TINJAUAN VISUAL AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II AKSARA DAN PRASASTI

BAB III AKSARA SUNDA

Prasasti ini dimaksudkan untuk memperingati perintah Rakryan Juru Pangambat pada tahun Saka 854 untuk mengembalikan kekuasaan kepada raja

Tipografi Aplikatif ANATOMI HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 04Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Prabu Siliwangi adalah seorang sosok raja Sunda dengan pusat. pemerintahan berada pada Pakuan Pajajaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

Tipografi Aplikatif PENGENALAN HURUF. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 01Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

ADAPTASI KARAKTER AKSARA BATAK TOBA DALAM HURUF LATIN

Ahli Tipografi disebut TIPOGRAFER (ahlinya tipografi gitu...)

FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN WACANA SIMBOL VISUAL SAMPUL ALBUM IWAN FALS MANUSIA ½ DEWA

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia

Kerajaan Mataram Kuno

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

SRI BADUGA MAHARAJA ( ) Tokoh Sejarah yang Memitos dan Melegenda

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ARGA PERMANA PUTRA

Mainan Edukatif Untuk Pembelajaran Aksara Sunda di Sekolah Dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAMAN BUDAYA SUNDA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSAYARATAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR (DI 40Z0) SEMESTER II 2006/2007

MUSEUM NEGERI JAWA BARAT SRI BADUGA DI BANDUNG (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernacular)

Tipografi Aplikatif DASAR DASAR TIPOGRAFI. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 03Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATF

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

PROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN TEMA 1

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENGEMBANGAN TRADISI APEM SEWU SEBAGAI POTENSI WISATA DI KELURAHAN SEWU KOTA SURAKARTA

PENGGUNAAN UNSUR AKSARA NUSANTARA PADA HURUF MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

INTERAKSI KEBUDAYAAN

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 2 Tinjauan Pustaka

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA

Unika. Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY SOEGIJAPRANATA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Disusun oleh :

Prasasti Ciaruteun Suatu teka-teki, Laba-laba atau Lambang Sri? - Esai - Horison Online

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Media tulis prasasti terdiri atas beberapa jenis antara lain :

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pendahuluan. Adapun dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN. Tedi Fedriansah, 2015 SENI KERAJINAN GERABAH BUMIJAYA SERANG BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia \.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK- BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN KOTAK POS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH TROKETON III PEDAN

DAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor

REKONSTRUKSI KUJANG PAMOR: Upaya Mengangkat Citra dan Entitas Sunda Makalah pada pameran SawaRGI_Itenas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

PERANCANGAN KAMPANYE MANFAAT APOTIK HIDUP PADA HALAMAN RUMAH

4 Jasa Besar Euclid. 4 Jasa Besar Euclid 19

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DALAM BENTUK QR CODE BERBASIS ANDROID AHMAD SOLEH PROGRAM STUDI INFORMATIKA

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

APLIKASI PROTOTYPE MODELING DAN SIMULASI PERMAINAN LEMPARAN BOLA BASKET. Marsad Nur Ubay

POTENSI DAYA TARIK WISATA BLUSUKAN SOLO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TRADISI KARO DI DESA NGADISARI TENGGER PROBOLINGGO DARI AWAL PERTUMBUHAN HINGGA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan etniknya. Penanda etnik di

TARI SERAMPANG DUA BELAS WARISAN ASLI BUDAYA MELAYU SEBAGAI SALAH SATU ATRAKSI WISATA DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PERMINTAAN DAN SURPLUS KONSUMEN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN RANI APRILIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. Siti Rahayu, 2014 Pengembangan aksara Lampung braille Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

Font and typeface. Apa itu Font?

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

KERAJAAN TARUMANEGARA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA SEMARAKATA DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Wayang dan Mahabharata. Written by Pitoyo Amrih Saturday, 23 August :57 - Last Updated Saturday, 23 August :16

DRAFT SKRIPSI. Oleh : Nama : Tuti Auliawati NIM : Departemen : Akuntansi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, dkk 2003: 588).

PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MASJID-MASJID TUA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

Transkripsi:

TINJAUAN VISUAL AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR DK 38315 Skripsi Semester II 2009 / 2010 Oleh : Nevy Astuti Kumalasari 51906004 Program Studi Desain Komunikasi Visual FAKULTAS DESAIN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2010

ABSTRAK Nevy Astuti Kumalasari, Tinjauan Visual Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor, Skripsi: Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Komputer Indonesia 2010 Prasasti Batu Tulis Bogor merupakan peninggalan bersejarah di zaman kerajaaan Pajajaran pada tahun 1533. Parasasti ini dibuat oleh putra Prabu Siliwangi yaitu Prabu Surawisesa. Prasasti ini dibuat untuk memperingati wafatnya Prabu Siliwangi dan untuk memberitakan tentang keberhasilan Sri Baduga dalam membangun daerahnya diseputar Pakuan Pajajaran. Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terukir sembilan baris aksara yang berbahasa Sansekerta. Aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor tidak terdiri dari huruf besar atau huruf kecil melainkan hanya memiliki satu ukuran huruf, karena aksara tersebut memiliki ukuran atau proporsi yang sama. Aksara tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan prinsip - prinsip Danton Sihombing. Istilah tipografi pada prinsip - prinsip Danton Sihombing tidak semua dapat diterapkan pada aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor, istilah seperti Ascender dan Descender contohnya merupakan teori yang tidak dapat diterapkan pada aksara Prasasti Batu Tulis Bogor karena aksara tersebut memiliki proporsi yang sama. Namun istilah tipografi yang dapat diterapkan yaitu menganalisis aksara berdasarkan sudut geometrisnya. Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor hanya terdiri dari dua komponen komponen garis yaitu geometris dan non geometris. Sudut sudut geometri yang terbentuk pada aksara Prasasti batu Tulis Bogor terbagi menjadi lima kelompok. Dan kategori aksara yang membentuk sudut geometri pada aksara yang terukir di Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat empat belas aksara baik yang terdapat pada aksara swara, vokalisasi dan konsonan. Sedangkan aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang tidak membentuk sudut geometri sebanyak lima aksara yang terdapat pada aksara swara dan konsonan. Kata Kunci : Prasasti, Aksara Sunda, Istilah Tipografi

KATA PENGATAR Segala Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt karena dengan ridho, rahmat dan hidayah Nya lah peneliti dapat menyelesaikan makalah skirpsi yang berjudul Tinjauan Visual Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor, tepat pada waktunya. Pada laporan skiripsi ini peneliti mencoba menganalisis aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan pendekatan pada prinsip - prinsip Danton Sihombing. Isi laporan ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa sumber yang memahami tentang Prasasti Batu Tulis Bogor dan aksara Sunda. Dengan cara observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Karena keterbatasan kemampuan peneliti menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca peneliti harapkan. Semoga laporan ini dapat memiliki nilai yang berguna bagi pembaca. Bandung, Juni 2010 Peneliti

UCAPAN TERIMAKASIH Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena dengan ridho, rahmat dan hidayah Nya penyusunan laporan skirpsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Dalam penyusunan laporan ini peneliti banyak mengalami kesulitan dan berbagai kendala. Akan tetapi dengan adanya arahan arahan serta bimbingan yang di berikan oleh pihak pihak yang membantu, syukur Alhamdulillah penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam penyusunan laporan skirpsi ini, tidak lupa peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Hary Lubis selaku dosen pembimbing skripsi. 2. Didi Subandi dan Kankan Kasmana selaku dosen penguji 3. Maemunah selaku juru kunci Prasasti Batu Tulis Bogor 4. Dede kosasih selaku Narasumber Aksara Sunda 5. Ambarsih Ekawardhani selaku Ketua Koordinator TA/Skripsi. 6. Serta pihak pihak lain yang telah banyak membantu baik dari segi moril ataupun materil yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga apa yang telah diberikan oleh semua pihak yang membantu, akan mendapatkan balsan dari Allah Swt.

DAFTAR ISI Abstrak... Kata Pengantar... Ucapan Terimakasih... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Kosakata... i ii iii iv vi viii ix BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Rumusan Masalah... 3 1.4 Batasan Masalah... 1.5 Maksud dan Tujuan... 1.6 Manfaat Penelitian... 1.7 Metode Penelitian... 1.8 Sistematika Penulisan... 3 4 4 4 6 AKSARA dan PRASASTI 2.1 Zaman Praaksara... 8 2.2 Aksara... 9 2.2.1 Perkembangan Aksara... 10 2.2.2 Teori Huruf Menurut Prinsip - Prinsip Danton Sihombing... 11 2.3 Prasasti... 14 2.3.1 Perkembangan Prasasti... 15 2.3.2 Prasasti yang Ada Di Indonesia... 15 AKSARA SUNDA 3.1 Sejarah Aksara Sunda... 23 3.2 Sistem Aplikasi Aksara Sunda... 25 3.3 Proporsi Aksara Sunda... 27

BAB IV BAB V ANALISA AKSARA PADA PRASASTI BATU TULIS BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP - PRINSIP DANTON SIHOMBING 4.1 Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.2 Sistem Aplikasi Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.3 Istilah Tipografi Menurut Teori Danton Sihombing untuk Menganalisis Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor... KESIMPULAN... 30 32 34 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... xi xiii

DAFTAR GAMBAR 2.1 Terminologi Huruf Menurut Prinsip - Prinsip Danton Sihombing... 2.2 Kelompok garis tegak datar... 2.3 Kelompok garis tegak miring... 2.4 Kelompok garis tegak lengkung... 2.5 Kelompok garis lengkung... 2.6 Prasasti Batu Tulis Bogor... 2.7 Prasasti Kutai yang berbentuk yupa... 2.8 Prasati Ciaruteun... 2.9 Prasasti Kebon kopi... 2.10 Prasasti Jambu... 2.11 Prasasti Tugu... 3.2 Aksara Swara... 3.4 Angka... 3.5 Aksara Ngalagena... 3.7 Proporsi Tanda Vokalisasi... 3.8 Proporsi Aksara Swara... 3.9 Proporsi Angka... 3.10 Proporsi Aksara Ngalagena... 4.1 Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.3 Aksara Swara pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.5 Aksara Vokalisasi pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.4 Aksara Konsonan pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.6 Proporsi Aksara Swara pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.7 Proporsi Aksara Vokalisasi pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.8 Proporsi Aksara Konsonan pada Prasasti Batu Tulis Bogor... 4.9 Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Swara... 4.10 Kelompok Garis Tegak - Lengkung pada Aksara Swara... 4.11 Kelompok Garis Datar - Miring pada Aksara Vokalisasi... 4.12 Kelompok Garis Miring pada Aksara Vokalisasi... 12 12 13 13 13 16 18 19 19 20 20 25 26 26 28 28 28 29 30 31 31 32 32 33 33 34 35 35 35

4.13 Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Vokalisasi... 4.14 Kelompok Garis Tegak Lengkung - Datar pada Aksara Vokalisasi... 4.15 Kelompok Garis Tegak Lengkung pada Aksara Konsonan... 4.16 Kelompok Garis Lengkung pada Aksara Konsonan... 4.17 Kelompok Garis Tegak Lengkung - Miring pada Aksara Konsonan... 4.18 Kelompok Garis Lengkung - Miring pada Aksara Konsonan... 36 36 37 37 37 38

DAFTAR TABEL 3.1 Tabel Aksara Kuno... 3.3 Tabel Contoh Pengucapan Aksara Swara... 3.6 Tabel Vokalisasi dan Angka... 4.2 Tabel Data Observasi... 23 25 27 30

KOSAKATA Aksara Aksara Swara Alpabet Anatomi Artefak Ascender : Huruf : Huruf vokal : Abjad; urutan huruf : Ilmu urai tubuh (huruf) : Peninggalan bersejarah : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di antara meanline dan capline Baseline : Sebuah garis maya horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar Capline : Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar Descender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada di bawah baseline Folklore : Kebudayaan suatu kelompok yang diwariskan secara turun temurun dan secara tradisional Fonem : Satuan bahasa terkecil yang mampu membedakan arti Geometri : Ilmu ukur; cabang matematika yang menerangkan sifat sifat garis, sudut, bidang dan ruang Identitas : Jati diri Kode Konsonan : Sistem dan tanda yang telah disepakati bersama : Lambang bunyi

Meanline Mesolithikum : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil : Zaman kebudayaan batu madya Neolithikum : Zaman kebudayaan batu baru Paleolithikum Prasasti Proporsi : Zaman kebudayaan batu tua : Tulisan yang memuat informasi sejarah, peringantan atau catatan suatu peristiwa yang tertulis pada batu, logam atau pada bagian tertentu candi : Ukuran antara bagian bagian suatu bentuk Simbol : Lambang Terminologi Tipografi : Istilah : Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang huruf cetak Unicode : Standar dalam pengkodean karakter yang dirancang untuk memungkinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan agar dapat ditampilkan oleh komputer Vokal Vokalisasi : Huruf hidup : Penanda bunyi X Height : Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X height merupakan tinggi dari badan huruf kecil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Prasasti Batu Tulis merupakan peninggalan bersejarah dari kota Bogor, dari kerajaan Sunda. Prasasti ini merupakan penobatan raja raja Pajajaran di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi (1482 1521). Kerajaan Pajajaran berada di wilayah Pasundan, kerajaan Sunda ini beribukota di Pakuan (Bogor) Jawa Barat. Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu Kancana wafat tahun 1475. Karena saat sepeninggal Rahyang Wastu Kencana, kerajaan Galuh dipecah menjadi dua, yaitu diantara Susuktunggal dan Dewa Niskala, namun keduanya memiliki kedudukan yang sederajat. Kerajaan Pajajaran berada di bawah kekuasan Prabu Susuktunggal (Sang Haliwungan) dan Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan yang berpusat di Kawali di bawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat Kancana). Prabu Susuktunggal dan kerajaan Galuh tidak mendapatkan gelar Prabu Siliwangi, karena kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana atau Prabu Siliwangi I (Hajaruddin, 2009). Sejarah kerajaan Pajajaran tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini dikarenakan pemerintahan kerajaan Pajajaran merupakan penerus dari kerajaan kerajaan tersebut. Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan di masa lalu, salah satunya yaitu Prasasti Batutulis, Bogor (Hajaruddin, 2009). Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579. Kerajaan Pajajaran runtuh karena mendapatkan serangan dari kerajaan Sunda yang lain, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya masa kekuasaan Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh Pasukan Maulana Yusuf. Batu itu diboyong karena tradisi politik agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah

karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwngi II). Inilah sejarah singkat mengenai sejarah kerajaan Pajajaran (Hajaruddin,2009). Membahas sedikit mengenai arti siliwangi yang berasal dari kata sili(h) dan wangi. Yang jika diartikan secara utuh adalah Pengganti (Prabu) Wangi. Maksudnya adalah Siliwangi diberikan kepada raja-raja yang menjadi pengganti Prabu Wangi. Sedangkan Prabu Wangi sendiri adalah gelar untuk Prabu Niskala Wastu Kancana raja dari kerajaan Sunda (Pajajaran) ke-32 sejak Prabu Tarusbawa (Firman Raharja, 2008). Batu Tulis berhubungan erat dengan kepemilikan peninggalan sejarah yang berdiri di sana sejak ratusan tahun silam dan merupakan prasasti abadi. Berbagai kepercayaan mengakar pula pada perjalanan sejarah daerah ini, terutama pada batu pipih yang berbentuk trapesium yang merupakan sasakala. Menurut Eman Soelaeman dalam buku Toponimi, Sasakala yaitu batu prasasti peringatan bagi Raja Pajajaran yang telah meninggal dunia yaitu Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) tahun 1521. Daerah Batutulis merupakan daerah yang tidak boleh diganggu, karena merupakan daerah Kabuyutan yang disucikan sejak ratusan tahun silam. Hampir seluruh lahan yang berada dan termasuk kelurahan Batutulis merupakan kompleks kerajaan. Bangunan rumah penduduk yang ada sebenarnya berada tepat di lokasi taman keraton Pajajaran. Daerah tersebut di beri nama Batutulis karena di sana terdapat Prsasti Batutulis peninggalan kerajaan Pajajaran (Eman Soelaeman, 2004). Prasasti Batutulis di buat oleh putra Prabu Siliwangi yang bernama Surawisesa atau yang memiliki julukan Ratu Sangiang dan dalam cerita pantun dan babat Pajajaran disebut Prabu Gantangan atau Mundinglaya Dikusumah. Prasasti tersebut di buat pada Candrasangkala Panca Pendawa Emban Bumi, tepatnya pada tahun saka 1455 atau tahun 1533 Masehi. Prasasti tersebut dibuat dengan maksud memperingati wafatnya Prabu Siliwangi setelah 12 tahun meninggal. Peringatan tersebut diselenggarakan dalam upacara srada (penyempurnaan sukma) diperabukan kembali, karena keabadian namanya yang selalu disebut dan dicintai rakyat Pajajaran selama

itu. Prasasti Batutulis juga memberitakan tentang keberhasilan Sri Baduga (Prabu Siliwangi) dalam membangun daerahnya diseputar Pakuan Pajajaran (Eman Soelaeman, 2004). Tujuan utama pembuatan Batu bertulis ini ialah untuk upacara agama, agar kesaktian Sri Baduga Maharaja yang di anggap bersemayan dalam Lingga (Lambang Kesuburan) tanda kekuasaannya mampu melindungi Negara yang diancam musuh (Maemunah, 2009). Prasasti Batu Tulis memiliki ukuran besar dan lebar seperti bentuk trapesium, prasasti ini berisi tulisan Palawa dan berbahasa Sansekerta. Dan saat ini Prasasti Batu Tulis menjadi tempat wisata bersejarah dan berziarah. Sebagai kawasan wisata bersejarah, Batutulis tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Bogor saja. Pengunjung dari luar kota Bogor pun banyak. Beragam motif turut mengiringi para pengunjung. Dari sekedar ingin mengetahui wujud dari Batutulis, wisata bersejarah hingga wisata ziarah. 1.2. Identifikasi Masalah Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor memiliki proporsi huruf yang sama Pada aksara yang terukir di Parsasti Batu Tulis Bogor memiliki dua macam unsur garis yaitu geometri dan tidak geometri Adanya proporsi aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor Pola huruf yang terdapat pada Prasasti memiliki kesamaan dengan aksara Sunda Adanya perbedaan anatomi huruf Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor 1.3. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah maka perumusan masalah berfokus pada aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis. Serta menganalisis bagaimana proporsi dan pola aksara yang tertulis pada Prasasti Batu Tulis Bogor.

