PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

ABSTRACT. Kata kunci: Fuzzy Tsukamoto, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI. Pada perkembangan ekonomi dewasa ini, p.asar modal memiliki andil yang besar bagi

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu perusahaan yang akan memberikan keuntungan dalam bentuk deviden dan capital

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

PREDIKSI INDEKS PASAR SAHAM S&P500, DOW JONES DAN NASDAQ COMPOSITE DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

1. Pendahuluan Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tid

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM EDY SUPRIANTO

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB II LANDASAN TEORI

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. forecasting produksi gula berdasarkan hasil laporan tahunan PTPN IX

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Peramalan Penjualan Mobil Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Certainty Factor

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

PERANCANGAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE

BAB I PENDAHULUAN. Machine learning (ML), bagian dari kecerdasan buatan (artificial

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

Rancang Bangun Perangkat Lunak Penentuan Lokasi Untuk Penelitian Pendahuluan Usaha Ritel di Surabaya Dengan Jaringan Saraf Tiruan

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

ANALISIS PENGGUNAAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PENGENALAN POLA PENYAKIT PARU

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ivan David Tehnik Informatika dan Matematika, Binus University, Jakarta ivn.dvd.mnu@gmail.com Abstract - The main purpose of this dissertation is to provide the best possible decision for the investors to make investment decisions stock purchase. Shares have the characteristics of high risk-high return, meaning stocks allow investors to get profits (capital gains) in large quantities in a short time, but it can also make stock investors suffered heavy losses in a short time. For that investors need a predictive tool that can help in the purchase of shares of an investment decision. Dissertation methods using Artificial Neural Network with Backpropagation method. Analysis of the data on the share price the day before an appropriate tool for predicting stock prices in the days that followed. The results achieved with the backpropagation algorithm on the stock price can then be predicted accurately. The conclusions of this dissertation is to error predetermined targets writer, whose stock price has a high and low range is not too far away has a stock price prediction results more accurate.i.d Keyword: Artificial Neural Network, Backpropagation, Investment, Stock PENDAHULUAN Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam implementasi prediksi yaitu metode konvensional dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Metode konvensional berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemodelan. Pengidentifikasian melakukan pengamatan besaran yang keluar dari proses untuk masukan yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan pemodelan memerlukan suatu aturan yang menjelaskan tingkah laku dari proses tersebut. Model dapat berupa gambar, warna, persamaan matematis dan sebagainya. Untuk keperluan prediksi, model matematis lebih diinginkan daripada model-model lainnya. Seringkali model matematis dari suatu masalah sangat sukar untuk dibuat dan yang ada hanya data. Seperti halnya model fungsi perubahan harga saham sangat sulit untuk diketahui. Jaringan Syaraf Tiruan tidak memerlukan model matematis tetapi data dari masalah yang akan diselesaikan. Informasi disampaikan melalui data, dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) menyaring informasi tersebut melalui pelatihan.oleh karena itu, Jaringan Syaraf Tiruan sangat tepat untuk menyelesaikan masalah prediksi harga saham. Prediksi harga saham dapat dilakukan dengan pendekatan analisis fundamental dan analisis teknikal. Prediksi yang akan dibahas disini adalah melalui pendekatan analisis teknikal dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Jaringan Syaraf Tiruan mempelajari nilai harga saham yang lalu untuk memperoleh nilai bobot koneksi yang optimum dan menggunakan nilai bobot tersebut sebagai pengetahuan untuk menentukan harga saham mendatang.untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, Jaringan Syaraf Tiruan memerlukan algoritma pembelajaran. Metode pembelajaran yang akan digunakan untuk memprediksi harga saham adalah Supervised Learning dengan algoritma Backpropagation. Dengan algoritma ini, jaringan-jaringan dapat dilatih dengan menggunakan data harga saham dari situasi sebelumnya, menggolongkannya dan menyesuaikan bobot penghubung dalam jaringan sebagai input baru dan meramalkan harga saham berikutnya METODE PENELITIAN Menurut Agus Kretarto (2001:63-67) dalam rangka penilaian atas perusahaan dan memprediksi harga sahamnya, biasanya analisis menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.

Analisis teknikal digunakan untuk memprediksi fluktuasi harga saham atas dasar data historis hargaharga saham, volume perdagangan dan faktor-faktor lain, seperti tinggi atau rendahnya perdagangan serta luasnya pasar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analisis yang menggunakan pendekatan ini lebih dilatarbelakangi oleh logika permintaan dan penawaran yang mempengaruhi harga saham.sementara faktorfaktor yang menyebabkan perubahan permintaan dan penawaran seperti faktor lingkungan usaha (ekonomi, politik dan stabilitas keamanan nasional), maupun kinerja perusahaan kurang diperhatikan oleh analisis teknikal. Harga saham akan berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan penawaran. Pergerakan harga saham baik secara individual maupun keseluruhan biasanya cenderung mengikuti suatu pola tertentu sehingga dapat dikenali. Dengan demikian, para analisis teknikal akan memprediksi harga saham menurut pola yang sudah dikenali sebelumnya. Ada dua alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis teknikal, yaitu dengan menggunakan grafik atau dengan persamaan matematis yang lalu dituangkan kedalam grafik. Analisis teknikal sering disebut chartist karena teknik ini menggunakan grafik-grafik dan diagram-diagram untuk memprediksi kinerja saham. Grafik dan diagram itu dimaksudkan untuk memprediksi kinerja saham. Perambatan yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot yang datang. Hasil penjumlahan ini kemudian dibandingkan dengan nilai ambang (threshold) tertentu melalui fungsi aktivasi setiap neuron. Apabila input melewati suatu nilai ambang tertentu, maka neuron akan diaktifkan, tapi jika tidak maka neuron tidak akan diaktifkan. Apabila neuron diaktifkan, maka neuron akan mengirimkan output melalui bobot-bobot outputnya kesemua neuron yang berhubungan dengannya. Demikian seterusnya. Pada jaringan syaraf, neuron-neuron dikumpulkan dalam lapisan-lapisan (layer) yang disebut lapisan neuron (neuron layers). Biasanya neuronneuron pada satu lapisan akan dihubungkan dengan lapisan-lapisan sebelum dan sesudahnya (kecuali lapisan input dan lapisan output). Informasi yang diberikan pada jaringan syaraf dirambatkan lapisan kelapisan, mulai dari lapisan input sampai ke lapisan output melalui lapisan yang lainnya, yang sering dikenal dengan nama lapisan tersembunyi (hidden layer). Masukan pada lapisan input dari gambar adalah X selanjutnya input ini diberi bobot sebelum masuk ke hidden layer. Pada hidden layer, dibentuk kombinasi linier dari input dan bobot yaitu : a. k adalah banyak keluaran b. N, banyaknya lapisan tersembunyi c. Wo adalah bobot yang menghubungkan lapisan tersembunyi dan keluaran Suatu bias (treshold) dilibatkan dalam jaringan. Keluaran dari hidden layer masuk ke dalam suatu fungsi aktivasi tertentu sebelum menuju output layer. Jadi output dari model diatas adalah : Dengan f merupakan fungsi aktivasi x adalah vector masukkan (x 1 -x m ), variabel m yang dipakai pada contoh ini adalah 4 (3 masukkan dan 1 treshold). Propagasi balik merupakan algoritma pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron-neuron yang ada pada lapisan tersembunyinya. Algoritma propagasi balik menggunakan error output untuk mengubah nilai bobot-bobotnya dalam arah mundur (backward). Untuk mendapatkan error ini, tahap perambatan maju (forward propagation) harus dikerjakan terlebih dahulu. Pada saat perambatan maju, neuron-neuron diaktifkan dengan menggunakan fungsi aktivasi sigmoid, yaitu : Jaringan propagasi balik dikembangkan oleh Paul Werbos (Valurru B. Rao and Hayagriva V Rao, 1993;87) dan hampir 80% dari seluruh jaringan syaraf tiruan yang ada dalam perkembangannya menggunakan jaringan ini karena mudah dalam proses belajarnya. Jaringan syaraf tiruan propagasi balik memiliki kemampuan untuk menentukan hubungan antara sekelompok pola masukan dengan sekelompok pola keluaran yang diberikan dan menggunakan hubungan ini pada saat diberikan pola masukan baru. Suatu fungsi aktivasi propagasi balik memiliki ciri utama yaitu berkesinambungan dan adanya peningkatan atau perbaikan yang berulang-ulang. Aplikasi propagasi balik yaitu memetakan masukan (input) terhadap target keluaran (output). Tujuan pemetaan adalah untuk melatih jaringan mencapai suatu keseimbangan antara kemampuan merespon polamasukan yang digunakan dalam pelatihan dengan kemampuan untuk memberi respon masukan yang disesuaikan. Prosedur belajar propagasi balik menggunakan metode gradient descent dengan paradigma belajar supervised, sehingga pasangan data input-output (set data) mutlak harus tersedia. Data ini akan digunakan

sebagai pembimbing dalam mengenali polanya. Untuk dapat mengubah bobot sinapsis, maka proses komputasi dilakukan dengan cara arah maju (forward) dan arah mundur (backward). Dengan mengacu pada gambar 2.5, prosedur pelatihan jaringan beserta penjelasannya : pertama sebuah vektor masukan, X=Xp1, Xp1,, XpN diberikan pada lapisan masukan jaringan dengan p menyatakan pasangan vektor ke-p. Sel-sel masukan mendistribusikan nilai-nilai masukan tersebut ke sel pada lapisan dalam. Jumlah masukan keseluruhan (net input) untuk sel lapisan dalam ke-j dihitung sebagai penjumlahan dari keluaran sel-sel lapisan masukan yang dikalikan dengan bobot interkoneksinya ditambah dengan suatu besaran yang disebut bobot bias. Bias satuan ini memberikan nilai masukan fiktif 1 pada bobot bias dan pada bobot lainnya. Bobot bias diperlakukan sama dan berpartisipasi dalam proses belajar seperti halnya bobot-bobot lainnya. Masukan net pada sel tersembunyi ke-j adalah. Proses belajar dari model jaringan propagasi balik adalah sebagai berikut : a. Inisialisasi bobot (ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup kecil). b. Tetapkan : Maksimum Epoh, Target Error, dan Learning Rate (á). c. Inisialisasi : Epoh = 0, MSE=1. d. Kerjakan langkah-langkah berikut selama (Epoh < Maksimum Epoh) dan (MSE > Target error). 1. Epoh = Epoh+1 2. Untuk tiap-tiap elemen input yang akan dilakukan pembelajaran, kerjakan : Feedforward : a. Tiap-tiap unit input (xi, i=1,2,3,,n) menerima sinyal xi dan meneruskan sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan yang ada di atasnya (lapisan tersembunyi). b. Tiap-tiap unit pada suatu lapisan tersembunyi (zj, j=1,2,3,,p) menjumlahkan sinyal-sinyal terbobot : gunakan fungsi aktivasi untuk menghitung sinyal outputnya : z j = f (z_in j ) (2) dan kirimkan sinyal tersebut ke unit di lapisan atasnya. c. Tiap-tiap unit outputnya (yk, k= 1,2,3,,m) menjumlahkan sinyal-sinyal masukkan terbobot: gunakan fungsi aktifasi untuk menghitung sinyal outputnya: y k = f(y_in k ) (4) d. Tiap-tiap unit keluaran (Yk, k=1,2,3,,m) menerima target referensi, untuk dihitung informasi kesalahan-nya kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai Wjk): hitung koreksi biasnya: w 0k = αδ k Langkah (d) ini dilakukan sebanyak jumlah lapisan tersembunyi, yaitu menghitung informasi error dari suatu lapisan tersembunyi ke lapisan tersembunyi sebelumnya. e. Tiap-tiap unit tersembunyi (z j, j=1,2,3,p) menjumlahkan delta input : _ kalikan nilai ini dengan turunan dari fungsi aktifasinya untuk menghitung informasi kesalahan: δ j = δ_in j ƒ 1 (z_in j ) kemudian hitung koreksi bobot (yang nantinya digunakan untuk memperbaiki nilai v ij ): v ij = αδ j χ k Hitung juga koreksi bias (yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki nilai b1 j ): v 0j = α δ j f. Tiap-tiap unit output (y k, k=1,2,3,,m) memperbaiki bias dan bobotnya (j=0,1,2,..,p):

