Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

PRA untuk Pendampingan Masyarakat

Membelajarkan dan Memberdayakan Masyarakat

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan

Gambaran Umum Metode-metode/Teknik-Teknik PRA

PRA untuk Perencanaan Program

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

Studio Driya Media Kupang (SDM Kupang)

BAB V STRATEGI, KEGIATAN DAN SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

PAR. Dr. Tantan Hermansah

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR PERKULIAHAN YANG AKTIF

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi

LAMPIRAN E. Pengenalan Methodology for Participatory Assessments (MPA)

MENGENAL KPMM SUMATERA BARAT

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)

Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Participatory Rural Appraisal (PRA) SP 6102 Maret 2007 Wiwik D Pratiwi

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN. Menurut Yoland Wadworth sebagaimana di kutip Agus Afandi, PAR

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Brief Note. Edisi 22, Social Marketing Sebagai Strategi Pemberdayaan

STUDI KASUS. Sustainable Tribal Empowerment Program (STEP) Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal yang Berkesinambungan

Analisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih

Acuan Kegiatan Mengenal Problem Struktural dan Metode Partisipatoris Masyarakat Sipil Melalui Program Live- In

PELATIHAN Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset Asset Based Community Development [ABCD] 1 3 November 2017

EFEKTIVITAS PUG DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PSP

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODOLOGI PENDAMPINGAN A. PENGERTIAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH. Participatory Action Research (PAR). Dalam buku Jalan Lain, Dr.

PRA untuk Monitoring-evaluasi Program

Kompetensi Pelatihan VCA dan PRA untuk KSR

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. modal sosial menempati posisi penting dalam upaya-upaya pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN RISET AKSI PARTISIPATIF. Dompyong ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

BAB III METODE PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN. PAR ini adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Pendekatan PAR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian yang telah

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

DRAFT GRAND DESIGN A. LATAR BELAKANG

Tahapan Pemetaan Swadaya

Proposal. Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Produk Daur Ulang

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

METODOLOGI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

B A B I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODE PENELITIAN. dikenal dengan nama PAR atau Participatory Action Risearch. Adapun

PERENCANAAN PARTISIPATIF. Oleh : Bella Ardhy Wijaya Masry ( )

Oleh: Sadono 1) & Kana Hidayati 2) 1) SMA Muhammadiyah I Yogyakarta 2) Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Rahmawati, 2015

Bab I PENDAHULUAN. adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang.

ACTION RESEARCH DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan yang telah hendak dicapai,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Karangwungulor ini penulis menggunakan metode Participatory Action research

Bumi Panas Singaraja, Penulis,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

BAB II KAJIAN TEORI. A. Ketergantungan Melemahkan Kemandirian. koran Kompas edisi 18 September 2007, bahwa setelah

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Partisipasi kelompok marginal dan perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

Alang-alang dan Manusia

KONFERENSI NASIONAL & LOMBA KREATIVITAS PENDIDIKAN EKONOMI dan KEUANGAN Jakarta, Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

Perkembangan Kelembagaan BKM

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan

Participatory Rural Appraisal. Asep Muhamad Samsudin Pembekalan KKN Tim II Undip

A. Latar Belakang Penelitian

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PENGANTAR PERKOPERASIAN

REKAYASA KELEMBAGAAN DAN KOMUNIKASI UNTUK MENGEM- BANGKAN PARTISIPASI PETANI DALAM INVESTASI INFRASTRUKTUR PERTANIAN

ORGANISASI INOVATIF. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB II MODEL DAN BENTUK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan

54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya, baik dari aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Wiersum (1990)

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

Transkripsi:

4 Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat PENGANTAR PRA berkembang sebagai alternatif penelitian sosial yang dianggap menjadikan masyarakat hanya sebagai obyek atau sumber informasi saja PRA digunakan untuk mengembangkan proses pembelajaran masyarakat agar mereka dapat menganalisis dan melakukan tindakan Dalam kegiatan tersebut, terdapat dua (2) pemeran, yaitu orang luar (OL) atau para agen pembangunan, dan orang dalam (OD) atau masyarakat Karena PRA berkembang sebagai kritik terhadap OL atau mereka yang bekerja bersama masyarakat, sebagian besar materi tulisan PRA lebih menyoroti pada perilaku OL dan penggunaan metode/teknik (oleh OL) yang seharusnya bisa ditransfer atau dialihkan kepada masyarakat (hand over the stick) Pada perkembangan berikutnya PRA menjadi metodologi pendekatan program yang lebih dari sekedar untuk proses pengkajian masyarakat, melainkan sebagai sebuah kerangka kerja pengembangan program partisipatif Dalam pengertian ini, PRA dapat digunakan untuk kegiatan pengkajian (appraisal) baik untuk penjajakan kebutuhan (need assessment), perencanaan, pelaksanaan/pendampingan masyarakat, sampai monitoring-evaluasi program, yang terintegrasi dalam keseluruhan siklus program Pengembangan Masyarakat (Community Development) UNSUR-UNSUR PRA Robert Chambers merumuskan Tiga Pilar PRA dalam kaitan penggunaan PRA sebagai metodologi atau kumpulan metode pembelajaran dan bertindak untuk masyarakat Tiga Pilar PRA ini bisa diintegrasikan ke dalam kerangka kerja Pengembangan Masyarakat untuk mengembangkan proses-proses partisipatif dan pembelajaran bersama dalam setiap tahap program Tiga pilar (unsur) utama PRA menurut Robert Chambers, yaitu: Sikap-perilaku orang luar yang seharusnya berperan sebagai fasilitator, bukan mendominasi (seperti instruktur, penyuluh); Metode-metode/teknik-teknik PRA, sebagai alat untuk merubah pendekatan searah (tertutup) menjadi pendekatan multi-arah (terbuka), pendekatan individu menjadi pendekatan kelompok, teknik belajar verbal (misalnya: 1

ceramah) menjadi visual, dan teknik analisa dengan mengukur atau menghitung menjadi teknik membandingkan Berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, informasi, dan sumberdaya lain, di antara orang luar dan masyarakat Tiga Unsur PRA (menurut ROBERT CHAMBERS) Mengalihkan pada masyarakat Percaya masyarakat bisa Mengembangkan proses dan improvisasi Duduk bersama, mendengarkan, belajar Memfasilitasi Tidak terburu-buru Gembira Santai dan informal SIKAP-PERILAKU Orang luar METODE- METODE SALING BERBAGI Wawancara Observasi Informasi Pemetaan Mendaftar Pengetahuan Mengurut Membandingkan Nilai-nilai Menilai Memperkirakan Sumberdaya Membuat Diagram Menghitung Perkawanan Presentasi Monev Pelaksanaan Kegiatan VISI PRA 2 Bagaimana PRA digunakan dan diadaptasi oleh para praktisi di berbagai negara akan menimbulkan variasi dan inovasi, baik dari pengembangan metode/teknik maupun pemaknaan dan pemberian prinsip-prinsip kerjanya Sebagai contoh, di kalangan LSM yang bekerjasama dalam Konsorsium Pengembangan Masyarakat Nusa Tenggara (KPMNT) -yang telah menerapkan PRA sejak tahun 1993, dimulai

dengan mengirimkan sebuah tim untuk belajar dari Myrada-India-, PRA dirumuskan sebagai memiliki unsur-unsur seperti yang ditampilkan pada kotak di bawah ini Bandingkan dengan unsur-unsur yang digambarkan oleh Robert Chambers di atas, yang menekankan pada perubahan sikap-perilaku orang luar sebagai salahsatu unsur PRA Pemaknaan yang berbeda ini di KPMNT, dengan munculnya pemikiran bahwa perubahan sikap-perilaku diharapkan terjadi pada semua pihak yang terlibat dalam program pengembangan masyarakat (orang luar, orang dalam; LSM, pemerintah; profesional; staf lapangan, pengambil kebijakan; dsb), dan seharusnya terjadi dalam konteks perubahan sosial, ketimbang perubahan individu Karena itu, di KPMNT salah satu unsur penting PRA adalah tujuan jangka menengah/pendek dan visi ideal (jangka panjang) yang ingin dicapai Karena itu, kalangan LSM di KPMNT kemudian merumuskan visi PRA yang dianggap lebih cocok dengan cita-cita dan nilai ideologi LSM yang melihat kemiskinan sebagai persoalan ketimpangan struktural Visi PRA dalam Tiga Unsur PRA (menurut KPMNT) konteks penggunaan ini adalah perubahan sosial SALING METODE/ yang tidak dapat dicapai BERBAGI TEKNIK PRA oleh PRA itu secara berdiri sendiri melainkan hanya dapat dicapai PRA dengan cara menjadi sarana dalam TUJUAN JANGKA PENDEK: untuk Kebutuhan Praktis program Pengembangan Masyarakat (Community Development) yang juga memiliki visi perubahan sosial yaitu membangun TUJUAN JANGKA PANJANG: Pemberdayaan/ Perubahan Sosial struktur masyarakat yang demokratis, berkeadilan, setara gender, dsb Kontribusi PRA dalam pencapaian visi tersebut yang paling menonjol adalah penggunaan metode-metode dan teknik-tekniknya, untuk mengembangkan proses penyadaran kritis masyarakat dan pembelajaran Selain itu, metode dan teknik PRA juga terusmenerus diadaptasi untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan monev program dengan cara-cara yang partisipatif dan reflektif 3

KERANGKA KERJA PRA Kalangan LSM menjadi pengguna metodologi untuk mengembangkan proses-proses partisipasi dan pemberdayaan di masyarakat, serta membingkainya dalam kerangka nilai-nilai LSM yang sarat ideologi dan berpihak pada masyarakat (bahkan menganggap sikap netral atau tidak berpihak sebagai sebuah dosa besar) Salahsatu dayatarik utama PRA adalah adanya upaya menerjemahkan kosakata partisipasi ke dalam proses, metode dan teknik yang lebih Apa PRA dalampengembangan Masyarakat? Metode/teknik kajian (oleh) masyarakat; Metode perencanaan dan monitoring-evaluasi kegiatan (oleh) masyarakat; Metode/teknik pembelajaran; Media pembelajaran; Prinsip-prinsip pembelajaran Metodologi pendekatan program yang berbasis pada proses; Metodologi pengembangan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat; Filosofi/ideologi keberpihakan; Filosofi/ideologi pembebasan; Prinsip-prinsip bekerja bersama masyarakat aplikatif, baik untuk penjajakan kebutuhan, perencanaan program, monev, dan pembelajaran masyarakat (pendidikan, penyadaran, pelatihan), dsb PRA sebagai metodologi pendekatan program yang berbasis pada proses dan hasil, merupakan cara kerja yang bisa digambarkan sebagai spiral daur program Spiral ini memperlihatkan bahwa capaian-capaian berupa hasil (yaitu pemenuhan kebutuhan praktis) dan proses (yaitu pengembangan partisipasi/pemberdayaan) merupakan perkembangan organis dan berproses tahap demi tahap Tetapi seringkali juga PRA hanya dianggap hanya sebagai instrumen program (PRA untuk need assessment, PRA untuk perencanaan, PRA untuk monitoring, PRA untuk evaluasi, PRA untuk diskusi topikal) yang digunakan secara mekanis/teknis (berulang-ulang, bukan bertumbuh secara organis) Partisipasi kemudian hanya dimaknai sebagai pelibatan masyarakat ketimbang menjadi proses pemberdayaan dan pembebasan masyarakat dari belenggu ketertindasannya 4

PRA dalam Daur Program Pengembangan Masyarakat 0Th 1Th 2Th 3Th 4Th dst X th Pemenuhan Kebutuhan Praktis Proses Pemberdayaan 5