Daftar Isi. Daftar Isi 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua perasaan takut bermula dari masa kanak-kanak karena pada

Pusat Layanan Autisme Mansfield Australia

BAB IV ANALISIS EVALUASI PROGRAM PENANGANAN ANAK ADD (ATTENTION DEFICIT DISORDER) DI MI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. (Djarwanto, 1990)

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB IV PENERAPAN LATIHAN ASERTIF DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)

Pernahkah Anda Merasa Begitu BINGUNG Terhadap Tingkah Laku Anak Anda?

1. Mengapa bermeditasi?

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak (Tamat)

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

BAB IV ANALISIS DATA

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

MasterBukaAura.com. Panduan Buka Aura Untuk Kesuksesan Hidup. Salam Sejahtera,

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

Mari belajar keliling dan Luas Lingkaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul #6 Submodalitas

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau

EKO SAPUTRO F

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan proses belajar mengajar, diantaranya siswa, tujuan, dan. antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

TILL DEATH DO US PART

Petunjuk Pelatihan Hipnotis.Biz

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Cara Membuka Aura Positif Dalam Diri

Bagaimana Membentuk Pola Pikir yang Baru

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (RSPAW) Salatiga, dengan alamat Jalan Hasanudin 806 Salatiga.

Endra Handiyana Mahir Closing Tanpa Pusing jjjj

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

Buddha berkata keinginan itu seperti air asin. Makin banyak diminum, semakin haus

Menghilangkan Kecemasan Berlebihan Itu Mudah.. Begini Caranya..

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, dan (6) teknik analisis data.

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun teori-teori yang dijelaskan adalah teori mengenai

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek

LAMPIRAN. Universita Sumatera Utara

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

(Pratiwi Nasution) ( )

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

REAL TOOLS FOR REAL LIFE

LETTER OF CONSENT. Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini

12/19/2013. Setiap orang dewasa mengalaminya ribuan kali dalam hidupnya. Hypnosis adalah alami

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan

IDENTITAS. Usia :...tahun Jenis Kelamin : L / P PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

MATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session

Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Hypno-EFT

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Eksodonsi merupakan salah satu prosedur yang ada pada ilmu spesialis

ANALISA DATA Tabel 3.10 Analisa data NO TGL DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH. aorta Klien mengatakan mudah merasa lelah jika beraktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

INDRA MAJID Mind Technology Expert International Certified Hypnotherapist Trainer of Hypnosis Trainer

Belajar Memahami Drama

BAB V PENUTUP. Dalam pembahasan tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Siswa Pelaku Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Cara Membaca Bahasa Tubuh

KETERANGAN NAMA SIGNATURE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SENSITIVE ENERGY GENDAM. MODUL GENDAM ONLINE kelas Hari Rabu 27 April Supported by. Admin : Edi Sugianto 4/27/16

PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA

LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

KOMUNIKASI NON VERBAL

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya

Transkripsi:

Daftar Isi Daftar Isi 1 Bab 1 : Pendahuluan 2 Bab 2 : Mengenali Somatic-Signal 4 Bab 3 : Langkah-Langkah Dasar Somatic Signal Therapy (SST) 6 Bab 4 : Pengubahan Strategi Dalam SST 9 Bab 5 : Contoh Kasus 11 Bab 6 : Beyond Word Reframing 19 Bab 7 : Penutup 21 Tentang Penulis 22

Bab 1 Pendahuluan Manusia adalah mahluk berpikir, dan dari pikiran itulah yang membuat manusia mengalami perasaan positif atau perasaan negatif. Somatic Signal Therapy (SST) adalah suatu teknik yang sederhana, tetapi sangat efektif untuk merubah suatu perasaan negatif, antara lain perasan tidak nyaman karena phobia, kecemasan terhadap suatu hal tertentu, bahkan perasaan tidak nyaman karena kebencian atau ketakutan terhadap orang lain. SST adalah suatu teknik yang diketemukan oleh penulis (Yan Nurindra), tepatnya pada bulan Mei 2011, diawali dari pengalamannya dalam menyelesaikan kasus pribadi (non phobia), dan dilanjutkan dengan uji coba untuk menangani berbagai kasus selama setahun penuh, sebelum secara resmi diluncurkan sebagai salah satu teknik therapy yang sangat efektif untuk penyelesaian kasus : phobia, anxiety, fear, dan berbagai kasus psikologis lainnya yang menghasilkan simbol somatic (fisik). Secara sederhana, proses berpikir manusia biasanya diawali dengan memutar sebuah film tertentu di pikiran, setelah itu film tersebut akan memicu munculnya emosional tertentu, dan selanjutnya emosional yang muncul akan memicu munculnya tanda atau signal tertentu di tingkat fisik (somatic), sehingga disebut sebagai somaticsignal. Khususnya emosi negatif, maka somatic-signal ini dapat berupa debaran di dada, rasa sesak di tempat tertentu, denyutan di kepala, atau apapun juga tanda-tanda fisik yang dalam hal ini merupakan ekspresi dari emosi negatif tersebut. Hal yang sangat menarik, bahwa ternyata somatic-signal ini terelasi dengan pemaknaan di tingkat meta (pemikiran yang paling filosofis). Dengan kata lain jika somatic-signal ini dapat dihilangkan, maka pemaknaan di tingkat meta juga akan terubah. Oleh karena itu inti dari

teknik SST adalah dengan menghilangkan somatic-signal yang muncul, lebih tepatnya menetralkannya dengan suatu cara tertentu. SST dapat diterapkan pada kondisi Klien sadar penuh, dan dapat dilakukan tanpa perlu persiapan tempat khusus, bahkan dapat diimplementasikan di ruang publik, tanpa mengurangi keefektifannya. Teknik SST merupakan bentuk aplikasi praktis siap pakai, yang merupakan gabungan dari pengetahuan Hypnosis, NLP, dan meditasi.

Bab 5 Contoh Kasus Pada awal tahun 2012, Penulis menangani kasus phobia dari seorang Klien yang merupakan alumni pelatihan dari Penulis di kota Surabaya. Klien mengidap phobia ekstrim terhadap apapun yang terkait dengan ular. Sebagai gambaran, Klien tersebut pernah menerima kiriman gambar ular melalui Blackberry, dan tanpa pikir panjang Blakcberry tersebut langsung dilemparkan. Terapi dilakukan di Lounge suatu Hotel, dalam kondisi yang sangat ramai, karena di Lounge tersebut digelar live music. Klien dalam posisi santai mengobrol di meja bundar, bersama beberapa alumni lainnya. Secara kebetulan pada malam hari itu para alumni dari berbagai pelatihan yang diselenggarakan Penulis tengah berkumpul. Klien dalam posisi psikologis tidak ingin di-terapi, karena ia tidak meyakini ada metode yang dapat menyembuhkan phobianya tersebut. Klien berinisial ME dan Penulis YN (Yan Nurindra). *** YN : Eh, katanya kamu phobia ya? Mau disembuhkan? Klien langsung gemetar, dan menutup mulutnya dengan jaket. Ketika seseorang mengidap phobia ekstrim, komunikasi sederhana seperti ini saja sudah cukup untuk membuatnya memutar internal movie tertentu, dan menghasilkan somatic-signal berupa getaran tubuh. YN : Gimana mau nggak? Santai aja kok, disini saja sambil ngobrol-ngobrol. Klien mengangguk dengan ragu.

YN : Gini, kita nanti bermain-main dengan meditasi sederhana. Kamu cukup ikuti panduan saya. Oke? Klien diam, tetapi pandangannya memancarkan persetujuan. YN : Oke. Kamu sejak kapan mengalami phobia? Klien kembali gemetar. YN : Oke. Coba sekarang kamu santai. Nah sekarang amati bagian mana di tubuh kamu yang tidak nyaman? Klien menunjuk bagian lehernya. YN : Rasanya seperti apa? ME YN : Ada tekanan di leher. : Oke. Nah sekarang letakkan tangan kamu di bagian itu, lalu kamu fokus ke daerah itu, sambil membayangkan kamu berkomunikasi dengan bagian itu. Fokus dan katakan dalam hati : Kamu adalah bagian dari diri saya, mari kita berdamai, mari kita kembali selaras. Katakan terus, sampai tekanan itu benar-benar menghilang. Klien dibiarkan beberapa saat melakukan hal ini. YN : Bagaimana? Tekanannya sudah hilang? Klien mengangguk. YN : Bagaimana awalnya, kok kamu phobia terhadap ular? Klien kembali gemetar, ketika mendengan kata ular.

YN : Tolong kaki kamu jangan digerak-gerakkan. Seluruh tubuh kamu harus diam dan tenang, agar kamu dapat fokus ke bagian yang tidak nyaman, dan dapat melakukan pendamaian secara fokus. Klien mulai tenang, dan tubuhnya benar-benar diam. Beberapa saat kemudian. YN : Sudah netral? ME : Sudah. Penulis kembali berteriak ke salah satu alumni yang ditugaskan mencari gambar ular : Bagaimana sudah dapat gambar ularnya?. Dan dijawab : Sudah, ini Pak. Gambar ular dari Ipad diserahkan ke Penulis, dan Penulis menunjukkan ke Klien. Klien kembali gemetar. Penulis menyingkirkan Ipad. YN : Kenapa? Sekarang yang tidak nyaman di bagian mana? ME YN : Dada. : Ok, sekarang lakukan pendamaian lagi di bagian dada. Beberapa saat kemudian setelah Klien kembali netral, Penulis menyodorkan kembali Ipad yang menayangkan gambar seekor ular pyhton dalam ukuran yang cukup besar kepada Klien. Klien dengan santai memandangi gambar dimaksud, bahkan memainkan jarinya di atas Ipad tersebut.

Bab 6 Beyond Word Reframing Mengapa teknik yang sangat sederhana ini dapat menyelesaikan permasalahan? Walaupun teknik ini sangat sederhana akan tetapi filosofi dibalik teknik ini sangat kompleks, terutama jika kita akan membedahnya dari berbagai pengetahuan pemberdayaan diri terkini. Pada dasarnya manusia hidup dengan simbol, yaitu merepresentasikan suatu simbol atau memproduksi simbol baru, dimana simbol-simbol ini berguna sebagai sarana komunikasi antar lapisan kesadaran manusia. Simbol-simbol ini dapat berupa kata-kata (linguistik), perasaan, internal movie, bahkan dapat berupa entitas yang beroperasi di tingkat fisik. Teknik SST memandang bahwa suatu internal movie di tingkat pikiran akan memproduksi hasil akhir berupa somatic-signal, dimana disinilah sebenarnya realitas dari apa yang dimaksudkan dengan perasaan tidak nyaman. Jika dianalogikan maka internal movie dapat dianggap sebagai software (program), sedangkan somaticsignal adalah hasil program. Berbagai teknik psikoterapi, misalkan NLP, banyak bermain dengan utak-atik di bagian hasil program ini, atau dikenal dengan istilah submodalities-intervention, tetapi umumnya teknik ini tidak menyentuh sisi software sama sekali, sehingga ketika software lama dioperasikan kembali maka akan memunculkan hasil program yang sama. Salah satu genre NLP yang lain, yaitu NeuroSemantics (NS), bermain di sisi software, dan jelas akan menghasilkan perbaikan yang lebih permanen. NS dengan konsep meta-stating adalah mengutak-atik pemaknaan suatu permasalahan, sehingga akan memunculkan...