Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

dokumen-dokumen yang mirip
APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Pengaruh Teknik Pemberian Pupuk Organik dari Sludge Bio-Digester terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) Varietas Bima pada Fase Vegetatif

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Aplikasi Sludge Bio Digester Kotoran Sapi Sebagai Pupuk Organik Terhadap Hasil Produksi Tanaman Jagung Di Lahan Kering

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH PUPUK ORGANIK PLUS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS BIMA-3 PADA DEMFARM SL-PTT JAGUNG DI LAHAN KERING, LAMPUNG SELATAN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

THE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Fitriani et al. Jurnal Sumberdaya Alam & Lingkungan 26

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DAN PUPUK KIMIA TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

EFEKTIFITAS KOMPOS CAMPURAN AMPAS TEH, KOTORAN SAPI DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP SERAPAN N PADA TANAMAN BAWANG DAUN PADA INCEPTISOL

Alusia Destia Sari *), Didik Hariyono dan Titin Sumarni

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

Abstrak. Kata kunci : Jagung hibrida, Sistem tanam, Varietas. Pendahuluan

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

Potential Rhizobium and Urea Fertilizer to Soybean Production (Glycine max L.) on The Former Rice Field

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

THE EFFECT OF DAY HARVEST AND APLICATION DOSAGE OF POTASSIUM FERTILIZER ON GROWTH AND QUALITY OF SWEET CORN (Zea mays saccharata Sturt)

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama

PENGARUH SUMBER PUPUK NITROGEN DAN WAKTU PEMBERIAN UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Sturt. var.

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN PUPUK NPK TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI JAGUNG DI INCEPTISOL TERNATE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Keywords : N,P,K, farm fertilizer, pellets, corn plants, soil regosol

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Interval Pemberian Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Linn)

AGROVIGOR VOLUME 3 NO. 2 SEPTEMBER 2010 ISSN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI POLONG SEGAR EDAMAME VARIETAS RIOKO PADA EMPAT JENIS PUPUK

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2016 ISBN:

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN HASIL KACANG TANAH DI LAHAN SAWAH

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH DOSIS PUPUK N, P, K DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAPPERTUMBUHAN DAN HASIL WIJEN (Sesamum indicum L.)

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Transkripsi:

1 Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Bima Technical Effect And Dose Giving Of Organic Fertilizer From Bio Digester Sludge Of Maize Production (Zea Mays L.) Bima Variety Rudi Hartono 1, Ruslan Wirosoedarmo 2*, Liliya Dewi Susanawati 2 1Mahasiswa Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145 2Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145 *Email Korespondensi : ruslanwr@ub.ac.id ABSTRAK Peningkatan produksi jagung dapat terjadi melalui kombinasi penerapan teknologi, khususnya penggunaan bibit unggul/hibrida dan praktek pemupukan yang berimbang (baik pupuk organik maupun anorganik). Penelitian ini jenis pupuk yang diberikan pada jagung adalah pupuk organik dari sludge bio digester. Sludge sendiri merupakan zat cair yang berasal dari pupuk kandang hasil fermentasi kotoran sapi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu teknik pemberian pupuk disebar dipermukaan tanah (A1), diaduk bercampur dengan tanah (A2) dan dibenamkan kedalam tanah (A3) dengan dosis pemberian pupuk 0.36 kg m -2 (D1) dan 0.72 kg m -2 (D2). Hasil tertinggi didapatkan pada perlakuan A3D2 dengan rata-rata 3 buah tongkol, berat kering pipilan jagung 56.34 g m -2, tongkol 19.67 gr m -2, batang 106.87 gr m -2 dan akar 15.87 gr m -2, berbeda nyata (P<0.05) terhadap perlakuan lainnya, kecuali A1D2, A3D1 pada berat kering pipilan dan tongkol jagung, A3D1 pada berat kering batang dan A2D1, A2D2, A3D1 pada berat kering akar. Kata Kunci : Teknik dan Dosis Pemupukan, Sludge Bio Digester, Produksi Tanaman Jagung Abstract Increased in corn production can occur through by combination of technology implementation, especially the use of quality seeds/hybrid impartial and fertilization practices (both organic and inorganic fertilizers). In this study the type of fertilizers applied to corn is organic fertilizer from bio digester sludge. Sludge is a liquid that comes from fermented cow manure. This research method using a completely randomized design factorial pattern which consists of two factors, techniques of fertilizer spread on the surface (A1), stirred mixed with the soil (A2) and embedded into the soil (A3) with fertilizer doses 0.36 kg m -2 (D1) and 0.72 kg m -2 (D2). A3D2 is a highest yield treatment with averages 3 cobs, 56.34 g m -2 dry weight of shelled corn, 19.67 gr m -2 cobs, 106.87 gr m -2 stalks and 15.87 gr m -2 root. Significantly different (P<0.05) to other treatment, except A1D2, A3D1 on dry weight shelled and corn cobs, A3D1 on dry weight of the stem and A2D1, A2D2, A3D1 for root dry weight. Keywords : Technique and Dose of Fertilizer, Sludge Bio-Digester, Production of Corn PENDAHULUAN Jagung (Zea mays L.) ialah komoditas pangan yang penting dan menempati urutan kedua setelah padi di Indonesia. Jagung mengandung 8 g protein dan 73 g karbohidrat dalam setiap 100 g. Potensi produktivitas jagung di Indonesia yang dapat mencapai 7.0 7.5 ton ha -1 masih jauh dari harapan, karena Tahun 2010 tercatat produksi jagung hanya 4.43 ton ha -1 (Badan Pusat Statistik, 2010). Penggunaan Pupuk anorganik seperti urea, KCL dan TSP yang mengandung berbagai senyawa kimia dapat memberikan dampak negatif pada tanah jika digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.

