ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ArubaOS 8: The smarter operating system

Vpn ( virtual Private Network )

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama.

Skenario: Rumah Sakit Sehat Selamanya

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

PERANCANGAN MODEL JARINGAN ENTERPRISE NETWORK (Studi Kasus : STMIK AMIKOM Yogyakarta) Rico Agung Firmansyah Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

Prosedure Keamanan Jaringan dan Data

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Firewall & WEB SERVICE

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sangatlah penting. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi sangat krusial

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak sekali yang dapat dilakukan dengan mudah / sederhana baik dalam hal

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Intikom Berlian Mustika, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

CONTROL PANEL. SNMP (Simple Network Management Protocol) Disusun Oleh : Eko Ma arif Siti Rahayu Yolanda

P267. Alamat: Sudirman TG Jakarta. Tugas 5. Network Development. Anggota : M Kasfu Hammi Iik Wilarso

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer telah mendorong terciptanya teknologi jaringan komputer.

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

VPN (Virtual Private Network)

Mengenal Mikrotik Router

MATERI TIK 5 PERTEMUAN KE-3. Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Malang 2015

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7

DESAIN DAN IMPLEMENTASI AUTENTIKASI JARINGAN HOTSPOT MENGGUNAKAN PFSENSE DAN RADIUS SERVER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

VPLS Tunnel Untuk Kebutuhan Akses Data Pada Backbone Office to Office Menggunakan Mikrotik

SIMULASI PERANCANGAN SISTEM JARINGAN INTER VLAN ROUTING DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

IMPLEMENTASI SINGLE SIGN-ON BERBASIS ACTIVE DIRECTORY SEBAGAI BASIS DATA DAN LAYANAN DIREKTORI

VPN. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis protocol VPN.

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipakai dimana-mana. Penggunaan internet memberikan banyak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

Xcode Intensif Training. Computer Networking. Advanced

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

ANALISA DAN PERANCANGAN VPN SITE TO SITE 2 LINK ISP DENGAN PERANGKAT SSG PADA CUSTOMER DARI PT. ARTHA MITRA INTERDATA

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

BAB 2 LANDASAN TEORI

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Ganjil tahun 2005/2006

DAFTAR ISTILAH / SINGKATAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN. penyedia jasa internet pada jaringan backbone akan tetapi belum diperuntukkan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. System Integrator yang bergerak di beberapa bidang komputer salah satunya adalah

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

BAB I PENDAHULUAN. Suatu jaringan idealnya dapat menghubungkan antartitik secara any to any.

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

LAMPIRAN. Scalability Checklist No. Pertanyaan Pilihan Note Ya Sebagian Tidak

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI


Wireless Access Management

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tugas Komunikasi Data

Management Oleh : Felix Andreas Sutanto

LAN, VLAN, WLAN & WAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN VPN REMOTE ACCESS DIVISI IT PT JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK STUDI KASUS PT. SURYA DONASIN

Webfig & Quickset. by: Pujo Dewobroto Citraweb Nusa Infomedia, Indonesia

Bab 1: Jelajahi Jaringan

PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. PUNDARIKA ATMA SEMESTA MENGGUNAKAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

Wireless LAN (WLAN) saat ini telah banyak diterapkan mulai dari business enterprises hingga lembaga

Network Basic - [Windows] [nb101]

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Tgl. Pembuatan:

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

A. FILE SERVER. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini :

Transkripsi:

ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini, akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti akses dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja di luar kantor dan sering berpindah-pindah karena mobilitasnya dan partner bisnis seperti supplier ataupun kontraktor. Solusi akses via remote jaringan enterprise, dirancang untuk mengatasi kebutuhan ini. Sistem ini mengandalkan jaringan yang dikenal dengan nama Virtual Private Network (VPN) clients, dimana system utama akan direplikasi terhadap routing, switching, firewall dan layanan lainnya pada setiap lokasi client. Solusi VPN client hanya berupa sebuah alat (software based) yang membutuhkan revisi control dan pengelolaan kompabilitas driver, dan system ini belum tentu tersedia untuk semua platform. Sebagai tambahan, pengalaman penerapan remote ini sangat berbeda bagi para pengguna atau VPN client dari pengalaman para pengguna yang berada dalam lokasi jaringan yang sama, tentunya para pengguna VPN memerlukan pelatihan dalam melakukan konfigurasi yang mungkin tidak mudah bagi para pengguna awam, sehingga seringkali menimbulkan pekerjaan tambahan bagi para IT help desk dalam membantu para pengguna VPN ini saat terjadi masalah dalam hal koneksi VPN. Dalam kasus dimana Teknologi Informasi harus mereplikasi infrastruktur jaringan di setiap lokasi remote (jauh), akan membutuhkan biaya yang tinggi terhadap perancangan dan perawatan yang kompleks. Dalam hal ini, pengguna VPN seringkali tidak mendapatkan keseluruhan layanan (service) dari jaringan enterprise mereka, misalnya Printing, Voice, Video streaming dan lain-lain. Solusi Aruba Virtual Branch Network (VBN) secara dramatis menyederhanakan kompleksitas dan biaya dalam hal solusi akses jarak jauh (remote) terhadap kantor cabang dengan satu alat untuk banyak pengguna. Kompleksitas konfigurasi, manajamen, pembaharuan software VPN, deteksi intrusi dan tugas terminasi secara remote ditangani oleh pusat data dan dilakukan dengan biaya yang rendah. Jalur akses ke tujuan atau cabang dibangun menggunakan Remote Access Point (RAP), dan sebuah controller yang berada di pusat atau disebut dengan Branch Office Controller (BOC). Remote Access Point dan Branch Office Controller menyediakan konektivitas yang aman dan memberikan layanan terpusat ke end user. Branch/Store/Clini c Temporary Satellite Office Full-Time Home Workers & Executive Homes Suppliers, Partners, Contractors Gambar 1. Kebutuhan akses ke pusat data bisa dari berbagai lokasi yang berbeda Kiosks, Machines & Devices 9

