Kartika Sari Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRАCT. Key words: Dividend Discount Model, Intrinsic value of shares, investment decisions ABSTRAK

DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

Nur Ihwanul Fathoni Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu

Avitta Putri Wijaya Raden Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Pihak-pihak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini

ABSTRACT. Keywords: Fundamental Analysis, Dividend Discount Model, Price Earning Ratio, intrinsic value ABSTRAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN. melalui Pojok Bursa UIN SUSKA dengan data waktu penelitian periode 2009-

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

Fajar Yusuf Suhadak Nengah Sudjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM (Studi Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam berinvestasi. Contoh investasi yang diminati oleh berbagai kalangan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY

Jumlah nilai maksimal 5 0

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENERAPAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI DENGAN METODE PRICE EARNINGS RATIO

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang semakin pesat. Dengan adanya perusahaanperusahaan

Yuwono Wicaksono R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, Komaruddin Dasar Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Edisi Revisi, Cetakan II. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

diperdagangkan dalam pasar modal adalah saham. Investasi saham merupakan salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun beresiko tinggi. Secara

PENETAPAN HARGA INTRINSIK UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI DALAM SAHAM

MUHAMMAD HARIS ABSTRACT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

FRIAN ALFRIANTO YUSAK. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Omzet Penjualan Sektor Food And Beverage Tahun (dalam Triliun Rupiah) Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

: Yoga Wicaksana NPM :

Ilona Cherie Darminto Devi Farah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS FUNDAMENTAL INTERNAL UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE TBK.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi

ANALISIS DIVIDEND DISCOUNTED MODEL

PENERAPAN ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO

Perkembangan Laba Bersih (Rp. Milyar) yang Dihasilkan Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI selama :

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Food and Baverages Yang Terdaftar di BEI Tahun )

Taufik Hidayat Nila Firdausi Nuzula Ari Darmawan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS FUNDAMENTAL DALAM PENILAIAN HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DIVIDEND DISCOUNTED MODEL

Abstract. Keyword : Analysis of Fundamentals, Intrinsic, Price Earning Ratio, EPS, DPR, DPS, ROE. Abstrak

PENERAPAN METODE DISKONTO DIVIDEN DENGAN MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN DAN METODE PRICE EARNING RATIO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

ANALISIS NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN RELATIVE VALUATION TECHNIQUES

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu:

ANALISIS FUNDAMENTAL DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang

Yuliana I. Dj. Uloli 1, Abd. Rahman Pakaya 2, Selvi 3. Jurusan Manajemen ABSTRAK

Lampiran 1 Daftar Populasi dan SampelPerusahaan Manufaktur Tahun

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI BERDASARKAN PENILAIAN HARGA SAHAM

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September 2016 Juni 2017.

Nurita Ziyadatur Rahman R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

Yolanda Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dimulai sejak bulan

Widyakala Volume 4 No.1 Maret 2017 ISSN : print

FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FOOD AND BEVERAGE. Theresia Dhian Kusumawati

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK MENILAI KEWAJARAN HARGA SAHAM DENGAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Daftar Populasi Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

Gambar 1.1 Persentase Distribusi PDB Kategori Industri Pengolahan / Manufaktur Sumber: dan data sekunder yang telah diolah/ 2016

Rastri Harjanti Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan bisnis sekarang ini sudah tidak asing lagi dengan kegiatan investasi

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

Kajian Peramalan dan Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun

Daftar Populasi dan Sampel

Transkripsi:

