Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Bagian Pengecatan Bus PT. Mekar Armada Jaya Magelang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari K3 menurut Suma mur (1995), bahwa hygiene perusahaan. produktif. Suardi (2007) K3 mempunyai tujuan pokok dalam upaya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENYAKIT HIV DAN AIDS PADA ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan keselamatan kerja mulai menjadi perhatian di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam menyiapkan tenaga kerja

KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

1 Universitas Esa Unggul

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

Unnes Journal of Public Health

TINGKAT KEBISINGAN DAN SUHU PADA USAHA STONE CRUSHER PT. X, KABUPATEN PASAMAN BARAT, PROVINSI SUMATERA BARAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

Afianto, et al., Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pekerja dalam bekerja...

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

Kata Kunci : Peran PMO, Kepatuhan minum obat, Pasien tuberkulosis paru. Pengaruh Peran Pengawas... 90

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP PENGEMUDI ARMADA AGEN GAS ELPIJI DALAMPENERAPAN K3 PADA STASIUN PENGISIAN BULK ELPIJI PD

HUBUNGAN IKLIM KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN PERASAAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PABRIK KOPI PD. AYAM RAS KOTA JAMBI TAHUN

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

DAFTAR PUSTAKA. Anynomous Eye Injuries; Research On Eye Injuries Reported by Scientists at National Taiwan University. Medical Sciences, 852.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

DAFTAR PUSTAKA. Alli, B. (2008). Fundamental principles of occupational health and safety. Geneva: ILO.

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi pertanian dan juga maupun dari segala industri yang lainya. Julukan

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke -

EVALUASI JENIS DAN AREA POTENSIL KECELAKAAN KERJA PADA INDUSTRI PABRIK X

KAPASITAS FAAL PARU PADA PEDAGANG KAKI LIMA. Olvina Lusianty Dagong, Sunarto Kadir, Ekawaty Prasetya 1

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

DAFTAR PUSTAKA. Alwi S., Manajemen Sumber daya Manusia dan Strategi Keunggulan Kompetitif. BPFE-Yogyakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja terdapat berbagai potensi bahaya yang dapat

PERILAKU TIDAK AMAN (UNSAFE BEHAVIOUR) PADA PEKERJA DI UNIT MATERIAL PT. SANGO CERAMICS INDONESIA SEMARANG

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

ABSTRAK. tempat kerja sudah mencapai 85 db diatas 8 jam/hari. Alat pelindung pendengaran

Unnes Journal of Public Health

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan industri berdampak pula pada kesehatan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi telah terjadi perkembangan di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan di sektor industri dewasa ini berlangsung dengan cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

LAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM/BENGKEL DAN FUNGSI PARU MAHASISWA JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK

Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KARYAWAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PT HARTA SAMUDRA PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA AMBON TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan. GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal

Analisa Pengendalian Kebisingan Pada Penggerindaan Di Area Fabrikasi Perusahaan Pertambangan

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pekerja dalam penerapan peralatan K3 pada proyek konstruksi. Sesuai dengan Kesadaran Pekerja Akan Peralatan K3

HUBUNGAN PENGGUNAAN APD TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA PABRIK DI PT. SINTANG RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Karyawan Bagian Packer PT Semen Bosowa Maros Tahun 2014

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKES Cendekia Utama Kudus ABSTRACT

SUMMARY GAMBARAN KAPASITAS PARU PADA TENAGA KERJA PENGGILINGAN BATU PT.SINAR KARYA CAHAYA TAHUN 2013 DI DESA BOTUBULOWE KECAMATAN DUNGALIYO

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan taraf hidup serta mengurangi pengangguran. Kehadiran

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu mendapat perhatian khusus baik kemampuan, keselamatan, berbagai faktor yaitu tenaga kerja dan lingkungan kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Data dari badan pusat satistik, data proyeksi angkatan kerja Indonesia tahun pekerja Indonesia berjumlah

