BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian itu sendiri. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output. Pertumbuhan ekonomi mutlak

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. periode tertentu, dan dapat menjadi alat ukur untuk melihat atau menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB I PENDAHULUAN. saham yang ada di BEI, Jakarta Islamic Index (JII) adalah satu-satunya yang. beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun daerah. Karena dengan adanya pembangunan ekonomi. diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. (Groos Domestic Product) dan GNP (Gross National Product) tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian karena berguna bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat suku bunga. Tingginya tingkat suku bunga seolah menjadi bayang-bayang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2008 pendapatan per kapita Indonesia sudah meliwati US$ 2.000,

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan penyerapan tenaga kerja. Sebagian besar lapangan kerja di

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR BOKS... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. apabila suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil maka selain

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah perbankan, oleh karena itu lembaga perbankan sangat penting untuk. mengenai prinsip-prinsip dasar bermuamalah.

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

BAB I PENDAHULUAN. kantor, 24 Unit Usaha syariah (UUS) denga n 554 kantor, dan 160 Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal. Penambahan modal ini berupa investasi dan tabungan. Di satu sisi

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian pada umumnya mengalami fluktuasi. Pertumbuhan ekonomi nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal jangka panjang dengan tujuan mendapatkan hasil di

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2010

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dana masyarakat secara baik dan benar. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara tahun 2008 sampai tahun 2010 kurang stabil (lihat tabel 1.1 dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk mengukur kesejahteraan suatu negara. Suatu negara dapat dianggap sejahtera salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pada umumnya jika pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah yang positif, maka dapat dikatakan negara tersebut sejahtera, dan begitu juga sebaliknya, meskipun faktor angka, inflasi situasi politik, pendidikan, kesehatan dll juga mempengaruhi. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan ekonomi yang menyebabkan barang dan jasa bertambah dari satu periode ke periode yang lain serta kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi untuk jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi pun dipengaruhi oleh bertambahnya investasi, teknologi yang berkembang, dan meningkatnya kesempatan kerja. 1 Dalam perekonomian suatu negara terdapat indikator yang digunakan untuk menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk. Indikator dalam menilai perekonomian tersebut harus dapat digunakan untuk 1 Laili Nelly Nur, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi DIY Tahun 1990-2004, Universitas Islam Indonesia, 2007, hal.1. 1

2 mengetahui total pendapatan yang diperoleh oleh semua orang dalam perekonomian. Indikator tersebu adalah Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) dan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP). Namun indikator yang pas dan sesuai untuk melakukan pengukuran tersebut adalah dengan menggunakan indikator PDB/GDP. 2 Perkembangan PDB dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1 Perkembangan Nilai PDB berdasarkan harga konstan 2000 (Milyar Rupiah) 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: www.bps.go.id, diolah 2 Ratna Mutia, Analisis Pengaruh Kurs, PDB Dan Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor Indonesia Ke Negara ASEAN (Studi Pada Negara Malaysia, Singapura, Filipina Dan Thailand), Universitas Diponegoro, Semarang, 2015. hal. 37.

3 Salah satu komponen yang diperhitungkan dalam menghitung PDB adalah ekspor. Karena itu ekspor sangat mempengaruhi PDB. Suatu negara melakukan ekspor karena ekspor merupakan sarana untuk memperluas penetrasi pasar yang akan mendorong peningkatan produksi dan pertumbuhan ekonomi. Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi jatuh atau bangunnya merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi di dalam faktor produksi tersebut. 3 Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang dapat diukur dengan indeks harga konsumen (IHK). Indeks harga konsumen sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi, sebab kenaikan atau penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Perubahan data IHK merupakan indikator ekonomi makro yang penting untuk memberikan gambaran tentang laju inflasi suatu daerah dan lebih jauh lagi dapat menggambarkan pola konsumsi masyarakat. Selain sebagai salah satu indikator ekonomi makro dan indikator untuk menentukan kebijaksanaan di bidang ekonomi serta berguna untuk mendeteksi kondisi perekonomian, laju 3 M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, terj. D. Guritno, (Jakarta: Rajawali Press, 2012). Hal.67.

4 inflasi juga menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaab barang dan jasa. Selain itu IHK juga digunakan untuk menghitung andil inflasi. 4 Sektor keuangan juga juga memainkan peran yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini dikarenakan perbankan syariah mampu memobilisasi surplus modal dari pihak ketiga untuk di investasikan ke berbagai sektor. Ketika sektor keuangan tumbuh secara baik maka semakin banyak sumber pembiayaan yang dialokasi ke sektor-sektor produktif. Dalam hal ini perbankan syariah turut mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan yang di salurkan kepada masyarakat baik perorangan maupun lembaga/perusahaan, guna meningkatkan usaha yang dimiliki. Sehingga perusahaan tersebut mampu meningkatkan jumlah produksi yang akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini di buktikan dengan total pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah kepada masyarakat yang mengalami peningkatan pada tahun 2007-2014 dan pertumbuhan ekonomi juga mengalami peningkatan pada tahun 2007-2014. Perkembangan pembiayaan perbankan syariah dapat dilihat pada gambar 1.2. 4 Lisa Permana Sari, Analisis Faktor Indeks Harga Konsumen Pada Sub Kelompok Pengeluaran Yang Mempengaruhi Laju Inflasi Kabupaten Kudus Tahun 2007, Universitas Negeri Semarang, 2009, hal.3.

5 Gambar 1.2 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah tahun 2007-2014 (Milyar Rupiah) 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: www.bi.go.id, diolah Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Ekspor, Indeks Harga Konsumen dan Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Produk Domestik Bruto Di Indonesia Tahun 2007-2014. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Dalam penelitian Pengaruh Ekspor, Indeks Harga Konsumen dan Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014, penelitian ekspor melalui jumlah ekspor baik migas maupun nonmigas. Sedangkan untuk Pembiayaan Perbankan Syariah penelitian yang

6 dilakukan berdasarkan total pembiayaan pada akad-akad perbankan syariah. Perbankan syariah terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah. Indeks Harga Konsumen yang digunakan ialah IHK 2007=100. Untuk Produk Domestik Bruto (PDB), yang digunakan ialah PDB berdasarkan lapangan usaha harga konstan 2000. Dalam penelitian ini menggunakan time series 2007 Triwulan 1-2014 Triwulan 4. C. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat hubungan antara Ekspor terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014? 2. Apakah terdapat hubungan antara Indeks Harga Konsumen terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014? 3. Apakah terdapat hubungan antara Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014? 4. Apakah terdapat hubungan antara Ekspor, Indeks Harga Konsumen, dan Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014?

7 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh Ekspor terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. 2. Untuk menguji pengaruh Indeks Harga Konsumen terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. 3. Untuk menguji pengaruh Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. 4. Untuk menguji pengaruh Ekspor, Indeks Harga Konsumen dan Pembiayaan Perbankan Syariah dan terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. E. Hipotesis Penelitian Hipotesis bisa diartikan sebagai proposisi atau hubungan antara dua atau lebih konsep atau variabel (generalisasi konsep) yang harus diuji kebenarannya melalui penelitian empiris. 5 Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 6 Hipotesis dalam penelitian penelitian ini yaitu: H 1 : Ekspor berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014 5 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hal. 46. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hal. 64.

8 H 2: Indeks Harga Konsumen berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014 H 3: Total Pembiayaan Perbankan Syariah berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014 H 4: Ekspor, Pembiayaan Perbankan Syariah dan Indeks Harga Konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ekonomi makro. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi IAIN Tulungagung Menambah khasanah keilmuan ekonomi baik ekonomi konvensional maupun ekonomi syariah khususnya pada ekonomi makro. b. Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang Ekspor, Indeks Harga Konsumen dan Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap PDB. c. Bagi Penelitian Selanjutnya Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi makro.

9 G. Penegasan Istilah 1. Penegasan Konseptual Pengertian Ekspor menurut kamus bahasa Indonesia adalah perdagangan barang dalam bentuk pengiriman ke luar negeri. 7 Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian Indeks adalah petujuk, 8 pengertian harga adalah nilai suatu barang yang ditentukan dengan uang, 9 dan pengertian konsumen adalah pemakai barang hasil industry. 10 Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan pengertian Indeks Harga Konsumen adalah petujuk nilai suatu barang yang ditentukan dengan uang yang dibeli oleh pemakai barang hasil industri baik barang atau jasa. Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian pembiayaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan uang, 11 Bank adalah lembaga keuangan yang tugas pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, 12 Syariah adalah hukum agama (yang diamalkan menjadi perbuatan). 13 Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan pengertian Pembiayan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan uang yang dikeluarkan oleh lembaga 7 EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (t.tp: Difa Publiser, t.t), hal.272 8 Desi Anwar, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Surabaya: Amelia Computindo, 2002), hal. 151. 9 Desi Anwar, Kamus Bahasa, hal. 140. 10 Ibid, hal 204. 11 Fajri dan Senja, Kamus Lengkap, hal. 235. 12 Desi Anwar, Kamus Bahasa, hal. 64. 13 Ibid, hal. 357

10 keuangan yang tugasnya menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat yang di dasarkan atas hukum islam. Pengertian Produk Domestik Bruto menurut Kamus Ekonomi adalah keseluruhan nilai barang yang dihasilkan di dalam negeri dalam jangka waktu tertentu. 14 2. Penegasan Operasional Secara operasional penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh Ekspor, Indeks Harga Konsumen dan Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2007-2014. H. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam skripsi ini disajikan dalam enam bab yang di setiap bab terdapat sub bab. Sebagai perincian dari bab-bab tersebut, maka sistematika pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, untuk memberikan gambaran secara singkat apa yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam bab pendahuluan ini membahas beberapa unsur yang terdiri: latar belakang masalah, identifikasi dan pembatatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. 136. 14 Sudarsono dan Edilius, Kamus Ekonomi Uang & Bank, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001, hal.

11 BAB II LANDASAN TEORI, dalam bab ini diuraikan berbagai teori, konsep dan anggapan dasar tentang teori dari variabel-variabel penelitian. Dalam bab ini terdiri: kajian teoritis, penelitian terdahulu dan kerangka konseptual. BAB III METODE PENELITIAN, dalam bab ini memuat rancangan penelitian yang terdiri: rancangan penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan sampling, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN, dalam bab ini memuat deskripsi singkat hasil penelitian, terdiri: deskripsi karakteristik data dan pengujian hipotesis. BAB V PEMBAHASAN, dalam bab ini pembahasan menjelaskan temuantemuan penelitian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian dan merupakan jawaban dari rumusan masalah I,II,III dan IV. BAB VI PENUTUP, pada bab ini akan memuat kesimpulan dan saran yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan yang dilanjutkan dengan bagian akhir skripsi, yakni daftar rujukan, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.