BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis yang didapat dari 30 responden maka didapatkan

STUDI MENGENAI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK DI SORONG PAPUA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH DAN SWASTA DI TIMOR LESTE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI TIMOR LESTE. Laporan Tugas Akhir. Oleh:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kemudian diolah dan dianalisis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut:

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memiliki nilai mean tertinggi daripada faktor-faktor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini industri konstruksi di Indonesia berkembang begitu pesat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja pekerja wanita adalah sebagai berikut: manusia, faktor perusahaan, dan faktor lingkungan.

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil analisis mean masing-masing instansi/pengelola

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil analisis data, yaitu

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DAN JALAN DARI ASPEK TENAGA KERJA. Oleh: HERU LESMANA NPM :

PRAKTEK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PADA KONTRAKTOR DI NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisis data tiap variabel tentang kontrol terhadap proses manajemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan di era modern ini semakin banyak dilakukan guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut :

FAKTOR FAKTOR YANG MENYEBABKAN COST OVERRUN PADA PROYEK KONSTRUKSI

dan untuk owner yang menjadi rangking pertama adalah: kurangnya kontrol

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

BAB I PENDAHULUAN. rentang waktu yang sudah ditentukan. Sedangkan proyek konstruksi sendiri adalah

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bel dan Hotel Sahid Jogja Lifestyle City di Yogyakarta sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian mengenai Manajemen Material pada Proyek

Nilai Konstruksi DIY (juta rupiah)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam manajemen. Para

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI TIMOR LESTE. Laporan Tugas Akhir. Oleh:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembinaan Carolus Borromeus Syantikara Zona A, B, C, dan D didapatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PADA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN MOROWALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terjadinya tindakan tidak aman (unsafe act) di kalangan para pekerja konstruksi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT YANG BERPENGARUH TERHADAP WAKTU PROYEK IRIGASIDI PROVINSI ACEH

STUDI PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA KUPANG

ANALISIS KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DENGAN PEKERJA DALAM PROYEK KONSTRUKSI DI DILI, TIMOR - LESTE

STUDI AWAL PENERAPAN GREEN SPECIFICATION DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang studi kesiapan perusahaan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

PROYEK PADA KONTRAKTOR DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR

BENTUK BENTUK PENYIMPANGAN PERILAKU DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI DAMAR PANUNTUN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membahas studi mengenai nai Faktor-faktor penyebab keterlambatan t proyek

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MANADO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.

BAB III...19 RENCANA KEGIATAN...19

BAB V KESIMPULAN DAN DARAN

KAJIAN DAYA SAING KONTRAKTOR MENENGAH DAN KONTRAKTOR KECIL DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

ANALISIS FAKTOR TERJADINYA PERUBAHAN DESAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN JEMBATAN DARI ASPEK OWNER DAN KONSULTAN PERENCANA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik

PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SUMBA (STUDI KASUS DI KABUPATEN SUMBA TENGAH)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembanganpembangunan proyek konstruksidi Indonesia semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN YANG DISEBABKAN FAKTOR MATERIAL DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diberikn oleh para responden sebanyak 51 responden dari kontraktor dan 36 responden dari konsultan, dan kemudian telah diolah dan dianalisis diperoleh kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis dan pembahsan dari data yang ada, yaitu sebagai berikut: 1. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menjadi penghamabat utama pelaksanaan proyek konstruksi dari 7 faktor yang ada antara kontraktor dan konsultan dari nilai rata-rata mean yaitu sebagai berikut : A. Faktor yang menjadi peringkat utama atau yang menjadi faktor paling dominan dan yang paling menghambat pada pelaksanaan proyek konstruksi khususnya kepada para kontraktok yaitu faktor peralatan dan faktor kondisi dan keadaan di lapangan, dimana rata-rata mean yang diperoleh sebesar 4,58 dengan perinkat ranking 1,5. B. Faktor yang menjadi peringkat utama atau yang menjadi faktor paling dominan dan yang paling menghambat pada pelaksanaan proyek konstruksi khususnya kepada para konsultan yaitu faktor material, 120

121 dimana rata-rata mean yang diperoleh sebesar 3,84 dengan peringkat rangking 1. 2. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa faktor yang menjadi cara yang efektif untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi dari 7 faktor antara kontraktor dan konsultan dari nilai rata-rata mean yang ada yaitu sebagai berikut : A. Faktor yang menjadi peringkat utama atau yang menjadi faktor paling dominan dan menjadi cara yang paling efektif untuk menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi, khususnya kepada para kontraktok yaitu faktor kondisisi dan keadaan di lapangan, dimana ratarata mean yang diperoleh sebesar 4,75 dengan perinkat ranking 1. B. Faktor yang menjadi peringkat utama atau yang menjadi faktor paling dominan dan menjadi cara yang paling efektif untuk menghindari hambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi khususnya kepada para konsultan yaitu faktor peralatan, dimana rata-rata mean yang diperoleh sebesar 4,41 dengan peringkat rangking 1. 3. Hasil analisis dan pembahasan dengan Uji Anova untuk mencari apa ada perbedaan antara 7 faktor antara kontraktor dan konsultan yang menjadi penghambat dalam pelaksaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil menengah dan besar dengan menggunakan analisis uji anova yaitu sebagai berikut : 1. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar dengan menggunakan

122 analisis uji anova, dan dari hasil analisis dan pembahasan khususnya yang diperoleh dari tanggapan kontraktor, terdapat 4 faktor yang tidak mempunyai perbedaan mengenai hal yang mejadi hambatan dalam pelaksanaan proyek konstriksi yaitu dari faktor desain dan perencanaan, faktor material, faktor tenaga kerja dan faktor peralatan. Sedangkan yang mempunyai perbedaan mengenai hal yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi bedasarkan uji anova antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar terdapat 3 faktor, yaitu sebagai berikut: Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja berdasarkan uji anova didapatkan hasil bahwa nilai sig pada faktor pelaksanaan dan hubungan kerja = 0,038 hitung adalah 0,000 < 0,05, Faktor kondisi dan keadaan di lapangan berdasarkan uji anova didapatkan hasil bahwa nilai sig pada faktor kondisi dan keadaan di lapangan = 0,039 hitung adalah 0,039 < 0,05, Faktor diluar kemampuan kontraktor berdasarkan uji anova didapatkan hasil bahwa nilai sig pada faktor diluar kemampuan kontraktor = 0,014 hitung adalah 0,014 < 0,05. 2. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar dengan menggunakan analisis uji anova, dan dari hasil analisis dan pembahasan khususnya yang diperoleh dari tanggapan konsultan, terdapat 1 faktor yang tidak mempunyai perbedaan mengenai hal yang mejadi hambatan dalam pelaksanaan proyek konstriksi yaitu dari faktor desain dan perencanaan. Sedangkan yang mempunyai perbedaan mengenai hal yang menjadi

123 hambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi bedasarkan uji anova antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar terdapat 6 faktor, yaitu sebagai berikut: Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor pelaksanaan dan hubungan kerja = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor material berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor material = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor tenaga kerja berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor tenaga kerja = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor peralatan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor peralatan = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor kondisi dan keadaan di lapangan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor kondisi dan keadaan lapangan = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor diluar kemampuan konsultan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor diluar kemapuan konsultan = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05. 4. Hasil analisis dan pembahasan dengan uji anova untuk mencari apa ada perbedaan antara 7 faktor antara kontraktor dan konsultan yang menjadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar dengan menggunakan analisis uji anova yaitu sebagai berikut : 1. Faktor yang menjadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar

124 dengan menggunakan analisis uji anova, dan dari hasil analisis dan pembahasan khususnya yang diperoleh dari tanggapan kontraktor, terdapat 4 faktor yang tidak mempunyai perbedaan mengenai hal yang mejadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi yaitu dari faktor desain dan perencanaan, faktor material, faktor tenaga kerja, dan faktor diluar kemampuan kontraktor. Sedangkan yang mempunyai perbedaan mengenai hal yang menjadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi bedasarkan uji anova antara perusahaan kelas menegah dan besar terdapat 3 faktor, yaitu sebagai berikut: Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor pelaksanaan dan hubungan kerja = 0,039 hitung adalah 0,039 < 0,05, faktor peralatan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor peralatan = 0,035 hitung adalah 0,035 < 0,05, faktor kondisi dan keadaan lapangan berdasarkan uji anova didapatkan nilai sig pada faktor kondisi dan keadaan lapangan = 0,013 hitung adalah 0,013 < 0,05. 2. Faktor yang menjadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi antara perusahaan kelas kecil, menengah dan besar dengan menggunakan analisis uji anova, dan dari hasil analisis dan pembahsan khususnya yang diperoleh dari tanggapan konsultan, terdapat 2 faktor yang tidak mempunyai perbedaan mengenai hal yang mejadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi

125 yaitu dari faktor desain dan perencanaan, faktor peralatan. Sedangkan yang mempunyai perbedaan mengenai hal yang menjadi cara efektif menghindari hambatan pada pelasanaan proyek konstruksi bedasarkan uji anova antara perusahaan kelas menegah dan besar terdapat 5 faktor, yaitu sebagai berikut: Faktor pelaksanaan dan hubungan kerja berdasarkan uji didapatkan hasil nilai sig pada faktor pelaksanaan dan hubungan kerja = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor material berdasarkan uji anova didapatkan hasil Nilai sig pada faktor material = 0,002 hitung adalah 0,002 < 0,05, faktor tenaga kerja berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor tenaga kerja = 0,013 hitung adalah 0,013 < 0,05, faktor kondisi dan keadaan di lapangan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor kondisi dan keadaan lapangan = 0,000 hitung adalah 0,000 < 0,05, faktor diluar kemampuan konsultan berdasarkan uji anova didapatkan hasil nilai sig pada faktor diluar kemapuan konsultan = 0,001 hitung adalah 0,001 < 0,05. 5.2 Saran 1. Penelitian ini yang ingin menjadi sasaran peneliti, yaitu apa yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi dan bagaimana cara efektif untuk menghadapi konstruksi yang dihadapi oleh para kontraktor dan kosultan yang berada di Sorong Papua Barat. Dari faktor tersebut dapat memberikan masukan untuk para kontraktor dan konsultan untuk menghadapi

126 hambatan dan bagaimana cara efektir menghadapi hambatan tersebut dalam pelaksanaan proyek konstruksi. 2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan aspek atau faktor yang membahas atau menanyakan tentang hal non teknis yang sering terjadi di lapangan seperti permasalahan pembebasan lahan untuk pekerjaan konstruksi, karena hal ini yang menjadi permaslahan utama yang dikeluhkan oleh para pekerja konstruksi di Sorong Papua Barat. 3. Untuk penulis harus mengetahui keadaan dan kondisi di lapangan pada proyek di Sorong Papua Barat untuk menentukan faktor-faktor pertanyaan, karena keadaan proyek konstruksi di Papua tidak sama dengan keadaan konstruksi di daerah Indonesia bagian Barat.

127 DAFTAR PUSTAKA Agung, G, 2014, SPSS untuk Pemula, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Aniceto, V, E, S., Analisis Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi Pemerintah dan Swasta di Timor Leste, Tesis. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Anonim, 2006, Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor : 11 Tahun 2006, Tentang Registrasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi, Jakarta. Apidana, G, F., 2008, Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Tugas Akhir, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Aryanto, 2006, Seri Profesional: Data Statistik dengan SPSS 14, Salemba Infotek, Jakarta. Djojowirono, S., 1991, Manajemen Konstruksi 1, edisi kedua, penerbit KMTS Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ervianto, W.I., 2002, Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Ervianto, W.I., 2004, Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Joyosukarto, P.M., et al, PPEN-BATAN, 2006, Studi Sistem Pengendalian Proyek Konstruksi PLTN di Indonesia: Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung, Prosiding Seminar Nasioanal ke-12 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir, Yogyakarta. Julifer, D., 2012, Studi Mengenai Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Proyek Konstruksi, Tugas Akhir, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Priyatno, D, 2014, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, CV Andi, Yogyakarta. Santoso, S, 2015, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Soeharto, I., 1990, Manajemen Proyek Industri, Penerbit Erlangga, Jakarta.