BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

dokumen-dokumen yang mirip
maka kesalahan dapat dikendalikan. 4. Untuk pihak rumah sakit diharapkan lebih mengkaji untuk riwayat riwayat penyakit dan riwayat obstetri terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengukur variabel

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

BAB V PEMBAHASAN. dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi

BAB 1 PENDAHULUAN. atau dikenal dengan Millennium Development Goals (MDG s) hingga tahun 2015 adalah dengan menurunkan ¾ risiko jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. retrospektif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA

1

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. lahir adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka tersebut merupakan indikator

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT UNDATA PALU TAHUN 2014 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan rancangan cross sectional untuk mempelajari dinamika. pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada pasien yang tercatat sejak bulan Januari

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi pada Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian Metode

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

PENGARUH USIA DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMPSIA DI RSUD SIDOARJO

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

HUBUNGAN UMUR, USIA KEHAMILAN DAN GRAVIDA DENGAN KEJADIAN PRE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik komparatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada berbagai organ. Sampai saat ini preeklamsia masih merupakan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB I PENDAHULUAN. yaitu disebabkan karena abruptio plasenta, preeklampsia, dan eklampsia.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan penelitian cross sectional yaitu rancangan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER III DAN KEJADIAN PREEKLAMSIA-EKLAMSIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran preterm, dan intrauterine growth restriction (IUGR) (Sibai, 2005;

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Obstetri

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2013 di RSUP. Dr.

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

Nelawati Radjamuda 1, Agnes Montolalu 2, 1. Jurusan Kebidanan STIKES Muhammadiah Manado. 2. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Dwika Suryaningdyah. Abstrak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. awal Maret 2016 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, tercatat pada tahun 2006 jumlah kematian ibu 253 / 100.000 kelahiran hidup, di mana angka ini masih menduduki peringkat pertama di ASEAN ( SDKI, 2006 ). Penyebab utama kematian maternal disebabkan oleh tiga hal pokok yaitu perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ). Preeklampsia dalam pustaka lama disebut sebagai Toxaemia Gravidarum, dan kemudian berubah menjadi Pregnancy Included Hypertension (PIH), baru kemudian disebut preeklampsia ( Sofoewan. 2003 ). Dalam laporannya Martin et al. melaporkan bahwa 3,7% dari seluruh wanita hamil menderita hipertensi, dan 15% dari persalinan preterm juga disebabkan preeklamsi. (sumber: Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2007:92:3517-3522). Disebutkan juga oleh Cunningham bahwa preeklampsia juga menyebabkan 16% kematian maternal dan 45% kematian perinatal baik secara langsung maupun tidak langsung ( Budiana. 2007 ). Banyak teori yang mencoba menjelaskan tentang terjadinya preeklampsia, oleh karena itu sering di sebut disease of teory. Salah satunya adalah tentang teori kerusakan endotel. Kerusakan endotel dapat diakibatkan oleh radikal bebas sebagai akibat iskemia plasenta. Iskemia plasenta sendiri dapat 1

disebabkan oleh invasi sel trofoblas pada sebagian arteri spiralis dan juga karena plasenta yang semakin tua pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kerusakan trombosit yang disusul dengan meningkatnya tromboksan. Tromboksan menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan vaso vasorum yang menimbulkan tekanan darah meningkat. Sedangkan untuk tanda adanya protein dalan urine adalah terjadi kerusakan endotel pada ginjal. Edema disebabkan oleh timbunan trombosit pada lumen pembuluh darah sehingga aliran darah terganggu karena lumen sempit. Kerusakan membrane endotel meningkatkan permeabilitas dan terjadi ekstravasasi cairan darah yang menyebabkan edema. Angka kejadian preeklampsia meningkat pada primigravida muda dan semakin tinggi pada primi gravida tua. Dalam penelitian Sudhaberata Ketut dan Karta I.B.M (2001), hal ini dikarenakan ketika kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang kemudian menjadi semakin sempurna pada kehamilan berikutnya ( Purwantini. 2004 ). B. PERUMUSAN MASALAH Apakah ada hubungan antara primigravida dengan kejadian preeklampsia? 2

C. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan primigravida dalam meningkatkan kejadian preeklampsia. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui status obstetri (gravid, partus, nifas), dan riwayat penyakit pada subjek penelitian. b. Untuk mengetahui kejadian preelampsia pada subjek penelitian. D. MANFAAT 1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini agar dapat dijadikan sebagai salah satu bahan penilaian tentang preeklampsia. 2. Manfaat Aplikatif Untuk pencegahan preeklampsia terutama pada ibu primigravida. Preeklampsia menyumbang 5-10 % pada wanita hamil dan 15 % dari kelahiran bayi preterm karena preeklampsia. Salah satu faktor risiko preeklampsia adalah primigravida, perbandingan dengan multigravida 2:1. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara primigravida dengan kejadian preeklampsia. Desain penelitian Observasional Analitik dengan 3

metode cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada 22 Juni 19 Juli 2009 di poli kebidanan, bangsal bersalin, dan bangsal nifas RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Populasi diperoleh dari data primer yang mempunyai syarat hamil > 20 minggu, bersalin, dan nifas 2 hari, serta tidak mempunyai penyakit ginjal kronik, diabetes mellitus, molahidatidosa, dan kehamilan kembar. Uji statistic menggunakan chi square dan odds ratio. Hasil penelitian diperoleh sampel 222, untuk primigravida 36,04 % yaitu 80, dan 142 multigravida. Yang mengalami preeklampsia dari primigravida adalah 7 dan multigravida 24 sampel. Hasil hitung X 2 adalah 2,83 dengan α 0,05, df 1, P = 0,09, dan odds ratio 0,41. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara primigravida dengan preeklampsia, dibuktikan dengan nilai X2 hitung kurang dari X2 tabel, dan juga nilai P>0,05. Error ini disebebkan oleh kurang dikendalikannya faktor perancu seperti hepatitis, hipertiroid, hipoalbumin, hipertensi kronik, riwayat hipertensi keluarga, riwayat preeklampsia sebelumnya, dimana faktor tersebut dapat menyebabkan tanda gejala preeklampsia. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Design Penelitian Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Observasional Analitik dengan metode cross sectional untuk mengetahui hubungan primigravida dalam meningkatkan kejadian preeklampsia. Populasi Inklusi Eksklusi ` sampel 4

Primigravida Multigravida Terjadi Preeklampsia Terjadi Preeklampsia Terjadi Preeklampsia Terjadi Preeklampsia B. Tempat Dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan kurun waktu antara 22 Juni 19 Juli 2009. C. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil, bersalin dan nifas di SMF Obstetri Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, pada 22 Juni 19 Juli 2009 sebagai data primer. D. Sampel dan Teknik Sampling 1. Sampel 5

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 20 minggu, ibu bersalin, dan ibu nifas 2 hari, dimana tidak sedang memiliki penyakit diabetes mellitus, ginjal kronik, molahidatidosa, dan kehamilan ganda. 2. Teknik Sampling Dalam penelitian ini menggunakan teknik nonrandom sampling dan cara yang digunakan adalah Judgement Sampling. 3. Kriteria Retriksi Table 2. Kriteria Retriksi Inklusi Ibu hamil dengan umur kehamilan lebih dari 20 minggu sampai ibu nifas 2 hari eksklusi Diabetus mellitus penyakit ginjal kronik molahidatidosa kehamilan ganda 4. Estimasi Besar Sampel Besar sample untuk penelitian ini adalah menggunakan rumus : 6

p : perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti atau paparan dari populasi q : 1 p Zα : nilai statistic Zα pada kurve normal standart pada tingkat kemaknaan d : presisi absolute yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi, misalnya +/- 5% dari rumus di atas, maka besar sample untuk penelitian ini adalah 138. 5. Definisi Operasianal dan Cara Pengukuran 1. Status Gravid Variable Definisi Bebas (faktor risiko) Kedudukan seseorang berdasarkan jumlah kehamilannya operasional Kategori Primigravida : Seorang wanita yang hamil untuk pertama kali Multigravida : Seorang wanita yang telah mengalami dua kehamilan atau lebih dengan janin mencapai titik mampu bertahan hidup Skala Nominal 7

2. Preeklampsia Variable Definisi Operasional Terikat (efek) Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan ( 2 hari ) Kategori - Terjadi preeklampsia - Tidak terjadi preeklampsia Skala Ordinal 6. Intervensi Dan Instrumentasi Penelitian 1. Instrument yang digunakan adalah sphignometer untuk data primer, dan rekam medik untuk data sekunder, lembar observasi subjek (berisi identitas subjek, vital sign, inspeksi dan tabulasi edema pada muka, tangan, dan kaki, riwayat obstetri yang sedang dialami, riwayat obstetri yang lalu, riwayat penyakit yang lalu, serta pemeriksaan laboratorium proteinuria), lembar tabulasi (berisi no RM, nama pasien, umur pasien, status GPA, preeklampsia, diabetes mellitus, kehamilan ganda, molahidatidosa, penyakit ginjal kronik). 2. Teknik pengambilan data : - untuk data primer : memberi pertanyaan pada ibu tentang riwayat obstetrinya (gravid, partus, abortus) dan kehamilan ganda serta riwayat 8

penyakit yang pernah dideritanya (diabetes mellitus, penyakit ginjal kronik, molahidatidosa), melakukan observasi secara langsung pada pasien dengan diagnosis preeklampsia yaitu inspeksi dan palpasi ada tidaknya edema pada kaki, muka dan tangan, mengukur tekanan darah, melihat hasil laboratorium untuk proteinurine-nya - untuk data sekunder : meneliti rekam medik rumah sakit, meneliti tentang riwayat obstetrinya (gravid, partus, abortus) dan kehamilan ganda serta riwayat penyakit yang pernah dideritanya (diabetes mellitus, penyakit ginjal kronik, molahidatidosa). Yang kemudian recording, editing, dan tabulating pada table instrument penelitian. 7. Rencana Pengolahan Dan Analisis Data Dalam menganalisa data untuk hubungan faktor risiko dan efek menggunakan rumus Odd Ratio dan uji signifikansi dengan X 2 (α = 0.05). BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa primigravida bukan merupakan faktor risiko dari preeklampsia. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik, yaitu nilai X 2 hitung kurang dari X 2 tabel dan nilai P lebih dari 0,05. 9

Kesalahan ini dikarenakan kurang homogen-nya karakteristik dari sampel seperti umur, distribusi varibel luar yang tidak merata pada status gravid. Dalam penelitian ini variable luar antara lain, hipoalbumin, hipertiroid, hipertensi kronik, riwayat hipertensi keluarga, dan riwayat preeklampsia sebelumnya. Penyebab preeklampsia tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor saja tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Begitu juga untuk faktor risiko primigravida dalam menyebabkan preeklampsia, pasti ada faktor lain yang bisa memicu terjadinya preeklampsia selain karena kehamilan pretamanya, seperti malnutrisi yang bisa menyebabkan hipoalbumin, kelebihan produksi hormone tyroid, atau diet tinggi tyroid yang bisa menyebabkan hipertiroid. Karena terjadinya suatu penyakit merupakan rangkaian dari penyakit lain. B. Saran 1. Dalam melakukan penelitian selanjutnya diharapkan lebih mengkaji tentang variable luar sehingga kesalahan dapat dikendalikan. 2. Seharusnya rentan umur yang ekstrim, yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, dimasukkan dalam kriteria eksklusi, untuk menghomogenkan subjek. 10

3. Seharusnya peneliti juga memperhatikan distribusi dari karakteristik penyakit yang menyertai kejadian preeklampsia, sehingga distribusinya dapat merata pada status gravid, yaitu pada primigravida dan multigravida, maka kesalahan dapat dikendalikan. 4. Untuk pihak rumah sakit diharapkan lebih mengkaji untuk riwayat penyakit pasien karena peneliti kurang mendapat informasi tentang riwayat penyakit dan riwayat obstetri terdahulu. 5. Untuk ibu hamil primigravida untuk tetap waspada dalam kehamilannya, karena kejadian preeklampsia tidak hanya disebabkan karena status gravidnya saja, tetapi juga faktor-faktor lain seperti gizi dan keadaan tubuh ibu hamil tersebut. 11