HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 3, Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

HALAMAN PENGESAHAN ARTKEL ILMIAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PENGKAJIAN DATA DASAR KEPERAWATAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERAWAT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSD KOTA TIDORE KEPULAUAN

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS DI RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE TAKALAR

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

ABSTRAK. (v+74 halaman, 1 bagan, 10 tabel, 10 lampiran)

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ali, Zaidin. (2010). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta : EGC.

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

LAELA MIFTAHUL JANNAH

HUBUNGAN PRE CONFERENCE DENGAN PELAKSANAAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr. R. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Rd. Irda Melinda Febriyanti 1, Ida Sugiarti 2 1

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

TINJAUAN PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RSUD Dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

Skripsi ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ASTRI SRI WARIYANTI J

HUBUNGAN REWARD & PUNISHMENT DAN PENGAWASAN KINERJA DENGAN KUALITAS DATA SENSUS HARIAN RAWAT INAP OLEH PERAWAT DI RS MARDI RAHAYU KUDUS

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

KONSISTENSI PENGGUNAAN ISTILAH GASTROENTERITIS PADA KOTA TASIKMALAYA

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016 ISSN: (online); X (Printed)

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA Nurul Nuryani 1, Dwi Dahlia Susanti 2 1 Staf RS Tasik Medika Citratama, 2 Dosen Program Studi D III PIKES Poltekkes kemenkes Tasikmalaya, Email : nurulnuryani_47@yahoo.com, ummu.marshayza@gmail.com Abstract The implementation of medical record documentation is conducted by various professionals of health workers and one of them is a nurse. Based on preliminary study with a sample of 10 medical record documents of the operating room in 2013 taken randomly, only 4 (40%) documents are filled completely and 60% documents are incompletely filled. This research aims to recognize The Relationship between Nurses s knowledge and the Completeness of documentation of nursing care of Operating Room in RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya quarterly period 1 of 2013. The methodology of this research used is analytical survey by using cross sectional approach. The population of research are the nurses and medical record of operating room documentation. The sample was taken by total sampling technique for a nurse and simple random sampling for document. The analytical univariate used a distributional frequency and the analytical bivariate uses chi square test. The results showed that 35.55%have good knowledge, 33.33% have sufficient knowledge and 31.11% have less knowledge. The completeness of documentation of nursing care of Operating Room is 29,5% whereas the amount of incompleteness is 70,5%. So the result showed that there is a relationship between Nurses s knowledge and the completeness of documentation of nursing care with the result P = 0,001 (P<0,05). From this result we suggests that nurses need documentation s training to improve the quality of documentation. Keywords : completteness of documentation, nurses s knowlegde Abstrak Pelaksanaan pendokumentasian rekam medis dilaksanakan oleh berbagai profesi tenaga kesehatan salah satunya adalah perawat. Berdasarkan studi pendahuluan dengan sampel 10 dokumen rekam medis ruang bedah tahun 2013 yang diambil secara acak hanya 40% yang diisi secara lengkap dan 60% tidak lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya Periode Triwulan I Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi.sampel diambil dengan teknik total sampling untuk perawat yaitu sebanyak 45 orang dan simple random sampling untuk dokumen didapatkan sebanyak 271 dokumen. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35,55% memiliki pengetahuan baik 33,33% memiliki pengetahuan cukup dan 31,11% memiliki pengetahuan kurang. Kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah sebanyak 29,5% sedangkan ketidaklengkapannya sebanyak 70,5%. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan dengan hasil P = 0,001 (P < 0,05). Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan pelatihan, pendidikan, dan sosialisasi mengenai hal tersebut. Kata kunci : Kelengkapan dokumen, Pengetahuan Perawat 5 5

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014 PENDAHULUAN Rekam medis dikatakan lengkap jika terisinya data identifikasi pasien, pelaporan penting, otentikasi serta menggunakan tata cara pendokumentasian yang baik (Hatta, 2008). Apabila pengisian rekam medis tidak lengkap maka akan mengakibatkan informasi yang ada dalam rekam medis menjadi tidak tepat, tidak akurat, dan tidak sah atau legal. Selain itu, ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medis dapat mempengaruhi terhadap kegunaan rekam medis seperti administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan dan dokumentasi. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pendokumentasian adalah pengetahuan, usia dan motivasi (Setiyarini, 2004). Wawan dan Dewi (2011) mendeskripsikan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan pelaksanaan pendokumentasian harus dimiliki oleh berbagai profesi tenaga kesehatan salah satunya adalah perawat. Seorang perawat mempunyai peran dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dalam rekam medis (Damayanti, 2013). Seorang perawat harus mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan dalam rekam medis dengan lengkap, jelas, akurat dan dapat dipahami oleh orang lain. Namun, dalam pelaksanaannya dalam rekam medis oleh tenaga perawat pada dasarnya masih memiliki permasalahan, yaitu masih rendahnya tingkat pemahaman terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mastini (2013) tentang hubungan pengetahuan, sikap dan beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan irna di RSUP Sanglah Denpasar diperolehnya responden dengan pengetahuan kurang dengan kelengkapan pendokumentasian tidak sesuai sebanyak 86,4%. Mengingat pentingnya rekam medis untuk rumah sakit, maka perlu adanya pengendalian terhadap pengisian rekam medis yang dilakukan secara berkala untuk menjaga kualitas isi rekam medis sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih lengkap, jelas dan akurat serta berkesinambungan. Mahyunita (2012) menyatakan bahwa rekam medis yang lengkap dapat memenuhi standar untuk mendapatkan predikat akreditasi. Selain itu, rekam medis yang lengkap dapat dijadikan sebagai perlindungan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya, sebagai dasar dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medis, alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut andil dalam proses pemberian pelayanan serta dapat dijadikan sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Data diatas didukung oleh survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr.soekardjo pada tanggal 10 Februari 2014. Peneliti memperoleh data dari bagian seksi rekam medis pada bagian analizing, diketahui presentase ketidaklengkapan dokumentasi asuhan keperawatan yang tertinggi terdapat di ruang bedah. Tabel 1. Data Ketidaklengkapan Dokumentasi No. Ruang Jumlah Presentase 1. Bedah Umum 47 5,57% 2. Saraf 0 0% 3. Kandungan 0 0% 4. Dalam 0 0% 5. Anak 0 0% 6. Umum 0 0% Peneliti mengambil sampel dari 10 dokumen rekam medis ruang bedah tahun 2013 yang diambil secara acak, hanya empat dokumen (40%) yang dokumentasi asuhan keperawatannya diisi secara lengkap dan enam dokumen (60%) diisi tidak lengkap. Berkaitan dengan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Ruang Bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya Periode Triwulan I Tahun 2013. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2012) Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang bedah sebanyak 45 perawat dan dokumentasi 6

Nurul Nuryani, dkk. Hubungan pengetahuan perawat dengan... asuhan keperawatan ruang bedah dengan jumlah 843 dokumen triwulan I tahun 2013. Teknik pengambilan sampel untuk perawat dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, maka dari itu peneliti mengambil sampel dari seluruh perawat yang bertugas di ruang bedah yaitu sebanyak 45 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel untuk dokumen rekam medisnya menggunakan simple random samplingdengan menggunakan angka acak (random number) didapatkan jumlah sampel untuk dokumen adalah sebanyak 271 buah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan menggunakan dari berbagai teori. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan perawat ruang bedah di RSUD dr.soekardjo. Dalam mengobservasi kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan periode triwulan I tahun 2013, peneliti menggunakan pedoman lembar observasi. Hasil uji validitas diperoleh nilai 0,859 dan uji reabilitas 0,911 sehingga kuesioner yang digunakan telah valid dan realiabel HASIL 1. Pengetahuan Perawat Ruang Bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya Pengetahuan perawat ruang bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya dalam penelitian ini dikategorikan dalam 3 (tiga) kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Dari hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 2. Pengetahuan Perawat Ruang Bedah tentang Dokumentasi No. Kategori Pengetahuan Jumlah Persentase 1. Baik 16 35,55 2. Cukup 15 33,33 3. Kurang 14 31,11 Jumlah 45 100 Tabel 1 Data diatas menunjukkan bahwa perawat ruang bedah di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya memiliki pengetahuan yang hampir sebanding antara perawat yang memiliki pengetahuan baik, cukup dan kurang. Data tersebut juga menunjukkan bahwa perawat yang memiliki pengetahuan baik, cukup dan kurang itu memiliki jumlah presentase dengan selisih yang berdekatan. 2. Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Ruang Bedah Periode Triwulan I Tahun 2013 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah dengan jumlah dokumen yang diteliti sebanyak 271 dapat disajikan pada tabel berikut: Tabel 3. Kelengkapan Pengisian Dokumentasi No Kelengkapan dokumen Jumlah Persentase 1 Lengkap 80 29,5 2 Tidak Lengkap 191 70,5 Total 271 100 Tabel 3 dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah periode triwulan I di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya diisi secara tidak lengkap dengan jumlah presentase (70,5%). Dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan lebih banyak dibanding dengan kelengkapannya 3. Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Asuhan Keperawatan Ruang Bedah Periode Triwulan I Tahun 2013 Analisis hubungan yang digunakan yaitu analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square (x 2 ) dengan tingkat kemaknaan P d 0,05. Pengetahuan Perawat sebagai variabel bebas dan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi square didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan kelengkapan dengan hasil P = 0,001 (P < 0,05). PEMBAHASAN Menurut Ardika (2012) kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan dipengaruhi oleh 7

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014 berbagai macam faktor seperti latar belakang pendidikan, lama masa kerja, pengetahuan, keterampilan, motivasi dan psikologis. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Setiyarini (2004) dalam penelitiannya yang mengemukakan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pendokumentasian adalah pengetahuan. Pengetahuan perawat menentukan tindakan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, sehingga tindakan perawat yang dilandasi oleh pengetahuan akan memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan perawat yang melakukan tindakannya tanpa didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan perawat juga sangat berperngaruh terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat ruang bedah RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya hampir setengahnya memiliki pengetahuan yang baik yaitu berjumlah 16 perawat. Pengetahuan perawat sangat berpengaruh terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian diketahui bahwa dari 271 dokumen yang menjadi sampel sebagian besar dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah periode triwulan I di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya diisi secara tidak lengkap. Seorang perawat harus mengisi dokumentasi asuhan keperawatan secara lengkap dan jelas setelah pasien menerima pelayanan. Hal ini sesuai dengan Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 pasal 2 ayat 1 yang menyebutkan bahwa rekam medis harus dibuat secara lengkap dan jelas. Rekam medis yang lengkap memuat informasi yang berkesinambungan, sehingga dengan adanya kesinambungan informasi tersebut maka setiap pasien yang datang berobat, dokter dan petugas kesehatan lainnya akan memperoleh informasi yang lengkap tentang riwayat penyakit terdahulu secara komprehensif (Shofari, 2002). Selain itu, dokumentasi asuhan keperawatan mempunyai banyak manfaat dilihat dari berbagai aspek seperti aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian dan akreditasi. Rekam medis yang tidak lengkap akan berdampak terhadap kegunaan rekam medis seperti administrasi, legal, keuangan, pendidikan, penelitian dan dokumentasi. Selain itu, ketidaklengkapan rekam medis akan menghasilkan informasi yang tidak tepat dan bersifat legal. Maka dari itu, setiap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan terhadap pasien harus mengisi rekam medis secara lengkap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Notoatmodjo (2010) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan tindakan seseorang, sehingga perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih bertahan lama dibandingkan yang tidak didasari oleh pengetahuan, artinya semakin tinggi pengetahuan seseorang diharapkan semakin baik pula perilaku yang ditunjukannya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian bahwa perawat yang memiliki pengetahuan baik lebih banyak mengisi formulir dokumentasi asuhan keperawatan secara lengkap yaitu berjumlah 35 dokumen dibandingkan dengan perawat yang memiliki pengetahuan cukup berjumlah 33 dokumen dan perawat yang memiliki pengetahuan yang kurang mengisi dokumentasi asuhan keperawatan berjumlah 12 dokumen. Sedangkan perawat dengan kriteria pengetahuan baik mempunyai nilai ketidaklengkapan 62 dokumen, perawat dengan kriteria pengetahuan yang cukup mempunyai nilai ketidaklengkapan sebanyak 57 dokumen serta perawat yang memiliki kriteria pengetahuan yang kurang mempunyai nilai ketidaklengkapan sebanyak 72 dokumen. Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa perawat yang memiliki pengetahuan yang kurang cenderung mempunyai nilai ketidaklengkapan yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan uji statistik Chi square, diketahui bahwa terdapat hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan. Ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ardika (2012) dirsup Dr. Kariadi Semarang dan penelitian Pribadi (2009) di RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah Jepara yaitu adanya hubungan tingkat pengetahuan perawat dengan kelenkapan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Perawat dengan Kelengkapan Pengisian Dokumentasi Ruang Bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya Periode Triwulan I Tahun 2013, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 8

Nurul Nuryani, dkk. Hubungan pengetahuan perawat dengan... 1. Pengetahuan perawat ruang bedah di RSUD dr.soekardjo Kota Tasikmalaya adalah dari 45 perawat yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 16 orang (35,55%). Berbeda sedikit dengan perawat yang memiliki tingkat pengetahuan cukup berjumlah 15 orang (33,33%) dan perawat yang memiliki pengetahuan kurang berjumlah 14 orang (31,11%). 2. Kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah periode triwulan I tahun 2013 adalah dari 271 dokumen yang dijadikan sampel oleh peneliti didapatkan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah mencapai 80 dokumen (29,5%), sedangkan ketidaklengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan ruang bedah yaitu 191 dokumen (70,5%). 3. Dari hasil uji hubungan antara pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan diketahui bahwa adanya hubungan pengetahuan perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan dengan nilai P = 0,001 (P< 0,05). DAFTAR PUSTAKA Ardika, R.G. (2012). Hubungan Antara Pengetahuan Perawat Tentang Rekam Medis Dengan Kelengkapan Pengisian Catatan Keperawatan. Semarang: Fakultas Kedokteran UNDIP Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Damayanti, D. (2013). Buku Pintar Perawat Profesional Teori & Praktik Asuhan Keperawatan. Yogyakarta: Mantra Books Depkes, RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Hatta, G.R. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press Kemenkes Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di Indonesia. Jakarta : KEMENKES Mastini, I G. A. A. P. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Beban Kerja Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Irna di RSUP Sanglah. Denpasar: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni.. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni.. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis. Pribadi, A. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Pengetahuan, Motivasi dan Persepsi Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah di Jepara. Semarang:UNDIP Setiyarini, S. (2004). Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Produksi. Jakarta:LSIUP Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Wawan, A dan M. Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Zaidin, A. H. (2009). Dasar-dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : EGC 9