III. METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN POTENSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA RUMAH POTONG HEWAN (STUDI KASUS RPH PT ELDERS INDONESIA, BOGOR) SKRIPSI IKA KARTIKA F

II. TINJAUAN PUSTAKA

KONTRIBUSI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT TERHADAP TINGKAT EMISI CO2 DI EKOREGION KALIMANTAN. Disusun Oleh :

V. PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA RPH

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

Penerapan Life Cycle Assessment untuk Menakar Emisi Gas Rumah Kaca yang Dihasilkan dari Aktivitas Produksi Tahu

BAB VII PERKIRAAN EMISI. Pemerintah Kabupaten Donggala A. GAS RUMAH KACA B. KEGIATAN MANUSIA DAN JENIS GRK. Badan Lingkungan Hidup Daerah

KAJIAN EMISI KARBON PADA INDUSTRI AMDK (STUDI KASUS: PT XYZ) MARITHA NILAM K

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KOTA MALANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PEMANASAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Studi Carbon Footprint Dari Kegiatan Industri Pabrik Kelapa Sawit

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

PENDAHULUAN Latar Belakang

1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

Studi Timbulan Dan Reduksi Sampah Rumah Kompos Serta Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca Di Surabaya Timur

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, menempatkan manusia sebagai subjek utama yang mengambil. hidup sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai

INVENTARISASI GAS RUMAH KACA DARI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT JIH YOGYAKARTA

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca Tahun

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

D4 Penggunaan 2013 Wetlands Supplement to the 2006 IPCC Guidelines untuk Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Indonesia.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gas rumah kaca secara besar-besaran, salah satunya adalah CO 2 yang dihasilkan

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

vial, reaktor unit DBR200, HACH Spectrofotometri DR 4000, gelas ukur, box ice,

PENERAPAN KONSEP CO-GENERATION DALAM PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI PADA KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KABUPATEN MALANG

SERAH TERIMA DIGESTER TERNAK. Kulonprogo, DI. Yogyakarta. Oleh : Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA Menteri Negara Lingkungan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

KAJIAN JEJAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI AKTIVITAS KAMPUS DI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK SEKTOR PERMUKIMAN UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN BANYUWANGI

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) BERDASARKAN SERAPAN GAS CO 2 DI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

MODEL MITIGASI EMISI CO2 DI KABUPATEN BEKASI BERDASARKAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM RIZKI AYU GAYATRI

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

Laporan Kegiatan Kelitbangan TA 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

ANALISIS CARBON FOOTPRINT YANG DIHASILKAN DARI AKTIVITAS RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LIMBUNGAN BARU KOTA PEKANBARU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

Studi Carbon Footprint dari Aktivitas Rumah Tangga di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

POTENSI EMISI METANA KE ATMOSFER AKIBAT BANJIR

PERHITUNGAN FAKTOR EMISI CO2 PLTU BATUBARA DAN PLTN

GREENHOUSE GAS EMISSION LEVEL IN INDRAMAYU DISTRICT TINGKAT EMISI GAS RUMAH KACA DI KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

PENGARUH KEGIATAN CAR FREE DAY (CFD) DI KOTA PEKANBARU UNTUK PENGURANGAN EMISI KARBON DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

Agustin Sukarsono *) Eddy Ernanto **)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

SERAH TERIMA DIGESTER TERNAK DAN IPAL TAHU

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

Iklim Perubahan iklim

NURUL MASYIAH RANI H. D

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahapan Penelitian

FENOMENA GAS RUMAH KACA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan waktu

STUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

PERHITUNGAN EMISI GAS RUMAH KACA DARI SUMBER PEMBAKARAN TETAP

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Pemanasan global yang semakin meningkat menuntut industri peternakan untuk ikut serta dalam upaya penurunan emisi gas. Penurunan emisi gas dengan metode Greenhouse Gas Inventory. Penggunaan metode ini berupa cara perhitungan emisi karbon yang dikeluarkan oleh industri, dengan adanya perhitungan jejak karbon maka industri dapat mengontrol dan mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan. Berikut ini adalah gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini (Gambar 4). Penggunaan energi yang boros Penggunaan bahan bakar fosil Berkembangnya industri peternakan Emisi gas CO 2 meningkat Emisi gas CH 4 terbesar Pemanasan global Protokol Kyoto Industri peternakan sebagai penghasil CH 4 dan pengguna bahan bakar fosil Tuntutan penurunan emisi GRK Inventarisasi Gas Rumah Kaca Perhitungan Gas Rumah Kaca Upaya penurunan emisi GRK Gambar 4. Kerangka Berpikir B. TATA LAKSANA PENELITIAN 1. Sumber Data Penelitian dilaksanakan di RPH PT Elders Indonesia, Darmaga Bogor. Waktu pelaksanaan dilakukan selama 2 (dua) bulan antara tanggal 14 Maret sampai dengan 14 Mei

2011. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui pengamatan langsung terhadap sumber emisi dan wawancara dengan bagian yang berkaitan. Pengamatan langsung dilakukan terhadap konsumsi listrik, pengukuran tingkat iluminasi dengan lux meter, perhitungan neraca massa dari 10 ekor ternak sapi, dan pengujian limbah cair. Data sekunder didapatkan melalui penelusuran literatur dan diskusi dengan forum yang dapat membantu dalam penyelesaian penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan terhadap sumber emisi GRK RPH. Berikut ini adalah diagram metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini (Gambar 5). Perencanaan dan identifikasi Klasifikasi sumber emisi CO 2 dan CH 4 Identifikasi data Menghitung emisi Opsi penurunan emisi Analisa finansial Laporan prakiraan emisi yang dapat diturunkan Gambar 5. Tahapan Penelitian a) Tahap Perencanaan dan Identifikasi (Plan and Identify) Tahap perencaan merupakan tahapan yang dilakukan untuk merencanakan kajian yang akan dilakukan dan menentukan area atau bagian dari industri yang akan dilakukan efisiensi. Tahap identifikasi merupakan tahap mengidentifikasi bagianbagian dari industri yang memiliki potensi menghasilkan emisi gas rumah kaca, 12

khususnya CO 2 dan CH 4. Fokus dari tahap ini adalah sumber emisi atau energi yang digunakan dan jumlah yang dipergunakan pada industri tersebut. b) Tahap Klasifikasi Sumber Emisi CO 2 dan CH 4 (Classification) Tahap klasifikasi merupakan tahapan setelah tahap perencanaan dan identifikasi. Pada tahap ini dilakukan pengelompokan emisi CO 2 dan CH 4 berdasarkan sumbernya. Berdasarkan sumbernya emisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu emisi langsung (direct emissions) dan emisi tidak langsung (indirect emissions). Tahap klasifikasi ini diperlukan untuk membedakan perhitungan emisi CO 2 dan CH 4 yang dihasilkan dari sumber yang berbeda-beda pula. c) Tahap Identifikasi Data (Gather Data) Tahap identifikasi data merupakan tahap pengelompokan data menjadi dua bagian, yaitu data aktivitas dan faktor emisi. Dua bagian tersebut dibutuhkan untuk menghitung emisi CO 2. Data aktivitas yang digunakan berupa data kuantitas yang berasal dari aktivitas yang menjadi sumber emisi secara langsung dan tidak langsung, sedangkan faktor emisi yang digunakan berdasarkan penggunaannya. d) Tahap Menghitung Emisi (Calculate the Emissions) Tahap perhitungan emisi dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan sumber emisi GRK tersebut dan mengonversi nilai emisi GRK menjadi ekuivalen dengan emisi karbondioksida. Pengolahan dan analisis data untuk emisi GRK dilakukan dengan formulasi perhitungan emisi CO 2 (Putt del Pino dan Bhatia 2002): Data aktivitas RPH PT Elders Indonesia, berupa data energi yang dikonsumsi yaitu listrik, solar, dan LPG. Perhitungan emisi dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan sumber emisi GRK tersebut dengan tetapan faktor emisi dari laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) 2006. Perhitungan ini akan menghasilkan nilai dengan satuan ton CO 2. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, faktor emisi PLN untuk wilayah Jawa-Madura-Bali adalah sebesar 0,891 tco 2 /MWh (MENLH 2009) maka perhitungan emisi yang dikeluarkan dari penggunaan listrik adalah sebagai berikut : Perhitungan emisi selain dari sumber listrik menggunakan faktor emisi berdasarkan setiap jenis bahan bakar yang terdapat pada Tabel 2. Faktor emisi yang digunakan pada penelitian ini adalah disajikan pada Tabel 5 berikut. 13

Tabel 5. Faktor Emisi berdasarkan Sumber Emisinya Sumber Faktor Emisi (Kg/TJ) Emisi CO 2 CH 4 N 2 O LPG 63.100 5 0,1 Solar 74.100 10 0,6 Emisi yang berasal dari penggunaan energi, akan dilakukan konversi terlebih dahulu terhadap data aktivitas ke dalam satuan energi, Tabel 6 merupakan konversi satuan energi berdasarkan bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi di RPH PT Elders Indonesia. Tabel 6. Konversi Satuan Energi Berdasarkan Bahan Bakar yang Digunakan Bahan Bakar Kalor Satuan 10,7 kwh/l Solar 1187 L/ton 12668 kwh/ton 7,4 kwh/l LPG (Liquified Petroleum Gases) 1850 L/ton 13721 kwh/ton Sumber: AZoCleantech (Statistik Energi Digest Inggris 2005) Perhitungan emisi metana (CH 4 ) peternakan dapat dilakukan dengan perhitungan yang berasal dari jumlah ternak per tahunnya dengan faktor emisi sebesar 47 kg CH 4 /ekor/tahun untuk fermentasi pencernaan ternak sapi dan 1 kg CH 4 /ekor/tahun, berikut adalah perhitungannya : Menurut IPCC 2002, Gas metana memiliki nilai GWP sebesar 23 dan gas nitrooksida memiliki GWP sebesar 293. GWP merupakan nilai yang relatif sama dengan CO 2, maka konversinya sebagai berikut: Maka perhitungan emisi yang equivalen dengan emisi karbon yang adalah sebagai berikut : 14

e) Tahap Opsi Penurunan Emisi Tahap penentuan opsi penurunan emisi merupakan tahap pemberian opsi-opsi yang dapat dilakukan perusahaan untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan. Penentuan opsi ini dilakukan setelah sumber emisi dan jumlah emisi yang dihasilkan diketahui. f) Tahap Analisa Finansial Tahap analisa finansial merupakan tahap perhitungan penurunan emisi secara ekonomi. Analisa ini dilakukan dengan menentukan keuntungan secara finansial yang akan didapatkan perusahaan jika melakukan opsi yang disarankan. g) Tahap Penulisan Laporan Penulisan laporan prakiraan penurunan emisi merupakan laporan estimasi yang dibuat untuk membantu industri dalam mengimplementasikan penurunan emisi CO 2. Laporan ini akan menjelaskan tahapan yang harus dilakukan RPH dalam upaya penurunan emisi CO 2, opsi yang dapat dipilih untuk mengimplementasikan program tersebut, dan keuntungan yang didapatkan industri jika melakukan program ini. C. ANALISA DATA Analisis data dilakukan setelah pengolahan data selesai dilakukan, yaitu setelah semua emisi GRK diketahui berdasarkan sumbernya. Analisis dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan mempertimbangkan opsi yang dapat diberikan kepada RPH PT Elders Indonesia agar mudah diimplementasikan sehingga penurunan emisi GRK dapat dilakukan. 15