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan (Sastrohadiwiryo, 2003,hal.17). Menurut Sumakmur (1996,hal.23), disisi lain kegiatan industri dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 13, Volume, Nomor 1, Tahun 13 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PEKERJA DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI BAGIAN COAL YARD PT X UNIT 3 & 4 KABUPATEN JEPARA TAHUN 1 A Bustanul Arifin 1 dan Arif Susanto 1 Peminatan kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro e-mail: bustanfkm@gmail.com Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control Department, Concentrating Division PT Freeport Indonesia 3 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kebangsaan Bandung e-mail: arifssnt@yahoo.com Pekerjaan operator yang berada di bagian coal yard merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian, kreatifitas dan konsentrasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dikarenakan tempat banyak terpapar debu batubara. Selain itu sarana Alat Pelindung diri (APD) merupakan komponen penting di dalam mengurangi terpaparnya debu batubara terhadap pekerja operator. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja operator dalam pemakaian APD. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah pekerja operator yang berada di bagaian Coal Yard sebanyak 3 orang responden. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan hubungan bermakna bahwa ketersediaan APD, kenyamanan APD dan pengawasan dalam penggunaan APD, sedangkan umur, pendidikan, masa kerja dan pengetahuan tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD. Kata Kunci: alat pelindung diri (APD), kepatuhan, pekerja operator. PENDAHULUAN Pengendalian bahaya pada sumbernya harus menjadi pilihan pertama karena metode ini akan menghilangkan bahaya sama sekali dari tempat kerja atau mengisolasi bahaya dari pekerja. Pendekatan ini mungkin memerlukan penggantian bahan dengan yang Nonhazardous, isolasi bahaya, penambahan fitur keamanan untuk peralatan yang ada, desain ulang proses kerja, atau pembelian peralatan baru. Ketika bahaya tidak dapat dihilangkan atau dikontrol secara memadai, maka Alat Pelindung Diri (APD) dapat digunakan pada saat melakukan pekerjaan di area berbahaya tersebut. APD harus dianggap sebagai tingkat terakhir dari perlindungan ketika semua metode lainnya tidak tersedia atau memungkinkan. Pemakaian APD harus dianggap sebagai garis pertahanan terakhir dan hanya akan digunakan ketika pengendalian mesin menjadi sulit dan tidak efektif, namun APD dapat digunakan sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kerja dan lingkungan kerja. Kepatuhan tenaga kerja dalam penggunaan APD dapat mengurangi

risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja, yaitu dengan patuh terhadap peraturan yang telah disepakati perusahaan dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja. Ketidakpatuhan penggunaan APD sangat mempengaruhi kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja yang akan menyebabkan 5 jenis kerugian diantaranya adalah kerusakan, kekacauan organisasi, keluhan dan kesedihan, kelainan dan cacat, kematian. PT X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit energi Jawa Bali, perusahaan tersebut terletak di kabupaten Jepara. PT X merupakan perusahaan yang dikelola oleh dua perusahaan yaitu dari perusahaan pemerintah (X) mengelola Unit 1 dan yang biasa disebut dengan (T), sedangkan unit 3 dan 4 dikelola oleh perusahaan asing yaitu perusahaan korea yang biasa disebut dengan (K). Walaupun berbeda pengelola namun PT X unit 1 dan dengan unit 3 dan 4 merupakan perusahaan yang sama, hanya yang membedakan adalah manajemen kepemilikan yang berbeda. PT X Unit 3 & 4 telah berkomitmen dalam penanggulangan kecelakaan kerja yang ada di area kerja unit (K). Hal tersebut diterapkan dalam kebijakan dan peraturan-peraturan yang telah dibuat PT X Unit 3 & 4 seperti peraturan tentang kewajiban pekerja dalam mengunakan APD saat bekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja. Kemudian dalam komitmen tersebut diperjelas dengan PT X telah mendapatkan sertifikasi dengan adanya ISO 141:4, OHSAS 181:7 dan SMK3. Namun demikian, tidak memungkinkan kalau semua pekerja yang ada di PT X Unit 3 & 4 sudah mematuhi peraturan yang telah dibuat dan disepakati oleh pihak perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya 4 dari 5 pekerja pada periode 1 yang diambil dari data bulan Mei 1 mengalami kecelakaan kerja akibat kurang dijalankannya prosedur dalam pekejaan yang mengharuskan menggunakan APD saat bekerja yang terjadi di unit (K). LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Coal Yard pada Divisi Jetty & Material PT X Unit 3 & 4 Kabupaten Jepara yang dilakukan pada bulan Mei sampai Oktober 1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD, adapun pendekatan yang dilakukan adalah cross sectional dengan mempelajari faktor-faktor variabel bebas dengan melakukan pengukuran sesaat. HASIL DAN PEMBAHASAN PT X Unit 3 & 4 memiliki 8 divisi salahsatu diantaranya yaitu divisi Coal Yard. Manajer Coal Yard bertanggungjawab dalam bongkar muat batubara dan batu kapur di tempat yang aman dengan bantuan peralatan alat berat dan juga bertanggungjawab dengan penanganan limbah pabrik termasuk semua debu yang berasal dari bahan produksi berbahaya maupun limbah non berbahaya. Jumlah pekerja terdiri atas 5 staf untuk seluruh divisi. Jumlah pekerja divisi coal yard berjumlah 3 pekerja