PENERAPAN ANALISIS DIVIDEND DISCOUNT MODEL PERTUMBUHAN KONSTAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN HARGA SAHAM DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) Kartika Sari Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: kartika_iraz@yahoo.com ABSTRACT Prospective investors in stock investing is necessary to determine the intrinsic value of a stock or stock prices that should happen. One way to determine the intrinsic value of the stock is to use the Dividend Discount Model analysis constant growth. The purpose of this study was to determine the intrinsic value of the company's shares Food and Beverages sub sector as well as to compare the intrinsic value of the stock at the market price of the outstanding shares (closing price). This research uses descriptive quantitative research. The population in this study is a sub company of the Food and Beverages sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in 2012-2014. The data used were obtained in Corner Indonesia Stock Exchange (BEI) in the Faculty of Economics and Business Brawijaya University. Sampling using purposive sampling and acquired five companies that meet the criteria of the sample. The results showed that there is only one company that is in a position overvalued, namely PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI). Four other companies, namely PT Delta Djakarta (DLTA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sekar Laut Tbk (SKLT) are among the undervalued. Keywords: Dividend Discount Model, the intrinsic value of stock, stock investment decisions. ABSTRAK Calon investor dalam berinvestasi saham perlu untuk mengetahui nilai intrinsik saham atau harga saham yang seharusnya terjadi. Salah satu cara untuk mengetahui nilai intrinsik saham adalah dengan menggunakan analisis Dividend Discount Model pertumbuhan konstan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai intrinsik saham perusahaan sub sektor Food and Beverages serta untuk membandingkan antara nilai intrinsik saham dengan harga pasar saham yang beredar (closing price). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014. Data yang digunakan diperoleh di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik purpose sampling dan diperoleh lima perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat satu perusahaan yang berada pada posisi overvalued, yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI). Empat perusahaan lainnya yaitu PT Delta Djakarta (DLTA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sekar Laut Tbk (SKLT) berada pada posisi undervalued. Kata Kunci: Dividend Discount Model, nilai intrinsik saham, pengambilan keputusan investasi saham 53

I. PENDAHULUAN Perkembangan kondisi perekonomian yang semakin pesat seperti sekarang ini membuat pasar modal berperan penting dalam pasar modern. Pasar modal dapat memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk bersaing secara sehat untuk menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Fungsi pada keuangan, pasar modal memberikan kesempatan memperoleh return bagi pemilik dana yang menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana. Kegiatan di pasar modal tersebut disebut dengan investasi. Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana yang dilakukan saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu di masa yang akan datang. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan di dalam pasar modal adalah investasi pada saham. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Agar keputusan investasi yang dilakukan oleh investor tidak salah, maka investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham-saham yang akan dipilihnya, selanjutnya dapat ditentukan apakah saham tersebut akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan yang diharapkan oleh investor. Salah satu penilaian saham adalah dengan mengetahui nilai intrinsik saham. Penelitian ini menggunakan analisis fundamental dengan pendekatan nilai sekarang. Aliran kas yang bisa dipakai dalam penilaian saham adalah earning perusahaan, dimana earning tersebut dibagikan dalam bentuk dividen (Tandelilin, 2001: 186). Pendekatan nilai sekarang juga dikenal dengan istilah Dividend Discount Model (DDM). DDM mengasumsikan bahwa nilai saham merupakan present value semua aliran dividen di masa yang akan datang (Sulistyastuti 2002:41). Terdapat tiga model dalam pendekatan DDM, yaitu model pertumbuhan nol, model pertumbuhan konstan, model pertumbuhan tidak konstan. Penelitian ini menggunakan DDMdengan pertumbuhan konstan, dimana diasumsikan pada dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu yang tak terbatas. Peneliti memilih menggunakan model pertumbuhan konstan dengan asumsi model ini yang lebih sesuai digunakan pada perusahaan yang membayar dividen secara rutin dari tahun ke tahun. Perusahaan sub sektor food and beverages merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang memiliki peranan penting dalam kebutuhan masyarakat. Pemilihan perusahaan food and beverages dikarenakan perusahaan tersebut mengalami peningkatan kinerjanya yang ditunjukkan dengan pertumbuhan laba yang signifikan selama tahun 2012 sampai dengan 2014, meskipun ada beberapa perusahaan yang mengalami penurunan laba. Meningkatnya kinerja perusahaan yang ditunjukkan melalui pertumbuhan laba tersebut akan mendorong investor untuk berinvestasi pada saham-saham perusahaan tersebut. Terdapat 14 perusahaan yang termasuk dalam sub sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO), PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (CEKA), PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Prashida Aneka Niaga Tbk (PSDN), PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT Sekar Laut Tbk (SKLT), PT Siantar Top Tbk (STTP), dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk (ULTJ). Berdasarkan pernyataan dari hal-hal di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penilaian harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan keputusan investasi saham. Adapun judul dari penelitian ini adalah Penerapan Analisis Devidend Discount Model Pertumbuhan Konstan Sebagai Dasar Penilaian Harga Saham Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi pada Perusahaan Sub Sektor food and beverages yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2014). II. KAJIAN PUSTAKA A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, (Anogara dan Pakarti, 2006:2). Pendapat dari penulis lain menyebutkan bahwa pasar modal dalam arti sempit, yaitu pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah, 2003:4). 2. Manfaat Pasar Modal Manfaat dari pasar modal yang dikemukakan oleh Darmadji dan Fakhruddin (2001:2), yaitu: a. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus 54

memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi. c. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara. d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lappisan masyarakat menengah. e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat. f. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik. g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek. h. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi. i. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial. j. Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen profesional. k. Sumber pembiayaan jangka panjang bagi emiten. B. Investasi 1. Pengertian Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang, (Tandelilin, 2010:2). Ahmad menyebutkan bahwa investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut, (Ahmad, 2004:3). 2. Tujuan Investasi Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor, (Tandelilin, 2001:4). C. Saham 1. Pengertian Saham Menurut Anogara dan Pakarti (2006:58) saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Senada dengan Anogara dan Pakarti, Menurut Sunariyah (2003:111), saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). 2. Jenis-jenis Saham Terdapat dua jenis saham, yaitu menurut cara peralihan dan menurut hak tagihan. a. Menurut cara peralihan 1) Saham atas unjuk (Bearer Stocks). Tanpa identitas pemilik. 2) Saham atas nama (Registered Stocks) b. Menurut hak tagihan 1) Saham biasa (common stocks) 2) Saham preferen (Anogara dan Pakarti, 2004:74) D. Penilaian Saham Penilaian saham merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh investor untuk meramalkan harga saham yang seharusnya terjadi. Penilaian saham bertujuan untuk menghindari dari risiko kerugian yang akan dialami oleh investor ketika melakukan investasi terhadap saham. 1. Analisis Teknikal Analisis teknikal (technical analysis) merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan-catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan, (Sunariyah, 2003:152). 2. Analisis Fundamental Analisis fundamental membandingkan antara nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum, (Halim 2005:21). 3. Dividend Discount Model a. Model Pertumbuhan Nol P 0 = D 0 k (Tandelilin, 2010:307) b. Model Pertumbuhan Konstan P 0 = D 1 k g (Tandelilin, 2010:308) c. Model Pertumbuhan Tidak Konstan (Ganda) n P 0= D 0(1+g 1 ) t (1+k) t + D n(1+g c ) 1 k- g c (1+k) n t=1 (Tandelilin, 2010:310) E. Keputusan Investasi Menurut Halim, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa, apabila harga pasar lebih tinggi 55

dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak untuk dijual, karena dinilai terlalu tinggi (overvalued). Sebaliknya, apabila harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak untuk dibeli, karena dinilai terlalu rendah (undervalued), (Halim, 2005:20) III. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian berada di Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomo dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun 2012 sampai dengan 2014 sebanyak 14 perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpose sampling. Kriteriakriteria yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan sub sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhitung sampai bulan Desember 2014. 2) Perusahaan sub sektor Food and Beverages yang menerbitkan laporan keuangan sepanjang tahun 2012-2014. 3) Perusahaan sub sektor Food and Beverages yang memperoleh laba sepanjang tahun 2012-2014. 4) Perusahaan sub sektor Food and Beverages yang membagikan dividen secara berturutturut selama tahun 2012-2014. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan, terdapat 5 perusahaan yang dapat dijadikan sampel penelitian, yaitu PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), PT Sekar Laut Tbk (SKLT). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan yang telah diaudit. Data sekunder tersebut dikumpulkan dengan teknik dokumentasi yang selanjutnya dapat dilakukan analisis melalui tahapan sebagai berikut: 1) Menghitung tingkat pertumbuhan dividen 2) Menghitung estimasi dividen tahun yang akan datang 3) Menghitung tingkat return yang diharapkan atau required rate of return 4) Menghitung nilai intrinsik saham 5) IV. PEMBAHASAN Sebelum menentukan nilai intrinsik saham masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel, maka langkah yang harus dilakukan adalah menghitung faktor-faktor yang membetuk nilai intrinsik tersebut. 1) Menghitung tingkat pertumbuhan dividen tingkat pertumbuhan dividen adalah sebagai berikut: g = ROE x (1-DPR) (Tandelilin (2001:240) 2) Menghitung estimasi dividen tahun yang akan datang estimasi dividen tahun yang akan datang adalah sebagai berikut: D 1 =D 0 (1+g) (Tambunan, 2007:230) 3) Menghitung tingkat return yang diharapkan atau required rate of return tingkat return yang diharapkan adalah sebagai berikut: k= D 1 P 0 +g (Brigham, 2001:369) 4) Menghitung nilai intrinsik saham nilai intrinsik saham adalah DDM pertumbuhan konstan, yaitu sebagai berikut: P = D 1 0 k-g (Tandelilin, 2010:308) A. Penyajian Data Tabel 1. Ringkasan Laporan Keuangan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) (dalam ribuan rupiah) Aset 745.306.835 867.040.8020 991.947.134 147.095.322 190.482.809 227.473.881 Ekuitas 598.211.513 676.557.993 764.473.253 Laba Bersih 213.421.077 270.498.062 288.073.432 Tabel 2. Ringkasan Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (dalam jutaan rupiah) Aset 59.324.207 78.092.789 85.938.885 25.181.533 39.719.660 44.710.509 Ekuitas 34.142.674 38.373.129 41.228.376 Laba Bersih 4.779.446 3.416.635 5.146.323 56

Tabel 3. Ringkasan Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) 10.291.108.029.3 Aset 8.302.506.241.903 9.709.838.250.473 34 5.234.655.914.66 6.190.553.036.54 5.771.077.430.823 5 5 3.067.850.327.23 4.100.554.992.78 Ekuitas 3.938.760.819.650 8 9 Laba Bersih 744.428.404.309 1.058.418.939.252 409.824.768.594 Tabel 4. Ringkasan Laporan Keuangan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) Aset 1.204.944.681.2 1.822.689.047.10 2.142.894.276.21 23 8 6 1.035.351.397.43 1.182.771.921.47 538.337.083.673 7 2 Ekuitas 666.607.597.550 787.337.649.671 960.122.354.744 Laba Bersih 149.149.548.025 158.105.270.921 188.577.521.074 Tabel 5. Ringkasan Laporan Keuangan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) Aset 249.746.467.756 301.989.488.699 164.155.479.897 120.263.906.808 162.339.135.063 178.206.785.017 Ekuitas 129.482.560.948 139.650.353.636 153.368.106.620 Laba Bersih 7.962.693.771 11.440.014.188 16.480.714.984 B. Hasil dan Pembahasan Tabel 6. Perkembangan DPS, EPS, DPR, ROE, dan Closing Price PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) DPS (Rp) 11.000 11.500 12.000 EPS (Rp) 12.997 16.515 17.621 DPR (%) 84,63 69,63 68,1 ROE (%) 35,68 39,98 37,68 Closing Price(Rp) 255.000 380.000 390.000 Tabel 7. Perkembangan DPS, EPS, DPR, ROE, dan Closing Price PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) DPS (Rp) 175 185 142 EPS (Rp) 371 285 442 DPR (%) 47,17 64,91 32,13 ROE (%) 14 8,9 12,48 Closing Price (Rp) 5.850 6.600 6.750 Tabel 8. Perkembangan DPS, EPS, DPR, ROE, dan Closing Price PT Mayora Indah Tbk (MYOR) DPS (Rp) 130 230 230 EPS (Rp) 952 1.165 451 DPR (%) 13,66 19,74 51 ROE (%) 24,27 26,87 9,99 Closing Price (Rp) 20.000 26.000 20.900 Tabel 9. Perkembangan DPS, EPS, DPR, ROE, dan Closing Price PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) DPS (Rp) 28,63 36,83 3,12 EPS (Rp) 147,33 31,22 37,26 DPR (%) 19,43 117,97 8,37 ROE (%) 22,37 20,07 19,64 Closing Price (Rp) 6.900 1.020 1.385 Tabel 10. Perkembangan DPS, EPS, DPR, ROE, dan Closing Price PT Sekar Laut Tbk (SKLT) DPS (Rp) 2 3 4 EPS (Rp) 11,53 16,56 23,86 DPR (%) 17,35 18,12 16,76 ROE (%) 6,15 8,19 10,75 Closing Price (Rp) 180 180 300 Tabel 11. Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Dividen (g), Estimasi Dividen ( D 1 ), Tingkat Pengembalian yang Diharapkan Investor (k), dan Nilai Intrinsik Saham (P ) 0 Ket DLTA INDF MYOR ROTI SKLT g 0,0988 0,0721 0,1581 0,1080 0,0691 D 1 k P 0 13.185,6 132,94 266,36 3,46 4,28 0,1326 0,0918 0,1708 0,1105 0,0834 390.106,51 6.748,22 20.973,23 1.384 299,3 Tabel 12. Perbandingan Antara Nilai Intrinsik Saham dengan Nilai Pasar (Closing Price) Kode Saham Nilai Intrinsik Sahan Nilai Pasar (Closing Price) Keterangan DLTA 390.106,51 390.000 Undervalued INDF 6.748,22 6.750 Undervalued MYOR 20.973,23 20.900 Undervalued ROTI 1.384 1.385 Overvalued SKLT 299,3 300 Undervalued Berdasarkan tabel 7, dari 5 sampel yang diteliti 4 diantaranya berada pada posisi undervalued, dimana nilai intrinsik saham lebih besar dibandingkan harga pasarnya. Perusahaan yang berada di posisi undervalued yaitu PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dengan nilai intrinsik sebesar Rp 390.106,51, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan nilai intrinsik sebesar Rp 6.748,22, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan nilai intrinsik sebesar Rp 20.973,23, dan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) dengan nilai intrinsik 57

sebesar Rp 299,3. 1 perusahaan lainnya yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI) berada pada posisi overvalued dengan nilai intrinsik sebesar Rp 1.384, dimana nilai intrinsik pasar lebih rendah dibandingkan dengan harga pasarnya. Tabel 13. Pengambilan Keputusan Investasi Saham Kode Saham Keterangan Keputusan DLTA Undervalued Membeli INDF Undervalued Membeli MYOR Undervalued Membeli ROTI Overvalued Menjual SKLT Undervalued Membeli V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap saham-saham perusahaan sub sektor food and beveragesyang dijadikan sampel, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari 5 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian, terdapat 4 perusahaan yang berada pada posisi undervalued, sedangkan sisanya berada pada posisi overvalued. 4 perusahaan tersebut adalah PT. Delta Djakarta Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, PT Mayora Indah Tbk, dan PT Sekar Laut Tbk. 2. Hanya terdapat 1perusahaan dari kelima sampel yang dijadikan sampel penelitian berada di posisi overvalued yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. B. Saran Analisis Dividend Discount Model bukan merupakan satu-satunya metode yang digunakan dalam menentukan nilai intrinsik saham, akan tetapi hasil penelitian dengan menggunakan analisis Dividend Discount Model pertumbuhan konstan dapat digunakan sebagai referensi atau tambahan informasi kepada calon investor maupun investor untuk menentukan keputusan investasi saham. Saran-saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini hanya berdasarkan data keuangan perusahaan. Investor yang hendak menanamkan modal berupa investasi saham sebaiknya juga memperhatikan faktor-faktor lain, seperti kondisi perekonomian secara umum maupun kondisi perusahaan yang dijadikan sasaran berinvestasi. 2. Walaupun penentuan nilai intrinsik saham dapat dihitung menggunakan teknik analisis Dividend Discount Model, sebaiknya investor tidak hanya terpaku pada satu teknik analisis saja. Semakin banyak referensi yang digunakan dalam menentukan nilai intrinsik saham, maka nantinya akan diketahui teknik mana yang lebih efektif digunakan dalam menentukan nilai intrinsik tersebut. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anogara, Pandji dan Pakarti, Piji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: PT. Rineka Cipta Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. Darmadji, Tjiptono dan hendi M, Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia (pendekatan tanya jawab). Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKN. Sulistyastuti, Dyah, Ratih. 2002. Saham dan Obligasi: Ringkasan Teori dan Soal Jawaban. Yogyakarta: UAJY. Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Percetakan Kanisius. Tambunan, Andy Porman. 2007. Menilai Harga Wajar Saham (Stock Valuation). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 58