DAFTAR SINGKATAN. : Analog to Digital Converter : Integrated Circuit : Sonic Range Finder : Liquid Cristal Diode : Pulse Width Modulation.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Gambar 2.7. Susunan pin mikrokontroler ATMega8535 Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ban, terlebih pada bagian tengahnya. Kemungkinan terburuk dari tekanan ban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SENSOR ULTRASONIK. Dian Mustika Putri. Abstrak. Pendahuluan. ::

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB II LANDASAN TEORI

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No.2 (2017), hal ISSN : X

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum. Informasi adalah suatu data yang telah diproses atau diolah kedalam

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

Alat Pendeteksi Asap Rokok pada Ruangan Menggunakan Sensor MQ-2 dan Microcontroller Arduino Uno

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II LANDASAN TEORI

JOBSHEET SENSOR UNTRASONIC (MENGUKUR TEGANGAN BENDA PANTUL)

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI JARAK AMAN PADA KENDARAAN BERBASIS ARDUINO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Transkripsi:

DAFTAR SINGKATAN ADC IC SRF LCD PWM : Analog to Digital Converter : Integrated Circuit : Sonic Range Finder : Liquid Cristal Diode : Pulse Width Modulation xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada bidang transportasi sejalan dengan pertumbuhan suatu kota, seperti kawasan industri, pusat perkantoran, pertokoan, pariwisata dan lain-lain. Namun perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana yang mendukung yaitu sarana transportasi, keadaan tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan intensitas jumlah kendaraan pada suatu jalan sehingga timbul kepadatan lalu lintas yang berimbas kepada pembatasan kecepatan kendaraan. Pada kenyataannya pembatasan kecepatan kendaraan seringkali tidak dipatuhi oleh pengguna kendaraan, hal ini dapat membahayakan pengguna kendaraan dan pengguna jalan pada umumnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor, sebagai salah satu alternatif dalam memperingati pengguna kendaraan agar menjalankan kendaraannya tidak melebihi batas kecepatan yang diijinkan. Pada perancangan ini dibuat perangkat pendeteksi kecepatan kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler. Untuk mendeteksi kecepatan kendaraan digunakanlah sensor ultrasonik. Cara kerja perangkat pendeteksi kecepatan kendaraan bermotor ini yaitu ketika ada kendaraan terdeteksi disensor pertama, maka clock yang ada pada mikrokontroler aktif. Jika kendaraan terdeteksi disensor kedua maka clock akan berhenti dan untuk hasil akhirnya digunakanlah perhitungan kecepatan. Keuntungan perangkat ini tidak membutuhkan banyak tenaga manusia dalam pengoperasian dan pembuatan perangkat ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal. Dengan perancangan alat ini diharapkan pengendara dapat mentaati aturan lalulintas dan memahami dengan lebih baik aturan pembatasan kecepatan kendaraan yang berlaku. Ketika pengendara sudah memahami aturan tersebut maka tingkat kecelakaan kendaraan dapat berkurang. 1

1.2 Tujuan Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah merancang dan merealisasikan sensor kecepatan kendaraan yang berbasis mikrokontroller Arduino Uno dengan tambahan display LCD 1.3 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan diselesaikan dalam proses implementasi sensor kecepatan kendaraan ini adalah: 1. Berapa nilai kesalahan pembacaan sensor ultrasonik yang digunakan. 2. Berapa nilai kesalahan pembacaan sensor kecepatan kendaraan yang digunakan. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah digunakan untuk membatasi pembahasan. Batasan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Alat ini dirancang untuk mendeteksi kendaraan yang melintas di depannya. 2. Jarak antara sensor 1 dan sensor 2 telah ditentukan sebelumnya. 3. Alat ini hanya dapat mengukur satu kendaraan bermotor yang melintas di depannya. 4. Alat ini hanya diberikan display LCD sebagai tampilannya. 5. Display LCD hanya menampilkan kecepatan kendaraan yang melintas dan batas kecepatan yang seharusnya. 2

1.5 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam proyek akhir adalah: 1. Studi Literatur Pengumpulan data-data didapatkan dari buku, jurnal ilmiah yang berkaitan dengan proyek akhir ini demi menunjang pengerjaan. Dan konsultasi dengan pembimbing mengenai hasil yang sudah didapatkan. 2. Pecancangan dan Implemtasi Alat Para proyek akhir ini penulis merancang sistem kerja alat sesuai dengan parameter-parameter yang diinginkan dan mengimplementasikannya. 3. Pengukuran dan Pengujian Melakukan pengukuran dan pengujian tiap blok dan menganalisa kinerja dari tiap blok yang telah dimplementasikan dengan data perancangan. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas latar belakangan masalah sehingga dilakukan penelitian, pembatasan masalah pada inti persoalan, tujuan penelitian, metodologi penyelasaian masalah dan sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Bab ini berisi teori dasar yang menjelaskan sinyal EEG dan metode pengkondisian sinyal EEG, dasar-dasar elektronika yang digunakan, ADC pada mikrokontroller, komunikasi serial pada mikrokontroller Arduino Uno, Komunikasi serial pada Matlab dan tampilan grafik pada Matlab. BAB III : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini bersisi mengenai perancangan hardware dan software untuk mengkonsikan sinyal EEG agar dapat ditampilkan pada grafik komputer. BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini dijelaskan hasil pengujian yang dilakukan pada hardware dan software dengan membandingkannya dengan hasil perancangan. 3

BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan tentang kinerja dari sistem dan membahas saran untuk keperluan pengembangan dan implementasi lebih lanjut. 4

BAB II DASAR TEORI 2.1 Teori Kecepatan Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin anda pernah mendengar istilah kecepatan dan percepatan (akselerasi). KECEPATAN adalah jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu. Rumusnya : = Keterangan : V = kecepatan ( m/s ) S = Jarak ( m ) T = waktu ( s ) tertentu. Sedangkan PERCEPATAN adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu Rumusnya : = Δ Δ Keterangan : A = Percepatan ( m/s 2 ) ΔV = perubahan kecepatan ΔT = perubahan waktu Perbedaan PERCEPATAN dan KECEPATAN yang paling mendasar adalah dalam PERCEPATAN adalah seberapa cepat sebuah mobil dapat menambah kecepatannya, sedangkan KECEPATAN mencermati seberapa cepat sebuah mobil menempuh jarak tertentu. Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa disetiap majalah mobil menunjukkan tentang seberapa cepat sebuah mobil dapat mencapai kecepatan 100 Km/Jam dari 5

keadaan diam. Setiap mobil pasti dapat menyentuh kecepatan 100 Km/Jam, tetapi hanya mobil-mobil yang mahal saja yang dapat menyentuh kecepatan 100 Km/Jam dalam waktu kurang dari 10 detik. [6] 2.2 Sensor Ultrasonik SRF-04 Sensor SFR04 adalah sensor ultrasonik yang diproduksi oleh Devantech. Sensor ini merupakan sensor jarak yang presisi. Dapat melakukan pengukuran jarak 3 cm sampai 3 meter dan sangat mudah untuk dihubungkan ke mikrokontroler menggunakan sebuah pin Input dan pin Output. [1] Sifat dari gelombang ultrasonik yang melalui medium menyebabkan getaran partikel dengan medium amplitudo sama dengan arah rambat longitudinal sehingga menghasilkan partikel medium yang membentuk suatu rapatan atau biasa disebut strain dan tegangan yang biasa disebut stress. Proses lanjut yang menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran partikel secara periodic selama gelombang ultrasonic lainya. [4] Seperti yang telah umum diketahui, gelombang ultrasonik hanya bisa didengar oleh makhluk tertentu seperti kelelawar dan ikan paus. Kelelawar menggunakan gelombang ultrasonic untuk berburu di malam hari sementara paus menggunakanya untuk berenang di kedalaman laut yang gelap. [4] Gambar 2.1 : Sensor Ultrasonik SRF-04 6

Gambar 2.2 : Skematik Ultrasonik 2.2.1 Prinsip Kerja SRF-04 Prinsip kerja SRF04 adalah transmitter memancarkan sinyal ultrasonic (40KHz) yang bebentuk pulsa, kemudian jika di depan SRF04 ada benda padat maka receiver akan menerima kembali pantulan sinyal ultrasonic tersebut. Receiver akan membaca lebar pulsa (dalam bentuk PWM) yang dipantulkan objek dan selisih waktu pemancaran. Dengan prinsip kerja seperti itu maka jarak benda yang berada di depan sensor dapat kita ketahui. [2] Untuk memahami prinsip kerja timming pulsa pada SRF-04, perhatikan gambar di bawah ini : Gambar 2.3 : Timing Diagram 7

