BAB I PENDAHULUAN. yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan, mengatur,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dalam dunia perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak tantangan yang akan dihadapi oleh semua pelaku usaha. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Bagi banyak perusahaan, penjualan merupakan kunci utama untuk berhasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, setiap manusia ingin selalu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai perkembangan internasional yang terjadi saat ini. menunjukkan kenyataan bahwa maju tidaknya suatu Negara banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan barang dan jasa tetapi juga instansi pemerintah /BUMN/ sangat penting dalam pendukung kegiatan operasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan konsumen akan produk atau barang yang dikonsumsinya. mengelola semua sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin supaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya efektifitas kegiatan perusahaan (Mulyadi, 1998). Salah satu yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Keyword: audit operasional, kinerja perusahaan, balance scorecard. i Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. krisis global, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. TRISULA GARMINDO MANUFACTURING

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. disini tidak hanya dilakukan pada bidang keuangan saja, tetapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara berbagai perusahaan akan semakin meningkat. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan kepandaian khusus dalam menjalankannya. (Hiro, 2006).

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan jaman yang ditandai dengan perubahan dalam segala aspek kehidupan dari tahun ke tahun membawa dampak dalam bidang kemajuan teknologi yang semakin canggih. Salah satu aspek yang mengalami banyak perubahan ialah aspek perekonomian yang membawa dampak terjadinya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan (http://id.ekonomi.org/eco/ekonomi_global). Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global. Oleh karena itu, setiap perusahaan berlomba-lomba untuk terusmenerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang (Indrajit dan Djokopranoto, 2003 : xiii). Keinginan tersebut mengharuskan perusahaan menerapkan peraturan dengan cara pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan yang dimulai dari perencanaan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, memutuskan, serta mempengaruhi (Anthony dan Govindharajan, 2005 : 8-9). Manajemenlah yang bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan dan juga sangat berperan penting diperusahaan dalam melakukan aktivitasnya (Arens et al., 2003 : 68). Dengan demikian, perusahaan harus menyadari perlunya mengaplikasikan konsep manajemen dengan baik. Salah satu konsep manajemen adalah penerapan pengendalian intern

Bab I Pendahuluan 2 yang memadai termasuk didalamnya pengendalian intern terhadap persediaan. Pengendalian intern yang memadai, pada dasarnya bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan dengan meminimalkan kemungkinan terjadinya penyelewangan, pemborosan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja (Arens et al., 2003 : 227). Agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka harus dirancang suatu sistem kendali yang efektif, manajemenpun perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasional, dan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku (Bodnar dan Hopwood, 2003 : 233). Audit internal juga mampu untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi (Sawyer, 2005 : 9). Hal itu dilakukan dengan menyediakan bagi mereka analisis-analisis, penilaian-penilaian, saran-saran dan komentar yang dipandang perlu mengenai kegiatan yang dikaji. Hal ini sesuai dengan kata-kata yang diungkapkan oleh Stettler (1986 : 82): The objective of internal auditing is to assist all members of management in the effective discharge of their responsibilities by furnishing them with analysis, appraisal, recomendations, and pertinent comments concerning the activities reviewed. Pada umumnya perusahaan memiliki beberapa jenis persediaan, menurut Smith and Skousen dalam bukunya Intermediate Accounting (1995 : 340-341),

Bab I Pendahuluan 3 persediaan dapat digolongkan sebagai berikut: Bahan mentah (Raw materials), barang dalam proses (Goods in Process), dan barang jadi (Finished Goods). Ketiga jenis persediaan tersebut memerlukan penanganan yang teliti, tepat dan efektif. Persediaan barang jadi merupakan barang yang selesai diproses kemudian disimpan di gudang untuk dijual (Arens et al., 2003 : 310). Pengelolaan persediaan yang kurang efektif dan tidak terkendali akan berdampak besar bagi suatu perusahaan karena persediaan merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja. Pengendalian intern atas persediaan barang jadi harus diselenggarakan mengingat fungsi ini sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk mengamankan persediaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan (Arens et al., 2003 : 313). Oleh karena itu, perlu dilakukan audit internal dengan tujuan memeriksa dan mengevaluasi keefektifan pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam melaksanakan pencatatan terhadap nilai persediaan (Arens et al., 2003 : 310). PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. Inti) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri telekomunikasi sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT. Telkom dan Indosat. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia memantapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Hal ini membentuk PT. Industri Telekomunikasi Indonesia menjadi semakin berkembang dalam kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar. Berbekal pengalaman dan kompetensi di bidang telekomunikasi, PT. Industri Telekomunikasi Indonesia telah menggariskan kebijakan-kebijakan organisasi yang

Bab I Pendahuluan 4 mendukung perubahan orientasi bisnis dan budaya kerja perusahaan yang berkemampuan untuk bersaing di pasar. Fokus bisnis PT. Industri Telekomunikasi Indonesia tertuju pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. Dari pengamatan awal yang dilakukan diketahui PT. Industri Telekomunikasi Indonesia saat ini menghadapi suatu permasalahan dalam hal pengendalian internal persediaan barang jadi, yang ditandai dengan terjadinya penumpukan barang digudang. Penumpukan, pencurian, kerusakan dan keusangan atas persediaan barang jadi merupakan salah satu sebab kurangnya pengawasan atau lemahnya sistem pengendalian terhadap barang jadi yang ada, oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian intern terhadap persediaan barang jadi (Arens et al., 2003: 310, 313, 317). Sehingga dari hasil pengendalian intern tersebut diperolehlah bukti-bukti atau catatan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat mengetahui berapa jumlah barang yang akan dikeluarkan dari gudang dan barang yang akan masuk ke gudang, kemudian akan disesuaikan dengan catatan akuntansi yang ada digudang dengan catatan yang ada pada auditor (Arens et al., 2003: 311). Sehingga tidak akan terjadinya penyelewengan atau pemborosan persediaan barang serta penumpukan barang yang tidak diperlukan, oleh sebab itu sangat penting adanya audit internal. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan diatas, maka keberadaan audit internal diperlukan untuk mengantisipasi dan menanggulangi resiko, serta mendekati berbagai masalah yang merugikan perusahaan dalam usaha pencapaian tujuannya,

Bab I Pendahuluan 5 dan khususnya informasi persediaan barang jadi dapat disajikan secara tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, audit intern diperlukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dalam fungsi persediaan barang jadi sehingga dapat dilakukan perbaikan tepat pada waktunya (Arens et al., 2003 : 319-320). Maka dengan ini saya sebagai penulis ingin melakukan penelitian mengenai peranan pemeriksaan intern yang dapat membantu manajemen perusahaan yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul Peranan Audit Intern Dalam Membantu Manajemen Guna Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern terhadap Persediaan Barang Jadi (Studi Kasus pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah yang telah di huraikan diatas, maka penulis akan mengidentifikasikan masalah yang akan dianalisis, yaitu : 1. Apakah pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan terhadap persediaan barang jadi telah berjalan secara efektif? 2. Apakah pelaksanaan audit intern yang diterapkan oleh perusahaan telah memadai? 3. Bagaimana peranan audit intern yang memadai dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi?

Bab I Pendahuluan 6 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi pada fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Selain itu penulis juga tertarik untuk mengetahui kegiatan yang nyata dalam pelaksanaan pengendalian internal persediaan bahan baku dalam perusahaan. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah di atas yaitu : 1. Untuk mengetahui apakah pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan atas persediaan barang jadi telah dilaksanakan secara efektif. 2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit intern yang diterapkan oleh perusahaan telah berjalan secara memadai. 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan audit intern yang memadai dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini maka dengan ini penulis mengharapkan hasil penelitian ini akan berguna bagi : 1. Penulis Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengaflikasian mengenai peranan audit internal di dunia kerja, dan sebagai ilmu

Bab I Pendahuluan 7 tambahan buat peneliti untuk lebih mengetahui tentang audit intern, serta dapat mengetahui sejauh mana penerapan teori yang didasarkan pada disiplin ilmu yang telah penulis peroleh selama kuliah. 2. Perusahaan Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern. Selain itu skripsi ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan perbandingan dalam menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang guna meningkatkan pengendalian intern. 3. Pihak umum yang berkepentingan Diharapkan bisa menambah informasi bagi rekan-rekan mahasiswa ataupun pihak umum yang berkepentingan, serta diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran baru untuk kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan audit intern dan persediaan barang jadi. 1.5 Rerangka Pemikiran Struktur manajemen yang solid sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan sehingga dapat bekerjasama dalam memajukan kinerja perusahaan. Pada umumnya tujuan utama dari setiap perusahaan adalah menghasilkan laba, agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan (Anthony dan Govindharajan, 2005 : 175). Oleh karena itu, sejumlah perusahaan secara terangterangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah melindungi

Bab I Pendahuluan 8 atau menjaga aset perusahaan dari faktor-faktor penyelewengan, penyimpangan, dan hal-hal lain yang dapat merugikan perusahaan (Anthony dan Govindharajan, 2005 : 62). Oleh sebab itu pimpinan perusahaan perlu membentuk suatu bagian dalam perusahaan yang memiliki independen dan wewenang yang tinggi yang disebut bagian audit internal. Persediaan barang jadi merupakan salah satu pos yang paling penting di dalam perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pada buku manajemen persediaan dikatakan bahwa pengertian persediaan barang jadi (finishing goods) adalah persediaan barang-barang yang selesai diproses kemudian sudah siap untuk dikirim kegudang untuk dipasarkan atau dijual kepada pelanggan (Rangkuti, 2002 : 8). Menurut James D. Wilson dan John B. Campbell dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Gunawan hutauruk, MBA. menyatakan bahwa : ada beberapa faktor yang merupakan persyaratan untuk tercapainya pengelolaan persediaan yang berhasil antara lain (James dan John,1996 : 430): 1. Penetapan tanggung jawab dan kewenangan yang jelas tentang persediaan 2. Sasaran dan kebijaksanaan yang dirumuskan dengan baik. 3. Klasifikasi dan identifikasi persediaan secara layak. 4. Catatan dan laporan yang cukup. 5. Tenaga kerja yang memadai. Pengendalian intern atas persediaan barang jadi harus diselenggarakan mengingat fungsi ini sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk mengamankan persediaan dan melaporkannya secara tepat dalam laporan keuangan (Arens et al.,

Bab I Pendahuluan 9 2003 : 313). Oleh karena itu, perlu dilakukan audit internal dengan tujuan memeriksa dan mengevaluasi keefektifan pelaksanaan kegiatan perusahaan dalam melaksanakan pencatatan terhadap nilai persediaan (Arens et al., 2003 : 310). Pada tahun 1999 GTF menyerahkan definisi audit internal untuk ditanggapi oleh para anggota The Institute of Internal Auditor (Sawyer s, 2005 : 9) : Audit internal adalah sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan. Audit tersebut membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi. Sedangkan dalam buku Standar Profesi Audit Internal audit internal diartikan sebagai berikut (Konsorsium Organisasi Audit Internal, 2004 : 9): Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko pengendalian dan proses governance. Pengertian pengendalian internal menurut Reeve (2005 : 236) dalam Bukunya Accounting Pengantar Akuntansi dialihbahasakan Oleh Aria Farahmita adalah sebagai berikut: "Pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan menyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti".

Bab I Pendahuluan 10 Jadi dapat disimpulkan bahwa audit internal merupakan aktivitas yang harus bersikap independen dan obyektif dalam menjalankan tugasnya membantu perusahaan khususnya pada bagian persediaan barang jadi serta dapat memberikan kontribusi penting terhadap kinerja dari pengendalian internal perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya serta mewujudkan Good Corporate Governance. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. Inti) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang industri telekomunikasi sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional yang diselenggarakan oleh PT. Telkom dan Indosat. Dari pengamatan awal yang dilakukan diketahui PT. Industri Telekomunikasi Indonesia saat ini menghadapi suatu permasalahan dalam hal pengendalian internal persediaan barang jadi, yang ditandai dengan terjadinya penumpukan barang digudang. Penumpukan, pencurian, kerusakan dan keusangan atas persediaan barang jadi merupakan salah satu sebab kurangnya pengawasan atau lemahnya sistem pengendalian terhadap barang jadi yang ada, oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian intern terhadap persediaan barang jadi (Arens et al., 2003: 310, 313, 317). Dari hasil pengendalian intern tersebut diperolehlah bukti-bukti atau catatan yang dilakukan oleh auditor, auditor dapat mengetahui berapa jumlah barang yang akan dikeluarkan dari gudang dan barang yang akan masuk ke gudang, kemudian akan disesuaikan dengan catatan akuntansi yang ada digudang dengan catatan yang ada pada bagian akuntansi (Arens et al., 2003: 311).

Bab I Pendahuluan 11 Dari penjelasan diatas kita dapat melihat bahwa audit internal atas persediaan barang jadi yang baik dapat memberikan kontribusi penting terhadap kinerja dari pengendalian internal perusahaan. Sesuai dengan rerangka pemikiran yang telah dipaparkan seperti diatas, maka saya selaku penulis memiliki suatu hipotesis : Terdapat hubungan yang signifikan antara audit intern dengan efektivitas pengendaliam intern persediaan barang jadi 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan pendekatan studi kasus, sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif analitis. Deskriptif analitis adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti suatu objek, kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas pada masa sekarang (Nazir, 1988 : 63). Untuk dapat menggunakan metode analisis tersebut diperlukan data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis, dan kemudian diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari (Nazir, 1988 : 63). 1.6.1 Pengumpulan Data Menurut Nazir dalam bukunya Metode Penelitian (1988 : 212, 234, 245) pengumpulan data ini dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan

Bab I Pendahuluan 12 Dalam melakukan penelitian lapangan, penulis melakukan penelitian secara langsung keperusahaan yang menjadi obyek penelitian dengan cara : a. Pengamatan Pengumpulan data primer secara langsung terhadap aktivitas perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan permasalahan. b. Wawancara Pengumpulan data dengan pihak-pihak yang berwenang untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan masalah-masalah khusus yang sedang diteliti untuk mendapatkan data yang objektif bagi penelitian. c. Kuesioner Pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang disampaikan kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. d. Dokumentasi Melakukan pemeriksaan atas dokumen dan catatan perusahaan untuk mendukung informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan keuangan. 2. Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur dan sumber data lain yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Cara ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data sekunder yang menjadi

Bab I Pendahuluan 13 landasan teori guna mendukung data-data yang diperoleh selama penelitian (Nazir, 1988 : 111). 1.6.2 Alat Uji Hipotesis Daftar pertanyaan yang akan penulis sajikan adalah pertanyaan mengenai peranan audit intern untuk membantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengendalian persediaan barang jadi, untuk itu dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis dengan dua cara, yaitu: 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif ini merupakan pengujian hipotesis dan konsepkonsep pemikiran atau anggapan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya berdasarkan kenyataan dan fakta-fakta yang ada serta dihubungkan dengan teori (Nazir, 1988 : 63). Analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif memiliki metode analisis yang mempertimbangkan diterima atau tidak diterimanya hipotesis berdasarkan kepada tingkat unsur-unsur yang mendukung dengan unsurunsur yang tidak mendukung. Apabila unsur-unsur yang mendukung tersebut ditemui lebih dominan maka hipotesis tersebut dapat diterima. Tetapi sebaliknya apabila unsur-unsur yang tidak mendukung lebih dominan, maka hipotesis tersebut ditolak (http://id.wikipedia.org/wiki/ Statistika_deskriptif_kualitatif).

Bab I Pendahuluan 14 2. Analisis Statistik Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menghitung persentase frekuensi jawaban yang telah diterima yang menunjukkan hubungan satuan pengawasan intern dengan peningkatan efektifitas pengendalian intern atas persediaan barang jadi. Dari data yang telah diperoleh dilakukan analisis untuk pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman. Korelasi Spearman mampu untuk menguji apakah data sampel yang ada menyediakan cukup bukti bahwa menyatakan terdapat kaitan antara variabelvariabel dalam populasi asal sampel (Supranto, 2001 : 309). Apabila didapati adanya suatu hubungan, seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Korelasi Spearman lebih mengukur keeratan hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan dengan hasil pengamatan itu sendiri. Perhitungan korelasi ini bisa digunakan untuk menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan asosiasi pada statistik non parametrik (Supranto, 2001 : 311). Rumus-rumus korelasi Spearman adalah sebagai berikut: r s 6 = n 1 2 di 2 ( n 1) Selisih rank x - selisih rank y dikuadratkan. i i di 2 [ R( x ) R( Y )] 2 = i i

Bab I Pendahuluan 15 Keterangan: r s = koefisien korelasi Spearman n = jumlah responden α = 0,05 di = selisih ranking data x dan y Tingkat signifikansi α = 0,05 merupakan tingkat data yang umum dilakukan dalam melakukan penelitian di bidang sosial. Kriteria pengambilan keputusan (Supranto, 2001 : 313).: 1. Jika probabilitas > 0,05, maka H 0 diterima. 2. Jika probabilitas 0,05, maka H 0 ditolak. Dimana: H 0 = Audit intern tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi. H i = Audit intern memiliki hubungan yang signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern persediaan barang jadi.

Bab I Pendahuluan 16 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), Jalan Moch. Toha No.77 Bandung (40253). Sedangkan waktu yang dibutuhkan penulis untuk melakukan penelitian mulai dari pengumpulan data sampai dengan penyusunan adalah 3 bulan.