MINYAK ATSIRI (2) Karakteristik Bahan dan Teknologi Proses

dokumen-dokumen yang mirip
METODE EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

UJI COBA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR dan UAP KAPASITAS 1 kg

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-234

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

Distilasi, Filtrasi dan Ekstraksi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENANGANAN PASCA PANEN KUNYIT. Feri Manoi

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

BAB II STUDI LITERATUR

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB I SOLVENT EXTRACTION

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Metoda-Metoda Ekstraksi

II. TINJAUAN PUSTAKA A. MINYAK NILAM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

DESTILASI UAP (PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DARI BUNGA MAWAR) Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

MAKALAH KIMIA PEMISAHAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

Gambar 1 Open Kettle or Pan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE EKSTRAKSI Ekstrak Ekstraksi 1. Maserasi Keunggulan

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I DISTILASI BATCH

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

BAB 4. SEDIAAN GALENIK

PROSES PEMISAHAN FISIK

:!,1G():5kr'W:5. JURnAl EKOlOGI DAn SAlns ISSN : ISSN : VOLUME 01, No: 01. Agustus 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Percobaan 1 PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

Bab III Metodologi Penelitian

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-39

E V A P O R A S I PENGUAPAN

BAB II LANDASAN TEORI

Nahar, Metode Pengolahan dan Peningkatan Mutu Minyak Nilam METODE PENGOLAHAN DAN PENINGKATAN MUTU MINYAK NILAM. Nahar* Abstrak

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT CAIR. Distilasi dan Titik Didih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

SEMINAR SKRIPSI PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK DENGAN PEMANFAATAN GELOMBANG MIKRO (MICROWAVE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

) PENGAMBILAN MINYAK DARI BUNGA KAMBOJA DENGAN METODE DISTILASI AIR (WATER DISTILLATION) LABORATORIUM TEKNOLOGI PROSES KIMIA LOGO

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI MELATI DENGAN METODE ENFLEURASI DAN EKSTRAKSI PELARUT MENGUAP

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A.

OUTLINE. PERLAKUAN AWAL Tujuan: TEKNOLOGI PENGOLAHAN MINYAK DAN LEMAK PANGAN PENDAHULUAN. Video: Sustainable Palm Oil Production PERLAKUAN AWAL

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Jurnal Bahan Alam Terbarukan

BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Sampel. Sampel yang digunakan adalah tanaman nilam yang berasal dari Dusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

E V A P O R A S I PENGUAPAN

Laporan Praktikum Destilasi Sederhana

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM BIOPROSES (IBK 551) Disusun Oleh Ariyo Prabowo Hidayanto, M.Si.

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

BAB II DASAR TEORI. 7 Universitas Indonesia

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR METODE DISTILASI VAKUM UNTUK PEMBUATAN MINYAK JERUK PURUT DENGAN MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI PELARUT. Solvent)

Studi Input Energi pada Proses Penyulingan Minyak Atsiri Nilam dengan Sistem Boiler (Studi Kasus Unit Pengolahan minyak Nilam Kesamben-Blitar)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

Bab III Metodologi III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat yang digunakan

Laporan Praktikum Kimia Fisik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MINYAK ATSIRI (2) Karakteristik Bahan dan Teknologi Proses O L E H : D R. I R. S U S I N G G I H W I J A N A, M S. J U R U SA N T E K N O L O G I I N D U S T R I P E RTA N I A N FA KU LTA S T E K N O L O G I P E RTA N I A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA 1

Whole and ground Spices dan Herbs Merupakan bentuk produk paling sederhana dari preparat bahan yang mengandung MA. Whole (dalam bentuk utuh) dan ground (bentuk serbuk/gilingan). Banyak dipergunakan oleh petani dalam menjual bahan bumbu dan jamu (jawa=empon2), akan tetapi pada minyak atsiri sebagian besar diperdagangkan dalam bentuk murni. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 2

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 3

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 4

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 5

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 6

Proses pengolahan dalam bentuk utuh dan serbuk 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 7

Mass balance of Orange flavoring (a) and mass balance of Grape Fruit flavorings 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 8

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 9

Characteristics of Essential Oils 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 10

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 11

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 12

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 13

Metode Ekstraksi A. Pressure Extraction (tekanan) B. Solvent Extraction (pelarutan) C. Enfleurasi (adsorbsi) D. Distillation (penguapan) E. Super Critical Extraction 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 14

Sekilas Teknik Ekstraksi A. Pressure extraction, ekstraksi dengan menggunakan tekanan tinggi : Produk : minyak kacang tanah, minyak kelapa Alat yang digunakan : screw dan expeller press B. Solvent extraction, ekstraksi dengan menggunakan pelarut Jenis pelarut : air, eter, hexana Alat yang digunakan : ketel ekstraksi tertutup Produk : minyak wijen, minyak biji randu, bunga matahari 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 15

C. Enflourasi, teknik ekstraksi dengan menggunakan daya adsorbsi lemak Produk : minyak mawar, melati, sedap malam Alat : chasis D. Distillation, teknik ekstraksi dengan menggunakan uap berptekanan dan suhu tinggi Produk : etanol, petroleum, minyak atsiri Alat : Destilator E. Ekstraksi Super Kritis, teknik ekstraksi dengan menggunakan kondisi super kritis 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 16

1. Pressure Extraction Teknik ekstraksi ini dengan menggunakan prinsip tekanan tinggi. Diterapkan pada bahan yang mempunyai kandung-an MA tinggi (kulit jeruk, biji anggur dls.) Keunggulan teknik ini pada proses ekstraksi tidak menggunakan panas, sehingga produk yang dihasilkan tidak mengalami kerusakan akibat panas. Kelemahan dari teknik ini efisiensi ekstraksi kurang maksimal, sehingga residu (cake) masih mengandung. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 17

Bahan 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 18

2. Solvent Extraction o Teknik ekstraksi dengan menggunakan pelarut organic o Untuk meningkatkan efisiensi digunakan proses pemanasan. o Teknik paling efisien digunakan untuk ekstraksi bahan yang kandungan minyak atsiri rendah. o Digunakan juga sebagai proses ekstraksi lanjutan dari ampas (cake) hasil Pressure Extraction. o Memerlukan fasilitas yang rapat, karena kebocoran sedikit saja dapat menyebabkan pelarut terbakar (meledak). 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 19

Bahan baku solven 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 20

3. Enfleurasi Cocok digunakan untuk bunga yang mengeluarkan aroma rutin dan tidak dapat menyimpan dalam kantong yang tebal. Kelompok bunga mawar, melati dan sedap malam. Proses ekstraksi menggunakan prinsip adsorpsi (penyerapan secara fisik) menggunakan campuran lemak. Tingkat kerusakan kecil karena tidak menggunakan distilasi, kerusakan akibvat panas rendah. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 21

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 22

Tahapan proses Bunga diletakkan dalam chasis ditaruh diatas campuran lemak padat selama 24 jam, chasis ditutup rapat. Bunga diganti setiap 24 jam, jika pada penggantian aroma bunga yang diserap masih berbau harum berarti lemak sudahjenuh atau tidak memapu menyerap lagi. Lemak yang didapat selanjutnya dilakukanpelarutan dengan etanol konsentrasi tinggi, kemudian larutan MA dalam etanol didinginkan selama 24 jam. MA dipisahkan dengan penyaringan, MA munri selanjutkan dipekatkan pada tekanan vakum (bibit) 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 23

4. Distilasi Distilasi ([enyulingan) berarti memisahkan komponenkomponen yang mudah menguap dari suatu campuran cair dengan cara menguapkannya, yang diikuti dengan kondensasi uap menjadi cairan. Cocok digunakan untuk bahan yang memiliki glandula (gelembung cadangan MA) besar. Kurang cocok untuk bahan umbi-umbian yang kandungan pati tinggi sehingga terbentuk busa sewaktu dipanaskan. Teknik dengan biaya paling murah, hanya butuh ketel dan kondensor. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 24

Proses Distilasi o Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap. o Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong, tanpa perpindahan panas dan perpindahan massa yang disengaja atau dipaksakan, yang dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke alat penguap. o Jika diperlukan, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali ke dalam alat penguap. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 25

o Kondensasi uap terjadi dalam sebuah condenser. o Pendinginan lanjut dari destilat panas dalam sebuah alat pendingin. o Penampungan destilat dalam sebuah bejana (penampung). o Pengeluaran residu (secara kontinu) dari alat penguap. o Pendinginan lanjut dari residu yang dikeluarkan. o Penampungan residu dalam sebuah bejana. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 26

Komponen Peralatan Distilasi o Alat penguap (alat penguap labu,alat penguap pipa,alat penguap lapisantipis) o Pipa penyalur uap o Siklon (jika diperlukan) o Kondenser (umumnya adalah alat penukar panas tidak langsung ) o Penampung distilat (campuran air dan produk) o Alat-alat lain yang mana tergantung jenis proses distilasi 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 27

Macam-macam Distilasi a) Distilasi Uap (Steam Distillation) b) Distilasi Air (Water Distillation) c) Distilasi Uap-Air(Steam Water Distillation) d) Distilasi Hampa Udara (vakum) 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 28

4a. Distilasi Uap (Steam Distillation) Distilasi dilakukan dengan memanaskan cairan dengan air atau uap air yang secara aktif dimasukkan ke dalamnya melalui pipa. Alat penghasil uap (steam)biasanya disebut sebagai boiler. Campuran uap diembunkan agar terbentuk dua lapis cairan yang dapat dipisahkan dan ditampung dalam wadah (Cook & Cullen, 1986). Dalam teknologi sederhana proses dilakukan dengan prinsip pengukusan (bahan diatas sarangan) 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 29

Prinsip dan alat boiler 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 30

4b. Distilasi Air (Water Distillation) Bahan yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih (direbus dalam panci/dandang tanpa sarangan). Bahan tersebut mengapung di atas air atau terendam secara sempurna, tergantung dari bobot jenis dan jumlah bahan yang disuling. Teknik sederhana akan tetapi punya kelemahan untuk bahan umbi-umbian yang mengandung pati akan timbul busa yang dapat mengganggu keluarnya MA pada pipa kondensor. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 31

4c. Distilasi Uap-air (water and steam distillation) Distilasi menggunakan campuran air mendidih dan uap air, sebagian bahan diuapi tercelup dalam air yang mendidih. Teknik paling sederhana hanya memerlukan perebusan, tetapi tidak semua bahan yang diekstrak terendam air seperti pada water distillation). 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 32

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 33

4d. Distilasi vakum o Distilasi dengan menggunakan tekanan vakum (< 1atm), sehingga kecepatan penguapan lebih tinggi. o Memerlukan investasi tambahan berupa pompa vakum, kondensor yang lebih bagus. o Kerusakan MA rendah akibat suhu yang rendah serta kondensor yang bagus. o Biaya investasi tinggi. 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 34

8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 35

5. Ekstraksi Super Critical o Ekstraksi denganmenggunakan kondisi suhu dan tekanan tinggi sehingga diperoleh kondisi kritis. o MA dalam bahan akan terdesak keluar jaringan akibat desakan dari cairan bertekanan tinggi (dari gas CO2). o Memerlukan investasi sangat mahal, dan MA harus bernilai tinggi 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 36

Grafik Super Kritis 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 37

Labu Florentine untuk separasi minyak atsiri 8/22/2016 ATSIRI2/SUG/2014 38