Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

dokumen-dokumen yang mirip
Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

PENGARUH TEKANAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN HASIL PENGECORAN PADA MATERIAL ALUMINIUM DAUR ULANG

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

L.H. Ashar, H. Purwanto, S.M.B. Respati. produk puli pada pengecoran evoporatif (lost foam casting) dengan berbagai sistem saluran.

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan. Proses Pengecoran. Hasil Coran. Analisis. Pembahasan Hasil Pengujian

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

PENGARUH MODEL SALURAN TUANG PADA CETAKAN PASIR TERHADAP HASIL COR LOGAM

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

ISSN hal

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

BAB 3. PENGECORAN LOGAM

PENENTUAN TEMPERATUR OPTIMUM PADA PENGECORAN INVESTMENT CASTING DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN TANAH LIAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

KAJIAN JUMLAH SALURAN MASUK (INGATE) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGECORAN Al-11Si DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

I. PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya permintaan aluminium dikalangan konsumen.

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS BESI COR KELABU DENGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DARI KOKAS LOKAL DENGAN PEREKAT TETES TEBU DAN ASPAL

PENGARUH TEMPERATUR TUANG TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM SILIKON ( Al- 7%Si ) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Diagram alir penelitian selama proses penelitian dapat diperlihatkan pada Gambar 3.1 dibawah ini : Mulai

PENERAPAN MODEL SALURAN DAN CAWAN TUANG UNTUK MENGATASI CACAT POROSITAS PRODUK COR DI IKM BUDI JAYA LOGAM JUWANA KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. melakukan rekayasa guna memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks, tak terkecuali dalam hal teknologi yang berperan penting akan

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.

ADC 12 SEBAGAI MATERIAL SEPATU REM MENGGUNAKAN PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING DENGAN VARIASI TEMPERATUR PENUANGAN

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG PADA PENGECORAN DAUR ULANG Al-Si TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN DENGAN POLA LOST FOAM

I. PENDAHULUAN. boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit menemukan Aluminium murni di

BAB 1 PENDAHULUAN. Silinder liner adalah komponen mesin yang dipasang pada blok silinder yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

KAJIAN KOMPREHENSIF STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN TERHADAP PADUAN Al-7,1Si-1,5Cu HASIL PENGECORAN DENGAN METODE EVAPORATIVE

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGARUH TEKANAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA PROSES SEMI SOLID CASTING PADA PADUAN ALUMINIUM DAUR ULANG

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

OPTIMASI DESAIN CETAKAN DIE CASTING UNTUK MENGHILANGKAN CACAT CORAN PADA KHASUS PENGECORAN PISTON ALUMINIUM

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

BAB III METODE PENELITIAN

Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENINGKATAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM BEKAS YANG DIDAUR ULANG MELALUI INOKULASI UNSUR TEMBAGA

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

11 BAB II LANDASAN TEORI

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan bahwa material rockwool yang berbahan dasar batuan vulkanik

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

PROSES MANUFACTURING

Transkripsi:

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran... (P. S. Hermawan, dkk) ANALISA PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PRODUK SEPATU KAMPAS REM DENGAN BAHAN ALUMINIUM (Al) SILIKON (Si) DAUR ULANG Parwening Sabdo Hermawan*, Helmy Purwanto, Sri M. B. Respati Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236. * Email: wa2n.blackfull@gmail.com Abstrak Pegecoran squeeze adalah pengecoran dengan pengaruh tekanan pada saat pembekuan logam cair dan merupakan pengabungan antara proses pengecoran dan penempaan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur tuang terhadap struktur mikro dan kekerasan hasil pengecoran squeeze (squeeze casting) pada aluminium daur ulang sepatu kampas rem yang beredar di pasaran. Paduan dilebur pada tungku peleburan kemudian pada temperatur 600, 700, dan 800 C dituang ke dalam cetakan. Cetakan dikondisikan pada temperatur 300 C dan spesimen ditekan pada tekanan squeeze 66,58 MPa. Sebagai pembanding dilakukan pengecoran tuang tanpa tekanan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengecoran squeeze mampu mengurangi cacat porositas sebesar 30, 5%, struktur semakin halus, meningkatkan dan meratakan distribusi kekerasan Brinell. Penambahan temperatur tuang tidak signifikan terhadap kenaikan nilai kekerasan. Kata kunci: pengecoran squeeze, temperatur tuang, struktruk mikro, kekerasan. PENDAHULUAN Pengecoran Pengecoran merupakan suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri produk jadi. Karena keunggulannya yang dapat menghasilkan produk dengan bentuk yang sederhana sampai yang rumit dengan berat bervariasi, mulai dari satuan gram hingga mencapai ton serta proses finishing-nya yang minimum sehingga dapat mengurangi biaya dan waktu proses, proses ini banyak digunakan di dunia industri terutama industri otomotif. Pengecoran squeeze adalah proses pengecoran dimana logam cair dibekukan di bawah tekanan yang relatif tinggi dalam cetakan logam yang umumnya dibuat dengan sistem die punch. Pengecoran squeeze pada paduan dasar aluminium mampu menghasilkan coran yang mempunyai propertis seperti hasil proses tempa (Duskiardi dan Tjitro, 2002). Proses pengecoran squeeze mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanis terutama pada material dengan paduan dasar Aluminium dan Magnesium (Purwanto 2011). Hasil pengujian menunjukkan pada tekanan konstan kekerasan menurun dengan semakin tingginya temperatur cetakan sebagaimana dilaporkan oleh Duskiardi dan Tjitro, (2002) Aluminium daur ulang Salah satu keuntungan aluminium adalah, dapat di daur ulang yaitu di cor kembali menjadi produk. Mendaur ulang aluminium hanya mengkonsumsi energi sebesar 5% dari yang digunakan dalam memproduksi aluminium dari bahan tambang. Di Eropa, terutama di negara Skandinavia, 95% aluminium yang beredar merupakan bahan hasil daur ulang. Proses awal daur aluminium berawal dari kegiatan meleburkan sampah aluminium. hal ini akan menghasilkan endapan. Endapan ini dapat di ekstraksi ulang untuk mendapatkan aluminium, dan limbah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan campuran aspal dan beton karena merupakan limbah yang berbahaya bagi alam (Hafizh dkk, 2009). Sifat Fisis dan Mekanis Struktur Mikro Struktur mikro dapat diamati dengan menggunakan mikroskop optik dengan perbesaran 100 dan 500 kali. Dari foto mikro dapat diamati scondari dendrite arm spacing (SDAS) dan porositas hasil pengecoran. Kekerasan Pengujian kekerasan menggunakan metode Brinell, bertujuan untuk menentukankekerasan suatu material dalam bentuk daya tahan 10

Momentum, Vol. 9, No. 2, Oktober 2013, Hal. 10-15 ISSN 0216-7395 material terhadap bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (speciment). adalah suatu cacat (void) pada produk cor yang dapat menurunkan kualitas benda tuang. Salah satu penyebab terjadinya porositas pada penuangan paduan aluminium adalah gas hidrogen. oleh gas hidrogen dalam benda cetak paduan aluminium akan memberikan pengaruh yang buruk pada kekuatan, serta kesempurnaan dari benda tuang tersebut. Penyebabnya antara lain kontrol yang kurang sempurna terhadap absorbsi gas oleh paduan, pegeluaran gas dari dalam logam karena interaksi antara gas dengan logam selama peleburan dan penuangan (Firdaus, 2002). METODOLOGI Penelitian ini menggunakan paduan aluminium daur ulang sepatu kampas rem dengan kandungan 88,74%Al, 8,56%Si dan 0,77%Fe. Alat yang digunakan adalah cetakan logam, mesin hidroulis, termotester, dapur peleburan, blower, gas elpiji, kowi, ladel, tang panjang, amplas, autosol, kain lap, mikroskop optik, alat uji kekerasan brinell, dan peralatan keamanan pengecoran. Pembuatan ingot bertujuan mengkontrol volume cairan logam yang merupakan parameter proses pengecoran squeeze (Respati dkk., 2010). Ingot dilakukan uji komposisi untuk mengetahui kandungan unsur dalam paduan. Ingot di lebur dalam kowi pada dapur yang dibuat dari semen tahan api dengan menggunakan bahan bakar arang kayu. Cetakan (die) dipanaskan pada temperatur penelitian yang sebelumnya telah dilapisi die coat pasta untuk menghindari efek pengelasan antara logam cair dan cetakan. Setelah mencapai temperatur penelitian logam cair di tuangkan pada cetakan dan ditekan menggunakan mesin hidroulis pada tekanan penelitian dan ditahan selama 60-120 detik. Tiap hasil pengecoran dari berbagai varisai penelitian dibuat spesimen uji mikro dan kekerasan dengan menghaluskan permukaan uji dengan Amplas dan pemegang dibuat dari bahan resin. Pengamatan struktur mikro dan uji kekerasan dilakukan pada spesimen dengan mikroskop optik dan mesin uji Brinell. Tabel 1. Perlakuan variasi NO TUANG ( C) CETAKAN ( C) TEKANAN (MPa) 1 600 300 0 2 600 300 66,58 3 700 300 66,58 4 800 300 66,58 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengecoran Tuang dan Squeeze Rongga coran yang tidak terisi Gambar 2. Pengecoran tuang dengan temperatur Tuang 600 C Rongga coran yang tidak terisi Gambar 3.Pengecoran Squeeze dengan temperatur Tuang 600 C Gambar 4. Pengecoran Squeeze dengan temperatur Tuang 700 C Fakultas Teknik 11 UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran... (P. S. Hermawan, dkk) Bagian Penumpu Gambar 5. Pengecoran Squeeze dengan temperatur Tuang 800 C Kekerasan Sepatu Kampas Rem Merek Bagian Tuas rem Bagian Tengah Tabel 2. Hasil uji kekerasan Temperatur Tekanan Cetakan (Mpa) Kekerasan (BHN) - - 90,90 Terkenal 600 C 300 C 0 41,73 600 C 300 C 66,58 73,40 700 C 300 C 66,58 69,13 800 C 300 C 66,58 67,73 Kekerasan hasil pengecoran pada temperatur tuang 600, 700, 800 o C dengan temperatur cetakan 300 o C dan tekanan 66,58 MPaserta sepatu kampas rem yang beredar di pasaran ditunjukkan pada tabel diatas serta pada Gambar 6.Kekerasan sepatu kapas rem yang beredar di pasaran lebih tinggi dibandingkan dengan kekerasan produk pengecoran. Kekerasan sepatu kampas rem produk yang beredar dipasaran rata rata 90, 9 BHNsedangkan kekerasan pengecoran dengan temperatur tuang 600 o C sebesar 72,80 BHN, pada temperatur tuang 700 o C sebesar 68,53 BHN, pada temperatur 800 o C sebesar 67,80 BHN dan pada pengecoran tuang dengan temperatur tuang 600 o C kekerasannya sebesar 41,73 BHN. Struktur Mikro Gambar 7. memperlihatkan foto mikro dari tiga kampas sepatu rem yang beredar di pasaran buatan pabrik merek terkenal. Banyak terlihat porositas pada coran. ini dapat mempempengaruhi kekuatan coran karena porositas merupakan ruang kosong yang dapat menimbulkan awal retak jika coran tersebut terkena beban atau tegangan. a. Bagiandekattuas rem Gambar 6. Grafik kekerasan pengecoran Squeeze 12

Momentum, Vol. 9, No. 2, Oktober 2013, Hal. 10-15 ISSN 0216-7395 Gambar 7. Struktur mikro sepatu kampas rem yang beredar di pasaran Struktur pada temperatur 600 o C pada pengecoran tuang terlihat lebih kasar dibandingkan struktur pada pengecoran squeeze dengan temperatur 600 o C. Pemberian tekanan langsung pada proses pembekuan pada pengecoran dapat meghaluskan struktur Gambar 8-9. Sedangkan pada temperatur 700 dan 800 o C terlihat struktur semakin kasar di bandingkan dengan temperatur 600 o C pada pengecoran menggunakan metode squeeze. Penambahan temperatur tuang yang menyebabkan struktur semakin kasar, hal ini disebabkan Penambahan temperature tuang mengakibatkan proses pembekuannya lebih lambat sehingga pembentukan struktur lebih lambat dari pada pertumbuhannya. Gambar 8. pengecoran Tuang dengan temperatur tuang 600 o C Pada Gambar 9. terlihat hasil struktur mikro pada temperatur tuang 600 o C temperatur cetakan 300 o C tekanan 66,58 MPa memperlihatkan struktur dendrit yang mirip seperti struktur dendrit pada sepatu kampas rem yang beredar dipasaran buatan pabrik merek terkenal. Perbedaannya adalah pada hasil dengan menggunakan pengecoran squeeze lebih sedikit porositasnya di bandingkan dengan temperatur tuang 600 o C dengan metode pengecoran tuang. Fakultas Teknik 13 UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran... (P. S. Hermawan, dkk) Gambar 9. pengecoran Squeezedengan temperatur tuang 600 o C Gambar 10 dan 11.memperlihatkan struktur mikro dari hasil pengecoran pada temperatur tuang 700 dan 800 o C dengan temperatur cetakan 300 o C dan diberikan tekanan 66,58 MPa. Hasil struktur mikro memperlihatkan sedikit ditemukan porisitas gas yang terbentuk dalam coran. Perbedaanya adalah pada temperatur tuang 700 dan 800 o C jarak struktur dendrit terlihat lebih besar dibandingkan pada temperatur tuang 600 o C maupun produk sepatu kampas rem yang beedar di pasaran. Jarak struktur dendrit yang lebih besar ini sebabkan oleh temperatur tuang yang tinggi. Temperatur tuang yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap semakin lamanya laju pembekuan logam yaitu pembentukan inti lebih lambat daripada pertumbuhannya menurun dengan bertambahnya tekanan. Hal ini membuktikan hasil pengecoran squeeze yang dilakukan di tinjau dari porositasnya jauh lebih kecil di bandingkan dengan pengecoran tuang sehingga dapat disimpulkan coran lebih baik. Gambar 10. pengecoran Squeezedengan temperatur tuang 700 o C 14

Momentum, Vol. 9, No. 2, Oktober 2013, Hal. 10-15 ISSN 0216-7395 Gambar 11. pengecoran Squeezedengan temperatur tuang 800 o C KESIMPULAN Dari penelitian analisa pengaruh variasi temperatur tuang pada pengecoran squeeze terhadap kekerasan produk sepatu kampas rem dengan bahan aluminium (Al) (Si) daur ulang pada produksi sepatu kampas rem sepeda motor ini maka dapat disimpulkan : 1. Pada temperatur lebih tinggi dan dengan diberikan tekanan yang sama sebesar 66,58 MPa terlihat struktur mikro semakin halus dan produk yang dihasilkan mendekati bentuk akhir cetakan. 2. Penambahan Temperatur Tuang tidak signifikan terhadap kenaikkan nilai kekerasan dan jumlah nilai rata-rata porositasnya semakin turun. http://www.slideshare.net/intansari15/makal ahaluminium. Purwanto, H., 2011, pengaruh temperatur cetakan pada pengecoran squeezeterhadap sifat fisis dan mekanis alminium daur ulang (al 6,4%si 1,93%fe), Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2, Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, http://www.unwahas.ac.id/publikasiilmiah/in dex.php/prosiding_snst_ft/article/vie w/342/361, diakses tanggal 02 september 2012. Respati, S.M.B., Purwanto, H., Mauludin, M.S., 2010, Pengaruh tekanan dan temperature cetakan terhadap struktur mikro dan kekerasan hasil pengecoran pada material aluminium daur ulang,prosiding seminar nasional unimmus, http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn1201 2010/article/view/87/67, diakses tanggal 09 Agustus 2012. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat dikembangkan peralatan yang lebih otomatis sehingga pada saat pembuatan produk lebih efisien dan kuantitas produksi dapat ditingkatkan. DAFTAR PUSTAKA Duskiardi., dan Tjitro, S., 2002, Pengaruh Tekanan Dan Temperatur Die Prosesn Squeeze Casting Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 4, No. 1, pp. 1 5. Firdaus., 2002, Analisis Parameter Proses Pengecoran Squeeze Terhadap Cacat Produk Flens Motor Sungai, Jurnal Teknik Mesin Vol. 4, No. 1, pp. 6 12. Hafizh, A., Sapto, S., Yudhi, s., Aulia, R., Yuliana., Reny, I., Rhamdani, M., Ahmad, E., 2009, Aluminium Murni dan Paduannya, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Fakultas Teknik 15 UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG