UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KOTAK MISTERI PADA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PAUD

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Awal Anak Usia Dini Melalui Media Cerita Bergambar Di RA Tarbiyatul Athfal

Disusun Oleh LASINI A53B111022

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui Kegiatan Bermain Bola

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN PERMAINAN CETAK ANGKA PLAY DOUGH PADA ANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RETNO TRI WIDAYATI NIM : A53A100001

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR (Studi Kasus pada TK Tunas Harapan Di Bulukumba)

Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah

IMPROVING NUMERACY ACTIVITY THROUGH THE NUMBERS ON PLAYING CARDS CHILDREN GROUP A RA DARUL ULUM REJOTANGAN DISTRICT DISTRICT REJOTANGAN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI SISWA KELOMPOK A DI TK MAHARDHIKA SIMOKERTO SURABAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK TELADAN PPI SRAGEN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini SUNARSI NIM : A53H111029

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada program studi PG PAUD.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH II KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MENGGUNAKAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK A TK KM IX BADAS

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KANISIUS SIDOWAYAH KLATEN TAHUN AJARAN

Oleh : VIONA NENO LORENZA NPM :

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI KEGIATAN GERAK DAN LAGU KELOMPOK B DI TK PERTIWI CEPORAN I GANTIWARNO KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK PEMATA BUNDA AGAM

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

NASKAH PUBLIKASI Guna memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini. Disusun oleh : ARIYANI A53C090015

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

PENINGKATAN PERILAKU YANG BAIK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN WAYANG KARDUS, DI KELOMPOK B TK PGRI DUREN 01, TENGARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEMBILANG DENGAN BALOK ANGKA DI TK ATMA JAYA JLUBANG PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN GAMBAR DALAM BAK PASIR DI TAMAN KANAK-KANAK BINA ANAPRASA MEKAR SARI PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Oleh : SUNARSI A53A100048

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

III. METODE PENELITIAN. Pembina Sukarame Bandar Lampung. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bengkulu Selatan yang berjumlah 11 orang yang terdiri dari 4. b) Membaca doa sebelum belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B PAUD Tunas Bangsa Desa Merambung Kecamatan Ulu Manna

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KRISTEN KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KERJA SAMA MELALUI KEGIATAN OUTBOUND PADA KELOMPOK B TK 03 JATIWARNO KECAMATAN JATIPURO TAHUN AJARAN 2012/2013

Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK Sri Muryanti (10261617) Mahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan menyimak; (2) peranan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menyimak; dan (3) meningkatkan kemampuan menyimak pada anak kelompok A di TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah anak kelompok A di TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dapat disimpulkan bahwa metode bercerita dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak. Pra siklus sebanyak 5 anak atau 25% yang mampu menyimak dengan baik, yang cukup terdapat 4 anak atau 20% sedangkan yang kurang ada 11 anak atau 55%. Siklus I sebanyak 8 anak (40%) yang mempunyai kemampuan baik, kemampuan cukup sebanyak 7 anak (35%), dan kemampuan rendah sebanyak 5 anak (25%). Pada siklus II menjadi 16 anak (80%) yang mempunyai kemampuan baik sedangkan yang cukup sebanyak 4 anak (20%). Kata kunci: menyimak, metode bercerita, media gambar. PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan non formal yang mengupayakan pembinaan bagi anak yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). Guru Taman Kanak-Kanak sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran perlu mempersiapkan diri. Salah satu bentuk persiapan adalah menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan fisik dan psikologis anak TK, keadaan lingkungan sekitar, dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan. Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanakkanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari. Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam mengembangkan kemampuan belajar anak. Era global didominasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membutuhkan individuindividu kreatif dan produktif serta memiliki kemampuan daya saing yang tinggi dan tangguh yang dapat terwujud jika anak didik memiliki kreativitas, kemandirian dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. 93 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Kemampuan berbahasa lisan yang meliputi menyimak dan berbicara merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang dipersiapkan oleh guru agar guru dapat berkomunikasi secara timbal balik dengan anak, sehingga proses-proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Anak yang pasif dan tidak percaya diri, tidak melakukan kegiatan kalau tidak diingatkan guru secara langsung, atau karena kurang memahami sehingga tidak berani menyampaikan pendapat dan idenya. Untuk anak tersebut perlu diadakan pendekatan dengan memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, diberikan motivasi dan rangsangan percakapan agar dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Seperti contoh guru menerangkan kegiatan yang akan dilaksanakan misalnya anak diberi tugas menggambar bebas binatang yang ada disekitarnya. Kemudian guru memberikan rangsangan pertanyaan binatang apa saja yang ada disekitarmu?. Anak yang mendengar atau menyimak dan memahami pasti bisa menjawab. Ada yang menjawab: ayam, burung, kucing, kambing, kelinci dan sebagainya. Lalu guru memberikan tugas untuk mengambil buku gambar, pensil, pensil warna untuk menggambar sesuai keinginan anak. Namun anak yang kurang memahami dan pasif, mereka diam saja. Guru harus mendekati perlahan-lahan, dijelaskan lagi, baru mau mengambil buku dan peralatan. Metode bercerita merupakan salah satu pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang dibawakan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK, karena melalui bercerita guru dapat memberikan pesan tentang nilai-nilai budaya, nilai-nilai sosial, keagamaan, mengembangkan bahasa, fantasi dan kreativitas anak dalam berbahasa. melalui kegiatan bercerita anak dapat menyimak apa yang diceritakan oleh guru. Kegiatan bercerita menggunakan media gambar diharapkan dapat menarik perhatian anak. Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Metode Bercerita dengan media Gambar pada Anak Kelompok A di TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. KAJIAN PUSTAKA Kemampuan Menyimak Sabarti (Dhieni, 2006:4.7) berpendapat bahwa menyimak adalah proses mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak adalah suatu operasi psikologis yang rumit yang merupakan sarana untuk merasakan bukti-bukti/bagian lambang dan tanda yang telah disandikan oleh sistem saraf pusat dan sistem saraf otomatis yang diubah menjadi pesan-pesan yang dapat dipahami. (Tarigan, 2008:132) 94 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Dari pendapat-pendapat tersebut, disimpulkan bahwa keterampilan menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan secara aktif dan kreatif untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta mengerti makna komunikasi yang disampaikan secara lisan. Pengertian Metode Bercerita Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan, (Moeslichatoen, 2004:7). Metode merupakan cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya berfungsi secara memadai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program kegiatan anak di taman kanakkanak guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut, seperti karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar, (Moeslichatoen, 2004:7). Berdasarkan pengertian metode tersebut dapat disimpulkan bahwa metode merupakan cara, teknik atau alat untuk mencapai tujuan kegiatan. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu classroom action research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa, (Arikunto, 2010 : 3). PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi anatara guru dengan siswa yang sedang belajar. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Siswo Utomo yang berlokasi di Desa Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok A TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal yang berjumlah 20 anak. Adapun penelitian dilaksanakan, pada semester II tahun pelajaran 2013/2014, yaitu pada bulan April sampai bulan Juni 2014. 95 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah pada kemampuan menyimak pada anak kelompok A TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal melalui metode bercerita dengan media gambar. Sumber Data Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini didapat dari anak didik kelompok A dan guru TK Siswo Utomo Bulugede Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif, yaitu suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional dan konsteksual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di TK Siswo Utomo Bulugede. Untuk mengetahui kemampuan anak sebelum diberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal sebelum dilakukan siklus I, disebut dengan pra siklus. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyimak. Sedangkan hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak setelah dilakukan penelitian melalui melalui metode bercerita dengan media gambar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode observasi, menggunakan lembar observasi dan dokumentasi sebagai alat pengumpul data. 1. Observasi partisipatif 2. Wawancara mendalam 3. Dokumentasi HASIL PENELITIAN Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 2-7 Juni 2014. Pada siklus I, peneliti menyampaikan cerita yang sederhana. Proses pembelajaran pada siklus I meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun tindakan yang direncanakan pada siklus I, adalah : 1) Peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan yaitu media gambar. 2) Peneliti mengkondisikan anak atau mensetting kelas. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru pendamping yang berperan sebagai observatory dengan duduk melingkar. 3) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, do a dan lagu Lingkaran Kecil. 4) Peneliti mengkomunikasikan aturan yang harus dipatuhi selama pembelajaran berlangsung. 5) Peneliti memulai kegiatan dengan membacakan cerita dengan media gambar yang berjudul Aku Taat Peraturan. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh kolaborator yang mengamati 96 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

semua aktivitas anak selama kegiatan pembelajaran berlangsung kemudian mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah disiapkan peneliti. 6) Peneliti mengulas kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan ini peneliti memberi pertanyaan. 7) Penutup. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan siklus I ini, terlebih dulu peneliti memulai kegiatan dengan mengucap salam, berdoa, dan menyanyi yang sesuai dengan tema kegiatan yang akan dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan pada anak tentang pembelajaran menyimak, mengarahkan anak agar mendengarkan dengan baik dan seksama cerita yang akan dibacakan guru. Berikut cerita yang akan dibacakan peneliti pada siklus I: Gambar 1. Cerita Aku Taat Peraturan 1) Pelaksanaan hari pertama, Senin 2 Juni 2014 Peneliti mensetting kelas untuk kegiatan mendengarkan cerita yang akan di bacakan dengan duduk membuat lingkaran. Kegiatan inti, yaitu peneliti melaksanakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang tertulis dalam RKH. Pada kegiatan ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kegiatan harian yang telah disusun bersama kolaborator. Peneliti membacakan cerita Aku Taat Peraturan. Anak memperhatikan dengan seksama. Kegiatan penutup, pada kegiatan ini peneliti mengulas cerita, peneliti memberikan pertanyaan pada anak, Siapa tokoh dalam cerita?. Kemudian peneliti kembali menjelaskan pada anak tentang manfaat menyimak agar anak mengetahui cerita yang dibawakan. Pada pertemuan pertama terdapat 6 anak yang dapat menjawab pertanyaan dari peneliti, artinya terdapat 6 anak menyimak cerita yang dibacakan dengan baik, persentase yang dicapai pada pertemuan pertama sebesar 30%, kondisi ini masih jauh dari yang diharapkan oleh peneliti. 2) Pelaksanaan hari kedua, Rabu 4 Juni 2014 Pada pertemuan kedua peneliti membacakan cerita dengan judul yang sama yaitu Aku Taat Peraturan. Setelah selesai membcakan cerita peneliti memberikan tugas pada anak untuk 97 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

menirukan 3-4 urutan kata. Pada Pertemuan kedua terdapat 7 anak yang dapat menirukan 3-4 urutan kata yang ada dalam cerita Aku Taat Peraturan, 13 anak yang lainnya belum bisa menirukan dengan benar, hal ini dikarenakan pada saat peneliti membacakan cerita anak bermain sendiri, dan kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. 3) Pelaksanaan hari ketiga, Jumat 6 Juni 2014 Peneliti mengkondisikan anak duduk di bangku, peneliti masih menggunakan buku cerita yang sama, karena peneliti merasa anak belum mampu menyimak cerita dengan baik. Pada pertemuan ketiga anak yang mampu menyimak cerita dengan baik terdapat 8 anak atau sebesar 40%, hal ini dapat dilihat dari kemampuan anak menceritakan kembali secara sederhana. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Adapun aspek yang diobservasi meliputi aktivitas guru dan aktivitas anak. Setelah dilakukan obserasi, secara umum proses pembelajaran guru dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui metode bercerita dengan media gambar termasuk kategori cukup. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Aktivitas anak pada pertemuan pertama termasuk kategori kurang. Pada pertemuan pertama anak-anak, kurang aktif mengikuti kegiatan menyimak, beberapa anak tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. 2) Pada pertemuan kedua anak mulai tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyimak cerita yang dibacakan. 3) Pada pertemuan ketiga, anak mulai terlihat bosan dalam pembelajaran karena cerita yang dibacakan sama. Peningkatan kemampuan menyimak pada anak setelah mendapat tindakan pada siklus I meningkat. Hal ini dapat diketahui dari kondisi awal 25% setelah pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 40%. berikut ini: Adapun hasil observasi pada siklus I pertemuan 1, 2, dan 3 dapat dilihat pada diagram Tabel 1. Kemampuan menyimak Anak Siklus I Indikator: Menirukan kembali 3-4 urutan kata (bahasa 2) Kegiatan: Menyimak cerita yang dibacakan No. Nilai Pengembangan menyimak Anak Jumlah Tingkat Anak Keberhasilan % 1. Baik ( ) 8 40 2 Cukup ( ) 7 35 3. Kurang (o). 5 25 Jumlah 20 100 98 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peningkatan menyimak pada anak setelah menggunakan metode bercerita dengan media gambar ada 8 anak (40%) yang termasuk kategori baik, sehingga masih perlu diadakan siklus selanjutnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat grafik sebagai berikut: Grafik 1. Kemampuan Menyimak pada Siklus I Persentase Kemampuan menyimak 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 40% 35% 25% Baik Cukup Kurang d. Refleksi Proses pembelajaran yang dilaksanakan dan diamati peneliti berlangsung dengan baik, namun masih ada anak yang tidak menyimak cerita dengan baik, ada anak yang dapat menyimak, juga masih ada anak yang kurang memahami cerita. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan teman sejawat melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan menyimak anak usia dini. Analisis ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan, serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu peneliti dan teman sejawat, juga berpedoman pada hasil observasi peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bercerita dengan media gambar menggunakan pedoman observasi. Adapun hasil refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa : 1) Kurangnya minat dalam mendengarkan cerita, karena anak hanya menyimak cerita. 2) Secara garis besar aktivitas anak pada siklus I sudah lebih baik dibandingkan pada kondisi awal. Aktivitas anak pada siklus I termasuk kategori kurang berarti belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3) Kemampuan menyimak melalui metode bercerita dengan media gambar yang dimiliki anak dalam satu kelas masih belum merata. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti merencanakan untuk mengganti cerita yang akan dibacakan dan membacakan cerita dengan lebih kreatif pada siklus II, agar anak tidak merasa bosan. Berdasarkan hasil pencapaian yang diperoleh, pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 75%, maka perlu diadakan tindakan pada siklus berikutnya. 99 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Deskripsi Siklus II Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu mulai tanggal 10-14 Juni 2014. Pada siklus II, peneliti menyampaikan cerita yang sederhana. Proses pembelajaran pada siklus II meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun tindakan yang direncanakan pada siklus II, adalah : 1) Peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan yaitu buku cerita bergambar. 2) Peneliti mengkondisikan anak atau mensetting kelas. Dimana peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang berperan sebagai observator. 3) Peneliti membuka pembelajaran dengan salam, do a dan lagu Desaku. 4) Peneliti mengkomunikasikan aturan yang harus dipatuhi selama pembelajaran berlangsung. 5) Peneliti memulai kegiatan dengan membacakan cerita dengan media gambar yang berjudul Aku Tidak Mau Buang Sampah ke Sungai. Dalam kegiatan ini peneliti dibantu oleh kolaborator yang mengamati semua aktivitas anak selama kegiatan pembelajaran berlangsung kemudian mencatatnya dalam pedoman observasi yang telah disiapkan peneliti. 6) Peneliti mengulas kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan ini peneliti memberi pertanyaan. 7) Penutup. b. Pelaksanaan Pada siklus II terlebih dulu peneliti memulai kegiatan dengan mengucap salam, berdoa, dan menyanyi yang sesuai dengan tema kegiatan yang akan dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan penjelasan pada anak tentang pembelajaran menyimak, mengarahkan anak agar mendengarkan dengan baik dan seksama cerita yang akan dibacakan guru. Berikut cerita yang akan dibacakan peneliti pada siklus II: Gambar 2. Cerita Aku Tidak Mau Buang Sampah ke Sungai 100 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

1) Pelaksanaan hari pertama, Selasa 10 Juni 2014 Peneliti mensetting kelas untuk kegiatan mendengarkan cerita yang akan di bacakan dengan duduk membuat lingkaran. Kegiatan inti, yaitu peneliti melaksanakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran yang tertulis dalam RKH. Pada kegiatan ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kegiatan harian yang telah disusun bersama kolaborator. Peneliti membacakan cerita Aku Tidak Mau Buang Sampah ke Sungai. Anak memperhatikan dengan seksama. Kegiatan penutup, pada kegiatan ini peneliti mengulas cerita, peneliti memberikan pertanyaan pada anak, Siapa yang tidak mau buang sampah ke sungai?. Kemudian peneliti kembali menjelaskan pada anak tentang manfaat menyimak agar anak mengetahui cerita yang dibawakan. Pada pertemuan pertama terdapat 9 atau 45% anak yang dapat menjawab pertanyaan dari peneliti, artinya terdapat 9 anak menyimak cerita yang dibacakan dengan baik, persentase yang dicapai pada pertemuan pertama sebesar 30%, kondisi ini masih jauh dari yang diharapkan oleh peneliti. 2) Pelaksanaan hari kedua, Kamis, 12 Juni 2014 Pada pertemuan kedua peneliti membacakan cerita dengan judul yang sama yaitu Aku Taat Peraturan. Setelah selesai membcakan cerita peneliti memberikan tugas pada anak untuk menirukan 3-4 urutan kata. Pada Pertemuan kedua terdapat 10 anak yang dapat menirukan 3-4 urutan kata yang ada dalam cerita Aku Taat Peraturan, 10 anak yang lainnya belum bisa menirukan dengan benar, hal ini dikarenakan pada saat peneliti membacakan cerita anak bermain sendiri, dan kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. 3) Pelaksanaan hari ketiga, Sabtu, 14 Juni 2014 Peneliti mengkondisikan anak duduk di bangku, peneliti masih menggunakan buku cerita yang sama, karena peneliti merasa anak belum mampu menyimak cerita dengan baik. Pada pertemuan ketiga anak yang mampu menyimak cerita dengan baik terdapat 16 anak atau sebesar 80%, hal ini dapat dilihat dari kemampuan anak menceritakan kembali secara sederhana. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Adapun aspek yang diobservasi meliputi aktivitas guru dan aktivitas anak. Setelah dilakukan obserasi, secara umum proses pembelajaran guru dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak melalui metode bercerita dengan media gambar termasuk kategori cukup. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dan kolaborator, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Aktivitas anak pada pertemuan pertama termasuk kategori kurang. Pada pertemuan pertama anak-anak, kurang aktif mengikuti kegiatan menyimak, beberapa anak tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. 101 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

2) Pada pertemuan kedua anak mulai tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyimak cerita yang dibacakan. 3) Pada pertemuan ketiga, anak mulai terlihat bosan dalam pembelajaran karena cerita yang dibacakan sama. Peningkatan kemampuan kognitif mengenal bentuk geometri pada anak setelah mendapat tindakan pada siklus I meningkat. Hal ini dapat diketahui dari kondisi awal 25% setelah pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 40%. berikut ini: Adapun hasil observasi pada siklus II pertemuan 1, 2, dan 3 dapat dilihat pada diagram Tabel 2. Kemampuan menyimak Anak Siklus II Indikator: mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana (bahasa 1) Kegiatan: Menyimak cerita yang dibacakan No. Nilai Pengembangan menyimak Anak Jumlah Tingkat Anak Keberhasilan % 1. Baik ( ) 16 80 2 Cukup ( ) 4 20 3. Kurang (o). 0 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa peningkatan menyimak pada anak setelah menggunakan metode bercerita dengan media gambar ada 16 anak (80%) yang termasuk kategori baik, sehingga tidak perlu diadakan siklus selanjutnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat grafik sebagai berikut: Grafik 2. Kemampuan Menyimak pada Siklus II Persentase Kemampuan menyimak 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 80% 20% Baik Cukup Kurang d. Refleksi Proses pembelajaran siswa yang dilaksanakan dan diamati peneliti berlangsung dengan baik, namun masih ada anak yang tidak menyimak cerita dengan baik, ada anak yang dapat menyimak, juga masih ada anak yang kurang memahami cerita. 102 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan teman sejawat melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan menyimak anak usia dini. Analisis ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilakukan, serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu peneliti dan teman sejawat, juga berpedoman pada hasil observasi peningkatan kemampuan menyimak melalui metode bercerita dengan media gambar menggunakan pedoman observasi. Adapun hasil refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa : 1) Anak mulai berminat dalam mendengarkan cerita, cerita yang dibacakan lebih menarik. 2) Secara garis besar aktivitas anak pada siklus II sudah lebih baik dibandingkan pada siklus I. Aktivitas anak pada siklus II termasuk kategori baik berarti sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3) Kemampuan menyimak melalui metode bercerita dengan media gambar yang dimiliki anak dalam satu kelas sudah merata. Berdasarkan hasil pencapaian yang diperoleh, pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu sebanyak 80%, maka tidak perlu diadakan tindakan pada siklus berikutnya. Kondisi Akhir Setelah penelitian berakhir, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran menyimak, setelah peneliti membacakan cerita peneliti memberikan beberapa pertanyaan, kemudian peneliti meminta anak untuk menceritakan kembali secara sederhana, anak sangat antusias untuk memjawab pertanyaan dan menceritakan kembali secara sederhana. Dari hasil pengamatan setelah penelitian usai, bahwa kemampuan menyimak anak termasuk kategori baik. Tabel 3. Kemampuan menyimak kondisi akhir Indikator: mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana (bahasa 1) Kegiatan: Menyimak cerita yang dibacakan No. Nilai Pengembangan menyimak Anak Jumlah Tingkat Anak Keberhasilan % 1. Baik ( ) 18 90 2 Cukup ( ) 2 10 3. Kurang (o). 0 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel kemampuan menyimak pada kondisi akhir dapat diketahui bahwa kemampuan menyimak pada anak setelah menggunakan metode bercerita dengan media gambar pada kondisi akhir terdapat 18 anak (90%) yang termasuk kategori baik, hal ini sesuai dengan harapan peneliti. Dari tabel tersebut dapat dilihat grafik sebagai berikut: 103 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Grafik 3. Kemampuan Menyimak pada kondisi akhir Persentase Kemampuan menyimak 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 90% 10% Baik Cukup Kurang KESIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada anak kelompok A di TK Siswo Utomo Bulugede Patebon dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak sehingga dapat berpengaruh pada beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Anak mulai menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan bercerita dan berusaha untuk menyimak. 2. Anak dapat menirukan kembali 3-4 urutan kata. 3. Anak dapat mendengarkan cerita dan menceritakan kembali isi cerita secara sederhana. 4. Anak lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti pembelajaran menyimak dengan cerita bergambar. 5. Anak tidak merasa bosan mengikuti selama proses pembelajaran berlangsung, karena media gambar menarik bagi anak. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas bahwa kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus I termasuk cukup, sedangkan pada siklus II kinerja guru dan aktivitas siswa sudag baik. Pada siklus I anak yang menyimak dengan baik terdapat 8 anak atau mencapai 40%, yang cukup ada 7 anak atau 35% dan yang kurang ada 5 anak atau mencapai 25%. Pada siklus II dari 20 anak yang dapat menyimak dengan baik terdapat 16 anak atau mencapai 80%, dan yang cukup ada 4 anak atau 40%Secara umum dapat disimpulkan bahwa metode bercerita dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak usia dini pada TK Siswo Utomo Bulugede Patebon Kendal Tahun Ajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Hana Jasmin, 2011. Terapi Kecerdasan Anak dengan Dongeng. Yogyakarta : Berlian Media 104 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang

Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Jasa Ungguh Muliawan. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media Lia Noviana (2013) dengan judul Pengaruh Metode Bercerita terhadap Kemampuan menyimak pada Anak Kelompok Bermain Tunas Bangsa di Desa Wotansari Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik, dapat diakses di http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/paudteratai/volume/139/vol-2-nomer-1-2013 Masitoh, dkk, 2008, Strategi Pembelajaran TK, Jakarta : Universitas Terbuka Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak, Jakarta: PT. Rineka Cipta Nurbiana Dhieni. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Nurjamal. 2011. Kesulitan Berbahasa pada Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media Siti Aisyah, dkk., 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Siti Zubaedah (2013) dengan judul Peningkatan Kemampuan Menyimak melalui Permainan Bisaik Berantai Siswa kelompok A di TK Mahardhika Simokerto Surabaya, dapat diakses di http://ejournal.unesa.ac.id/jurnal/paud-teratai/volume/139/vol-2-nomer-1-2013 Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Zainal Aqib, dkk.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CY. Yrama Widya 105 Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang