BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi objek dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua perusahaan asuransi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua variabel atau lebih atau penelitian ini sering disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu pusat penjualan saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. III.1.1 Gambaran Umum dan Kriteria Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Selanjutnya hasil dari analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keuangan dengan menganalisis pengaruh likuiditas yang diukur dengan Current

BAB III METODE PENELITIAN. bergerak di bisnis properti karena perusahaan golongan ini mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. yang diharapkan dapat tercapai. Selain itu, melalui metode penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia pada periode Data tersebut dapat di akses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Nilai tambah ekonomis (EVA) merupakan nilai yang di dapatkan shareholder dari hasil

BAB III METODE PENELITIAN. resmi Bursa Efek Indonesi (BEI) yaitu Unit analisis dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

Transkripsi:

41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Anwar Sanusi (2011) Populasi adalah jumlah keseluruhan elemen yang menjadi objek dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan LQ-45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2012 secara berturut-turut. LQ-45 merupakan suatu forum yang didalamnya berisi perusahaanperusahaan yang saham-sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tidak sembarang perusahaan yang dapat masuk dalam kriteria LQ-45. Perusahaan-perusahaan yang ingin masuk dalam daftar LQ-45 harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : a. Saham tersebut harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular (yang dilihat adalah rata -rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). b. Saham tersebut juga harus masuk ke dalam jajaran teratas dalam peringkat berdasarkan kapitalisasi pasar (yang dilihat adalah rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir). c. Saham tersebut harus tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama minimal 3 bulan.

42 d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di pasar regulernya juga harus baik. Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti memilih perusahaan LQ-45 sebagai populasi dalam penelitian ini.sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang diambil berdasarkan prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling digunakan untuk memilih sampel yang dapat mewakili kriteria yang ditentukan. 1. Terdaftar sebagai perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2012. 2. Laporan keuangan dinyatakan dalam rupiah. Adapun proses pemilihan sampel dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan Jumlah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI 45 Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria penelitian (22) Perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian 23 Jumlah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 45 perusahaan, perusahaan yang tidak memenuhi kriteria penelitian adalah 22 perusahaan. 8 perusahaan yang tidak melaporkan laporan keuangan berdasarkan mata uang rupiah, sedangkan 14 perusahaan tidak diambil dalam sampel penelitian karena perusahaan ini tidak terdaftar sebagai indeks LQ-45 selama

43 tahun 2010-2012. Jadi keseluruhan perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 23 perusahaan seperti tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No Nama Perusahaan KODE 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI 2 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM 3 PT. Astra International Tbk ASII 4 PT. Bank Central Asia Tbk BBCA 5 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 6 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 7 PT. Bank Danamon Tbk BDMN 8 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 9 PT. Bakrie & Brothers Tbk BNBR 10 PT. Bakrieland Development Tbk ELTY 11 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 12 PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 13 PT. Indosat Tbk ISAT 14 PT. Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR 15 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 16 PT. Lippo Karawaci Tbk LPKR 17 PT. London Sumatera Plantation Tbk LSIP 18 PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA 19 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk SMGR 20 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM 21 PT. Truba Alam Manunggal Engineering Tbk TRUB

44 22 PT. United Tractors Tbk UNTR 23 PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR Sumber :Saham Ok 1.2 Jenis dan Sumber Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data panel (panel data). Data panel merupakan gabungan dari data time series (antar waktu) dan data cross section (antar individu/ruang). Dalam penelitian ini data yang didapat diolah dengan metode regresi berganda. Metode regresi dapat digunakan untuk memperlihatkan bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian inidiperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIMP) BEI Pekanbaru dan Indonesian Capital Market Directory yang dikeluarkan oleh Institut For Economic and research melalui www.idx.co.id. Dengan demikian model yang dapat dibentuk dari variabel diatas adalah model regresi berganda (multiple linear regression). 3.3 Definisi dan Pengukuran Variabel Operasional Penelitian ini menggunakan 2 variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen.

45 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Menurut Anwar Sanusi (2011) a nalisis regresi linear berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara suatu variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Jika suatu variabel bergantung pada beberapa variabel independen hubungan antara kedua variabel disebut analisis regresi berganda. 1. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah informasi asimetri. Informasi asimetri merupakan dimana suatu keadaan manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor. Untuk mengukur tingkat informasi asimetri ini dilakukan dengan menggunakan rumus ( Rita Desniwati, 2012) : SPREADit = ask bid x 100 (ask+bid)/2 Keterangan : Askit = harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada tahun t (ask it ) Bidit = harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada tahun t (bid it )

46 2. Variabel independen (X) dalam penelitian ini terdiri dari : a. Konservatisme (X 1 ) Konservatisme adalah prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aktiva dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai kemungkinan akan terjadi. Ukuran konservatisme ini menggunakan akrual dari kegiatan operasional perusahaan. Operating accrual merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan, sedangkan cash flow yang digunakan adalah cash flow operasional. Pengukuran konservatisme ini dilakukan dengan cara (Givoly dan Hyan, 2000 dalam Yona dan Efrizal, 2009). Cit = NIit CFit Dimana : Cit : tingkat konservatisme perusahaan i pada waktu t. NIit : laba bersih sebelum extraordinary item perusahaan i pada waktu t. CFit : arus kas dari kegiatan operasi perusahaan i pada waktu t. Konservatisme dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal, yaitu 1 untuk konservatif dan 0 untuk tidak konservatif. Jika selisih antara laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi bernilai negatif, maka perusahaan tersebut

