BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan


BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan penciptaan manusia. Syariat Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam adalah agama yang universal. Segala sesuatunya telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Pendapat Ulama Hanafiyah dan Ulama Syafi iyah Tentang Penarikan Kembali Harta yang Sudah Dihibahkan (Studi Komparatif)

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakag Allah Swt. Telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB II SUNNAH DAN MACAMNYA

Hadits-hadits Shohih Tentang

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP HADIAH/ UANG YANG DIBERIKAN OLEH CALON ANGOTA DPRD KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN DIWEK

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. jumpai adalah urusan perdagangan. Muhammad sejak usia 12 tahun. Sebagai pemimpin besar umat Islam

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

UNTUK KALANGAN SENDIRI

ISBN:

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia, Jakarta, Departemen Agama, 2001, hlm. 14.

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, hadis menempati posisi kedua setelah al-qur an sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai agama pembawa rahmat bagi seluruh alam, Islam hadir dengan ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan manusia. Islam tidak melulu mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, akan tetapi Islam juga memperhatikan aspek hubungan manusia dengan manusia lainnya. Bahkan hubungan yang terjalin antara sesama manusia tersebut dapat mempengaruhi keabsahan hubungan manusia dengan Tuhan. Hal ini sebagaimana dapat kita pahami dari sebuah Hadits berikut: قال ر س ول اهلل ص ل ى اهلل ع ل ي و و س ل م :» ل ت د خ ل ون ال ج ن ة ح ت ى ت ؤ م ن وا و ل ت ؤ م ن وا ح ت ى ت ح اب وا أ و ل أ د ل ك م ع ل ى ش ي ء إ ذ ا ف ع ل ت م وه ت ح اب ب ت م أ ف ش وا 1 الس ل م ب ي ن ك م «Rasullullah Saw bersabda: Kamu sekalian tidak dapat masuk surga kecuali beriman, dan kalian tidak dapat beriman sampai kalian saling kasih-mengasihi (antar sesama). Maukah kalian aku tunjukan suatu hal jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mengasihi? Yakni sebarkanlah kedamaian (salam) diantara kalian. Apa yang disampaikan Nabi tersebut merupakan prinsip dan dasar yang harus diterapkan dalam kegiatan mu āmalah dengan orang lain. Semua intisari ajaran Islam dalam pelaksanaannya akan mengerucut pada konsep kedamaian (salam) seperti yang terkandung dalam hadis tersebut, sebab I, hlm. 74. 1 Muslim bin Hajjaj, Sahih Muslim, (Beirut: Dar Kutub al- Ilmiyah, 1991), Cet. I, Juz 1

2 Islam sendiri secara harfiah bermakna damai. Hal ini kemudian menyebabkan seluruh ajaran Islam sangat identik dengan upaya menciptakan kedamaian, seperti dalam kegiatan jual beli yang menerapkan asas saling rela, persetujuan wali dalam sebuah pernikahan, larangan mencuri, membunuh, meminum - minuman keras, dan ajaran-ajaran lainnya, semua itu pada dasarnya memiliki satu tujuan, yaitu menghendaki terciptanya kedamaian antar sesama manusia. Dengan kedamaian ini, diharapkan manusia akan dapat memiliki keimanan yang kuat dan mampu untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara kāffah (sempurna) serta kemaslahatan mereka agar benar-benar dapat terjaga oleh syara. 2 Oleh karena itu, amatlah wajar jika dalam ajaran mu āmalah lainnya juga sangat menjunjung tinggi prinsip tersebut. Hal ini sebagaimana yang terkandung dalam konsep hibah (hadiyyah). Sebagaimana pernah dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam sebuah hadis: ت ص اف ح وا ي ذ ى ب ال غ ل و ت ه اد و ا ت ح اب وا و ت ذ ى ب الش ح ن اء 3 Berjabat tanganlah kalian karena (berjabat tangan itu) dapat menghilangkan kedengkian dan saling memberi hadiahlah kalian niscaya akan menimbulkan rasa saling mencintai dan menghilangkan permusuhan. Hadis tersebut menunjukan bahwa saling memberi hadiah dapat menimbulkan rasa cinta antar sesama manusia. Dengan saling mencintai ini tentu akan semakin mudah untuk menciptakan kedamaian antar sesama 2 Dalam Ushūl al-fiqh, upaya menciptakan kemaslahatan bagi manusia tersebut dijadikan sebagai inti dari tujuan-tujuan di-syari at-kannya sebuah hukum. Lihat: Ahmad bin Mas ud Alyubi, Maqāshid al-syarī ah al-islāmiyyah Wa Alāqatuhā bi al-adillah al- Syar iyyah, (Riyadh: Dār al-hijrah, 1998), Cet. I, hlm. 36-37. 3 Malik bin Anas, Muwatha, (Beirut: Dār Ihyā al-tusats al- Arabi, 1985), hlm. 908.

3 manusia. Dari hadis tersebut Islam telah memberikan ruang bagi konsep hibah dalam fikih agar tetap dapat dilestarikan dan dilaksanakan oleh orangorang Islam. Secara sederhana hibah diartikan sebagai pemberian atau memberikan barang dengan atau tidak ada tukarannya dan tidak ada sebabnya. 4 Hibah memiliki fungsi sosial yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Hibah dapat diberikan kepada siapa saja tanpa memandang ras, agama, kulit dan lain-lain. Hal ini karena mengingat secara historis Nabi tidak pernah membatasi pelaksanaan hibah ini. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menerima hadiah dari orang Kisra (non muslim), dan beliau juga pernah mengizinkan Umar bin Khathāb untuk memberikan sebuah baju kepada saudaranya yang musyrik di Mekah. Fakta sejarah tersebut telah menunjukkan bahwa hibah mempunyai arti penting dalam upaya memupuk tali persaudaraan antar sesama manusia dan menumbuhkan keteguhan dan kecintaan yang dalam antar masing-masing individu. 5 Dalam Islam, hibah dipandang sebagai salah satu cara untuk dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt dan dapat mendatangkan pahala bagi pelakunya. Sementara dalam perspektif sosial, hibah merupakan perwujudan kepedulian sosial yang diajarkan oleh Islam. Sehingga hal ini menjadikan Islam dipandang sebagai agama yang melek sosial. Tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, namun juga mengatur aspek-aspek 4 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Hukum Fiqih Lengkap), (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 326. 5 Sayyid Sabiq, Fiqh al-sunnah, Juz III, (Kairo: al-fathu li al-a lām al- Arabi, 1944), hlm. 267.

4 kemanusiaan yang muncul dalam interaksi sosial antar anggota masyarakat. Artinya, dalam ajaran Islam, hibah dipandang sebagai ajaran yang mengandung nilai-nilai sosial yang dapat memperkokoh persatuan dan kerukunan bersama seluruh umat muslim. 6 Namun, Seiring kemajuan zaman yang terus berkembang kompleksitas permasalahan hibah sendiri menjadi semakin rumit dan berkembang. Adapun salah satunya yaitu masalah penarikan kembali harta hibah. Di Indonesia sendiri permasalahan penarikan kembali hibah diatur oleh Kompilasi Hukum Islam (selanjutnya disebut KHI) Pasal 212 menjelaskan : Hibah tidak dapat ditarik kembali kecuali hibah orangtua kepada anaknya. Dalam padangan ulama fikih terjadi perbedaan pendapat mengenai hal penarikan kembali harta hibah. Menurut Imam Syafi i dan imam Hanafi sepakat jika hibah dengan tujuan silaturahmi maka hibah tidak boleh ditarik kembali. Namun, jika hibah dengan mengharapkan imbalan keduanya berbeda pendapat. 7 Berangkat dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaji pendapat Imam Syafi i dan Imam Hanafi, apakah pendapat kedua imam tersebut relevan terhadap rumusan yang ada dalam KHI, maka dari itu penulis mengangkat judul Pandangan Imam Syafi i Dan Imam Hanafi Terhadap Hukum Penarikan Kembali Harta Hibah Dan Relevansinya dengan Kompilasi Hukum Islam. 6 Sayyid Sabiq, Fiqh al-sunnah...,juz III, hlm. 266. 7 Wahbah al-zuhaili, al-fiqh al-islamiy Wa Adillatuhu, (Beirut: Dār al-fikr, 1985), Cet. II, Juz V, hlm. 26.

5 B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka agar kajian yang dilakukan dapat terarah dan tidak meluas, pada segment ini penulis merumuskan beberapa permasalahan berikut: 1. Bagaimanakah pendapat Imam Syafi i dan Imam Hanafi terhadap hukum penarikan kembali harta hibah? 2. Bagaimanakah metode Istinbath Imam Syafi i dan Imam Hanafi terhadap hukum penarikan kembali harta hibah? 3. Bagaimanakah relevansi pendapat Imam Syafi i dan Imam Hanafi terhadap hukum penarikan kembali harta hibah dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI)? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menjelaskan dan merumuskan pendapat Imam Syafi i dan Imam Hanafi terhadap hukum penarikan kembali harta hibah. 2. Menjelaskan metode Istinbath Imam Syafi i dan Imam Hanafi terhadap hukum penarikan kembali harta hibah. 3. Mencari relevansi kedua pendapat tersebut dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI).

6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan atas dasar dua manfaat yang ingin dicapai, yakni: 1. Teoritis Manfaat teoritis dimaksudkan agar kajian terhadap hukum penarikan kembali harta hibah dalam perspektif Imam Syafi i dan Imam Hanafi diharapkan dapat mengembangkan teori-teori pengembangan hukum Islam di Indonesia. Serta dapat menjadi sumber rujukan atau pembanding terhadap kajian-kajian selanjutnya. 2. Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih peneliti dalam kajian akademik, khususnya dalam konsentrasi kajian Hukum Islam di civitas akademika Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan skripsi ini disusun dengan mengelompokkan kedalam beberapa bab dan beberapa sub-bab yang menjadi cakupannya. Secara umum sistematikanya adalah sebagai berikut: Bab I, pendahuluan, yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II, akan membahas tinjauan pustaka meliputi landasan teori, kerangka teori dan penelitian yang relevan.

7 Bab III, dalam bab ini penulis akan menerangkan tentang metode penelitian dari jenis penelitian dan segi pendekatan, jenis data yang akan penulis ambil, pengumpulan data serta metode analisis data. Bab IV, merupakan bab yang membahas analisis data. Dalam bab ini diadakan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan (hasil penelitian) dalam rangka mencari jawaban terhadap pertanyaan (pembahasan), sebagaimana yang dimuat dalam rumusan masalah pada bab satu. Bab V, merupakan bab terakhir sekaligus sebagai penutup dari seluruh bab yang ada, yang terdiri dari kesimplan dan saran.