BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari para pesaing lainnya. Dalam menghadapi persaingan tersebut di butuhkan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun terus

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

INTERNAL SERVICE PROJECT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan tempat pelayanan yang. 2000). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini serta peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Sejarah dan Perkembangan Singkat Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan mensyaratkan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai

BAB I PENDAHULUAN. atau nasional kini dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa. Bidang jasa ini melahirkan usaha-usaha baru yang terus maju dan

BABI PENDAHULUAN. Globalisasi di segala bidang sudah terjadi dan berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini pembangunan infrastruktur di kota-kota besar baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas. sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas pada pelayanannya saja (Kuncoro,2000).

I. PENDAHULUAN. tetapi juga mencakup pelayanan yang bersifat pencegahan (preventif) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN. semakin ketat yang membuat berbagai rumah sakit berlomba-lomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan informasi menyebabkan pengetahuan masyarakat meningkat, sehingga masyarakat lebih selektif dalam memilih fasilitas layanan yang digunakannya. Pemilihan fasilitas layanan tersebut biasanya ditempuh masyarakat dengan cara memanfaatkan bantuan dari berbagai macam media yang kemudian dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan layanan yang akan digunakan. Salah satu layanan yang penting untuk masyarakat adalah layanan kesehatan. Sebab pada dasarnya setiap orang membutuhkan tubuh yang sehat dalam menjalankan setiap aktivitasnya sehingga mereka dapat melakukan kegiatannya dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan layanan kesehatan yang optimal dan jaminan kepercayaan agar masyarakat mendapat hasil yang memuaskan. Dewasa ini sektor jasa telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seperti yang terjadi pada industri jasa perhotelan, asuransi, perbankan, penerbangan, apakah itu rumah sakit maupun puskesmas, agar usaha tersebut bisa hidup dan berkembang diperlukan pengetahuan tentang pelayanan yang baik dan kepercayaan dari pasien. Kualitas pelayanan merupakan titik sentral bagi perusahaan jasa karena akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan muncul apabila kualitas pelayanannya baik. Parasuraman. el.al (1990) dalam Kotler (2005:122) membagi kualitas pelayanan yang baik dalam lima dimensi SERVQUAL, yaitu : tangibles (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan) dan empathy (perhatian yang bersifat individu). Suatu perusahaan akan memenangkan persaingan bila dapat menciptakan nilai dan memberi kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian barang atau 1

2 jasa yang berkualitas. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa yang diharapkan oleh konsumen sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan. Menurut Sureshchandar. et. al (2002) dalam yunu nek kemal yeop. el. al (2009:67), pelayanan yang kurangmemuaskan akan menyebabkan berkurangnya pelanggan atau bahkan hilang karena pelanggan berpindah ke jasa layanan lain, sehingga tidak ada sedikitpun keraguan mengenai arti penting pelayanan yang berkualitas sebagai tujuan akhir dari penyediaan layanan diseluruh dunia. Faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen adalah kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen akan timbul karena ada keyakinan bahwa pihak yang terlibat dalam pertukaran akan memberikan kualitas yang konsisten, jujur, dan bertangung jawab. Keyakinan ini akan menimbulkan hubungan baik antara pihak yang terlibat pertukaran. Sedangkan Anderson (1990) dalam Akbar Mohammad Muzahid, el. al (2009-26) menyimpulkan jika salah satu pihak percaya bahwa tindakan pihak lain akan membawa hasil positif untuk pihak pertama, kepercayaan dapat dikembangkan. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis. Adanya kualitas pelayanan yang baik didalam suatu perusahaan maka akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimannya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli ditempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus memulai memikirkannya pentingnya pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004:145). Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis. Menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimannya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa benar benar puas, mereka

3 akan membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu, perusahaan harus mulai memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayananmerupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004-145). Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan akan puas. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas. Pelanggan yang sangat puas akan tetap setia lebih lama, membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produkproduk yang ada, membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dan produknya, memberi perhatian yang lebih sedikit pada merek dan iklan para pesaing serta kurang peka terhadap harga, menawarkan gagasan tentang jasa atau produk kepada perusahaan, dan membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan baru karena transaksinya rutin, Kotler (2005:84). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Cicalengka merupakan salah satu rumah sakit yang ada di Daerah Cicalengka. Rumah sakit tersebut termasuk rumah sakit kategoric dan sudah terakreditasi penuh dengan 16 pelayanan lengkap. Dibangun pada tahun 2008, lokasinya terletak dijalan H. Darham Cikopo Ds Tenjolaya Kec. Cicalengka Kab. Bandung, dengan luas kurang lebih 5 Ha. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Cicalengka sebagai pusat rujukan pasien wilayah Cicalengka dan sekitarnya terus melakukan pembenahan. Hal ini sesuai dengan visinya, Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan prima didukung oleh sumberdaya manusia yang propesional dan sejahtera, sarana prasarana yang memadai, serta manajemen yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun misinya yaitu Meningkatkan pelayanan rumah sakit sesuai standar pelayanan minimal dan akreditasi rumah sakit, meningkatkan upaya pengembangan pendidikan, pelatihan, dan penelitian dalam bidang pelayanan kesehatan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia rumah sakit, mewujudkan informasi manajemen rumah sakit dan manajemen keuangan rumah sakit dan manajemen

4 keuangan serta pengelolaan sumber daya secara efektif, efesien, transparan dan akuntable menuju rumah sakit sebagai badan layanan umum daerah. Merkouris, et.al. menyebutkan bahwa mengukur bahwa mengukur kepuasan pasien, dapat digunakan sebagai alat untuk 1) evaluasi kualitas pelayanan kesehatan, 2) evaluasi terhadap konsultasi inverensi dan hubungan antara perilaku sehat dan sakit, 3) membuat keputusan administrasi, 4) evaluasi efek dari perubahan organisasi pelayanan, 5) administrasi staf, 6) fungsi pemasaran, 7) informasi etik profesional Berdasarkan data indeks kepuasan masyarakat yang menjadi database di RSUD cicalengka : Tabel 1.1 Data Indeks Kepuasan Masyarakat RSUD Cicalengka Tahun 2012-2015 2012 2013 2014 2015 Level 72,58 71,89 70,62 69,55 kepuasan Sumber : RSUD Cicalengka, 2015 Berdasarkan tabel 1.1 jumlah kepuasan pasien RSUD Cicalengka setiap tahunnya mengalami penurunan di tahun 2012 tedapat 72,58, di tahun 2013 terdapat 71,89, ditahun 2014 terdapat 70,62 dan ditahun 2015 terdapat 69,55. Ketidakpuasan pasien sering diungkapkan dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas rumah sakit, antara lain keterlambatan pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui, perawat kurang komunikatif dan informatif, lamanya proses masuk rawat inap, tutur kata, keramahan petugas serta kemudahan mendapatkan informasi dan komunikasi menduduki peringkat tertinggi dalam presepsi kepuasan pelanggan. Tabel 1.2

5 Berikut ini jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka selama tahun 2014 Fluktuansi Bulan Jumlah Pasien Jumlah % Januari 232 1 0,005 Februari 239 8 0,035 Maret 246 15 0,066 April 238 7 0,031 Mei 229-2 -0,007 Juni 219-12 -0,050 Juli 214-17 -0,072 Agustus 207-24 -0,102 September 224-7 -0,029 Oktober 233 2 0,009 November 241 10 0,044 Desember 247 16 0,070 Jumlah 2769 - - Rata-rata 231 - - Sumber : RSUD Cicalengka, 2015 Berdasarkan tabel 1.2 jumlah pasien rawat inap di RSUD Cicalengka berfluktuasi setiap bulannya. Jumlahnya mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak stabil. Pada kurun waktu 1 tahun tercatat jumlah pasiennya mengalami kenaikan melebihi kapasitas ruangan pada bulan-bulan tertentu. Namun pada bulan Mei sampai bulan September terjadi penurunan yang sangat signifikasi dan dibawah rata-rata jumlah pasien yang menginap. Sementara kualitas pelayanan dalam hal kepedulian terhadap pasien miskin yang berobat tidak berbeda dengan pasien yang lain. Mereka tetap dilayani meskipun belum memiliki biaya ataupun surat keterangan miskin. RSUD Cicalengka juga merupakan Rumah Sakit katagori C dan sudahterakreditasi penuh dengan 16 pelayanan lengkap, sehingga

6 tidak ada alasan bagi pasien untuk tidak berobat kerumah sakit ini. Rumah Sakit ini juga menjadi rujukan bagi seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Bandung. Namun, pada bulan-bulan tertentu terjadi penurunan jumlah pasien yang cukup signifikan. Hal ini membuktikan bahwa terjadi kesenjangan antara teori dengan fakta yang ada. Untuk lebih jelas kenaikan dan penurunan jumlah pasien rawat inap di RSUD Cicalengka, berikut disajikan dalam bentuk grafik : 300 250 200 150 100 50 0-50 Gambar 1.3 Grafik kenaikan dan penurunan jumlah pasien rawat inap RSUD Cicalengka tahun 2013 Jumlah Pasien Fluktuasi Jumlah Sumber : RSUD Cicalengka, 2015 Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan jumlah pasien berfluktuatif dan tidak stabil, antara lain karena kualitas pelayanan yang diberikan kurang memuaskan, seperti fasilitas yang kurang memadai, dan lambatnya penanganan medis terhadap pasien yang menimbulkan komplain dan kritikan dari pasien yang pernah dirawat RSUD Cicalengka. Bukan hanya itu, kemungkinan bekurangnya kepercayaan pasien terhadap kinerja dokter dan perawat akibat kurangnya kualitas pelayanan yang diberikan juga bisa menyebabkan kurang puasnya pasien selama di rawat inap RSUD Cicalengka. Jumlah pasien yang melebihi kapasitas rumah sakit juga dapat menjadi salah satu penyebab berfluktuasinya jumlah pasien. Jika pasiennya melebihi kapasitas, sudah dapat

7 dipastikan kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit akan berkurang mengingat jumlah karyawan yang terbatas serta ruang perawatan yang terbatas pula. Sangat dipungkiri bahwa masyarakat memiliki keputusan penilaian terhadap kualitas dan kinerja jasa pada tiap-tiap rumah sakit, yang tentu saja berbeda antara rumah sakit swasta dan pemerintah. Rumah sakit swasta cenderung memperhatikan kepuasan konsumen dibanding rumah sakit pemerintah. Selain itu, terdapat pula perbedaan kualitas pelayanan di tiap-tiap kelas rawat inap di rumah sakit, misalnya seperti kualitas pelayanan di kelas 1 tentunya berbeda dengan pelayanan dan fasilitas yang di dapat oleh pasien di kelas III. Tabel 1.4 Data komplain RSUD cicalengka Tahun 2013-2015 2013 2014 2015 Januari 29 31 34 Febuari 30 24 31 Maret 27 27 28 April 31 34 29 Mei 21 28 33 Juni 24 30 37 Juli 38 28 31 Agustus 22 22 29 September 27 25 31 Oktober 11 37 35 Nopember 23 29 32 Desember 34 33 32 Total 371 348 382 Data diambil dari rekam medis RSUD Cicalengka.

8 Ditambah dari data awal dari informan seorang tenaga medis RSUD Cicalengka, mengenai jumlah komplain yang masuk di kotak saran selalu meningkat pertahun 10% untuk rawat inap karena pelayanan yang dilakukan oleh perawatan di ruang rawat inap bekerjanya lambat disebabkan banyak perawat yang hamil, perawat terbatas, sehingga mereka sering sibuk dan melakukan kerja rangkap, dan perawat masih bekerja diluar kompentensinya. Dari jumlah data komplain yang ada dapat dilihat pada tabel berikut ini. Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini mengambil judul : TINJAUAN KUALITAS JASA PELAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CICALENGKA 1.2 Rumusan masalah Dari paparandiatasdapatdisajikanrumusanmasalahsebagaiberikut: 1. Bagaimana tanggapan pasien mengenai kualitas jasa pelayanan rawat inap pada Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka? 2. Kendala yang dihadapi oleh RSUD Cicalengka dalam memberikan pelayanan rawat inap? 3. Bagaimana solusi yang dilakukan RSUD Cicalengka untuk menyelesaikan masalah pelayanan rawat inap? 1.3 Tinjauan penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetehui tanggapan pasien mengenai kualitas jasa pelayanan rawat inap RSUD. 2. Untuk mengetahui masalah di RSUD. 3. Untuk mengetahui solusi di RSUD. 1.4 Manfaat penelitian Adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini daharapkan dapat memberikan khasanah perpustakaan dan tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

9 2. Manfaat secara praktis a. Bagi rumah sakit, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rumusan bagi manajemen rumah sakit dalam merumuskan dan menentukan strategi yang tepat sehingga diperoleh kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang. b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih berfikir ilmiah, dengan dasar pada disiplin ilmu yang diperoleh dibangku kuliah. c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah perpustakaan dan tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 1.5 Lokasi dan waktu penelitian Dalam rangka penyusunan tugas akhir ini saya mengamati pada Rumah Sakit Umum Daerah di Jalan H. Darham Cikopo Desa TenjolayaKec. Cicalengka Kab. Bandung, dengan luas 5 Ha.