PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TAHUNAN DINAS 2012

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB V HASIL YANG DICAPAI TAHUN 2011

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan. Memorandom Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Pelalawan Hal 1

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

DOKUMEN POTENSI DESA PULAU MUDA

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGUMUMAN HASIL PELELANGAN UMUM Nomor : 010/PAN-PENG/BPMPD/2012/1

LAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lomba Penulisan Artikel HUT KORPRI Ke 43 Kabupaten Cilacap Mengangkat HARKAT, MINAPOLITAN Cilacap*

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,

BAB II TINJAUAN UMUM

PEMBERITAHUAN NOMOR : 011/PAN-BMSDA/2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lemba

1 of 10 02/09/09 11:54

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

DOKUMEN POTENSI DESA SEGAMAI

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pelalawankab.bps.go.id

Dinas Peternakan Kabupaten Pelalawan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN TELUK MERANTI

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

Propinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan

pelalawankab.bps.go.id

Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap perekonomian Indonesia hal ini bisa dilihat dari besarnya

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

NTER MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

RGS Mitra 1 of 5 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas

RAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018

IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

Luas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan

Peranan Sektor Perikanan dan Kelautan Dalam Perekonomian Wilayah Propinsi Riau

4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BOKS : PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

DOKUMEN POTENSI DESA TELUK BINJAI

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS SUMBERDAYA PESISIR YANG BERPOTENSI SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BENGKULU

Sekapur Sirih. Pekanbaru, Agustus 2010 Kepala BPS Provinsi Riau. Abdul Manaf, MA NIP

III. KEADAAN UMUM LOKASI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemekaran wilayah pada dasarnya salah satu upaya untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka mempercepat proses pembangunan daerah, pemekaran wilayah pada era otonomi daerah, pemekaran telah memberi ruang gerak yang lebih luas bagi pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan daerah secara holistic, dan melaksanakan pembangunan secara otonomi sesuai dengan ketersediaan dan daya dukung sumber daya daerah tersebut. 1

Letak geografis dan kandungan sumberdaya perikanan yang dimiliki daerah kabupaten Pelalawan memberikan pengakuan bahwa daerah ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan jenisnya, sumberdaya alam kelautan dibagi menjadi sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources), sumberdaya yang tak dapat pulih (unrenewable resources). Perikanan memegang peranan sangat penting dalam peradapan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Perikanan merupakan salah satu sumberdaya yang dapat pulih dan sektor yang ekonomi produktif yang dapat dijadikan basis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sektor perikanan mencakup kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan dan biota lainnya, serta pengolahan hasil perikanan. Dalam upaya mempercepat laju pembangunan ekonomi suatu daerah maka perlu adanya sektor penggerak dalam suatu wilayah, yang mampu mendorong kegiatan-kegiatan sektor perekonomian lainnya. Salah satu sektor yang perlu dikembangkan adalah sektor ekonomi, khususnya pada komoditas perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sesuai dengan potensi dan keunggulan suatu daerah. Untuk menggerakan dan memanfaatkan pembangunan perikanan dengan optimal diperlukan suatu pendekatan yang komprohensif. Salah satu pendekatan yang akan dilakukan adalah melakukan pendekatan perencanaan pembangunan komprehensif dari semua aktifitas yang terjadi 2

dalam pembangunan perikanan melalui program kegiatan pembangunan pada setiap tahunnya dengan menyesuaikan kondisi geografis yang mendukung. Undang-undang RI nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan menyatakan bahwa Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Kegiatan Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses dimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada untuk membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dari semua komponen masyarakat/stakeholder baik menyangkut dukungan pikiran, tenaga maupun dana yang tentunya memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya. Pemerintah sebagai salah satu stakeholder dan tentunya sebagai agen pembangunan dituntut tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsinya sebagai enterpreneur, koordinator, fasilitator dan stimulator bagi lahirnya inisiatif - inisiatif bagi pembangunan daerah. 3

B. Kondisi Dan Potensi Daerah Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 12 Oktober 1999. Sementara peresmian operasionalnya dilakukan oleh Bapak Gubernur Riau pada tanggal 5 desember 1999, dimana Pangkalan Kerinci sebagai Ibu kota Kabupaten Pelalawan. Gambar 1 : Peta Administrasi Kabupaten Pelalawan Sumber : BAPPEDA Tahun 2011 4

B.1. Kondisi Kabupaten Pelalawan Luas wilayah daratan Kabupaten Pelalawan bila merujuk kepada Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tersebut di atas adalah 12.490,42 km 2 atau 1.249.042 ha (hektar). Dalam dokumen naskah teknis RTRW Kabupaten Pelalawan tahun 2009 dan publikasi Pelalawan Dalam Angka tahun 2009, luas wilayah daratan Kabupaten Pelalawan adalah 13.256,70 km 2 atau 1.325.670 ha. Setelah dilakukan penghitungan ulang dengan bantuan teknik digitasi diperoleh luas daratan Kabupaten Pelalawan sebesar kurang lebih 13.155,7944 km 2 atau 1.315.579,44 ha. Wilayah Daratan yang dimaksudkan dalam hal ini termasuk perairan di dalamnya (inland water) yaitu sungai dan danau/tasik. Di samping wilayah daratan tersebut, di Kabupaten Pelalawan juga terdapat wilayah laut kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Wilayah laut kewenangan tersebut berbatasan dengan perairan atau wilayah laut kewenangan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah laut kewenangan Kabupaten Pelalawan kurang lebih 666,306.4 km 2 atau 66.630,64 ha. Beberapa pulau besar yang ada di wilayah kabupaten Palalawan diantaranya pulau Mendul (Penyalai), Pulau Muda, Pulau Serapung, Pulau Lebuh, dan Pulau-Pulau kecil lainnya. 5

Dilihat dari posisinya Kabupaten Pelalawan terletak pada titik koordinat 00 0 48 32 LU 00 0 24 14 LS dan 101 0 30 40 103 0 23 22 BT, merupakan kawasan strategis yang dilewati jalur Lintas Timur Sumatera yang merupakan jalur ekonomi terpadat. Disamping itu Kabupaten Pelalawan juga berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi kepuluan Riau tepatnya Kecamatan Kundur dan Kabaten Karimun. Kecamatan Gambar 2. Persentase Luas Wilayah Administrasi Per Kabupaten Palalawan terletak di pesisir timur pulau sumatra dengan wilayah daratan yang membentang di sepanjang bagian hilir sungai Kampar serta berdekatan dengan Selat Malaka, secara geografis Kabupaten Pelalawan terletak antara pada 00 0 48 32 LU 00 0 24 14 LS dan 101 0 30 40 103 0 23 22 BT dengan batas-batas wilayah : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Siak; Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Indragiri Hilir; Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar; Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Riau. 6

Kabupaten Pelalawan pada dasarnya terdiri dari daratan dan perairan. Adapun daratan merupakan perbukitan dan daratan, sedangkkan perairan terdiri dari sungtai dan laut. Kabupaten pelalawan memiliki beberapa pulau yang relatif besar, diantaranya pulau Mendul, Pulau Serapung, Pulau Lebuh, Pulau Muda dan beberapa pulau kecil seperti Pulau Ketam, Pulau Tugau dan Pulau Labu. Selain itu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan. Tabel 2. Jumlah Kelurahan dan Desa Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 Luas Daerah Jumlah Kecamatan Ibukota Kecamatan Status Pemerintah an Jumlah Rukun Warga Desa Km2 Keluraha n Langgam Langgam 1.453,06 1 7 8 44 Bandar Sei 0 5 5 28 Sei Kijang Kijang 306,87 Pangkalan Pangkalan 3 4 7 54 Kerinci Kerinci 195,32 Bunut Pangkalan 1 9 10 50 Bunut 423,00 Pelalawan Pelalawan 1.482,65 1 8 9 47 Bandar 0 11 11 52 Rawang Empat Petalangan 372,31 Pangkalan 1 16 17 77 Sorek Satu Kuras 1.200,08 Pangkalan Pangkalan 1 9 10 59 lesung Lesung 509,29 Ukui Ukui Satu 1.345,20 1 11 12 53 Kuala Kampar Teluk Dalam 697,76 1 9 10 62 Kerumutan Kerumutan 956,84 1 9 10 61 Teluk Meranti Teluk Meranti 4.212,81 1 8 9 51 Jumlah 13.155, 19 2. Potensi Daerah 12 106 118 638 7

Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan yang sangat prospektif untuk dikembangkan, hal ini didukung dengan sebahagian besar wilayahnya dialiri oleh Sungai Kampar dan anak-anaknya sungainya. Selain sungai utama yaitu Sungai Kampar, terdapat juga anak-anak sungainya yaitu antara lain: S. Kampar Kiri, S. Segati, S. Nilo, S. Kerumutan (yang mengalir dari arah selatan Sungai Kampar), serta S. Pelalawan, S. Selampaya, dan Sungai Serkap (yang mengalir dari arah utara Sungai Kampar). Dengan potensi yang ada merupakan sumber mata pencaharian bagi sebahagian masyarakat perikanan khususnya berupa usaha penangkapan. Disamping perikanan tangkap, Kab. Pelalawan juga memiliki potensi yang sangat besar sebagai daerah yang mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, baik budidaya kolam, keramba maupun tambak. Keberadaan Kabupaten Pelalawan sangat penting dalam menunjang dan menyangga kebutuhan akan ikan segar dari perairan umum / sungai bagi Pekanbaru, sebagai ibukota propinsi Riau. Tabel 3. Profil Sungai Menurut Kecamatan Di Kabupaten PelalawanTahun 2011 KECAMATAN Langgam Pangkalan Kerinci Bandar Sei Kijang JML LUAS (Ha) PANJANG (Km) PENANG- KAPAN BUDIDAYA (Keramba) 39 386,45 348,0 135,0 44,99 16 334,40 75,7 100,5 13,40 * * * * * 8

Pangkalan Kuras 13 298,00 225,0 82,2 9,40 Pangkalan Lesung 5 51,10 77,0 16,0 0,50 Ukui Pelalawan Kerumutan Teluk Meranti Kuala Kampar Bunut Bandar Petalangan 19 167,40 169,0 61,6 6,70 39 785,90 253,5 126,6 16,00 15 7 1.12 103,0 392,7 14,90 24.628,9 5 373,0 8.222,1 82,22 35 8.206,10 99,5 82,2 0,20 9 65,40 98,0 15,0 1,00 * * * * * TOTAL 197 36.045,7 0 1.821,7 9.233,9 189,22 Namun potensi perikanan yang ada tersebut belum dikembangkan secara optimal. Pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan haruslah berazaskan kelestarian disamping azas manfaat. Semakin tingginya intensitas pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan, semakin besar pula ancaman terhadap kelestariannya, maka semakin penting pula memelihara ketertiban pengelolaannya. Disamping itu dengan banyaknya danau/tasik sehingga sangat potensial untuk pengembangan budidaya air tawar, dan untuk 9 pengembangan budidaya air payau seperti tambak potensial dikembangkan

di Pulau Mendol Kecamatan kuala kampar dengan ketersedian lahan ± 1.745 Ha, Serta untuk pengembangan budidaya ikan dikolam dilaksanakan di Kec. Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kuras, Ukui, Pangkalan Kerinci, Bunut dan Kerumutan. Tabel 4. Profil Danau Menurut Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 Potensi (Ha) Kecamata Jumlah Luas Penangkap Budidaya n (Ha) an (Keramba) (1) (2) (3) (4) (5) Langgam 21 66,5 60 7 Pangkalan Kerinci 8 54,92 59,8 5,5 Bandar Sei Kijang * * * * Pangkalan Kuras 7 11,50 1,40 1.2 Pangkalan Lesung 3 3 0,5 0,3 Ukui 8 5,5 1,5 0,2 Pelalawan 1 25 15 1,5 Kerumutan - - - - Teluk Meranti 5 731,5 658,4 13,60 Kuala Kampar - - - - Bunut 3 6,5 4 0,2 Bandar Petalangan * * * * TOTAL 56 904,42 809,60 29,5 Perairan laut yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Pelalawan hanya berada di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti. Adapun aktifitas perikanan yang ada di perairan laut tersebut adalah penangkapan ikan, sedangkan aktifitas budidaya oleh masyarakat belum ada. Luas area potensi perikanan tangkap perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti Kabupaten Pelalawan sekitar 1.088,10 ha. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang telah dimanfaatkan + 272,03 Ha. 10

Potensi perikanan lainnya diperkirakan: Lahan Budidaya Kolam : 8.203 Ha Budidaya Keramba : 217.820 Unit Budidaya Tambak : 2.100 Ha Perikanan Tangkap (Laut) : 323,4 KM 2 Perairan Umum Daratan (PUD) : 369,73 KM 2 Kawasan Hutan Bakau : 6.203 Ha Rawa / Danau : 7.458 Ha Panjang Garis Pantai : 182,34 KM Di Propinsi Riau total jumlah pulau yang ada berjumlah 1.917 pulau. Menurut sumber data BPS Kab. Pelalawan pada Tahun 2010 untuk wilayah Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan ( Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci ) yang mana diantaranya : - Jumlah pulau yang ada di wilayah Pesisir : 23 Pulau - Jumlah pulau yang Perairan Umum Pedalaman (PUD) : 10 Pulau Komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kab. Pelalawan antara lain : 1. Kolam : Ikan Baung, Patin, Nila, Bawal, Gurami, Selais, Katung, dan Lele. 2. Keramba : Ikan Baung, Bawal, Nila, Patin, Selais, Katung dan Tapah. 3. Tambak : Udang dan Bandeng. 11

Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah Ikan Asap ( Salai ), Ikan Kering/Asin (Lomek Kering dan Udang Pukul), Ikan Presto (Bandeng, Tongkol/Serai), dan Tepung Ikan. 12