47 dikategorikan konservatif (1) jika hasilnya positif maka laba dikategorikan optimis (0) (Basu dalam Belkaoui, 2006). b. Pengungkapan (disclosure) Laporan Keuangan (X 2 ) Pengungkapan ( disclosure) Laporan Keuangan ini diukur dengan menggunakan index of disclosure methodology yaitu Wallace, dengan cara mengukur berapa banyak item laporan keuangan yang material diungkapkan oleh perusahaan LQ-45. Pengukuran untuk pengungkapan (disclosure) Laporan Keuangan ini seperti digunakan oleh Sefani (2011) adalah sebagai berikut : Keterangan : Indeks Wallace = N/K x 100 N = K = jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan jumlah item yang seharusnya diungkapkan berdasarkan peraturan. Untuk pengungkapan ( disclosure) laporan keuangan, itemitem yang seharusnya diungkapkan oleh perusahaan berbeda dari setiap jenis industri, oleh karena sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 ada beberapa jenis industri dan memiliki perbedaan item-item yang seharusnya diungkapkan. Peraturan Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk setiap jenis industri. Jumlah item-item yang seharusnya diungkapkan oleh perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :

48 Perusahaan Manufaktur Perusahaan Perbankan Perusahaan Telekomunikasi Perusahaan Perdagangan Perusahaan Real Estate = 68 item = 76 item = 71 item = 68 item = 63 item. 1.4 Alat Analisis 1. Regresi Berganda Menurut Anwar Sanusi (2011) analisis regresi berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara suatu variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Jika suatu variabel dependen bergantung pada lebih satu variabel independen hubungan antara kedua variabel disebut analisis regresi berganda. Dengan demikian model dapat dibentuk dari variabel regresi berganda ( multiple linear regression) yang diformulasikan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y = Informasi Asimetri a = Konstanta b (1,2) = Koefisien regresi X 1 = Konservatisme X 2 = Pengungkapan (disclosure) Laporan Keuangan. e = error

49 Data panel ( panel data) berhubungan langsung dengan individu perusahaan sepanjang waktu, maka akan bersifat heterogen dalam unit tersebut. Data panel lebih memberikan data yang informatif, lebih bervariasi, rendah tingkat kolinearitas antar variabel, lebih besar degree of freedom dan lebih efisien. Dalam penelitian ini ada 30 unit crosssection dan 2 periode time series, secara keseluruhan ada 69 observasi. 1.5 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Residual Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi. Variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal. Agar dapat melihat normalitas residual maka harus dilakukan uji normalitas residual. Normal atau tidaknya residual dapat dilihat dari grafik normal probability plot. Jika residual berada pada garis diagonal atau mendekati berarti residual tersebut terdistribusi secara normal. Namun jika residual terletak meyebar menjauhi garis diagonal berarti data tersebut tidak terdistribusi secara normal. Cara kedua untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Residual

50 berdistribusi normal jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0.05 (5%), dan sebaliknya jika tingkat signifkansinya lebih kecil dari 0.05 (5%) maka residual tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2005). b. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2005) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model reegresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelas i, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan pada seseorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross section (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karen gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dengan mendeteksi besaran Durbin-Watson. Menurut Ghozali (2005) prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode

51 pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut : Hipotesis Nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif atau positif Keputusan Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak Jika 0 < d < dl dl <d <du 4-dl <d < 4 4-du <d <4-dl du <d < 4-du c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam penegertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

52 lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoffyang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Sedangkan jika tidak terjadi multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2005). d. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X dalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar analisis, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

53 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). 1.6 Pengujian Hipotesis 1. Partial Test Analisis ini menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau melihat p value masing-masing variabel, sehingga dapat ditentukan apakah hipotesis yang telah dibuat signifikan atau tidak signifikan. Jika t hitung lebih besar dari t tabel atau p value < α maka koefisien regresi adalah signifikan, dan hipotesis alternatif penelitian diterima, artinya variabel independen yang bersangkutan berpengaruh terhadap nilai dependen. Sebaliknya jika t hitung < t tabel atau p value >α, artinya variabel independen yang bersangkutan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). 2. Simultan Test Untuk menguji kebenaran pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen yang terdapat dalam model regresi dapat digunakan analisa uji F. Analisa uji F ini dilakukan dengan membandingkan antara F hitung dengan data F tabel. Sebelum membandingkan nilai F tersebut, juga harus ditentukan tingkat kepercayaan 95%. Jika F hitung <F tabel atau p value > α, disebut tidak signifikan. Sebaliknya jika F hitung tabel atau p value < α, disebut signifikan.

54 Uji F dilakukan untuk melihat secara serentak apakah variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen secara baik (Ghozali, 2005). 3. Koefisien Deternimasi (R 2 ) Koefisien Deternimasi (R 2 ) adalah koefisien yang menunjukkan persentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasinya maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen.