BAB I. Pendahuluan. Sumber daya manusia yang ada di era globalisasi ini, secara kuantitas tidak sesuai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang cukup diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam dunia bisnis membuat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan memenuhi suatu bentuk persaingan yang semakin kompleks dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peralihan besar-besaran dalam bidang ekonomi, yaitu era globalisasi. Era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sekarang ini dapat dilihat bahwa semua negara di dunia sedang sibuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi maupun industri. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Setiap perusahaan mempunyai bermacam-macam sumber daya. Sumber. daya menusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi merupakan seseuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang layak. Seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan menjadi sangat ketat. Ditambah lagi saat ini Indonesia banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

B A B I P E N D A H U L U A N

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 6 PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit operasional semakin diperlukan dalam suatu perusahaan. Audit

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

BAB I PENDAHULUAN. mendominasi bidang-bidang kehidupan manusia.secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

II. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN PUSTAKA. (performance). Menurut Sedarmayanti (2009 : 50), performance bisa

BAB I PENDAHULUAN. sejenis akan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan pasar untuk industri

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, saat ini Indonesia memusatkan perhatiannya

BAB I PENDAHULUAN. karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia usaha di Indonesia sedang mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini dilakukan agar mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sedarmayanti (2007:53 Yuniarsih dan Suwatno (2011 :1)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan dan persaingan dunia usaha sangat pesat

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAROLANGUN. Dahmiri Kharisma Sakta Universitas Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri,

Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Produktivitas Karyawan, Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Pancadana Kota Batu.

ABSTRAKSI. yang menyatakan ada pengaruh antara gaji dan kepuasan kerja diterima. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu roda penggerak utama dalam aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan bisnis sangatlah penting. Selain berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia yang ada di era globalisasi ini, secara kuantitas tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, bahkan di beberapa perusahaan, sumber daya manusia sudah digantikan dengan sistem yang menggunakan teknologi modern. Pemanfaatan kemajuan teknologi ini sayangnya tidak disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mengoperasikannya, oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi persaingan yang terjadi di dunia usaha. Persaingan di dunia usaha sangat ketat terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang, yang mana terbuka kesempatan yang sangat luas bagi tenaga kerja asing untuk bekerja di Indonesia. Di Indonesia banyak tersedia tenaga kerja, namun mayoritas tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja asing dalam hal kualitas kinerja. Masalah tersebut akan berdampak buruk bagi para pekerja yang tidak mampu bersaing dalam persaingan global di negaranya sendiri. Tingginya kesenjangan antara jumlah tenaga kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, juga tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan jumlah tenaga kerja yang berkualitas menimbulkan kesulitan bagi para pelaku bisnis. Beberapa tahun belakangan ini, bisnis tempat makan mulai banyak diminati oleh para pelaku bisnis. Terlihat dari mulai banyak muncul tempat makan terutama di daerah Bandung dan sekitarnya yang berakibat pada tingginya tingkat

Bab I - Pendahuluan 2 persaingan di antara bisnis tempat makan. Kampung Daun Culture Gallery & Cafe adalah sebuah tempat makan yang bernuansa alam yang berada di salah satu lokasi perumahan di Lembang. Target market dari Kampung Daun adalah semua kalangan masyarakat terlebih orang yang berada diluar Kota Bandung yang ingin merasakan suasana yang berbeda dari sebuah tempat makan yang tidak dapat ditemukan ditempat lain. Kampung Daun berpromosi melalui surat kabar, dan majalah-majalah terutama majalah yang berhubungan dengan kepariwisataan. Bisnis tempat makan di Bandung semakin diuntungkan sejak dibukanya Tol Cipularang yang mempercepat waktu tempuh perjalanan dari Jakarta ke Bandung, mengakibatkan masyarakat Jakarta berdatangan ke berbagai tempat di Bandung terutama tempat makan di waktu waktu tertentu, seperti hari libur atau week end. Kota Bandung memiliki daya tarik bagi masyarakat di luar Kota Bandung, karena memiliki banyak tempat berbelanja dan tempat makan yang berbeda dari kotakota lain, alasan tersebut menjadikan kota Bandung sebagai salah satu kota favorit untuk dikunjungi. Salah satu faktor yang mampu membuat sebuah tempat makan memiliki keunggulan bersaing dibandingkan yang lainnya yaitu pengembangan sumber daya yang terlibat didalamnya. Seperti yang kita ketahui, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada keberhasilan tujuan sebuah perusahaan atau organisasi yang dalam hal ini adalah kafe. Keunggulan utama Kampung Daun adalah dari segi nuansa yang berbeda dari kafe-kafe lain seperti Valley, Tomodachi, Atmosphere, dan lain-lain. Keunggulan yang telah dimiliki tersebut, akan lebih baik apabila disertai keunggulan-keunggulan dari

Bab I - Pendahuluan 3 segi lain. Keunggulan lain dapat dimiliki dengan cara mengembangkan potensi sumber daya lain yang dimiliki, terutama segi sumber daya manusianya. Perusahaan yang lokasinya berada di sekitar sumber daya manusia kurang terdidik dan terlatih, tentunya akan mengalami kesulitan tersendiri. Kesulitan ini pula yang dihadapi oleh Kampung Daun Culture Gallery & Café, dengan lokasinya yang jauh dari pusat kota dan berada di wilayah yang sumber daya manusianya kurang terdidik dan terlatih, menyebabkan Kampung Daun kesulitan mendapat sumber daya manusia yang sesuai dengan yang diinginkan. Karyawan Kampung Daun terbagi menjadi dua bagian, yaitu karyawan lokal dan karyawan luar. Karyawan lokal dapat dikatakan kurang terdidik dan terlatih karena mayoritas penduduknya yang tinggal di pinggir kota tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Pelatihan dianggap perlu dilaksanakan untuk memberi pengetahuan lebih mendalam kepada karyawan sehingga dapat mendorong kinerja karyawan menjadi lebih baik, terlebih untuk karyawan lokal. Penulis menganggap bahwa pelatihan merupakan hal yang berpengaruh penting dalam meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, seperti masalah yang telah dikemukakan diatas. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul HUBUNGAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KAFE KAMPUNG DAUN 1.2 Identifikasi masalah Perusahaan pada umumnya mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan keinginan perusahaan itu sendiri, dan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Standar yang ditetapkan berbeda-beda sesuai

Bab I - Pendahuluan 4 dengan tugas masing-masing bagian. Perusahaan memberikan pelatihan sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan agar menjadi lebih baik. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut ini. 1. Bagaimana program pelatihan yang diterapkan pada karyawan di Kafe Kampung Daun? 2. Bagaimana respon karyawan terhadap program pelatihan? 3. Bagaimana kinerja karyawan Kafe Kampung Daun? 4. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan di Kafe Kampung Daun? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Untuk mengetahui program pelatihan yang diterapkan kepada karyawan di Kafe Kampung Daun. 2. Untuk mengetahui respon karyawan terhadap program pelatihan. 3. Untuk mengetahui kinerja karyawan di Kafe Kampung Daun. 4. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan di Kafe Kampung Daun. 1.4 Kegunaan penelitian Penulis berharap melalui pendekatan yang dilakukan dapat memberi manfaat yang berguna bagi:

Bab I - Pendahuluan 5 Penulis, untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pelatihan dengan mempelajari secara langsung kegiatan pelatihan tersebut. Perusahaan, untuk memberikan suatu sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan guna memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan yang ada, khususnya dalam perumusan dan penerapan strategi dalam program pelatihan karyawan selanjutnya. Diharapkan dapat membawa dampak positif dalam peningkatan kinerja karyawan. Pihak-pihak lain, untuk menambah sumber referensi yang akan bermanfaat dalam penelitian selanjutnya, juga dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan yang sekiranya diperlukan, mengenai pelatihan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawannya. 1.5 Rerangka pemikiran dan Hipotesis Mayoritas karyawan pada umumnya, telah memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan tentunya tidak puas dengan kinerja yang dihasilkan oleh seorang karyawan yang hanya memiliki kemampuan dasar saja. Perusahaan mengharapkan kinerja karyawannya dapat menjadi lebih baik dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan tiap pekerjaan. Karyawan adalah salah satu kekayaan perusahaan yang paling utama, oleh karena itu karyawan perlu dilatih dan dikembangkan potensinya. Tujuan dari usaha tersebut adalah agar karyawan dapat memberikan kontribusi bagi

Bab I - Pendahuluan 6 perusahaan lewat kinerjanya yang optimal demi tercapainya tujuan perusahaan. Usaha tersebut dikenal dengan sebutan pelatihan. Pelatihan adalah suatu bagian kecil dari kegiatan pengembangan karyawan. Oleh karena itu pelatihan sudah pasti pengembangan tetapi pengembangan belum tentu pelatihan karena cakupan pengembangan lebih luas dari pelatihan. Berbagai definisi Pelatihan yang dikemukakan oleh para ahli: Gomes (2002) mendefinisikan pelatihan sebagai setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Sikula (dalam Mangkunegara, 2002) pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dengan mana pegawai non-manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pengembangan menurut Sikula (dalam Mangkunegara, 2002) adalah suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum. Istilah pelatihan ini ditujukan kepada pegawai pelaksana dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis. Istilah pengembangan diperuntukkan bagi pegawai tingkat manajerial dalam rangka meningkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusiawi.

Bab I - Pendahuluan 7 Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas sedangkan istilah Pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat manajemen (Mangkunegara, 2002) Wahyudi (2002) membedakan secara tegas perbedaan antara pelatihan dan pengembangan bedasarkan dimensi belajarnya dalam Tabel 1.1 dibawah ini. Tabel 1.1 Perbedaan antara Pelatihan dengan Pengembangan Dimensi Belajar Pelatihan Pengembangan Siapa Non manajer Manajer Apa Keterampilan teknis Kemampuan teori dan konsepsi Mengapa Tujuan khusus berhubungan dengan jabatan Tujuan umum Waktu Jangka pendek Jangka panjang Sumber : Manajemen Sumber Daya Manusia (Wahyudi, 2002) Tujuan pelatihan dan pengembangan menurut Mangkunegara (2002): Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi Meningkatkan produktivitas kerja Meningkatkan kualitas Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal

Bab I - Pendahuluan 8 Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja Menghindarkan keusangan (obsolescence) Meningkatkan perkembangan pegawai Tujuan Pelatihan dan pengembangan menurut Wahyudi (2002): TUJUAN KHUSUS Produktivitas Kualitas Perencanaan Tenaga kerja Semangat Balas jasa tidak langsung Kesehatan dan keselamatan kerja Cegah kadaluwarsa Pengembangan diri TUJUAN UMUM Meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi Tujuan umum ini dapat tercapai apabila tujuan-tujuan yang bersifat khusus dapat diwujudkan terlebih dahulu. Tujuan pelatihan dan pengembangan menurut Handoko (1998) adalah sebagai berikut ini. Untuk menutup kesenjangan antara kecakapan atau kemampuan karyawan dan permintaan jabatan Diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkan

Bab I - Pendahuluan 9 Perusahaan mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi karyawannya karena tujuan-tujuan tersebut, walaupun kegiatan ini memakan waktu dan biaya, namun hampir semua perusahaan melaksanakannya dan menganggap biaya-biaya tersebut sebagai investasi dalam sumber daya manusia. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2002). Faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Mangkunegara (2002) adalah: Faktor kemampuan Faktor ini berbicara mengenai kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill). Pegawai dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. The right man in the right place, the right man in the right job. Faktor motivasi Faktor ini terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan. Berdasarkan rerangka pemikiran diatas, maka hipotesa yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: Jika pelatihan dilakukan dengan efektif maka

Bab I - Pendahuluan 10 kinerja karyawan akan meningkat. Kata efektif diatas berarti pelatihan sesuai dengan kebutuhan tiap karyawan di tiap bagian tertentu. 1.6 Objek dan metoda penelitian Penulis menggunakan pendekatan penelitian survei dalam menyusun skripsi ini, yaitu suatu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara aktual. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan faktor nyata pada situasi yang diteliti. 1.6.1 Objek Penulis mengambil objek penelitian yaitu Pelatihan sebagai variabel X dan Kinerja karyawan sebagai variabel Y. Penulis ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh pelatihan yang diterapkan terhadap kinerja karyawan di Kafe Kampung Daun ini. Tabel operasional variabel ditunjukkan dalam Tabel 1.2 dibawah ini. Tabel 1.2 Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Variabel Indikator Pelatihan Proses sistematik Penentuan kebutuhan pengubahan prilaku karyawan guna meningkatkan tujuantujuan organisasional pelatihan Menentukan materi Menentukan metode Memilih pelatihan Mempersiapkan fasilitas Memilih pelatih

Bab I - Pendahuluan 11 Kinerja Hasil kerja yang ditunjukkan oleh seorang karyawan atas pekerjaan yang dilakukannya Mempersiapkan Fasilitas Memilih para perserta Melaksanakan program Mengevaluasi program Penilaian kinerja sebelum pelatihan Penilaian kinerja setelah pelatihan Perubahan kinerja Pengaruh motivasi 1.6.2 Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif analitis yaitu dengan cara mengumpulkan data, merangkum data dan kemudian menarik kesimpulan mengenai materi yang diteliti. 1.6.2.1 Prosedur pengumpulan data Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini diperoleh melalui: 1. Penelitian Lapangan (field research) Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara langsung, dan memberikan kuesioner pada pihak-pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang diperlukan.

Bab I - Pendahuluan 12 2. Studi kepustakaan Dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku referensi, pencatatan berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ditulis oleh peneliti. 1.6.2.2. Prosedur teknik penentuan sampel Teknik penentuan jumlah sampel yang digunakan adalah rumus Slovin: n = N ( ) 2 1+ N e Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat error 1.6.2.3. Teknik analisis Data Data yang diperoleh diolah dengan melihat hubungan yang terjadi antara 2 variabel yang diteliti (variabel X berkenaan dengan pelatihan, variabel Y berkenaan dengan kinerja) maka penulis menggunakan koefisien korelasi Spearman. (Supranto, 2000) 6 di Rs = 1 2 n ( n 1) Keterangan: di = selisih dari rank X dan rank Y 2

Bab I - Pendahuluan 13 n = banyaknya data Rumus tersebut akan menghasilkan sebuah angka yang menunjukkan besarnya koefisien korelasi dari kedua variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1, Apabila r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel cukup kuat atau sangat kuat dan mempunyai hubungan berbalikan. Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variabel sangat lemah atau tidak mempunyai hubungan. Apabila r = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel cukup kuat atau sangat kuat dan mempunyai hubungan searah. Sedangkan jika: Nilai r = 0,00 0,25; korelasi kecil, hubungan hampir diabaikan. Nilai r = >0,26 0,50; korelasi rendah, hubungan jelas tetapi kecil. Nilai r = >0,51 0,75; korelasi sedang, hubungan memadai. Nilai r = >0,76 1,00; korelasi tinggi hubungan sangat erat. Uji hipotesis merupakan suatu aturan atau prosedur untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk menguji koefisien korelasi yang sudah didapat. Uji hipotesis : H 0 : tidak ada hubungan antara ke-2 variabel, yaitu antara pelatihan dan kinerja. H 1: ada hubungan searah atau positif antara ke-2 variabel, yaitu antara pelatihan dan kinerja.

Bab I - Pendahuluan 14 Kriteria keputusan diambil dengan membandingkan hasil Sig ( 2 tailed ) dengan α, dimana: o Bila Sig ( 2 tailed ) > α, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, hal ini berarti tidak ada hubungan antara ke-2 variabel, yaitu antara pelatihan dan kinerja. o Bila Sig ( 2 tailed ) < α, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, hal ini berarti ada hubungan antara ke-2 variabel, yaitu antara pelatihan dan kinerja. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kafe Kampung Daun yang berlokasi di Jl. Sersan Bajuri km 4,7 no 88 Villa Trinity. Waktu penelitian dari bulan September sampai bulan Desember 2005.