Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang Surabaya. Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Bab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB III METODE PENELITIAN

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALOK ANAK KONSTRUKSI PROPPED PADA BANGUNAN TINGKAT DUA DENGAN VARIASI JARAK BALOK DAN PORTAL DARI SEGI TEKNIK DAN BIAYA

ANALISA PENGGUNAAN KOLOM TENGAH PADA BANGUNAN GEDUNG DIDAERAH DITINJAU DARI ANALISA BIAYA PELAKSANAAN

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sekolah dengan fasilitas yang lengkap, maka dibangunlah Sekolah Santa Clara yang terletak di Jalan Ngagel

Analisis Balok Anak Konstruksi Propped pada Portal Tingkat Dua berdasarkan Variasi Jarak Balok dan Portal (Aspek Tehnis dan Biaya)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Besi Dan Baja. A. Sejarah

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

EBOOK PROPERTI POPULER

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR PENUNJANG MEDIS RSUD BOJONEGORO DENGAN SISTEM FLAT-SLAB

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004

PERBANDINGAN PENGGUNAAN DEKING BAJA DAN METODE KONVENSIONAL UNTUK PLAT LANTAI DIPERHITUNGKAN TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN METODE PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. gambar- gambar yang akan menjadi acuan dalam perancangan,. Berikut adalah gambar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jl. Banyumas Wonosobo

ANALISIS PERBANDINGAN PELAT BETON SISTEM BONDEK DENGAN PELAT BETON SISTEM BERONGGA PRATEGANG PRACETAK DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan bahan material untuk. pembangunan konstruksi banyak melahirkan produk-produk baru.

Dinding Penahan Tanah

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

2.2 UNION FLOOR DECK W-1000 ( BONDEK ) dan WIRE MESH. UNION Floor Deck W-1000 ( Bondek ) adalah pelopor decking dengan

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK ABSTRAK

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. struktur ini memiliki keunggulan dibanding dengan struktur dengan sistem

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR TUJUH LANTAI DI PONTIANAK. Arikris Siboro 1), M. Yusuf 2), Aryanto 2) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG SEKOLAH DASAR IT AN NAWI KOTA METRO MENGACU PADA STANDAR NASIONAL INDONESIA

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

STUDI PERBANDINGAN PELAT KONVENTIONAL, RIBSLAB DAN FLATSLAB BERDASARKAN BIAYA KONSTRUKSI

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan NIP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari ketinggian shear wall yang optimal untuk gedung perkantoran 22

STUDI PENGGUNAAN BALOK ANAK PADA STRUKTUR PELAT BETON BERTULANG

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG HOTEL 8 LANTAI DI JALAN AHMAD YANI 2 KUBU RAYA

PENGUJIAN KAPASITAS LENTUR DAN KAPASITAS TUMPU KONSTRUKSI DINDING ALTERNATIF BERBAHAN DASAR EPOXY POLYSTYRENE (EPS)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

TUGAS AKHIR RC

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA SATUAN BAHAN PEKERJAAN BEKISTING BETON BERTULANG: STUDI KASUS PADA PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

STUDI EKSPERIMENTAL MOMEN BATAS PADA PELAT BERUSUK AKIBAT PEMBEBANAN MERATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

Transkripsi:

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 35 Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang Pada Proyek Pasar Baru Bratang Surabaya Julistyana Tistogondo, ST, MT ABSTRAK Proyek pembangunan pasar baru Bratang Surabaya pada dasarnya meliputi perencanaan pasar tradisional menjadi pasar moderent yang nyaman,aman dan bersih,sehingga meningkatkan kenyamanan antara penjual dan pembeli dalam bertransaksi serta menambah pendapatan asli daerah. Perencanaan pasar baru Bratang dibangun dengan dua lantai,yaitu : lantai dasar diperuntukan pedagang kebutuhan pokok dan sayur-mayur sedang lantai dua dipakai untuk: pedagang buku, pedagang pakaian-pedagang elektronik,pedagang perhiasan dan obat-obatan. Pekerjaan pelat dek direncanakan dengan menggunakan plat beton konvensional dengan ketimggian plat 12 cm,karena mengingat waktu pelaksanaan yang telah ditentukan tidak mencukupi maka direksi PD. Pasar Surya Surabaya memutuskan untuk merubah perencanaan dari pelat dek konvensional menjadi plat dek komposit baja bergelombang,dengan spesifikasi ( lebar efektif = 870 mm,tingi profile =45 mm, ketebalan TCT = 0,75 mm ) dan tulanganya menggunakan Wire mesh M5, produksi PT.P.HOKAYU INDONESIA. Tujuan dari pembahasan dalam pekerjaan ini didasarkan pada analisa pemilihan alternatif metode pelaksanaan dengan membandingkan 2 (dua) cara: yaitu metode pelaksanaan pekerjaan dengan pelat beton konvensional dan pelat beton komposit baja bergelombang. Dari hasil dua analisa perbandingan pelat beton konvensional dan pelat beton komposit maka kedua metode tersebut sesuai dengan parameter-parameter penguji yang ada,didapat kesimpulan bahwa Pelaksanaan menggunakan pelat beton komposit baja bergelombang lebih cepat dan mudah., lebih efektif dan murah. Selisih prosentase pekerjaan Pelat Beton Konvensional dengan Pelat Beton Komposit Baja Bergelombang = 17.43 % Kata Kunci : Pelaksanaan Pelat Beton Konvensional,Pelat beton Komposit. PENDAHULUAN Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya kemudian berinisiatif merenovasi Pasar Inpres Bratang, dari satu lantai menjadi dua lantai. Hal ini bertujuan untuk menampung dan menertibkan pedagang pasar, meningkatkan kenyamanan pengunjung dalam berbelanja serta menambah pendapatan asli daerah. Pengembangan pasar secara vertikal atau bertingkat dilakukan karena

36 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 keterbatasan lahan pasar. Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan analisa beserta hasil perbandingan teknis dari evaluasi struktur yang digunakan terhadap pelat beton konvensional dan pelat beton komposit dek baja bergelombang. 2. Mendapatkan biaya pelaksanaan konstruksi pemakaian pelat konvensional dan pelat beton komposit dek baja bergelombang pada studi kasus Renovasi Pasar Inpres Bratang. 3. Mendapatkan hasil perbandingan biaya pelaksanaan terhadap penggunaan pelat beton konvensional bila dibandingkan pemakaian pelat beton komposit dek baja bergelombang pada studi kasus Renovasi Pasar Inpres Bratang. DASAR TEORI PELAT LANTAI. Lantai secara umum adalah bagian dari suatu struktur bangunan yang mempunyai fungsi untuk : 1. Memisahkan bagian-bagian dari lantai (Kamar-kamar) secara mendatar. 2. Memindahkan beban pada dinding 3. Mendukung dinding pisah yang tidak menerus ke bawah. 4. Menambah kemantapan (Kekakuan) sebuah bangunan dengan membentuk satu kesatuan dengan dinding. 5. Mencegah perambatan gema suara 6. Meredam pantulan suara 7. Isolasi terhadap pertukaran temperatur Adapun syarat-syarat teknis dan ekonomis yang harus dipenuhi oleh lantai antara lain : 1. Lantai harus memiliki kekuatan yang cukup untuk memikul beban kerja yang ada di atasnya 2. Tumpuan pada dinding sedemikian rupa luas yang mendukung harus cukup besarnya 3. Lantai harus dijangkarkan pada dinding sedemikian rupa sehingga mencegah dinding melentur 4. Lantai harus mempunyai massa yang cukup untuk dapat meredam gema suara 5. Lantai harus mempunyai susunan yang cukup elastic untuk dapat menyerap pantulan suara. 6. Porositas lantai sekaligus harus memberikan isolasi yang baik terhadap hawa dingin dan hawa panas 7. Lantai harus memiliki kualitas yang baik dan harus dapat dipasang dengan cara yang cepat 8. Lantai harus memerlukan suatu perawatan yang minimal saja 9. Konstruksi lantai harus sedemikian rupa sehingga setelah umur pemakaian yang cukup panjang tidak kehilangan kekuatan

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 37 PERENCANAAN PELAT BETON KOMPOSIT DEK BAJA BERGELOMBANG. Dek baja bergelombang adalah pelat metal baja berprofil khusus yang jika dikombinasikan dengan campuran beton akan membentuk suatu sistem pelat lantai komposit yang sempurna. Gambar Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang Gambar Pemasangan Komposit Dek Baja Bergelombang Aksi komposit antara dek baja bergelombang dan pelat beton dapat terbentuk melalui : - Lekatan kimiawi antara kedua material - Friksi aktif antara kedua material

38 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 - Kekangan pasif dari profil dek yang beraksi seperti per tekan (Tergantung pada ketebalan pelat dan bentuk profil, terutama pada profil berbentuk ekor burung merpati) Gambar Kekangan Pasif Profil Dek Baja Bergelombang Interface interlock dari embossment (Tonjolan) pada permukaan dek. Dek baja bergelombang yang digunakan dalam perencanaan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : Produksi dari : PT. HOKAYU INDONESIA Type : Zincoated Tabel Spesifikasi Teknis Material Dek Baja Bergelombang Ketebalan TCT (mm) Deskripsi 0.75 0.85 1.00 Bahan Dasar High Tensile Structural G-320 Lebar Efektif Profil 870 mm Tinggi Profil 45 mm Berat Profil 8.08 kg/m 2 9.20 kg/m 2 11.35 kg/m 2 Panjang Sesuai permintaan, max. 12.00 m PERHITUNGAN PENULANGAN PELAT BETON KOMPOSIT DEK BAJA BERGELOMBANG Langkah-langkah perhitungan penulangan pelat beton komposit dek baja bergelombang : 1. Menentukan tipe dan tebal dek baja bergelombang baja 2. Menentukan tipe pelat (Bentang tunggal, bentang ganda atau bentang menerus) dan panjang bentang (Menentukan jumlah perancah) 3. Menentukan beban hidup yang bekerja (Beban mati berupa berat sendiri dek baja bergelombang dan pelat beton sudah diperhitungkan oleh produsen dek baja bergelombang) 4. Menentukan tebal plat dan tulangan negatif berdasarkan Tabel Perencanaan Praktis yang disediakan oleh produsen dek baja bergelombang.

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 39 Gambar Pemasangan Tulangan pada Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metodologi yang akan digunakan secara luas adalah yang seperti dijelaskan pada poin-poin berikut ini, yaitu: Pengumpulan Data Proyek. Data-data proyek yang sekiranya diperlukan untuk pengerjaan laporan tugas akhir ini, antara lain adalah : Informasi Proyek, termasuk gambar tehnik dan data-data penunjang lainnya - Spesifikasi Teknis Pelat Beton Konvensional - Spesifikasi Teknis Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang berikut komponennya, seperti : Dek Baja Bergelombang Tulangan Wiremesh Perancah. - Daftar Harga Satuan Upah Tenaga Kerja, Material dan Peralatan DATA PERENCANAAN - Mutu Beton : K 250 ( = 225 kg/cm2 atau fc = 20.75 MPa) - Mutu Baja : U 24 ( = 2400 kg/cm2 atau fy = 240.00 MPa) - Tebal Pelat : 12.00 cm - Selimut Beton : 4.00 cm (SNI 03-2847-2002 Psl. 9.7.1) - Tulangan Utama : 10.00 mm - Tulangan Susut : 8.00 mm DATA PEMBEBANAN Beban Mati (WD = 354 kg/m2) -

40 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 - Berat Sendiri Pelat (t = 12.00 cm) : 0.12 x 2400 = 288 kg/m 2 - Spesi (t = 2.00 cm) : 2 x 21 = 42 kg/m 2 - Keramik (t = 1.00 cm) : 1 x 24 = 24 kg/m 2 Beban Hidup - Beban Hidup Pasar : WL = 250 kg/m 2 PENULANGAN PELAT BETON KONVENSIONAL Sebagai contoh perhitungan diambil pelat tipe A ukuran 2.80x3.50 m. Tulangan Pasang (Asperlu) = pakai x b x d = 0.00583 x 1000 x 75 = 437.50 mm 2 Dipakai tulangan pasang : 10 175 mm (As = 448.80 mm 2 ) Tulangan Susut & Suhu (Assusut) = 0.002 x b x t = 0.002 x 1000 x 120 = 240.00 mm 2 Dipakai tulangan susut & suhu : 8 200 mm (As = 251.30 mm 2 ) Tulangan Pasang (Asperlu) = pakai x b x d = 0.00583 x 1000 x 65 = 379.67 mm 2 Dipakai tulangan pasang : 10 175 mm (As = 448.80 mm 2 ) Tulangan Susut & Suhu (Assusut) = 0.002 x b x t = 0.002 x 1000 x 120 = 240.00 mm 2 Dipakai tulangan susut & suhu : 8 200 mm (As = 251.30 mm 2 )

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 41 Gambar Penulangan Pelat Beton Konvensional

42 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 PENULANGAN PELAT BETON KOMPOSIT DEK BAJA BERGELOMBANG Direncanakan memakai dek baja bergelombang dengan ketebalan 0.85 mm. Spesifikasi teknis material dek baja bergelombang dapat dilihat pada table 2.1. Spesifikasi Teknis Dek Baja Bergelombang Data data yang diperlukan untuk pembacaan Tabel Perencanaan Praktis Pelat Lantai Komposit Combideck : - Jarak Bentang Pelat tipe A : 2.80 m ~ 3.00 m 2 - Beban Hidup Pasar : 250 kg/m ~ 300 kg/m2 - Bentang Menerus Hasil pembacaan Tabel Perencanaan Praktis Pelat Lantai Komposit Combideck didapatkan nilai sebagai berikut : - Bentang Menerus dengan Tulangan Negatif - Tebal pelat beton : 10 cm - Tulangan negatif : 1.33 kg/m - Berat jenis tulangan : 7850 kg/m3 - Tulangan negatif yang dibutuhkan 1.33 / 7850 : 0.000169426 m2/m : 1.69426 cm2/m - Direncanakan tulangan : 8.00 mm = 0.80 cm (As = 0.502857 cm2) - Tulangan negatif terpasang : 8 200 ( As = 251 mm2) - Jika tulangan negatif direncanakan menggunakan tulangan wiremesh maka : - Tegangan ijin tarik tulangan U-24 : 1400 kg/cm2 - Tegangan ijin tarik tulangan wiremesh : 2900 kg/cm2 - Tulangan wiremesh pasang M5 150 (As = 131 mm2) Penulangan susut direncanakan berdasarkan tabel berikut : Tebal Plat (mm) 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 - Tulangan Susut Minimum Keadaan Normal Keadaan Normal Dalam Ruangan Luar Ruangan M4 M5 M5 M6 M6 M6 M6 M7 M7 M7 M7 M8 M8 B7 B8 B8 B9 B9 B 10 B 10 Tulangan susut pasang M5 150 (As = 131 mm2)

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) Gambar 4.3. Penulangan Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang - Jumlah tiang penyanggah / Propping Jarak penyanggah / Propping : 1 baris : 1.40 m 43

44 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 Gambar 4.4. Rencana Posisi Perancah Penulangan pelat tipe lainnya akan dirupakan dalam bentuk Tabel 4.4. Penulangan Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang. ANALISA BIAYA. Data harga satuan material dan upah beserta analisanya didasarkan kepada Standar Biaya dan Harga Satuan Belanja Daerah 2005 yang dikeluarkan oleh Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Surabaya. Hal ini dikarenakan Pasar Inpres Bratang adalah milik Pemerintah Kota Surabaya dibawah pengelolaan PD. Pasar Surya. Data harga satuan material dan upah juga diperoleh dari pengembang Pasar Inpres Bratang yaitu PT. Bangun Sarana Kencana. Selain itu juga dilakukan survey untuk melengkapi data-data tersebut. Daftar harga material dan upah, analisa harga satuan pekerjaan dan rencana anggaran biaya akan dirupakan dalam bentuk tabel. KESIMPULAN DAN SARAN. Evaluasi teknis dan biaya dalam perencanaan struktur lantai yang menggunakan plat beton konvensional dibandingkan dengan pelat beton komposit dek baja bergelombang adalah sebagai berikut : Evaluasi Teknis Item Pelat Beton Konvensional Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang Tebal 120.00 mm 100.00 mm Kebutuhan Tulangan Tulangan Pasang 10 175 8 200 10 175 M5-150 Kontrol tebal Pelat t rencana > t min 3 12.00 cm > 9.00 cm As renc > As ijin 251 > 250 As renc > As ijin 131 > 121

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 45 Evaluasi Biaya Item Pelat Beton Konvensional Pelat Beton Komposit Dek Baja Bergelombang Biaya Selisih Biaya % Rp. 84,992,590.40 17.43 % Rp. 446,250,427.25 Rp. 361,257,590.85 Kesimpulan yang didapat dari hasil evaluasi tersebut adalah : 1. Tulangan yang dipakai pada pelat beton komposit dek baja bergelombang lebih kecil diameternya dan jarak antar tulangan lebih besar jika dibandingkan dengan pelat beton konvensional. Hal ini berarti berat tulangan yang dibutuhkan pelat beton komposit dek baja bergelombang lebih kecil / ringan. 2. Pemakaian tulangan wiremesh / Jaring Baja Kawat Las (JKBL) umumnya digunakan bersama dengan dek baja bergelombang untuk perencanaan pelat beton komposit. JKBL juga dapat digunakan dalam perencanaan pelat beton konvensional meski jarang dijumpai. Keunggulan penggunaan JKBL adalah mutu yang terjamin, baik bahan maupun ukuran serta penghematan biaya. 3. Penggunaan pelat beton komposit dek baja bergelombang lebih murah jika dibandingkan pelat beton konvensional dalam Perencanaan Renovasi Pasar Bratang 4. Keunggulan pelat beton komposit dek baja bergelombang dibanding pelat beton konvensional adalah sebagai berikut : - Efisien untuk bangunan yang tipikal, kuantitas pekerjaan banyak dan berulang. - Biaya pelaksanaan lebih murah karena tidak memerlukan pekerjaan pemasangan dan pembongkaran bekisting - Pemakaian bekisting dapat dihemat, dek baja bergelombang sebagai material komposit juga berfungsi sebagai bekisting - Jumlah perancah/schafolding lebih sedikit sehingga ruang di bawah lantai kerja menjadi lebih luas. - Volume material pekerjaan beton menjadi lebih sedikit. Hal tersebut disebabkan dimensi pelat beton komposit lebih tipis. Dimensi balok, kolom dan pondasi dapat disederhanakan lagi sehingga bisa menghemat biaya konstruksi secara keseluruhan. REFERENSI Imran, Iswandi, Ir., MASc., Ph.D., 2000. Elemen Komposit. Bandung. Laboratorium Mekanika Struktur, Pusat Penelitian Antar Universitas, Ilmu Rekayasa,Institut Teknologi Bandung. Kusuma, Gideon H., Ir., M.Eng, 1994. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta. Penerbit Erlangga

46 NEUTRON, Vol.3, No. 1, Februari 2003: 35-46 Panitia Teknis Konstruksi Bangunan. 2002. Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Bandung. Badan Standarisasi Nasional. Direktorat Penyelidikan Masalah Banguan. 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Surabaya. 2005. Standar Biayadan Harga Satuan Belanja Daerah 2005. Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya. Sastratmadja., A. Soedradjat, Ir. 1994. Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung : Nova. Jilid 1 dan 2

Effisiensi Biaya Pelat Beton Komposit (Julistyana T) 47