2 Mengakibatkan tanah menjadi cepat mengeras dan kemampuan menyimpan air berkurang, sehingga produktivitas tanaman akan menurun karena tanah menjadi asam (Parman, 2007). Pupuk organik adalah pupuk yang dapat berbentuk padat atau cair yang berasal dari tanaman dan atau hewan. Digunakan pupuk organik sebagai alternatif dari penggunaan pupuk anorganik, karena selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, pupuk organik secara ekonomis jauh lebih terjangkau dari pupuk anorganik, sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian (Lingga, 2007). Digunakan pupuk organik berbentuk cair, yaitu cairan lumpur dari kotoran sapi yang telah melalui proses fermentasi dari digester dengan terlebih dahulu dipisahkan antara padatan dan cairan atau disebut dengan sludge. Sludge dapat memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman, karena mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Sutedjo, 1992). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik dan dosis pemberian pupuk organik dari sludge bio digester terhadap jumlah tongkol jagung, berat kering pipilan jagung, berat kering tongkol jagung, berat kering batang jagung dan berat kering akar jagung. METODE PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan di Green House (Rumah Kaca) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), Lawang, Malang dan di Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian, jurusan Keteknikan pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Desember 2012 sampai bulan April 2013. Teknik penempatan pupuk yaitu, disebar merata diatas permukaan tanah (A1), diaduk bercampur dengan tanah (A2) dan dibenamkan dengan kedalaman 7 cm dibawah permukaan tanah (A3), dengan dosis pemberian pupuk 0.36 kg m -2 (D1) dan 0.72 kg m -2 (D2), setara dengan dosis pemupukan sebesar 3.6 ton ha -1 dan 7.2 ton ha -1 jika penelitian dilakukan dalam skala lapang. Persiapan Media Tanam Berupa Tanah Sebelum dilakukan pemupukan dan ditanami benih jagung pada pot, terlebih dahulu dilakukan pengolahan tanah dengan cara membalik balik tanah, memecah bongkah tanah dan meratakan tanah dengan menggunakan cangkul agar diperoleh tanah yang gembur, selain itu juga dilakukan pengadukan supaya didapatkan tanah yang homogen. Jenis tanah yang digunakan yaitu latosol (liad berdebu) dengan kandungan pasir 19%, debu 45% dan liat 36%, untuk kandungan C.organik pada tanah sebesar 1.45%, kandungan N.total 0.11% dan K sebesar 0.05%. Pemupukan Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dari sludge bio digester yang berupa pupuk cair, dengan kandungan C.organik 10.55%, N.total 1.74%, P 0.25% dan K sebesar 0.55 %. Pemberian pupuk dilakukan satu kali sebelum penanaman, dalam dosis pemupukan 0.36 kg m -2 setara dengan kandungan N sebesar 0.63%, P 0.09%, K 0.2% dan untuk dosis pemupukan 0.72 kg m - 2 setara dengan kandungan N sebesar 1.25%, P 0.18%, K 0.4%. Persiapan Penanaman dan Penyiraman Penanaman jagung menggunakan benih varietas Bima, kedalaman penempatan benih 6 cm dibawah permukaan tanah dengan jarak tanam 30 cm x 50 cm pada media tanam berupa pot ukuran 0.6 m x 0.4 m x 0.5 m dengan luas permukaan 0.24 m 2 dan volume sebesar 0.12 m 3 Setiap pot terdapat 4 lubang, setiap lubang diberikan 2 benih, sehingga jumlah benih di setiap pot terdapat 8 benih jagung. Pemberian air pada penelitian ini dilakukan sebelum penanaman supaya tanah tidak keras saat ditanami benih jagung, dan dilakukan setelah penanaman untuk proses perkecambahan dan pertumbuhan serta menjaga tanaman supaya tidak layu. Proses penyiraman setelah penanaman dilakukan setiap satu minggu sekali menggunakan gelas ukur dengan kapasitas 1 L, karena setiap pot diberikan air sebanyak 6 L, sehingga untuk satu kali penyiraman dilakukan 6 kali pemberian air.

3 Sampling Pengambilan sampel atau hasil pada penelitian ini yaitu, dilakukan perhitungan jumlah tongkol pada hari ke-66 atau minggu ke 9 setelah tanam, perhitungan dilakukan setiap satu minggu sekali selama 8 minggu, untuk berat kering pipilan jagung dilakukan dengan cara membuka kelobot, kemudian memisahkan biji yang masih menempel pada tongkol jagung. Perhitungan berat kering pipilan, tongkol, batang dan akar jagung dilakukan pada minggu ke 16 atau hari ke 122 (ketika masa panen). Analisa Statistik Data dianalisa untuk mengetahui pengaruh teknik dan dosis pemberian pupuk organik dari sludge bio digester terhadap produksi tanaman jagung, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, dengan uji lanjut BNT pada taraf 0.05. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Tongkol Jagung Jumlah Tongkol 5 4 3 2 1 0 9 10 11 12 13 14 15 16 Minggu Ke- A1D1 A1D2 A2D1 A2D2 A3D1 A3D2 Kontrol Gambar 1. Rata rata pertumbuhan jumlah tongkol tanaman jagung di setiap minggu dengan teknik pemupukan dipermukaan tanah dosis 0.36 kg m -2 (A1D1) dan dosis 0.72 kg m -2 (A1D2), diaduk dengan tanah dosis 0.36 kg m -2 (A2D1) dan dosis 0.72 kg m -2 (A2D2), dibenamkan dibawah permukaan tanah dosis 0.36 kg m -2 (A3D1) dan dosis 0.72 kg m -2 (A3D2). Pengaruh teknik dan dosis pemberian pupuk organik dari sludge bio-digester, dapat diketahui bahwa pertumbuhan jumlah tongkol pada masing masing perlakuan berbeda satu sama lain, dan didapatkan jumlah tongkol yang paling tinggi pada perlakuan A3D2, dengan menghasilkan rata rata 3 buah tongkol. Perlakuan A3D2 menghasilkan jumlah tongkol tertinggi, karena pemberian pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah mengakibatkan unsur hara dapat diserap dengan baik oleh tanaman karena unsur hara yang diberikan dekat dengan pertumbuhan akar. Sejalan dengan penelitian dari (Lakitan, 1995), bahwa unsur hara baru dapat diserap oleh tanaman apabila unsur hara tersebut berada dekat permukaan akar. Berat Kering Pipilan Jagung Tabel 1. Rata rata berat kering pipilan jagung pada 122 HST. Perlakuan Berat Kering (g) A1D1 22.67ab A1D2 44.97bc A2D1 15.68a A2D2 24.62ab A3D1 37.26abc A3D2 56.34c Kontrol 15.37a BNT 0.05 17.84 Keterangan : Angka yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata. Menunjukkan bahwa perlakuan A3D2 menghasilkan rata rata berat kering pipilan jagung yang paling tinggi sebesar 56.34 gr m -2 setara 0.56 ton ha -1, berbeda nyata (P<0.05) terhadap perlakuan lainnya, kecuali pada A1D2 dan A3D1. Penempatan pemberian pupuk dibenamkan kedalam tanah unsur hara yang terkandung dalam pupuk bisa langsung mendekati perakaran, sehingga lebih optimal dalam pertumbuhan suatu tanaman. Penempatan kandungan unsur hara bahan organik yang berada dekat dengan sistem perakaran, maka kandungan unsur hara tersebut dapat diserap dengan optimal oleh tanaman (Lakitan, 1995). Secara teknis, penempatan pemberian pupuk dengan cara ditutup kembali dengan tanah atau dibenamkan, lebih efektif dan efisien untuk pertumbuhan tanaman jagung (Akil M, 2006). Berat Kering Tongkol, Batang dan Akar Jagung Selain parameter pengukuran jumlah tongkol dan berat kering pipilan jagung,

4 dihitung rata rata berat kering tongkol, batang dan akar jagung. Hasil rata rata berat kering ketiga parameter diatas ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Rata rata berat kering tongkol, batang dan akar jagung pada 122 HST. Perlakuan Berat Kering (g) Tongkol Batang Akar A1D1 13.47a 59.87a 12.13a A1D2 16.40ab 60.60a 12.23a A2D1 12.37a 72.17a 12.87ab A2D2 13.17a 72.43a 14.20ab A3D1 14.57ab 103b 14.60ab A3D2 19.67b 106.87b 15.87b Kontrol 12.10a 54.30a 11.83a BNT 0.05 3.79 21.36 2.45 Keterangan : Angka yang di ikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata. Menunjukkan bahwa rata rata berat kering tongkol, batang dan akar jagung yang paling tinggi dihasilkan oleh perlakuan A3D2, dengan berat kering tongkol sebesar 19.67 gr m -2 setara 0.19 ton ha -1, berbeda nyata (P<0.05) terhadap perlakuan lainnya, kecuali A1D2 dan A3D1. A3D1 pada berat kering batang 106.87 gr m -2 setara dengan 1.1 ton ha -1 dan A2D1, A2D2, A3D1 pada berat kering akar jagung sebesar 15.87 gr m -2 atau setara dengan 0.15 ton ha -1. Perlakuan A3D2, penempatan pupuk bisa mendekati perakaran pada tanaman dan unsur hara dapat terserap dengan baik untuk memperbaiki suatu pertumbuhan tanaman. Penempatan unsur hara yang dekat dengan penempatan suatu benih tanaman atau sistem perakaran maka unsur hara tersebut akan terserap dengan optimal oleh tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik (Lakitan, 1995). Pemberian pupuk di slot juga tidak mudah hilang oleh aliran air karena pemberian pupuk dengan cara tersebut dikubur atau dibenamkan kedalam tanah. Penempatan pupuk dengan cara disebar diatas permukaan tanah, kandungan unsur hara dalam pupuk tersebut, dalam jumlah yang banyak relatif lebih mudah hilang dalam bentuk gas, sehingga unsur hara yang dimanfaatkan oleh tanaman hanya sebagian kecil karena pupuk dibiarkan terbuka (Donahue et al, 1983). Kontrol menghasilkan berat kering tongkol, batang dan akar jagung yang paling rendah, dikarenakan kontrol digunakan sebagai pembanding pada penelitian ini dan tidak diberi perlakuan apapun, sehingga tanah pada kontrol kekurangan unsur hara. Pertumbuhan suatu tanaman tidak akan tumbuh dengan maksimal jika kandungan unsur hara kurang dari yang dikehendaki oleh suatu tanaman (Sutedjo, 1992). Semakin sedikit pupuk organik yang diberikan pada tanaman jagung, semakin kecil produksi jagung. Sejalan dengan penelitian (Dwidjoseputro, 1997), yang menyatakan bahwa, jika suatu tanaman kekurangan kandungan unsur hara pupuk, laju pertumbuhan tanaman tersebut akan lambat dan tidak optimal dalam produksi suatu tanaman. Dari penelitian ini, hasil produksi pipilan 0.56 ton ha -1, tongkol 0.19 ton ha -1 dan batang jagung 1.1 ton ha -1 dengan pemberian pupuk organik 7.2 ton ha -1 masih lebih rendah dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya. Pemberian pupuk organik 10 ton ha -1 ditambahkan pupuk anorganik N 150 kg ha -1 menghasilkan tongkol 5.76 ton ha -1 dan batang jagung 6.6 ton ha -1 (Kresnatita, 2004), sementara itu, Bara (2009) pemberian pupuk organik 15 ton ha -1 menghasilkan pipilan, tongkol dan batang jagung masing-masing sebesar 5.5 ton ha -1, 6.88 ton ha -1 dan 6.9 ton ha -1. Kebutuhan akan nutrient jagung pada penelitian ini masih kurang, sehingga produksi jagung tidak optimal. KESIMPULAN Parameter pengamatan tanaman yang menghasilkan nilai paling besar berupa jumlah tongkol, berat kering pipilan jagung, tongkol, batang dan akar jagung dihasilkan oleh perlakuan A3D2 dengan masing masing nilai sebesar 3 buah tongkol, 56.34 gr m -2, 19.67 gr m -2, 106.87 gr m -2 dan 15.87 gr m -2. Perlakuan A3D2 merupakan perlakuan terbaik dengan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap A1D2 dan A3D1 pada berat kering pipilan dan tongkol jagung, terhadap A3D1 pada berat kering batang jagung, terhadap A3D1, A2D2, A2D1 pada berat

5 kering akar jagung dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Akil, M. 2006. Evaluasi Cara Pemberian Bentuk dan Formulasi Pupuk Anorganik Pada Tanaman Jagung. Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengkajian Spesifik Lokasi. Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembanagan Pertanian, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bara, A. 2009. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Frekuensi Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan dan Produksi jagung (Zea Mays L.) di Lahan kering. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. BPS. 2010. Indonesia Dalam Angka. Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta. Donahue, R. L et al. 1983. Soil An Introduction to Soils and Plant Growth. Prentice Hall, Englewood Cliffs, N J. Dwidjosaputro. 1997. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. Hlm 232. Kresnatita, S. 2004. Pengaruh Pemberian pupuk Organik dan Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Lakitan, B. 1995. Hortikultura : Teori, Budidaya dan Pasca Panen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hlm 219. Lingga, P. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Parman, Sarjana. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum Tuberosum L.). Buletin Anatomi dan fisiologi Vol. XV. No. 2. Sutedjo, M. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Jakarta : Rineka Cipta.