III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Pemanasan global yang semakin meningkat menuntut industri peternakan untuk ikut serta dalam upaya penurunan emisi gas. Penurunan emisi gas dengan metode Greenhouse Gas Inventory. Penggunaan metode ini berupa cara perhitungan emisi karbon yang dikeluarkan oleh industri, dengan adanya perhitungan jejak karbon maka industri dapat mengontrol dan mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan. Berikut ini adalah gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini (Gambar 4). Penggunaan energi yang boros Penggunaan bahan bakar fosil Berkembangnya industri peternakan Emisi gas CO 2 meningkat Emisi gas CH 4 terbesar Pemanasan global Protokol Kyoto Industri peternakan sebagai penghasil CH 4 dan pengguna bahan bakar fosil Tuntutan penurunan emisi GRK Inventarisasi Gas Rumah Kaca Perhitungan Gas Rumah Kaca Upaya penurunan emisi GRK Gambar 4. Kerangka Berpikir B. TATA LAKSANA PENELITIAN 1. Sumber Data Penelitian dilaksanakan di RPH PT Elders Indonesia, Darmaga Bogor. Waktu pelaksanaan dilakukan selama 2 (dua) bulan antara tanggal 14 Maret sampai dengan 14 Mei
2011. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui pengamatan langsung terhadap sumber emisi dan wawancara dengan bagian yang berkaitan. Pengamatan langsung dilakukan terhadap konsumsi listrik, pengukuran tingkat iluminasi dengan lux meter, perhitungan neraca massa dari 10 ekor ternak sapi, dan pengujian limbah cair. Data sekunder didapatkan melalui penelusuran literatur dan diskusi dengan forum yang dapat membantu dalam penyelesaian penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan terhadap sumber emisi GRK RPH. Berikut ini adalah diagram metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini (Gambar 5). Perencanaan dan identifikasi Klasifikasi sumber emisi CO 2 dan CH 4 Identifikasi data Menghitung emisi Opsi penurunan emisi Analisa finansial Laporan prakiraan emisi yang dapat diturunkan Gambar 5. Tahapan Penelitian a) Tahap Perencanaan dan Identifikasi (Plan and Identify) Tahap perencaan merupakan tahapan yang dilakukan untuk merencanakan kajian yang akan dilakukan dan menentukan area atau bagian dari industri yang akan dilakukan efisiensi. Tahap identifikasi merupakan tahap mengidentifikasi bagianbagian dari industri yang memiliki potensi menghasilkan emisi gas rumah kaca, 12
khususnya CO 2 dan CH 4. Fokus dari tahap ini adalah sumber emisi atau energi yang digunakan dan jumlah yang dipergunakan pada industri tersebut. b) Tahap Klasifikasi Sumber Emisi CO 2 dan CH 4 (Classification) Tahap klasifikasi merupakan tahapan setelah tahap perencanaan dan identifikasi. Pada tahap ini dilakukan pengelompokan emisi CO 2 dan CH 4 berdasarkan sumbernya. Berdasarkan sumbernya emisi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu emisi langsung (direct emissions) dan emisi tidak langsung (indirect emissions). Tahap klasifikasi ini diperlukan untuk membedakan perhitungan emisi CO 2 dan CH 4 yang dihasilkan dari sumber yang berbeda-beda pula. c) Tahap Identifikasi Data (Gather Data) Tahap identifikasi data merupakan tahap pengelompokan data menjadi dua bagian, yaitu data aktivitas dan faktor emisi. Dua bagian tersebut dibutuhkan untuk menghitung emisi CO 2. Data aktivitas yang digunakan berupa data kuantitas yang berasal dari aktivitas yang menjadi sumber emisi secara langsung dan tidak langsung, sedangkan faktor emisi yang digunakan berdasarkan penggunaannya. d) Tahap Menghitung Emisi (Calculate the Emissions) Tahap perhitungan emisi dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan sumber emisi GRK tersebut dan mengonversi nilai emisi GRK menjadi ekuivalen dengan emisi karbondioksida. Pengolahan dan analisis data untuk emisi GRK dilakukan dengan formulasi perhitungan emisi CO 2 (Putt del Pino dan Bhatia 2002): Data aktivitas RPH PT Elders Indonesia, berupa data energi yang dikonsumsi yaitu listrik, solar, dan LPG. Perhitungan emisi dilakukan dengan mengelompokan berdasarkan sumber emisi GRK tersebut dengan tetapan faktor emisi dari laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) 2006. Perhitungan ini akan menghasilkan nilai dengan satuan ton CO 2. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, faktor emisi PLN untuk wilayah Jawa-Madura-Bali adalah sebesar 0,891 tco 2 /MWh (MENLH 2009) maka perhitungan emisi yang dikeluarkan dari penggunaan listrik adalah sebagai berikut : Perhitungan emisi selain dari sumber listrik menggunakan faktor emisi berdasarkan setiap jenis bahan bakar yang terdapat pada Tabel 2. Faktor emisi yang digunakan pada penelitian ini adalah disajikan pada Tabel 5 berikut. 13
Tabel 5. Faktor Emisi berdasarkan Sumber Emisinya Sumber Faktor Emisi (Kg/TJ) Emisi CO 2 CH 4 N 2 O LPG 63.100 5 0,1 Solar 74.100 10 0,6 Emisi yang berasal dari penggunaan energi, akan dilakukan konversi terlebih dahulu terhadap data aktivitas ke dalam satuan energi, Tabel 6 merupakan konversi satuan energi berdasarkan bahan bakar yang digunakan sebagai sumber energi di RPH PT Elders Indonesia. Tabel 6. Konversi Satuan Energi Berdasarkan Bahan Bakar yang Digunakan Bahan Bakar Kalor Satuan 10,7 kwh/l Solar 1187 L/ton 12668 kwh/ton 7,4 kwh/l LPG (Liquified Petroleum Gases) 1850 L/ton 13721 kwh/ton Sumber: AZoCleantech (Statistik Energi Digest Inggris 2005) Perhitungan emisi metana (CH 4 ) peternakan dapat dilakukan dengan perhitungan yang berasal dari jumlah ternak per tahunnya dengan faktor emisi sebesar 47 kg CH 4 /ekor/tahun untuk fermentasi pencernaan ternak sapi dan 1 kg CH 4 /ekor/tahun, berikut adalah perhitungannya : Menurut IPCC 2002, Gas metana memiliki nilai GWP sebesar 23 dan gas nitrooksida memiliki GWP sebesar 293. GWP merupakan nilai yang relatif sama dengan CO 2, maka konversinya sebagai berikut: Maka perhitungan emisi yang equivalen dengan emisi karbon yang adalah sebagai berikut : 14
e) Tahap Opsi Penurunan Emisi Tahap penentuan opsi penurunan emisi merupakan tahap pemberian opsi-opsi yang dapat dilakukan perusahaan untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan. Penentuan opsi ini dilakukan setelah sumber emisi dan jumlah emisi yang dihasilkan diketahui. f) Tahap Analisa Finansial Tahap analisa finansial merupakan tahap perhitungan penurunan emisi secara ekonomi. Analisa ini dilakukan dengan menentukan keuntungan secara finansial yang akan didapatkan perusahaan jika melakukan opsi yang disarankan. g) Tahap Penulisan Laporan Penulisan laporan prakiraan penurunan emisi merupakan laporan estimasi yang dibuat untuk membantu industri dalam mengimplementasikan penurunan emisi CO 2. Laporan ini akan menjelaskan tahapan yang harus dilakukan RPH dalam upaya penurunan emisi CO 2, opsi yang dapat dipilih untuk mengimplementasikan program tersebut, dan keuntungan yang didapatkan industri jika melakukan program ini. C. ANALISA DATA Analisis data dilakukan setelah pengolahan data selesai dilakukan, yaitu setelah semua emisi GRK diketahui berdasarkan sumbernya. Analisis dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan mempertimbangkan opsi yang dapat diberikan kepada RPH PT Elders Indonesia agar mudah diimplementasikan sehingga penurunan emisi GRK dapat dilakukan. 15