w jk (baru)= w jk (lama) + w jk tiap-tiap unit tersembunyi (z j, j=1,2,3,..,p) memperbaiki bias dan bobotnya (i=0,1,2,,n): v ij (baru)= v ij (lama) + v ij 3.Hitung MSE Obyektif dari prosedur ini adalah untuk mendapatkan bentuk persamaan dan nilai koefisien dalam formula dengan meminimalkan jumlah Sum Square Error melalui model yang dikembangkan (training set). Langkah langkah yang digunakan adalah : a. Dimulai dengan lapisan masukan, hitung luaran dari setiap elemen pemroses melalui lapisan luaran. b. Hitung kesalahan pada lapisan luaran yang merupakan selisih antara data aktual dan target. c. Transformasikan kesalahan tersebut pada kesalahan yang sesuai di sisi masukan elemen pemroses. d. Propagasi balik kesalahan-kesalahan tersebut ke lapisan tersembunyi. Transformasikan kesalahan ini pada luaran setiap elemen pemroses ke kesalahan yang terdapat pada masukan. e. Ubah seluruh bobot dengan menggunakan kesalahan pada sisi masukan elemen pemroses dan luaran elemen pemroses yang terhubung. Tujuan dari perubahan bobot untuk setiap lapisan, bukan merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan kesalahan merupakan pengukuran bagaimana jaringan dapat belajar dengan baik. Kesalahan pada luaran dari jaringan merupakan selisih antara keluaran aktual (currentoutput) dan keluaran target (desired output). Sum Square Error (SSE) dihitung sebagai berikut: a. Hitung luaran prediksi atau luaran model untuk masukan pertama. b. Hitung selisih antara nilai luaran prediksi dan nilai target atau sinyal latihan untuk setiap luaran. c. Kuadratkan setiap luaran kemudian hitung seluruhnya. Ini merupakan kuadrat kesalahan untuk contoh latihan. Root Mean Square Error (RMS Error) dihitung sebagai berikut: a. Hitung SSE b. Hasilnya dibagi dengan perkalian antara banyaknya data latihan dan banyaknya luaran, kemudian di akarkan.. Keterangan: RMSE = Root Mean Square Error SSE = Sum Square Error N = Banyaknya data pada latihan K = Banyaknya output Analisis Sistem Untuk melakukan peramalan dibutuhkan dua hal mendasar yaitu kemampuan menganalisis data runtut waktu (time seriesdata) dan pemilihan metode peramalan yang sesuai dengan data runtut waktu tersebut. Pola kegiatan harga saham setiap harinya selalu mengalami penaikan atau penurunan, kondisi ini tergantung pada banyak tidaknya pelaku pasar modal yang bertransaksi pada hari itu. Hal ini juga dipengaruhi dengan kondisi perekonomian di Indonesia yang sedang berkembang. Data harga saham yang digunakan untuk dilakukan prediksi dengan pengenalan pola merupakan saham dari perusahaan yang telah go public. Perusahaan-perusahaan yang digunakan adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk., PT. H.M Sampoerna Tbk., PT. Astra International Tbk., PT. Bank Central Asia Tbk., dan PT. Jasa Marga Tbk. Dalam prediksi harga saham, data yang paling dibutuhkan adalah data historical harga perubahan saham selama beberapa waktu terakhir yang kemudian diolah untuk meramal harga saham beberapa waktu kedepan. Tentunya masih ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi harga saham yang akan terjadi, misalnya adalah inflasi, faktor politik, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Namun jika terlalu banyak faktor yang diperhitungkan dalam peramalan hnya akan mempersulit peramalan itu sendiri karena terkadang faktor yang ada justru saling bertolakbelakang untuk dianalisis. Semua ini menyebabkan metode yang tadi digunakan tidak dapat memberikan peramalan yang memuaskan, sebab pola yang terjadi menjadi sangat dinamis. Jaringan

Syaraf Tiruan (JST) mempelajari data-data input dan melihat hubungannya melalui weight dan output merupakan metode pendekatan yang jauh lebih baik dalam memberikan hasil peramalan yang lebih memuaskan dari pada metode- metode lainnya. Input yang dipakai dalam peramalan bukan data mentah semata, namun data yang telah diolah terlebih dahulu dengan sehingga dapat digunakan dalam pelatihan dan uji coba untuk lebih meningkatkan performa JST. Dalam menganalisis sistem peramalan harga saham, penulis menganalisis hal-hal penting diantaranya: a. Perancangan aplikasi yang user interface untuk memudahkan pengguna mengoperasikan sistem. b. Metode-metode yang dipakai dalam peramalan, penulis menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan metode Backrpopagation. c. Data-data yang dipakai untuk input adalah data histori harga saham sebelumnya. d. Proses training memakan waktu yang lama apabila data-data yang dipakai sebagai inputan sangat banyak dan jumlah epoch yang besar. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memberikan peramalan yang lebih baik adalah penentuan variabel input-output, fungsi aktivasi, dan jumlah hidden layer yang akan dipakai dalam metode Backpropagation tersebut. Data-data histori nilai harga saham dapat di-download / diambil dari http://www.idx.co.id/id-id/beranda/unduhdata/ringkasan.aspx. Data histori nilai-nilai yang ada, dari tanggal 1 Mei 2013 sampai tanggal 31 Mei 2013. Berdasarkan pola di pasar Bursa Efek Jakarta menunjukan bahwa harga saham pada suatu hari dipengaruhi oleh harga saham pada hari-hari sebelumnya. Di dalam simulasi ini digunakan harga penutupan pada satu hari ke depan sebagai target (variable Y) yang akan dibandingkan dengan hasil dari proses JST.Berikut data data yang digunakan untuk training program JST. HASIL DAN BAHASAN Pengujian dilakukan berdasarkan data pelatihan,dengan diambil sampel uji sebanyak 10 hari. Table 4.2 Table Hasil Nilai Prediksi PT Jasa Marga 14/05/2013 6600 6604 6700 6700 6600 6600 6650 6654 15/05/2013 6650 6604 6700 6700 6600 6600 6650 6654 16/05/2013 6650 6698 6700 6695 6650 6599 6700 6695 17/05/2013 6650 6649 6850 6700 6650 6645 6850 6750 20/05/2013 6850 6800 6950 6850 6800 6799 6900 6850 21/05/2013 6850 6845 6900 6834 6650 6649 6800 6836 22/05/2013 6800 6750 6800 6833 6650 6649 6700 6750 23/05/2013 6750 6800 6800 6801 6600 6650 6600 6701 24/05/2013 6600 6650 6750 6800 6600 6600 6700 6601 27/05/2013 6650 6600 6700 6700 6550 6603 6550 6600 MAPE 0.527757 0.5900515 0.245362 0.3456219

Table 4.3 Hasil Prediksi Saham PT Telekomunikasi Indonesia 14/05/2013 11800 11788 11900 11856 11700 11656 11850 11800 15/05/2013 11900 11856 12100 11988 11800 11756 11900 11884 16/05/2013 12050 11900 12100 12093 11850 11795 11900 11898 17/05/2013 11900 12046 12050 12098 11900 11848 11950 11900 20/05/2013 12150 12099 12900 12849 12150 12149 12300 12298 21/05/2013 12400 12351 12600 12533 21200 12180 12250 12299 22/05/2013 12150 12151 12450 12482 12150 12150 12350 12259 23/05/2013 12250 12233 12400 12482 12050 12150 12200 12260 24/05/2013 12300 12250 12400 12481 12250 12112 12300 12262 27/05/2013 12300 12246 12300 12333 12050 12100 12200 12256 MAPE 0.5235648 0.4336775 0.4248896 0.2568451. Tabel 4.4 Hasil Nilai Prediksi Saham PT H.M Sampoerna 14/05/2013 86500 86501 86500 86501 86500 86400 86500 86000 15/05/2013 86500 86501 86500 86501 85000 85008 85900 85903 16/05/2013 84500 85500 85500 86500 84500 85000 85500 85500 17/05/2013 85500 85501 88000 87500 85500 85000 88000 87500 20/05/2013 88000 87900 88000 87900 87000 86500 87800 87886 21/05/2013 87950 87747 88000 87873 87950 87747 88000 87873 22/05/2013 88000 87998 88000 88000 88000 87989 88000 87998 23/05/2013 87000 87500 87500 87873 87000 87000 87500 87873 24/05/2013 87005 87800 87950 87503 87750 87500 87950 87873 27/05/2013 87000 87746 87050 87500 87000 87500 87050 87500 MAPE 0.9365489 0.745145 0.821457 0.8456812

Table 4.5 Hasil Nilai Prediksi PT Astra International 14/05/2013 6950 7000 7050 7100 6950 6988 6950 7000 15/05/2013 7050 7166 7200 7179 7050 7049 7050 7049 16/05/2013 7150 7167 7150 7180 7050 7049 7050 7049 17/05/2013 7050 7081 7150 7150 7000 7016 7050 7016 20/05/2013 7100 7050 7300 7250 7100 7050 7200 7149 21/05/2013 7150 7150 7200 7233 7050 7099 7150 7143 22/05/2013 7150 7100 7250 7259 7150 7100 7150 7159 23/05/2013 7150 7124 7200 7249 7000 7098 7050 7100 24/05/2013 7150 7150 7200 7200 7100 7050 7200 7150 27/05/2013 7150 7150 7200 7233 7000 7099 7000 7050 MAPE 0.445874 0.312564 0.247841 0.2148976 Table 4.6 Table hasil nilai prediksi PT Bank Central Asia 14/05/2013 11100 11050 11100 11050 10900 10898 11000 10999 15/05/2013 11050 11000 11049 11050 10900 10899 11000 11000 16/05/2013 10950 11016 11000 11058 10850 10900 10900 11000 17/05/2013 10800 10950 11000 11000 10800 10850 11000 10900 20/05/2013 11050 10801 11150 11000 10900 10800 10900 10903 21/05/2013 11000 10800 11050 11000 10900 10800 11000 10907 22/05/2013 11000 10800 11050 11000 10950 10800 10950 11000 23/05/2013 11000 11020 11050 11089 10800 10900 10900 10950 24/05/2013 10950 11000 11050 11050 10950 10800 10950 10900 27/05/2013 11000 10950 11050 11050 10700 10823 10700 10907 MAPE 0,411256 0.286357 0.365655 0.215647

Dalam program peramalan ini, Mean Average Percentage Error (MAPE) dihitung dengan mencari jumlah dari selisih antara nilai sebenarnya dan nilai peramalan, kemudian dibagi dengan nilai sebenarnya.setelah itu diubah kedalam bentuk persen dan dibagi dengan jumlah data untuk melihat nilai error yang terjadi. Evaluasi Program Evaluasi program dilakukan untuk mengetahui kelemahan - kelemahan dan kelebihan - kelebihan dari program yang teleh dibuat. Setelah dilakukan evaluasi diharapkan perancangan ini dapat terus dikembangkan dan diperbaiki. Kelebihan dan Kelemahan Dari percobaan 5 perusahaan yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa keakurasian dari tingkat peramalan cukup tinggi terutama apabila jarak penurunan atau kenaikkan harga saham tidak terlalu tinggi. Dapat dilihat bahwa kenaikkan dan penurunan harga saham yang sebenarnya dapat diramalkan oleh aplikasi yang di buat oleh penulis, walaupun tidak dalam satu garis yang sama. Kelemahan dari program ini adalah apabila terjadi penurunan atau kenaikkan yang cukup signifikan pada harga saham program ini akurasinya menjadi lemah. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil dari mulai tahap rancangan sampai kedalam tahap implementasidan evaluasi sistem program.juga akan dibahas saran-saran yang perlu untuk dibahas dan dikembangkan untuk sistem aplikasi program web. Kesimpulan Program peramalan dengan Jaringan syaraf tiruan dengan algoritma Backpropagation memberikan hasil yang cukup memuaskan dalam peramalan harga sahamsehingga baik untuk dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian atau penjualan saham. Setelah perancangan Neural Network dan program, pembuatan, implementasi sampai analisis dalam program ini, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam menghasilkan suatu keputusan yang akurat guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang suatu metode peramalan sangat diperlukan. b. Peramalan dengan metode Jaringan syaraf tiruan Backpropagation merupakan salah satu metode peramalan yang cukup akurat c. Faktor pemilihan input sangat berpengaruh pada ketepatan hasil peramalan harga saham tergantung pada arsitektur yang digunakan. Input dalam proses training yang digunakan dalam peramalan ini yaitu nilai Open, Close, High dan Low. d. Dengan melihat hasil peramalan, dapat diambil kesimpulan bahwa harga saham PT H.M Sampoerna memilki rentang high dan low harga saham yang cukup jauh sehingga program kurang akurat dalam memprediksi. Sedangkan pada PT Jasa Marga, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Astra International, dan PT Bank Central Asia program meramalkan dengan cukup baik dikarenakan rentang harga saham high dan low tidak terlalu jauh. e. Mengacu kepada hasil peramalan yang cukup baik, program ini dapat digunakan oleh para investor dalam mempertimbangkan pembelian atau penjualan saham. Saran Dalam perancangan program aplikasi peramalan yang telah dilakukan,ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut, yaitu: a. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai metode untuk peramalan harga saham yang lebih akurat. Hal ini perlu dilakukan karena adanya faktor- faktor lainnya yang mempengaruhi pergerakan harga saham seperti kegiatan perekonomian, pajak, keadaan bursa saham, faktor politik dan keamanan dalam negri dan juga proporsi jumlah hutang perusahaan. b. Mencoba menambah data-data historis yang telah ada menjadi lebih lengkap lagi sehingga meningkatkan keakuratan peramalan. Semakin banyak data historis yang ada untuk di training maka semakin akurat peramalan dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. c. Menggunakan hidden layer yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh hasil yang akurat. d. Dengan melihat keunggulan yang ada, program peramalan dengan Jaringan Syaraf Tiruandapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengamat bursa saham dan parainvestorsaham. Jaringan Syaraf Tiruan sebagai Artificial Intelligence dapat diterapkan disegala bidang termasuk bidang peramalan harga saham dengan banyaknya keunggulan yang ada, peramalan dengan Jaringan syaraf tiruandapat menjadi metode yang paling sering digunakan. Kembali kepada dasar tolak ukur keberhasilan peramalan yaitu factor kecepatan dan keakuratan. REFERENSI Agus Kretarto, 2001, Investor Relation: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan berbasis kepatuhan,

Penerbit PT. Grafiti Pres, Jakarta Bart Kosko (1992). Neural Network and Fuzzy Systems : A Dinamical Systems Approach to Machine Intelegence. Prentice-Hall, Inc. Cullis, J.G. and P.R. Jones. 1992. Public Finance and Public Choice. McGrow Hill. Singapore. Ham FM, Kostanic I. 2001. Principles of Neurocomputing for Science andengineering. New York: McGraw- Hill, Inc. Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Marzuki Usman, Singgih Riphat, Syahrir, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Institut Bankir Indonesia dan Jurnal Keuangan & Moneter, Jakarta, 1997. Muhammad, Arfan. 2006. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set Kesempatan Investasi, Dan Financial Leverage Terhadap Manajemen Laba. Disertasi Doktor. Universitas Padjadjaran, Bandung. Patterson, Dan W. Artificial Neural Networks (Theory And Applications). Prentice Hall. 1996. Rao, V.B. dan Rao, H.V., 1993, Neural Network and Fuzzy Logic, Management Information Source, New York. Saludin Muis. 2006. Teknik Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu Sartono, Agus. 1999. Manajemen Keuangan-Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat, Cetakan Keenam, Yogyakarta: BPFE-UGM. Suyanto. Artificial Intelligence, Bandung: Informatika. 2007 Szeliski, R. (2011). Computer Vision : Algorithms and Applications. New York: Springer. Trippi, Robert R. And Turban, Efraim. Neural Networks In Finance and Investing, Probus Publishing Company. 1993..