BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang di sajikan di awal bab, adapun data yang di analisis sesuai dengan

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB III PENYAJIAN DATA. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. a. Sejarah singkat lokasi penelitian

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut: A. Analisis Pelaksanaan Life-Script Analysis Untuk Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai tempat untuk memperoleh informasi

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS DATA

PHARMACEUTICAL CARE. DALAM PRAKTEK PROFESI KEFARMASIAN di KOMUNITAS

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

Lampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan. yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

KETERAMPILAN KONSELING. Rosita E.K.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. di bidang kesehatan. Apotek adalah tempat usaha yang menyediakan obat-obatan.

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan baik yang dilakukan

HEALTH & BEAUTY. Oleh Aftiyani. Guardian, The One You Trust

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

Pelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

KARAKTERISTIK INFORMAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri. Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Satelit Rawat

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PERSEPSI APOTEKER TERHADAP KONSELING PASIEN DAN PELAKSANAANNYA DI APOTEK KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Apoteker pengelola Apotek Afiah Farma ini adalah Bapak Muhammad

Duduk saling membelakangi, salah seorang berperan sebagai konseli berbicara dan konselor mendengarkan dengan perhatian Duduk berhadapan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Bimbingan dan Konseling Islam. a. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Tentang Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga memasuki dunia pendidikan di negara-negara berkembang termasuk

Lampiran 1. Daftar Tilik Mutu Pelayanan Kefarmasian DAFTAR TILIK

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut: A. Analisis data mengenai proses keterampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek Ibunda Surabaya. 1. Teman sejawat : Wiwik Rahayu Dalam proses Bimbingan dan Konseling Islam yang dilakukan oleh konselor dalam penelitian ini menggunakan langkah yaitu: identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, konseling/terapi, dan evaluasi/follow up, analisa dilakukan peneliti dengan membandingkan data teori dan data yang terjadi dilapangan. a. Identifikasi Teman sejawat turut sedih akan turunnya pendapatan apotek, dan ia berpikir bahwa akan berakibat pada gaji karyawan apotek b. Diagnosa

Masalah pendapatan apotek yang turun bisa juga karena pelayanan yang dirasakan pelanggan kurang memuaskan c. Prognosa Konselor bersama teman sejawat menentukan alternatif pemecahan masalah, yaitu cara berkomunikasi yang lebih tepatnya dengan keterampilan komunikasi konseling. d. Terapi Konselor mengajarkan pada teman sejawat 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, mulai dari pembukaan, yakni cara menyambut pelanggan dengan ramah, kemudian mendengarkan keluhan pelanggan hingga memberi pelanggan nasihat cara penggunaan obat yang benar. e. Evaluasi dan follow up Melihat sejauh mana keberhasilan dengan melakukan observasi terhadap keterampilan komunikasi teman sejawat pada pelanggan. a. Teman sejawat : smin Wagle Dalam proses Bimbingan dan Konseling Islam yang dilakukan oleh konselor dalam penelitian ini menggunakan langkah yaitu: identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, konseling/ terapi, dan evaluasi/follow up,

analisa dilakukan peneliti dengan membandingkan data teori dan data yang terjadi dilapangan. a. Identifikasi Konselor mencari informasi pada teman sejawat tentang pelayanan yang dilakukan di apotek terhadap pelanggannya, kemudian teman sejawat bercerita kalau hanya memberi informasi obat jika ditanya pelanggan. b. Diagnosa Teman sejawat terkadang enggan memberi informasi penggunaan obat karena sikap beberapa pelanggan yang terkadang marah atau tersinggung jika di beri keterangan atau informasi. c. Prognosa Konselor bersama teman sejawat menentukan alternatif pemecahan masalah, yaitu cara berkomunikasi yang lebih baik lebih tepatnya dengan keterampilan komunikasi konseling. d. Terapi Konselor mengajarkan pada teman sejawat 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, mulai dari pembukaan, yakni cara menyambut pelanggan dengan ramah, kemudian

mendengarkan keluhan pelanggan hingga memberi pelanggan nasihat cara penggunaan obat yang benar. e. Evaluasi dan follow up Melihat sejauh mana keberhasilan dengan melakukan observasi terhadap keterampilan komunikasi teman sejawat pada pelanggan. Berdasarkan data dari kedua teman sejawat tersebut bahwa analisis proses bimbingan yang dilakukan pada teman sejawat dengan langkah konseling melalui identifikasi untuk mengetahui masalah dari kedua teman sejawat tersebut, teman sejawat Wiwik sedih karena omzet apotek yang turun bisa berakibat pada gaji pegawai yang juga turun, dari teman sejawat Wiwik konselor mendiagnosa bahwa penurunan omzet bisa terjadi karena pelanggan kurang puas terhadap pelayanan apotek, sedangkan pada teman sejawat smin konselor mencari informasi tentang pelayanan yang ada di apotek dari keterangan yang didapat konselor mendiagnosa bahwa teman sejawat smin enggan melakukan pelayanan informasi jika pelanggan tidak memintanya. Selanjutnya konselor menentukan jenis bantuan terhadap kedua teman sejawat yaitu dengan menggunakan keterampilan

komunikasi konseling untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di apotek, karena dengan ilmu farmasi yang teman sejawat miliki jika di tambah dengan keterampilan komunikasi yang baik maka akan disukai pelanggan, kemudian konselor mengajarkan 19 teknik keterampilan komunikasi konseling. Langkah yang terakhir yaitu evaluasi/follow up, mengetahui apakah ada perbedaan yang dialami teman sejawat dengan melakukan observasi pada kedua teman sejawat. B. Analisis data mengenai keberhasilan keterampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek Ibunda Surabaya. 1. Teman sejawat : Wiwik Rahayu Analisis data yang didapat dari keberhasilan keterampilan komunikasi konseling dalam meningkatkan pelayanan kefarmasian di Apotek Ibunda Surabaya terhadap teman sejawat, sebagai salah satu asisten apoteker di apotek tersebut, yaitu Secara keseluruhan teman sejawat mampu melakukan keterampilan komunikasi konseling yang di ajarkan konselor demi meningkatkan pelayanan kefarmasian walaupun tidak secara utuh melakukan 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, dan dari percakapan antara teman sejawat dan pelanggan, konselor menyimpulkan bahwa teman sejawat mampu melakukan 15 macam teknik antara lain,; pembukaan, penerimaan, pengulangan pernyataan,

mendengarkan, menanggapi, pemantulan makna, pemusatan, pensrtukturan, pengarahan, penguatan, nasihat, penolakan, ringkasan, penghentian serta mempengaruhi. Sedangkan teman sejawat tidak melakukan pemantulan perasaan karena teknik tersebut juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempelajarinya, dan dalam waktu yang singkat dalam melayani pelanggan, teman sejawat belum mampu melakukan, kemudian tidak ada konfrontasi dalam hal ini karena teman sejawat memang belum memahami makna konfrontasi jika diterapkan dalam melayani pelanggan, teman sejawat juga kurang bisa mengamati perilaku non verbal pelanggan saat itu. Tingkat keberhasilan teman sejawat bisa nampak dari prosentase berikut: (75% - 100% dikatakan berhasil), (60% - 75% dikatakan cukup berhasil), ( <60% dikatakan kurang berhasil) Maka jika teman sejawat mampu melakukan 15 dari 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, maka prosentasenya: 15/19 X 100% = 78,9% ( dikatakan berhasil) 2. Teman sejawat : smin Wagle Secara keseluruhan teman sejawat mampu melakukan keterampilan komunikasi konseling yang di ajarkan konselor demi meningkatkan pelayanan kefarmasian walaupun tidak secara utuh melakukan 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, dan dari percakapan antara teman sejawat dan pelanggan, konselor

menyimpulkan bahwa teman sejawat mampu melakukan 16 macam teknik antara lain: pembukaan, penerimaan, pengulangan pernyataan, mendengarkan, mengamati, menanggapi, klarifikasi, pemantulan makna, pemusatan, pemantulan perasaan, pengarahan, penguatan, nasihat, penolakan, ringkasan, serta mempengaruhi. Teman sejawat tidak melakukan pemantulan makna terhadap pelanggan saat itu, karena memang pada saat terjadi komunikasi di antar mereka, teman sejawat tidak mencoba menggali penglaman pelanggan sebelumnya, kemudian tidak adanya penstrukturan waktu yang baik karena pada saat itu teman sejawat dan pelanggan terlihat akrab dan banyak hal yang mereka bicarakan diluar konsultasi obat, sedangkan untuk konfrontasi, teman sejawat juga kurang memahami makna konfrontasi dalam hal melayani pelanggan. Tingkat keberhasilan teman sejawat bisa nampak dari prosentase berikut: (75% - 100% dikatakan berhasil), (60% - 75% dikatakan cukup berhasil), (<60% dikatakan kurang berhasil) Maka jika teman sejawat mampu melakukan 16 dari 19 teknik keterampilan komunikasi konseling, maka prosentasenya : 16/19 x 100% = 84,2% ( dikatakan berhasil) Tabel 3.1 (perbedaan perilaku teman sejawat sebelum dan sesudah proses bimbingan) No Sebelum konseling Sesudah konseling

1 Teman sejawat wiwik rahayu melayani pelanggan sebatas jual beli obat sedangkan teman sejawat yasmin jika pelanggan bertanya 2 Teman sejawat belum mengetahui tentang 19 teknik keterampilan komunikasi konseling Kedua Teman sejawat melakukan komunikasi pada tiap pelanggan sebagai bentuk pelayanan informasi Teman sejawat wiwik rahayu mengetahui dan mampu mempratekan 15 teknik keterampilan komunikasi konseling sedangkan teman sejawat yasmin melakukan 16 teknik keterampilan komunikasi konseling Selain observasi yang dilakukan pada teman sejawat, konselor juga memberikan sejumlah pertanyaan kepada pelanggan Tabel 3.2 Pedoman wawancara pada pelanggan No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah pelanggan merasa petugas apotek menyambut dengan ramah? 2 Ketika pelanggan datang, apakah petugas apotek ada ditempat? Tidak 3 Apakah petugas apotek tidak bersikap acuh ketika pelanggan datang? 4 Apakah petugas apotek cepat dalam melayani pelanggan? Kadang 5 Apakah petugas apotek segera melayani yang pelanggan butuhkan? 6 Apakah petugas apotek paham dengan yang pelanggan butuhkan? 7 Apakah petugas apotek cermat dalam memberi info fungsi obat? 8 Apakah petugas apotek cermat dalam memberi info cara penggunaan obat? Kadang

9 Apakah petugas apotek cermat menawarkan obat yang pelanggan butuhkan? 10 Apakah petugas apotek tepat dalam memberi harga obat? Jawaban ya=7, kadang=2,tidak=1 Tingkat keberhasilan teman sejawat juga bisa nampak dari prosentase pedoman wawancara terhadap pelanggan berikut: (75% - 100% dikatakan berhasil), (60% - 75% dikatakan cukup berhasil), (<60% dikatakan kurang berhasil) Maka jika jawaban ya sebanyak 7 kali prosentasenya 7/10 x 100% = 70% (dikatakan pelayanan teman sejawat terhadap pelanggan cukup berhasil) Secara psikis hasil pelayanan dengan menggunakan keterampilan komunikasi konseling yang dilakukan asisten apoteker dapat membuat nyaman bagi pelanggan sehingga semakin memicu sugesti pelanggan untuk sembuh dari penyakitnya, walaupun dilakukan dengan singkat tapi lebih baik dibanding pelayanan yang dilakukan sebelumnya.