SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. 16 lokasi rawan bencana yang tersebar di 4 kecamatan (BPBD, 2013).

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :

5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 1

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

Soal K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG KANTOR 5 LANTAI PT. RAKA UTAMA. Disusun oleh : PRILIAN YUSPITA

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

MATERI PENUNJANG KULIAH MK UTILITAS: SISTEM PENCEGAH BAHAYA KEBAKARAN JAFT UNDIP. MK UTL BGN : Gagoek.H

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

128 Universitas Indonesia

STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB

MAINTENANCE SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF PROYEK PEMBANGUNAN TANGRAM HOTEL DAN SADIRA PLAZA KOTA PEKANBARU

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

BAB V PENGENALAN ISYARAT BAHAYA. Tanda untuk mengingat anak buah kapal tentang adanya suatu keadaan darurat atau bahaya adalah dengan kode bahaya.

EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PENGATURAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

10. Taktik Dan Teknik Pemadaman Api

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperhatikan manusia sebagai human center dari berbagai aspek. Kemajuan

Penggunaan APAR dan Kedaruratan

Lampiran 1 Hasil Penilaian

BAB 1 : PENDAHULUAN. sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL : 26 Juli ttd.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan

KUISIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

SPRINKLER DI GUDANG PERSONAL WASH PT. UNILEVER INDONESIA TBK. Wisda Mulyasari ( )

BAB III LANDASAN TEORI. A. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Gedung

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DALAM WILAYAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHUN PEMBUATAN 2016

BAB VI HASIL PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

Branch Exchange) dengan Hunting System.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan kesehatan diklasifisikan bahaya kebakaran ringan, mengingat bahanbahan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

1. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat SUBSTANSI MATERI

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pemikiran dan upaya dalam menjamin keutuhan baik jasmani maupun

Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

4. Pencegahan Dan Perlindungan Kebakaran SUBSTANSI MATERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PROSEDUR PEMADAM KEBAKARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

ANALISIS UPAYA PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI GEDUNG BOUGENVILLE RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Pasal 9 ayat (3),mengatur kewajiban pengurus menyelenggarakan latihan penanggulangan kebakaran

MENCERMATI STANDAR PENGAMANAN GEDUNG UNTUK ANTISIPASI BAHAYA KEBAKARAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

BAB III PERHITUNGAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 3.1 PERHITUNGAN JUMLAH HIDRAN, SPRINKLER DAN PEMADAM

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana pelaksanaan program tanggap darurat

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I No.KEP.186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DITEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

TINJAUAN PELAKSANAAN PROGRAM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI KANTOR SEKTOR DAN PUSAT LISTRIK PAYA PASIR PT PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN TAHUN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DI KABUPATEN KENDAL

11. Pembentukan Sikap Petugas Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI Pengertian Firemanship

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN DAN PEMERIKSAAN SARANA DAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

PT. FORTUNA STARS DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT BAHAYA KEBAKARAN DI KANTOR PUSAT

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN 2 (alat pemadam kebakaran aktif)

ANALISIS TIGA FAKTOR DOMINAN SISTEM PROTEKSI AKTIF DAN PASIF SERTA SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG VOKASI UI TAHUN 2013

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA,

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

Administrative) Pendahuluan. Nasyaa Zainal, et al., Gambaran Sistem Manajemen Kebakaran...

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

BAB I PENDAHULUAN. pusat aktivitas dari penduduk, oleh karena itu kelangsungan dan kelestarian kota

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 06 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAMAN KEBAKARAN

Transkripsi:

Materi 2 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN Oleh : Agus Triyono, S.Si, M.Kes

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN a. MACAM-MACAM SISTEM 1. Alat Pemadam Api Ringan 2. Sistem Deteksi dan Alarm 3. Sistem Slang Air Hose Reel Hidrant Hidrant dan Compound Foam 4. Sistem Springkler 5. Sistem Pemadam Otomatis td&pc.kebakaran/agust.doc 2

b. FUNGSI SISTEM 1. ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) Sistem pemadaman api mula/api kecil sebelum membesar. Pemilihan mempertimbangkan hal sbb : * Jenisnya sesuai dengan klasifikasi * kebakaran. * Jumlah dan ukuran harus sesuai beban. * Perawatan teratur agar selalu siap pakai. * Tenaga kerja dapat mengoperasikannya td&pc.kebakaran/agust.doc 3

2. SISTEM DETEKSI DAN ALARM Sistem Deteksi : Penjagaan/perondaan terusmenerus, baik jam kerja /luar jam kerja dan libur. Sistem Alarm : Isyarat kebakaran agar orang mengambil langkah sesuai prosedur. td&pc.kebakaran/agust.doc 4

3. SISTEM DETEKSI & ALARM OTOMATIS Jaringan elektronik yang dipasang pada bangunan modern untuk mengawasi kondisi awal kebakaran dan dapat dimonitor jarak jauh. td&pc.kebakaran/agust.doc 5

Keuntungan : Dapat dimonitor seksi/zona mana yang terbakar Isyarat bahaya cepat diketahui penghuni saat awal kebakaran Unit bantuan dapat segera diarahkan ke lokasi td&pc.kebakaran/agust.doc 6

Kerugian : Kepekaan detektor harus dipertimbangkan Jarak detektor harus mengkaver seluruh ruangan Sistem isyarat harus menyesuaikan (sirine, bel,lampu, musik khusus) td&pc.kebakaran/agust.doc 7

4. SISTEM SLANG BERTEKANAN Kebakaran besar tidak mampu lagi dengan APAR maka harus dengan pemadam dengan debit besar. Keuntungan : Pancaran Jet : Memadamkan dari jarak jauh Pancaran Spray : Pelindung pencarian korban/mendekat sumber api Pancaran Fog : Dapat memadamkan bahan cair(minyak) Pancaran Busa : Kombinasi air, tekanan udara dan foam compound menghasilakn pancaran busa. td&pc.kebakaran/agust.doc 8

D. SISTEM SPRINGKLER Pancaran air otomatis tepat pada sasaran saat awal kebakaran. E. SISTEM PEMADAM OTOMATIS Perlindungan Lokal Pancaran diarahkan langsung ke obyek yang berpotensi/mudah terbakar Perlindungan Ruangan Melindungi barang berharga spt arsip/dokumen penting, peralatan td&pc.kebakaran/agust.doc 9

5. POMPA PEMADAM PORTABLE Daya tekan air : 5-10 Kg/Cm 2 Kemampuan pancaran air : 1000 1600 liter/menit Jarak capai penyemprotan tergantung dari panjang dan diameter slang, diameter nozzle, serta type pancaran (Spray, Jet, atau Fog) Praktis bisa dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan td&pc.kebakaran/agust.doc 10

FIRE BRIGADE Uraian Tugas : 1. Operation Manager # Mengkoordinir usaha pemadaman kebakaran dan P3K # Mengambil tindakan yang diperlukan 2. Komandan Regu Memimpin usaha pemadaman Mengatur anggota regu Membantu anggota regu yang td&pc.kebakaran/agust.doc 11

3. Anggota Regu Pemadaman Melakukan pemadaman Dapat mengoperasikan alat pemadam dengan benar Mengetahui letak alat pemadam 4. Anggota P3K Memberikan Pertolongan pertama pada waktu kebakaran Meminta bantuan ambulance td&pc.kebakaran/agust.doc 12

5. Security Mengambil alih usaha pemadam kebakaran di luar jam kerja td&pc.kebakaran/agust.doc 13

Jumlah Anggota Regu : 3 4 orang, 1 Orang sebagai Komandan Regu Perlengkapan : Anggota regu yang menggunakan APAR setiap anggota regu mengoperasikan 1 APAR. Anggota regu yang menggunakan Alat Pemadam Api Beroda dioperasikan 2 orang. Anggota P3K lengkap dengan kotak obat dan perlengkapan lainnya. td&pc.kebakaran/agust.doc 14

Pendidikan : Anggota regu diberikan pendidikan dan latihan Penanggulangan Kebakaran. Anggota P3K diberikan pendidikan P3K td&pc.kebakaran/agust.doc 15

PROSEDUR BILA TERJADI KEBAKARAN 1. Membunyikan alarm Jenis alarm harus dikenal tenaga kerja. Misal. Sirine untuk masuk, istirahat, dan pulang. Kentongan untuk bencana alam. Bunyi bel panjang untuk kebakaran. 2. Memanggil regu pemadam kebakaran Setelah mendengar bunyi alarm Fire Brigade segera melaksanakan tugasnya. td&pc.kebakaran/agust.doc 16

3. Pengungsian/meninggalkan tempat kerja # Pengungsian karyawan sesuai prosedur yang ditetapkan 4. Memadamkan api # Menyelamatkan jiwa manusia # Memadamkan api td&pc.kebakaran/agust.doc 17

LATIHAN Fungsinya : Orang yang berada dalam bahaya dapat bertindak tenang dan teratur. Pengungsian berjalan teratur. Kebakaran dapat dipadamkan sedini mungkin. td&pc.kebakaran/agust.doc 18

Instruksi : Singkat, jelas, dan benar Bahasa sederhana dan perintah dapat dilaksanakan Instruksi tidak boleh meragukan untuk bertindak Frekuensi : Resiko bahaya kecil : 1 2 kali/tahun Resiko bahaya sedang : 3 4 kali/tahun Resiko bahaya besar : 6 8 kali/tahun td&pc.kebakaran/agust.doc 19