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 13, Volume, Nomor 1, Tahun 13 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm dan 3 pekerja operator alat berat termasuk SR, Conveyor dan Heavy Equipment dengan rotasi kerja shift pagi (7.-15.), shift sore (15.-.) dan shift malam (.-.). Hasil penelitian dan uji statistik untuk mencari hubungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD sebagai berikut: Tabel 1. Hubungan antara umur pekerja operator dengan kepatuhan dalam pemakaian APD Umur Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Tabel. Hubungan antara Tidak baik Baik Total pengetahuan pekerja operator dengan N % N % N % < 4 17, 11 39, 1 Pengetah Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Tahun 7 3 8 uan Tidak Baik Total > 4 5 5 4 1 Baik Tahun N % N % N % Total 19 13 3 1 Tidak baik Baik 17,5 53,1 13 4, 3,5 93,7 5 Berdasarkan data tabel 1 di atas Total 19 13 3 1 bahwa sebagian besar pekerja Operator di Bagian Coal Yard Berdasarkan tabel di atas bahwa tergolong tidak baik dalam pemakaian APD (,7%). Dalam hal ini pekerja dengan golongan umur <4 tahun faktor pengetahuan pekerja operator dengan kepatuhan dalam pemakaian APD dibuktikan dari hasil uji Chi-squre yang sangat dominan yang tergolong dengan besar pekerja operator tidak baik. Dari hasil pengujian 53,1% tergolong tidak baik dalam dengan menggunakan uji Chi-Square didapat p-value sebesar,83 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengetahuan dalam pemakaian APD dan dari uji Chi-Square didapat p- value sebesar,7 sehingga tidak hubungan antara umur pekerja terdapat hubungan antara operator dengan kepatuhan pekerja pengetahuan pekerja dengan dalam pemakaian APD. kepatuhan pekerja operator dalam pemakaian APD. Apapun faktor pendidikan pekerja operator dengan kepatuhan pemakaian APD bahwa sebagian besar pekerja (59,4%) tergolong tidak baik dalam pengetahuan pemakaian APD yaitu pekerja dengan golongan pendidikan SMA sebanyak 19 pekerja. Dan dari hasil uji Chi-Square didapat p-value sebesar,1 dimana tidak terdapat hubungan antara pendidikan pekerja operator dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD. Sedangkan faktor masa kerja pekerja operator berdasarkan data yang diperoleh hasil uji Chi-Square antara masa kerja dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD diperoleh 59,4% tergolong tidak baik dengan p- value sebesar,1 sehingga tidak terdapat hubungan antara masa kerja dengan kepatuhan pekerja operator dalam pemakaian APD. Tabel 3. Hubungan antara ketersediaan APD dengan kepatuhan APD Ketersedia an APD Tidak Baik Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Baik Total

Tidak baik Baik N % N % N % 19 59, 1 3 1 4 3 Total 19 1 3 4, 3 1 an N % N % N % Tidak baik Baik 17 53, 1, 5 8 15, 5 1 8, 7 31, Total 19 13 3 1 Berdasarkan tabel 3 di atas bahwa faktor ketersediaan APD dengan bahwa sebagian besar pekerja (59,4%) tergolong tidak baik dan uji Chi-Square didapat p-value sebesar, sehingga terdapat hubungan antara ketersediaan APD dengan kepatuhan pekerja operator dalam pemakaian APD. Tabel 4. Hubungan antara kenyamanan pemakaian APD dengan kepatuhan pekerja operator dalam pemakaian APD Berdasarkan tabel 4 di atas bahwa faktor kenyamanan pemakaian APD dengan kepatuhan dalam pemakaian APD menunjukkan bahwa kenyamanan 4,% tergolong tidak baik yang mempengaruhi pemakaian APD dan dari hasil uji didapat p-value sebesar,3 sehingga terdapat hubungan antara kenyamanan pekerja dalam dengan kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD. Tabel 5. Hubungan antara pengawasan dengan kepatuhan APD. Pengawas Hasil pemeriksaan Kepatuhan Tidak Baik Baik Total Berdasarkan tabel 5 di atas bahwa faktor pengawasan pemakaian APD dengan kepatuhan dalam pemakaian APD diperoleh 53,1% tergolong tidak baik. Hal tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan kerja harian belum tentu dilakukan pengawasan terhadap APD. Adapun hasil uji Chi-Square didapat p-value sebesar, sehingga terdapat hubungan antara pengawasan pekerja operator dalam pemakaian APD dengan kepatuhan pemakaian APD. Kenyaman Hasil Pemeriksaan Kepatuhan KESIMPULAN DAN SARAN an Tidak Baik Baik Total Kesimpulan yang dapat di ambil N % N % N % berdasarkan penelitian yang telah Tidak baik 13 4,,3 15 4, dilakukan adalah: 9 1. Tidak terdapat hubungan antara Baik 18, 8 11 34, 4 17 53, 1 Total 19 13 3 1 umur pekerja operator dengan di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4.. Tidak terdapat hubungan antara pendidikan pekerja operator dengan kepatuhan dalam pemakaian APD di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4. 3. Tidak terdapat hubungan antara masa kerja pekerja operator dengan kepatuhan dalam pemakaian APD di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4. 4. Terdapat hubungan antara ketersediaan APD dengan di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4. 5. Terdapat hubungan antara kenyamanan APD dengan 4

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 13, Volume, Nomor 1, Tahun 13 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4.. Terdapat hubungan antara pengawasan dengan kepatuhan APD di bagian coal yard PT X Unit 3 & 4. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Bagi pekerja operator diperlurkan adanya peningkatan kesadaran dalam kepatuhan pemakaian APD saat bekerja, untuk menjadikan patuh dalam pemakaian APD maka hal yang dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan pengalaman dan adanya pelatihan rekan kerja sesame di perusahaan tersebut maupun perusahaan yang lain.. Bagi perusahaan perlu adanya penambahan ketersediaan APD seperti alat pelindung pernafasan (respiratori) bagi pekerja operator yang sering terpapar oleh debu batubara, menjaga kenyamanan APD dengan pemilihan APD yang tepat sesuai peruntukkan bagi pekerja dan penambahan pengawasan dari pengawas lapangan mengenai kepatuhan dalam pemakaian APD saat bekerja di area berdebu. DAFTAR PUSTAKA Suma mur, P.K. 199. Higine Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung: Jakarta. Departemen Kesehatan RI.. Pusat Kesehatan Kerja. Kecelakaan di Industri. Jakarta. Ramli, Soehatman. 1. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3. Dian Rakyat: Jakarta. Holder, Peden M, Krug E. 1. Injury Surveillance Guidelines. World Health Organization: Geneva. Trihandoyo, B. 1. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Sektor Industri dalam Kaitannya dengan Produktivitas Kerja di Kawasan Industri, Kabupaten Serang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan dan Teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Jakarta. Suma mur, P.K. 199. Higine Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Gunung Agung: Jakarta. Anton, Thomas J. 1989. Occupational Safety and Health Management. McGraw-Hill Book Company: New York. Suma mur, P.K. 1995. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Gunung Agung: Jakarta. Sunaryo.. Psikologi untuk Keperawatan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 3. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Andi Offset: Yogyakarta. Niven, Neil.. Psikologi Kesehatan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta. Siswanto, A, Winarni, Ririh. 1991. Alat Pelindung Diri. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Jawa Timur: Surabaya.

Anoraga, Pandji. 1998. Psikologi Kerja. PT Rineka Citra: Jakarta. Diana Hapsari Niken. 3. Penggunaan Alat Pelindung Diri bagi Tenaga Kerja. Bunga Rampai Hiperkes & KK, Universitas Diponegoro: Semarang. Anizar. 9. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. PT Graha Ilmu: Yogyakarta. Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Edisi Kedua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Prasetya, Albertus Ari Eka. 7. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian APD pada Tenaga Kerja Pengelas Bengkel Las Trails di Kawasan Barito, Semarang. (Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang. Sugiyono.. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Nisfiannoor, Muhammad. 9. Pendekatan Statistika Modern. Salemba Humanika: Jakarta. Albertus AEP. 7. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) pada Tenaga Pengelas Bengkel Las Trails di Kawasan Barito (Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang. Rima T Setyowati Sutrisno. Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian APD pada Pekerja Kontruksi Working at Height Proyek Pembangunan Rumah Sakit X di Jakarta (Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang. Ratnanigsih, Sevie. 1. Hubungan Umur, Masa Kerja, Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Praktik Pemakaian APD di PT. X Semarang (Studi Proyek Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan) (Skripsi). Universitas Diponegoro: Semarang. Budiono, A.M, dkk. 3. Hygiene Perusahaan dalam Bunga