1.4. Batasan Masalah Masalah dibatasi pada Tipografi yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor, yang kemudian dianalisis bagaimana proporsi dan pola aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan terminologi pada pendekatan prinsip prinsip pada buku Danton Sihombing. 1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian a. Maksud Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat sembilan baris tulisan yang berbahasa sansekerta. Maka dari itu maksud dari penelitian ini adalah mengkaji proporsi dan pola aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor. b. Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk lebih memahami proporsi dan anatomi huruf pada aksara yang tertulis pada prasasti. 1.6. Manfaat Penelitian Mampu memahami pola huruf, anatomi dan proporsi huruf yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan pendekatan pada prinsip - prinsip Danton sihombing. 1.7. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan apa adanya. Metode Deskriptif ialah suatu metode yang menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terukir aksara yang kemudian akan dianalisis berdasarkan pola huruf, proporsi dan anatominya berdasarkan istilah tipografi. Namun aksara yang terukir pada prasasti tersebut tidak semua dapat dilihat dengan jelas bagaimana bentuk hurufnya karena ada beberapa huruf yang sudah mulai pudar, mengingat prasasti ini adalah peninggalan bersejarah.

Karena kendala teknis tersebut hanya beberapa aksara yang dapat dilihat bentuk hurufnya. Oleh sebab itulah hanya sebagian dari aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang dapat dianalisis. Untuk menyimpulkan hasil analisis aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan metode induktif, yaitu penelitian dari hal hal spesifik (khusus) untuk kemudian dapat ditarik kesimpulan secara umum. 1.7.1. Sumber Data Untuk melengkapi hasil penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan maupun penelitian. Sedangkan data yang dikumpulkan, yaitu data primer dan sekunder. Menurut Marzuki dalam Hary Lubis (2008 [ 2002 ]; 4) Informasi atau data yang dikumpulkan dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Adalah data atau informasi faktual tentang suatu objek yang diusahakan, dicari, diperoleh dan dicatat untuk pertama kalinya oleh peneliti sendiri sebagai pihak pertama penerima data, melalui penelitian dan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Disini yang dilakukan adalah mengkaji bagaimana proporsi pada aksara Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor, yang kemudian akan diketahui proporsi pada aksara tersebut apakah memiliki perbedaan prinsip penulisan pada aksara Sunda dengan aksara yang terdapat pada Prasasti tersebut. b. Data sekunder Adalah data atau informasi yang diperoleh bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, melainkan oleh pihak lain yang memerlukan. Yaitu melalui studi kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari literatur (bahan bacaan) yang berkaitan dengan objek yang diteliti guna melengkapi data data pada penyusunan makalah akademik. 1.7.2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini dengan menggunakan Metode Observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Dimana metode observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara cermat dan sistematik terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki tanpa mengajukan pertanyaan pertanyaan, meskipun objeknya adalah orang (Marzuki dalam Hary Lubis, 2008 [ 2002 ]). Dimana pengamatan pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan metode observasi dilakukan dengan cara mengukur kedalaman ukiran aksara yang terdapat pada prasasti, mengukur besarnya aksara yang terukir pada prasasti dan mengamati bentuk hurufnya, yang kemudian aksara tersebut dianalisis untuk mengetahui bagaimana proporsi dan pola penulisannya serta bagaimana anatomi pada aksara yang terukir pada prasasti tersebut. 1.8. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Merupakan bab yang menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, metode penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II AKSARA DAN PRASASTI Bab ini menguraikan tentang teori teori mengenai aksara dan prasasti serta membahas beberapa prasasti prasasti yang terdapat di Indonesia. BAB III AKSARA SUNDA Bab ini membahas mengenai sejarah aksara Sunda, bagaimana sistem aplikasi aksara Sunda hingga proporsi pada aksara Sunda.

BAB IV ANALISIS AKSARA PADA PRASATI BATU TULIS BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PADA PRINSIP - PRINSIP DANTON SIHOMBING Bab ini menguraikan pembahasan permasalahan dari objek yang diteliti, yaitu dengan menganalisis aksara yang ditulis pada Prasasti Batu Tulis Bogor dengan menggunakan prinsip - prinsip huruf latin pada buku Danton Sihombing. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dimana metode penggumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. BAB V SIMPULAN Bab ini membahas mengenai simpulan dari hasil penelitian.