Untuk mengaktifkan SRF04, mikrokontroler harus mengirimkan pulsa positif minimal 10us melalui pin trigger, maka SRF04 akan mengeluarkan sinyal ultrasonic dan selanjutnya SRF04 akan memberikan pulsa 100us-18ms pada outputnya tergantung pada informasi jarak pantulan objek yang diterima. [1] Berikut ini adalah beam pattern dan beam width nya: Gambar 2.4 : Beam Pattern dan Beam Width Menurut pengamatan dari hasil percobaan selama ini, dibanding dengan sensor ultrasonic lain, saya lebih memilih menggunakan SRF04 karena rentang pembacaan data jarak terhadap noise cukup presisi. [3] 2.2.2 Bagian-Bagian SRF-04 Sensor ultrasonik terdiri dari : A. Transmitter (Pemancar) : berfungsi untuk memancarkan gelomban ultrasonik. B. Receiver (Penerima) : berfungsi untuk menerima pantulan dari gelombang ultrasonik yang mengenai benda. Perhitungan waktu yang diperlukan modul sensor SRF-04 untuk menerima pantulan pada jarak tertentu mempunyai rumus : =. 8

Rumus diatas mempunyai keterangan sebagai berikut : - (S) adalah jarak antara sensor ultrasonik dengan obyekyang terdeteksi. - (Pt) adalah lama waktu pemancaran dan penerimaan pantulan gelombang. [4] 2.2.3 Gelombang Ultrasonik Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilohertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi. Dalam hal ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik). Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap. Frekuensi yang diasosiasikan dengan gelombang ultrasonik pada aplikasi elektronik dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik). Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise), dimana dapat dinyatakan sebagai superposisi gelombang-gelombang periodik, tetapi banyaknya komponen adalah sangat besar. Kelebihan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan. Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, kucing, dan lumba-lumba dapat mendengar gelombang ultrasonik. Kelelawar dapat menghasilkan dan mendengar frekuensi setinggi 100.000 Hz untuk mengetahui posisi makanan dan menghindari benda-benda saat terbang di kegelapan. Gelombang ultrasonik digunakan pada sonar di samping pada diagnosis kesehatan dan pengobatan. 2.3 Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada 9

diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. [5] Gambar 2.5 : Buzzer 2.4 LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emmiting Diode) adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang digunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV. [7] Gambar 2.6 : Bentuk dan Simbol LED 10

2.4.1 Prinsip Kerja LED Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya. [7] 2.4.2 Cara Mengtahui Polaritas LED Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat. [7] 11

Gambar 2.7 : Anoda dan Katoda LED 2.4.3 Tegangan Maju LED Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF. [7] Gambar 2.8 : Tegangan Maju LED 2.4.4 Kegunaan LED Dalam Kehidupan Sehari-Hari Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi teknologi 12

Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan sehari-hari. 1. Lampu Penerangan Rumah 2. Lampu Penerangan Jalan 3. Papan Iklan (Advertising) 4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor) 5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior 6. Lampu Indikator 7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player) 2.5 Mikrokontroller Arduino Uno Uno Arduino adalah board berbasis mikrokontroller ATmega328. Board ini memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 analog input, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, konektor DC dan tombol reset. Pin-pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroller, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya. [6] Gambar 2.9 Arduino Uno 2.5.1 ADC (Arduino Uno) Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer 13

seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS). Gambar 2.10 Pengaruh Kecepatan Sampling ADC Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (desimal) atau 10011001 (biner). [6] 2.5.2 Komunikasi Serial (Arduino Uno) Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui sebuah kabel pada suatu waktu tertentu. Pada dasarnya komunikasi serial adalah kasus khusus komunikasi paralel dengan nilai n = 1, atau dengan kata lain adalah suatu bentuk komunikasi paralel dengan jumlah kabel hanya satu dan hanya mengirimkan satu bit data secara simultan. Hal ini dapat 14