BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : AIR LIMBAH

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Adanya Program/Proyek Layanan Pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat yaitu PNPM Mandiri Perdesaan dan STBM

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : Air Limbah

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

3.2 Masterplan air limbah kota Yogyakarta 4 4,00. 4 Aspek Komunikasi SDM. 5.1 Terbatasnya dan kurangnyasdm

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB III : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Strategi S-O (menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang)

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 4 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Tabel Skor Air Limbah Domestik Skor

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

ANALISIS SWOT. Kurangnya kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

LAMPIRAN 2 SWOT ANALISYS AIR LIMBAH KOTA LANGSA

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

Lampiran 2: Hasil Analisis SWOT

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGANN SANITASI

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 3 STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN PATI

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

Bab 3 Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...iii. DAFTAR PETA...vi. DAFTAR GAMBAR...vii PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah Cakupan SSK...

Transkripsi:

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor kunci dengan analisa internal dan eksternal. Analisa internal tertujuan mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi. Sedangkan análisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi peluang (Opportunity) dan tantangan (Threat). Guna mencapai strategi yang ada diperlukan sasaran, sesuai hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam SWOT. Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan menangani isu strategis yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi saat ini. IV - 1

4.1 Air Limbah Domestik No. Tabel 4.1 Pembobotan Air Limbah Domestik Faktor Internal KEKUATAN (STRENGHTS) Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka 1,1 Adanya Perda Menyangkut Pengelolalaan air Limbah dan Perda RTRW 1,2 Ada SKPD Pengelolaan Air Limbah dan telah melakukan kampanye sanitasi 1,3 Kepemilikan Laboratorium KLH Kabupaten Wonogiri 1,4 Komitmen Pemda Wonogiri dalam perencanaan sector air limbah 2,1 Tren pembiayaan / alokasi anggaran APBD Kabupaten pengelolaan limbah domestik mengalami peningkatan 3 Aspek Teknis Operasional Masyarakat Wonogiri yang menggunakan jamban layak adalah 254.822 3,1 KK atau 74,09% Terjadinya peningkatan layanan air limbah domestic di Kabupaten 3,2 Wonogiri 4 Aspek Komunikasi Media cetak, radio maupun TV local yang ada di wilayah Kabupaten 4,1 Wonogiri berperan dalam sosialisasi sektor sanitasi 5 SDM 5,1 - JUMLAH NILAI KEKUATAN 26,00 KELEMAHAN (WEAKNESS) Aturan dan Perundang - undangan belum diperlakukan secara tepat 1,1 pelaksanaanya 2,1-3 Aspek Teknis Operasional 3,1 Belum mempuyai IPLT atau IPAL Terpusat serta belum memiliki truk tinja 3,2 Belum mempunyai Master Plan ataupun DED Air Limbah Kabupaten 3,3 Masih banyak bangunan rumah yang tidak mengikuti aturan IMB 3,4 Program yang menyangkut Penanganan air Limbah dan pemberdayaaan masyarakat masih kurang 3,5 Masih terdapat 81.484 KK (23,69% ) menggunakan cubluk/tangki septik individual belum aman 4 Aspek Komunikasi 4,1 Media Elektronika belum dimanfaatkan secara maksimal 5 SDM 5,1 Keterbatasan SDM dalam implementasi dan dalam melakukan monev JUMLAH NILAI KELEMAHAN 23,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 3,00 IV - 2

No. Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka 5,1 Adanya LSM peduli lingkungan 2,1 Pendanan dari APBN, Provinsi dan DAK Pusat 3 Aspek Komunikasi 3,1-4 Aspek Teknis Operasional 4,1 Ketrlibatan masyarakat dalam Pelaksanan Program SLBM dan SANIMAS 5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Melakukan Kerjasama dengan pihak ketiga terkait dengan Limbah domestik 5,2 Adanya peluang CSR dari swasta 5,3 Kerjasama denga Lembaga Perguruan Tinggi menyangkut penggunaan LAB. MIPA UNS 1,00 5,4 Adanya LSM peduli lingkungan 2,00 6 Aspek Sosial Budaya 6,1-7 Demografi dan LH 7,1 - JUMLAH NILAI PELUANG 14,00 ANCAMAN (THREATS) 1,1-2,1-3 Aspek Komunikasi 3,1-4 Aspek Teknis Operasional 4,1 Belum semua perusahaan swasta memiliki IPAL 4,2 Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran sungai atau di pekarangan dan hutan 4,3 Masih banyak pengusaha / industri belum menjalankan dokumen UKL / UPL 4,4 Masih banyak pengusaha / industri belum membuat dokumen UKL / UPL 4,5 Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di saluran terbuka 4,1 Masih terdapat 7618 KK (2,21% ) yang BABS 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Masih sedikitnya peran swasta dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (2 usaha sedot tinja) 6 Aspek Sosial Budaya 6,1-7 Demografi dan LH 7,1 - JUMLAH NILAI ANCAMAN 18,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN -4,00 IV - 3