Pada system VBN ini, ada salah satu fitur pada layer 3 yang disebut tunneling, dimana memungkinkan media Wide Area Network (WAN) seperti 3G, DSL bisa dipakai sebagai jalur komunikasi antara pusat dan cabang (Gambar 2 ) Solusi Aruba VBN berbeda dari solusi infrastruktur VPN tradisional dengan memfokuskan pada kebijakan bukan berdasar pada port, routing, subnet maupun VLAN. Akan tetapi, solusi VBN didistribusikan pada kebijakan firewall enforcement, menyediakan pengelolaan dan pengendalian policy secara terpusat, serta firewall agent yang bekerja menegakkan policy di perangkat remote. Firewall memberikan policy base control, yaitu memberikan layanan/data sesuai dengan tipe masingmasing user, tingkat keamanan yang tinggi dan semuanya itu dibawah satu control. Solusi VBN ini adalah solusi yang persistent dalam arti solusi yang terus menerus, mudah dikonfigurasi, tidak memerlukan pelatihan kepada pengguna, lebih seragam, aman, terlepas dari mana saja jaringan tersebut diakses, serta memberikan pengalaman yang sering disebut Plug and Play. Solusi VBN dikelola dengan Aruba AirWave Management Platform (AMP), yang menyediakan interface bagi Help Desk dalam monitoring dan troubleshooting jaringan, Network Engineer dalam konfigurasi management dan diagnostic, team audit dalam hal compliance dan security management serta para executive management untuk mengetahui inventory devices, laporan pemakaian dan compliance-nya. Tidak seperti solusi manajemen jaringan tradisional yang hanya berfokus pada masalah port, VLAN dan alamat ip, AirWave Management Platform menyediakan visibilitas ke pengguna akhir beserta perangkatnya. Sebagai key feature atau kelebihan dari solusi Aruba VBN Gambar 2. Skema solusi VBN dari Aruba 10

Gambar 3. Aruba Single Solution ini, dibandingkan dengan jaringan remote VPN tradisional dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Zero-Touch IP Provisioning, menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat, selayaknya kita berada di kantor pusat, tanpa menjalankan software atau sertifikat tertentu. Tidak diperlukan teknisi/ engineer untuk menginstalasi Remote Access Point dan Controller. Perangkat dan aplikasi akan bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. 2. Satu tombol debugging, untuk menghasilkan data error, tombol reset untuk kembali ke konfigurasi awal, interface yang intuitif untuk mempercepat pendeteksian masalah, dan pemecahan masalahnya. 3. Bulk Provisioning, membolehkan autentikasi dan otorisasi ditangani secara otomatis oleh system. 4. Policy Base Forwarding, yaitu kebijakan yang menjamin alat-alat yang sudah berbasis IP (Printer, IP- Phone, Mobile Computer) beserta aplikasi layanannya yang bekerja secara remotely dan dilakukan secara lokal tanpa memisahkan jaringan voice, data dan security yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan. 5. Semua manajemen jaringan wireless dan fungsi control akan tersentralisasi di dalam satu Controller. 6. Policy/rule yang tersentralisasi terhadap akses user ini diperlukan untuk mengeliminasi firewall tambahan yang akan melindungi jaringan dari jarak jauh atau kantor cabang. Karakter tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan, visi dijernihkan, dan sukses diraih( Helen Keller ) 11

12

ACS group menggunakan 2 unit wireless switch/ controller Motorola RFS6000 sebagai primary dan redundant untuk mengontrol seluruh access point (AP) untuk mendukung infrastruktur jaringan wireless IMPLEMENTASI DI LAPANGAN IMPLEMENTASI DI LAPANGAN di Lantai 1, untuk area receptionist, departemen Technical dan ruang meeting di Lantai 2, departemen Back Office di Lantai 3, departemen Sales and Marketing di Lantai 2 untuk area 2 ruang meeting di Lantai 4, departemen Application Support dan Services 13