BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dan perubahan secara terus-menerus sebagai akumulasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. terencana, terarah, dan berkesinambungan. kurikulum yang lebih baik, dalam arti yang seluas-luasnya, bukan

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan juga sudah dilaksanakan diantaranya adalah. kependidikan yang lainnya melalui berbagai pelatihan dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing serta dapat

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena

Standar Nasional Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka. mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SLTP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti terdapat dalam Pembukaan UUD Pemerintah dalam hal ini terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KURIKULUM DALAM IMPLEMENTASI KTSP DI KALANGAN GURU SMK BM DI KOTA SALATIGA

PENYUSUNAN RPP BERBASIS KTSP PADA MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL DI TINGKAT SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Di satu sisi,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di Indonesia kembali mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang telah dipaparkan pada bab IV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

Pemanfaatan museum konperensi Asia Afrika sebagai sumber pembelajaran sejarah siswa SMA Negeri kota Bandung. Oleh : Fauzi Rachman K

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena, itu bagi sebuah bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen penting dari

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sebabnya adalah karena dari tahun ke tahun lulusan sekolah, khususnya

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

BAB II KAJIAN TEORI. tentang kurikulum yang termasuk kategori pola lama seperti yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus-menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini yaitu pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hai ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Kurikulum disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu, penyempurnaan kurikulum dilakukan secara responsif terhadap penerapan hak asasi manusia, kehidupan demokratis, globalisasi dan otonomi daerah. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan pembaharuan kurikulum dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang merupakan hasil revisi dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Depdiknas, 2005). Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang 1

2 dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Penyusunan kurikulum ini melibatkan guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan. Setiap perubahan kurikulum sudah selayaknya diantisipasi dan dipahami oleh berbagai pihak. Hal ini dikarenakan dalam implementasinya kurikulum sebagai rancangan pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, yang akan menentukan proses dan hasil belajar peserta didik, bahkan hasil pendidikan secara keseluruhan (E. Mulyasa, 2009:3). Salah satu mata pelajaran yang menjadi komponen dalam implementasi KTSP adalah matematika. Dalam kegiatan pembelajaran matematika banyak faktor yang terlibat agar proses pembelajaran matematika sesuai dengan apa yang diharapkan. Faktor-faktor yang dimaksudkan antara lain adalah guru matematika, siswa yang belajar, materi pelajaran matematika, media atau alat peraga matematika dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa mempengaruhinya, yang semuanya itu harus disesuaikan dengan KTSP (Kunandar, 2007:99). Berdasarkan penjajagan awal yang penulis lakukan di lapangan terhadap beberapa orang guru matematika, terdapat kesan bahwa implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika sama saja dengan kurikulum sebelumnya, yakni KBK dan kurikulum 1994. Selain itu KTSP dianggap sebagai kurikulum yang cukup menyusahkan, karena guru dituntut tidak saja harus melaksanakan proses pembelajaran yang baik tetapi juga harus mengembangkan kurikulum, silabus, RPP, dan lain-lain, sedangkan mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk

3 melakukannya. Tetapi juga terdapat tanggapan yang positif terhadap implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika, seperti yang dikemukakan oleh salah seorang guru matematika, Dalam KTSP ini, pembelajaran matematika lebih bagus karena guru lebih leluasa untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan keadaan yang ada di kelas. Dengan demikian terdapat tanggapan yang beragam dari guru matematika terhadap implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika, ada yang menanggapi positif dan ada juga yang menanggapi secara negatif. Padahal semestinya setiap perubahan kurikulum harus disikapi secara positif dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah, serta berbagai faktor yang mempengaruhi dalam implementasi kurikulum tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru matematika, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjutnya yaitu program remedial dan pengayaan. Penulis melakukan penelitian dengan mengangkat judul Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV, V dan VI MIN Sekota Banjarmasin. B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah a. Bagaimana implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika kelas IV, V dan VI MIN sekota Banjarmasin?

4 b. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika kelas IV, V dan VI MIN sekota Banjarmasin? 2. Batasan Masalah Masalah mengenai bagaimana implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika mempunyai cakupan yang cukup luas karena implementasi KTSP di lapangan melibatkan para pelaksana pendidikan (kepala dinas, pengawas, komite sekolah, kepala sekolah, guru). Maka disini peneliti memberikan batasan masalah yaitu implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru matematika meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut berupa remedial dan pengayaan dalam pembelajaran matematika di MIN sekota Banjarmasin pada tahun ajaran 2009/2010. C. Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan Untuk memperjelas dan mempertegas judul penelitian di atas, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Menurut Mulyasa (2009:178): implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Kunandar, 2007:99). Adapun yang dimaksud KTSP pada judul penelitian ini

5 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing MIN yang ada di kota Banjarmasin. 3. Pembelajaran matematika yang dimaksud disini adalah tahapan kegiatan pembelajaran matematika mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian/evaluasi dan program tindak lanjut berupa remedial dan pengayaan yang dilakukan oleh guru matematika. Jadi yang dimaksud dengan implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika adalah penerapan atau pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran matematika mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang dilakukan olehguru matematika. Dengan demikian maksud judul diatas adalah untuk menggambarkan bagaimana penerapan atau pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran matematika yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penilaian/evaluasi dan tindak lanjut (remedial dan pengayaan) yang dilakukan oleh guru matematika kelas IV, V dan VI MIN sekota Banjarmasin. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika kelas IV, V dan VI MIN sekota Banjarmasin.

6 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika kelas IV, V dan VI MIN sekota Banjarmasin. E. Kegunaan (Signifikansi) Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Teoritis a. Bahan informasi mengenai implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika. b. Bahan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika. 2. Praktis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika kelas IV, V dan VI di MIN sekota Banjarmasin. b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan komponen pendidikan lainnya di sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan peluang bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut terutama pada sekolah lain. c. Menambah perbendaharaan bahan bacaan pada perpustakaan IAIN Antasari.

7 F. Kerangka Pemikiran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah, karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. Pada kurikulum ini kiprah guru lebih dominan dalam mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), kurikulum yang menitikberatkan kepada guru untuk kreatif dan aktif dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum serta menekankan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Implementasi KTSP akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana agar isi atau pesan-pesan kurikulum dapat dicerna oleh peserta didik secara tepat dan optimal. Guru harus berupaya agar peserta didik dapat membentuk kompetensi dirinya sesuai dengan apa yang digariskan dalam kurikulum, sebagaimana dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Mengenai pembelajaran, berikut ini pengertiannya sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman (1990:1) adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan murid atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran dapat pula berarti sebagai rentetan kegiatan

8 perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut (M. Dimyati Mahmud, 1990:19). Kegiatan pembelajaran matematika yang diselenggarakan oleh guru matematika, selalu bermula dari dan bermuara pada komponen-komponen pembelajaran yang tersurat dalam kurikulum. Pernyataan ini, didasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru merupakan bagian utama dari pendidikan formal yang syarat mutlaknya adalah adanya kurikulum sebagai pedoman. Dengan demikian, guru dalam merancang program pembelajaran maupun melaksanakan proses pembelajaran akan selalu berpedoman pada kurikulum (Dimyati dan Mujiono, 2002), sedangkan kurikulum yang berlaku saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk mengetahui implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika, maka perlu diadakan penelitian mengenai implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian dan program tindak lanjut berupa remedial dan pengayaan pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru matematika. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini tersusun sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang di dalamnya memaparkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional dan lingkup pembahasan, tujuan penelitian, kegunaan (signifikansi) penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.

9 Bab II Tinjauan Pustaka yang di dalamnya memaparkan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan implementasi KTSP dalam pembelajaran matematika. Bab III Metode Penelitian yang di dalamnya memaparkan tentang jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, objek dan subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data. Bab IV Laporan Hasil Penelitian yang berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data dan analisis data. Bab V Penutup yang berisi simpulan dan saran.