BUPATI KEBUMEN SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE 87 TAHUN 2015 TINGKAT KABUPATEN KEBUMEN Assalamu alaikum wr. wb. Selasa, 22 Desember 2015 Selamat pagi dan salam sejahtera. Yth. Para Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kab. Kebumen; Ysh. Sekretaris Daerah Kabupaten Kebumen, beserta Para Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati; Ysh. Para Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kebumen beserta jajarannya; Ysh. Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Bhayangkari, Ketua Dharma Wanita Persatuan, serta Ketua GOW, beserta segenap jajarannya; Hadirin dan peserta upacara yang berbahagia.
2 Sebagai insan beriman, marilah terlebih dahulu kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Kita bersyukur karena atas limpahan karunia-nya, sehingga pagi hari ini kita dalam keadaan berbahagia dan sehat wal afiat, dapat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015 Tingkat Kab. Kebumen. Peserta upacara yang saya hormati; Hari Ibu di Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia sungguh mengesankan. Sebagai buktinya, antara lain terlihat dalam Kongres Perempuan Pertama tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta, sebagai tekad bersama mendorong pembentukan Indonesia merdeka. Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) adalah untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda, akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta
3 gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional bukan hari libur. PHI juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor kehidupan, serta membawa pengaruh positif bagi perempuan dan masyarakat, yang terdorong untuk selalu menghargai hak-haknya sebagai perempuan. Hal ini membuktikan, bahwa perempuan apabila diberi peluang dan kesempatan, mampu meningkatkan kualitas hidupnya secara mandiri. Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan. Saya berpendapat, perempuan Indonesia masa kini adalah, perempuan yang sadar dan memahami
4 memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan lakilaki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki, telah mendorong keduanya sebagai mitra dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta upacara yang berbahagia; Peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015 mengusung tema: Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak. Tema ini dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia Tahun 2015, serta menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015 2019, serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agenda nasional. Sesungguhnya telah banyak keberhasilan dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia.
5 Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa kondisi perempuan dan juga anak hingga saat ini masih sebagai kelompok masyarakat yang rentan dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan perlakuan diskriminatif lainnya. Mengingat maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di masyarakat, maka tema tersebut diangkat untuk memberikan penyadaran kepada semua pemangku kepentingan tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif, untuk melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan. Apalagi perempuan dan anak dengan jumlah yang relatif besar yaitu 80% dari total penduduk Indonesia, keduanya merupakan sumber daya dan asset potensial dalam pembangunan. Peserta upacara yang saya hormati; Dengan terselenggaranya Peringatan Hari Ibu ke-87 Tahun 2015 ini, saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang tinggi, utamanya kepada
6 organisasi-organisasi perempuan, yang selama ini senantiasa bermitra dengan Pemerintah, untuk memberikan kontribusi serta dedikasi terbaik dalam pelaksanaan pembangunan, termasuk pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Saya berharap, ke depan, kiprah tersebut dapat ditingkatkan. Sehingga, tidak ada lagi kekerasan, eksploitasi serta perlakuan diskriminatif terhadap perempuan dan anak. Demikian yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini, ada kurang lebihnya mohon maaf yang setulus-tulusnya. Akhirnya, saya ucapkan Dirgahayu ke-87 kepada seluruh kaum perempuan di Kabupaten Kebumen. Sekian terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum wr. wb. Pj. BUPATI KEBUMEN Drs. H. M. ARIEF IRWANTO, M.Si