kondisi mesin kendaraan akan dapat mengurangi polutan yang dihasilkan melalui gas buang kendaraan bermotor. Kondisi ini dapat dilihat lebih jelas seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut ini : perawatan kendaraan. Kendaraan yang terawat dengan baik akan menghasilkan kondisi yang optimal serta menambah umur kendaraan. Konsep keberadaan bengkel bukan hanya untuk melayani proses perbaikan tetapi yang paling penting adalah layanan perawatan kendaraan sesuai dengan

standar pabrik yang telah ditentukan. Prosedur perawatan yang ada di bengkel, yang salah satu diantaranya adalah Tune Up merupakan kegiatan perawatan yang berupaya untuk mengembalikan kondisi mesin pada keadaan optimal sesuai dengan standar pabrik kendaraan tersebut. Melalui prosedur tune up tenaga mesin akan maksimal, efisien dalam penggunaan bahan bakar dan emisi yang dihasilkan juga rendah. Didalam prosedur tune-up mesin, kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa : Membersihkan/memperbaiki/ menyetel system bahan bakar; Menyetel / memperbaiki /mengganti komponen system pengapian; Menyetel/membersihkan/mengganti komponen sistem pemasukan udara dan Menyetel mekanisme katup. Penyetelan dan perbaikan system bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraan akan memberikan dampak efisiensi penggunan bahan bakar, turunnya kadar CO pada gas buang. Untuk system pengapian dan mekanisme katup akan menghasilkan pengapian yang optimum pada kendaraan sehingga dapat mengurangi polutan Hidrokarbon. Fasilitas dan kebutuhan Bengkel Untuk dapat memberikan layanan dengan baik kepada pelanggannya, tentu saja bengkel harus memiliki kemampuan baik dari sumber daya manusia maupun peralatan pendukung servis yang memadai. Spesifikasi kemampuan SDM yang harus dimiliki selain menguasai teknis perawatan dan perbaikan kendaraan (khususnya untuk teknisi), kemampuan lain yang perlu dikuasai adalah penguasaan dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi baru. Sebagai contoh dalam kaitannya dengan emisi, seorang teknisi harus mampu melakukan perbaikan dan penyetelan yang tidak hanya mengacu pada bagaimana menghasilkan tenaga mesin yang maksimum akan tetapi juga rendah emisi dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Kemampuan mengoperasikan alat-alat ukur dan alat Bantu servis merupakan tuntutan utama bagi seorang teknisi. Tuntutan lain adalah memahami dan mempunyai kesadaran akan emisi gas buang

dalam hal ini tentu saja bengkel-bengkel yang memiliki peralatan-peralatan standar, yang salah satunya adalah peralatan analisa gas buang. Kesiapan bengkel sebenarnya merupakan sumbangsih atau daya dukung kepada regulasi/kebijakan pemerintah atau dengan kata lain menjadi bentuk jalinan sinergi antara pemerintah dan swasta. Melalui Kementrian Lingkungan Hidup pemerintah telah melaksanakan beberapa Langkah sebagai berikut : Dikeluarkannya Keputusan Men. LH Nomor 05 tahun 2006 tentang Standar Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor di Indonesia Pemantauan tingkat pencemaran udara melalui Spotcheck emisi kendaraan bermotor yang dilaksanakan secara berkesinambungan yang dilaksanakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup beserta jajarannya dari tingkat pusat, Regional (PUSREG), Propinsi (BLH Propinsi) dan Kabupaten Kesimpulan Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : Kendaraan yang bekerja dalam kondisi baik dan terjamin perawatannya akan menghasilkan emisi gas buang yang rendah dan hemat bahan bakar. Bengkel sebagai tempat pelayanan perawatan kendaraan perlu memiliki SDM yang memahami dan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sadar akan keselamatan kerja dan memiliki kepedulian terhadap emisi gas buang. Bengkel memerlukan fasilitas yang memadai terkait dengan kebutuhan peralatan perawatan dan pengontrol emisi gas buang, disamping sebagai alat Bantu kerja juga dapat menjadi salah satu daya tarik kepada pelanggan. Jangka panjang, standarisasi perbengkelan menuntut terpenuhinya peralatan yang salah satunya adalah peralatan analisa gas buang.

Daftar Pustaka : -----------------, 2006, KepmenLH no5 Tahun 2006. Jurgen,Ronald K, 1999, Automotive Electronics Handbook, second edition: McGraw-Hill,Inc ----------------, 1999, Analisa Kinerja Mesin Bensin Berdasarkan Hasil Uji Emisi,: SwissContact, Clean Air Project Jakarta -------------------- 1994. Toyota service Training step 2, Vol 3, Ignition System. Jakarta: Toyota Astra Motor Isa Karmisa Adiputra, 2002.Kebijakan dan Strategi Pemerintah dalam Penggantian Bensin Bertimbal ke Bensin Tanpa Timbal; Seminar sehari Mewaspadai Efek Kesehatan Bahan Bakar Minyak dari Bensin Bertimbal Hingga Bensin Tanpa Timbal; PKKLI- UI