Gambar 4.1 POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH KABUPATEN WONOGIRI PELUANG 5 4 3 2 1 KELEMAHAN - 6-5 - 4-3 - 2-1 0,00 1 2 3 4 5-1 - 2 KEKUATAN - 3-4 ( 3, -4 ) ANCAMAN IV - 4

EKSTERNAL INTERNAL Tabel 4.2 Matriks Strategi SWOT Sektor Air Limbah KEKUATAN (STRENGTH) 1 Komitmen Pemda Wonogiri dalam perencanaan sector air limbah 2 Masyarakat Wonogiri yang menggunakan jamban layak adalah 254.822 KK atau 74,09% 3 Media cetak, radio maupun TV local yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri berperan dalam sosialisasi sektor sanitasi 4 Tren pembiayaan / alokasi anggaran APBD Kabupaten pengelolaan limbah domestik mengalami peningkatan 5 Terjadinya peningkatan layanan air limbah domestic di Kabupaten Wonogiri KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Belum mempuyai IPLT atau IPAL Terpusat serta belum memiliki truk tinja 2 Belum mempunyai Master Plan ataupun DED Air Limbah Kabupaten 3 Masih terdapat 81.484 KK (23,69% ) menggunakan cubluk/tangki septik individual belum aman 4 Media Elektronika belum dimanfaatkan secara maksimal 5 Aturan dan Perundang - undangan belum diperlakukan secara tepat pelaksanaanya PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O 1 Pendanan dari APBN, Provinsi dan DAK Pusat 1 Kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Swasta, SCR dan masyarakat dalam pengelollan air limbah 1 Proposal pembangunan dan penyedian sarpras pengelolaan air limbah 2 Melakukan Kerjasama dengan pihak ketiga terkait 2 Peningkatan Partisipasi stake holder dalam 2 Penyusunan dokumen perencanaan dengan Limbah domestik pengelolaan air limbah 3 Adanya peluang CSR dari swasta 3 Pengalokasian anggaran desa 3 Penyusunn regulasi sektor air limbah 4 Adanya LSM peduli lingkungan 4 Penumbuhan wirausaha sanitasi 4 Pencanangan Gertak... dalam Sanitasi 5 Adanya LSM peduli lingkungan 5 Pencanangan komitmen kecamatan bebas BABS ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T 1 Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran 1 Penguatan kelembagaan pemberdayaan masyarakat 1 Kampanye sanitasi dan PHBS sungai atau di pekarangan dan hutan dalam pengelolaan sektor air limbah 2 Masih terdapat 7618 KK (2,21% ) yang BABS 2 Mobilisasi modal sosial masyarakat 2 Kampanye Stop BABS 3 Masih sedikitnya peran swasta dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (2 usaha sedot tinja) 3 Pegumpulan dana CSR untuk air limbah 3 Penegakkan peraturan tentang K3 IV - 5

Tujuan Tabel 4.3 Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Wonogiri Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Strategi 1. Terwujudnya dokumen perencanaan air limbah domestik skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan 2. Terwujudnya peraturan sector air limbah di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan 3. Meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pembangunan dan peningkatan layanan sanitasi yang berkualitas dan ramah lingkungan 1. Tersunannya dokumen perencanaan air limbah domestik (Materplan) skala kabupaten pada tahun 2018 2. Tersusunnya Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) di tahun 2019 1. Tersunnya Perda Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) di tahun 2018 2. Tersusunnya Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga di tahun 2019 3. Tersusunnya Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta di tahun 2020 1. Menurunkan jumlah/angka penduduk yang tidak punya fasilitas (BABS) dari 2,21% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2021 Belum memiliki masterplan Belum memiliki Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Belum memiliki Perda Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Belum memiliki Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga Belum memiliki Perda Pengelolaan IPLT dan Kerjasama swasta, jumlah / angka penduduk yang tidak punya fasilitas (BABS) = 2,21% 1. Kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Swasta, SCR dan masyarakat dalam pengelollan air limbah 2. Peningkatan Partisipasi stake holder dalam pengelolaan air limbah 3. Pengalokasian anggaran desa 4. Penumbuhan wirausaha sanitasi 5. Pecanangan komitmen kecamatan bebas BABS 6. Proposal pembangunan dan penyedian sarpras pengelolaan air limbah 7. Penyusunan dokumen perencanaan 8. Penyusunn regulasi sektor air limbah 9. Pencanangan Gertak dalam Sanitasi 10. Penguatan kelembagaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sektor air limbah 11. Mobilisasi modal sosial masyarakat IV - 6

2. Menurunkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) Cubluk/Tangki Septik Individual Belum Aman dari 23,68% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2021 3 Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septic aman dari 60,16% di tahun 2016 menjadi 81,5% di tahun 2021 4. Menurunkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septik komunal ( 10 KK) dari 13,56% di tahun 2016 menjadi 0% di tahun 2019 5. Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan air limbah sistem komunal MCK dari 0% di tahun 2016 menjadi 8% di tahun 2031 6. Meningkatkan jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) terpusat (Off-site) IPAL Komunal dari 25% di tahun 2031., jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) Cubluk/Tangki Septik Individual Belum Aman = 23,68% jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septic aman = 60,16% jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) setempat (On-site) tangki septik komunal ( 10 KK) = 13,56%, jumlah dan cakupan layanan air limbah sistem komunal MCK = 0% jumlah dan cakupan layanan sistem pengolahan air limbah (SPAL) terpusat (Off-site) IPAL Komunal = 25% 12. Pegumpulan dana CSR untuk air limbah 13. Kampanye sanitasi dan PHBS 14. Kampanye Stop BABS 15. Penegakkan peraturan tentang K3 4. Terwujudnya sarana dan prasarana pengolahan akhir terpusat (IPLT) di Kabupaten Wonogiri yang memadai Terbangunnya IPLT di tahun 2019 Belum punya IPLT IV - 7

4.2 Pengelolaan Persampahan Tabel 4.4 Pembobotan Persampahan No Faktor Internal Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka KEKUATAN (STRENGHTS) 1,1 Adanya Perda Retribusi Persampahan 2,1 Anggaran Rutin APBD untuk Pemeliharaan TPS / TPA se Kab. Wonogiri 2,2 Penganggaran sektor persampahan mengalami peningkatan 3 Aspek Teknis Operasional 3,1 Tersedianya lahan TPA di 5 Kecamatan 3,2 Adanya Kendaraan Pengangkut Sampah 3,3 Adanya TPS dan Depo Transfer di Perkotaan Wonogiri 4 Aspek Komunikasi 4,1 Adanya kegiatan Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Adanya kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar 4,2 Hidup Sehat 5 SDM 5,1 Ada personil pemicuan sanitasi khususnya sektor persampahan JUMLAH NILAI KEKUATAN 29,00 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1,1 Perda belum diimplentasikan secara maksimal Perda restribusinya belum dipahami sebagian besar masyarakat sehingga 1,2 Restribusi Persampahan belum Maksimal Kurang tegasnya sanksi pembuangan sampah sembarangan dan 1,3 lemahnya penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah 3,00 Dukungan anggaran masih terbatas yang berakibat minimnya sarana 2,1 prasarana sehingga pelayanan kepada masyarakat kurang optimal. 1,00 3 Aspek Teknis Operasional 5 TPA yang ada masih menggunakan sistem open dumping sehingga 3,1 perlu peningkatan Penaganan persampahan di 4 Kecamatan fokusnya hanya sampah pasar 3,2 dan terminal Jumlah personil pengelola persampahan kurang serta perlunya pelatihan 3,3 kepada personil pengelola persampahan Kabupaten Wonogiri belum memiliki dokumen Masterplan persampahan 3,4 yang menjadi guideline dalam pelaksanaan operasionalisasi persampahan. 4 Aspek Komunikasi 4,1 Sosialisasi penanganan sampah dengan 3R belum optimal 5 SDM 5,1 - JUMLAH NILAI KELEMAHAN 23,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 6,00 IV - 8

No Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) 1,1 - Adanya pendanaan dari APBN dan APBD Provinsi dalam pengelolaan 2,1 persampahan 3 Aspek Komunikasi 3,1-4 Aspek Teknis Operasional Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka 4,1 Adanya bank sampah di masyarakat 4,2 Sudah ada pemilahan sampah di tingkat sekolah 4,3 Banyaknya depo daur ulang yang ada di Kab. Wonogiri 5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Adanya swadaya masyarakat unt mengangkut sampah ke TPS 5,2 Pihak swasta yanag terlibat dalm pembuatan Komposting Peluang keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan sampah dengan 5,3 perusahaan daerah maupun swasta 5,4 Terbentuknya paguyuban K3 di setiap RW 6 Aspek Sosial Budaya Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya 6,1 meningkat 7 Demografi dan LH 7,1 - JUMLAH NILAI PELUANG 24,00 ANCAMAN (THREATS) 1,1-2,1-3 Aspek Komunikasi 3,1-4 Aspek Teknis Operasional Kurang terintegrasinya pengelolaan sampah oleh masyarakat dan swasta 4,1 dengan sistem pengelolaan sampah skala kabupaten 4,2 Semakin bertambahnya penduduk menambah jumlah volume sampah 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Masyarakat kurang berperan dalam memilah sampah 5,2 Masyarakat kurang berperan serta mengelola sampah 5,3 Kurangnya partisipasi pendanaan dari swasta (CSR) 6 Aspek Sosial Budaya 6,1 Masyarakat masih belum terbiasakan untuk memilah sampah 6,2 Masyarakat belum berfikir sampah mempunyai nilai ekonomi Masih adanya perilaku buruk dalam penanganan sampah seperti 6,3 membuang sampah sembarangan, membakar sampah, menimbun sampah tanpa ada pemilahan 7 Demografi dan LH 7,1 - JUMLAH NILAI ANCAMAN 28,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN -4,00 IV - 9

Gambar 4.2 POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN KABUPATEN WONOGIRI PELUANG 5 4 3 2 1 KELEMAHAN KEKUATAN - 5-4 - 3-2 - 1 0,00 1 2 3 4 5 6 7-1 - 2-3 ( 6, -4 ) - 4 ANCAMAN IV - 10

EKSTERNAL INTERNAL Tabel 4.5 Matriks Strategi SWOT Sektor Persampahan KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Adanya Perda Retribusi Persampahan 1 Kabupaten Wonogiri belum memiliki dokumen Masterplan persampahan yang menjadi guideline dalam pelaksanaan operasionalisasi persampahan. 2 Penganggaran sektor persampahan mengalami peningkatan 2 Sosialisasi penanganan sampah dengan 3R belum optimal 3 Tersedianya lahan TPA di 5 Kecamatan 3 5 TPA yang ada masih menggunakan sistem open dumping sehingga perlu peningkatan 4 Anggaran Rutin APBD untuk Pemeliharaan TPS / TPA se Kab. Wonogiri 4 Kurang tegasnya sanksi pembuangan sampah sembarangan dan lemahnya penegakan hukum terkait pelanggaran dalam pengelolaan sampah PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O 1 Adanya bank sampah di masyarakat 1 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam 1 Penyusunan Masterplan persampahan pengelolaan persampahan 2 Terbentuknya paguyuban K3 di setiap RW 2 Meningkatkan kinerja pengelolaan layanan 2 Pembangunan TPA persampahan 3 Sudah ada pemilahan sampah di tingkat sekolah 3 Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan dan peningkatan TPA 4 Adanya swadaya masyarakat unt mengangkut sampah ke TPS 4 ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T 1 Kurang terintegrasinya pengelolaan sampah oleh 1 Penumbuhan pembentukan bank sampah 1 Kampanye pengelolaan sampah secara bijak masyarakat dan swasta dengan sistem pengelolaan sampah skala kabupaten 2 Masyarakat kurang berperan serta mengelola sampah 2 Penyediaan sarpras pengelolaan sampah 2 Penegakan peraturan 3 Masyarakat masih belum terbiasakan untuk memilah sampah 3 Meningkatkan kemitraan dengan masyarakat peduli lingkungan dan pihak swasta 3 Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten 4 Masih adanya perilaku buruk dalam penanganan sampah seperti membuang sampah sembarangan, membakar sampah, menimbun sampah tanpa ada pemilahan 5 Kurangnya partisipasi pendanaan dari swasta (CSR) IV - 11

Tabel 4.6 Strategi Pengembangan Persampahan Kabupaten Wonogiri Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Strategi 1. Terwujudnya dokumen perencanaan persampahan skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan 1. Tersunannya dokumen perencanaan umum persampahan Rencana Induk lintas Kabupaten dan/atau Kota di tahun 2018 2. Tersusunnya dokumen Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP)- (untuk Kota Sedang & Kecil) di tahun 2019 Belum memiliki dokumen perencanaan umum persampahan Rencana Induk lintas Kabupaten dan/atau Kota Belum memiliki dokumen Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP)-(untuk Kota Sedang & Kecil) 1. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan persampahan 2. Meningkatkan kinerja pengelolaan layanan persampahan 3. Penyusunan Masterplan persampahan 4. Pembangunan TPA 3. Terlaksananya Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kabupaten Wonogiri di tahun 2018 4. Tersusunnya dokumen Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan di tahun 2021 Belum melakukan Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Belum memiliki dokumen Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan 5. Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan dan peningkatan TPA 6. Penumbuhan pembentukan bank sampah 7. Penyediaan sarpras pengelolaan sampah 5. