RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: ENGKI SOFYAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MASSAGE PADA KAKI PASIEN DM. Disusun oleh Intan Yunitasari NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: TRIO MOCH SAIFUL ULUM NIM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

Diabetes Mellitus Type II

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

Asuhan Keperawatan Pasien Rujuk Balik dengan Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Jalan. RSUD Kota Yogyakarta

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 PADA ORANG DEWASA DI KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2011 OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup dari pasien DM sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kegagalan pengendalian gula darah. Kegagalan ini

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut ADA (American Diabetes Association) Tahun 2010, diabetes

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi masalah kesehatan di dunia. Insidens dan prevalens penyakit ini terus

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit akibat adanya gangguan

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB I PENDAHULUAN. pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah

Definisi Diabetes Melitus

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

kepatuhan dan menjalankan self care individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus selama menjalani terapi hipoglikemi oral dan insulin?.

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Menurut Golostein (2008), bahwa 5% dari populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1, hal ini disebabkan karena banyaknya faktor resiko terkait dengan DM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) dalam darahnya. Yang dicirikan dengan hiperglikemia, yang disertai. berbagai komplikasi kronik (Harmanto Ning, 2005:16).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

Transkripsi:

STUDI KASUS PADA Tn. M UMUR 79 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS RUANG SEDAP MALAM RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh: RIZKY KUSUMAWATI NPM. 12.2.05.01.0037 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN 1

2

3

STUDI KASUS PADA Tn. M UMUR 79 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS RUANG SEDAP MALAM RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh: RIZKY KUSUMAWATI NPM. 12.2.05.01.0037 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN 4

ABSTRAK Artikel Skripsi Studi Kasus Pada Tn. M Umur 79 Tahun yang Mengalami Masalah Keperawatan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus di Ruang Sedap Malam RSUD Gambiran Kota Kediri Rizky Kusumawati (2015). Pembimbing 1: Ns. Muh. Mudzakkir, M.Kep.,Ns Pembimbing 2: Norma Risnasari, S.Kep.,Ns Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus ditandai oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah, yang disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan lingkungan bersama-sama. Tujuan penulisan adalah untuk menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis diabetes mellitus melalui pendekatan proses keperawatan. Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, pada salah satu pasien diabetes mellitus yang dirawat di ruang Sedap Malam RSUD Gambiran Kota Kediri. Hasil studi kasus pada Tn. M ditemukan diagnosa keperawatan utama yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah. Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari masalah teratasi. Ketidakstabilan kadar glukosa darah pada Tn. M dikarenakan status kesehatan fisik. Ketidakstabilan kadar glukosa darah sebagai akibat defisiensi insulin. Intervensi yang diberikan dihentikan, karena masalah teratasi sehingga pasien diperbolehkan pulang. Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat dan penulis selama proses pemberian asuhan keperawatan, diharapkan keluarga mandiri dalam mencegah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan baik bagi diri, keluarga maupun lingkungan, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Kata Kunci: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah, Diabetes Mellitus 5

A. Latar Belakang Artikel Skripsi Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus ditandai oleh adanya kenaikan yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus ditandai oleh adanya kenaikan kadar glukosa darah, yang disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan bersama-sama. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi (Suyono, 2009). International Diabetes Federation pada 2012 mengungkapkan, penderita Diabetes Melitus di seluruh dunia mencapai 371 juta orang. Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk (PERKENI, 2011). Data Dinas Kesehatan Jawa Timur angka penyakit DM peringkat 7 dari 10 penyakit terbanyak yaitu sekitar 69.018 kasus dari 37 juta jumlah penduduk Jawa Timur. Sedangkan data yang diperoleh dari RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2012 sejumlah 618 orang, tahun 2013 sejumlah 777 orang, dan tahun 2014 sejumlah 512 orang (Rekam Medik RSUD Gambiran, 2015). Diabetes mellitus disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik, faktor imunologi (autoimun), faktor lingkungan. Selain itu diabetes mellitus disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin, faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes adalah usia, obesitas, riwayat keluarga (Kusuma dan Nurafif, 2012). Apabila kadar gula darah pasien tidak terkontrol dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan timbulnya komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi (Pinzon, 2012). Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita diabetes mellitus adalah resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kekurangan volume cairan, gangguan integritas kulit, intoleransi aktivitas, dan resiko cedera. 6

Secara garis besar, terdapat 5 hal yang harus dilakukan oleh penderita diabetes mellitus agar target dari pengobatan dan penanganan diabetes mellitusnya berhasil, yaitu pengendalian berat badan dengan pengaturan makan, kurangi makanan berkarbohidrat dan lemak tinggi namun perbanyaklah makan sayuran dan buah-buahan. Latihan fisik/olahraga secara rutin, obat dan insulin ditambahkan jika kadar glukosa darah belum tercapai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani. Lakukan perawatan anggota tubuh (terutama kaki karena sering luka), pemeriksaan kadar gula darah secara rutin (Setiawan dan Patra, 2011). Sedangkan upaya perawat yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan dengan diabetes mellitus diantaranya dalam segi promotif yaitu memberikan penyuluhan agar masyarakat mengenal tentang penyakit diabetes mellitus atau menghindari faktor penyebab maupun faktor resiko (keturunan, adanya infeksi virus, kegemukan, pola makan yang salah, minum obat-obatan yang dapat menaikkan kadar glukosa darah, proses menua, stres), dari segi kuratif perawat langsung membatasi aktivitas sesuai beratnya keluhan. Sedangkan dari segi rehabilitative dengan memberikan penyuluhan (perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik). KESIMPULAN 1. Hasil pengkajian pada Tn. M pada tanggal 01 Juli 2015 didapatkan data subjektif keluhan utama pasien mengatakan badannya terasa lemas dan kaki sulit digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, TD: 160/110 mmhg, N : 84 x/ menit, GDA high (> 500) mg/dl. 2. Diagnosa prioritas yang muncul pada Tn. M adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan pemantauan glukosa darah yang tidak adekuat. 3. Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada diagnosa prioritas adalah cegah dan tangani kadar glukosa darah di atas nilai normal, cegah dan tangani kadar glukosa yang rendah, persiapkan pasien dan libatkan keluarga untuk mengikuti program diet dengan benar, bantu pasien dan keluarga untuk memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit, lakukan pemeriksaan gula darah dengan menggunakan finger stick, berikan pengobatan insulin secara teratur dengan metode IV secara intermiten atau secara continue 4. Implementasi yang dilakukan penulis selama 3 hari. Implementasi diagnosa prioritas adalah mengobservasi tanda-tanda hipoglikemia, membantu pasien dan keluarga untuk memahami informasi yang berhubungan dengan proses penyakit, melakukan pemeriksaan gula darah, memberikan pengobatan insulin secara teratur. 5. Pada tahap evaluasi berdasarkan tujuan dan kriteria hasil semua masalah keperawatan yang dialami pasien teratasi sebagian karena pasien diperbolehkan pulang, sehingga intervensi dihentikan. 7

DAFTAR PUSTAKA Artikel Skripsi Admin. (2013). Kadar Glukosa Darah, http:www.e-jurnal.com. diunduh tanggal 27 Agustus 2015. Jam 22.27 WIB Hidayat, A. Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kusuma, Hardhi dan Nurafif, Amin H. (2012). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan NANDA (North American Nursing Diagnosis Association). Yogyakarta: Media Hardy. Nugroho, Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika. Nursalam, (2001), Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika. Pinzon, Rizaldy, (2011). Diabetes di Indonesia, http://www.sehat-bebaspenyakit.com. diunduh tanggal 10 Pebruari 2015, jam 11.00 WIB. Rosalina, (2013). Ancaman Diabetes di Indonesia Meningkat, http://www.tempo.com. diunduh tanggal 10 Pebruari 2015, jam 10.41 WIB. Saryono, (2008), Metodologi Keperawatan Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula. Jakarta: Mitra Cendikia Press. Setiawan Yahmin, Patra Jennifer, (2011). Ini Dia Seluk Beluk Diabetes Mellitus, http://www.rumahsehatterpadu.com, diunduh 11 Pebruari 2015, jam 13.00 WIB. Suyono, Slamet dkk., (2009). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Wilkinson, Judith. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan (Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Jakarta: EGC. 8

1. Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan) 9

JUDUL (Font : TimesNewRoman, Bold, 14px, Center) Nama Mahasiswa NPM email Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Artikel Skripsi ABSTRAK 1 Coloumn Font : Times New Roman Jarak : 1 space Ukuran : 11 px Kata Kunci 10

I. LATAR BELAKANG II. METODE III. HASIL DAN KESIMPULAN IV. DAFTAR PUSTAKA 2 coloumn Font : Time New Roman Jarak : 1.5 space Ukuran : 12px KERTAS A4 KIRI : 3cm, KANAN : 2cm, ATAS : 2cm, BAWAH 2cm HEADER : 1cm, FOOTER : 0,5cm 2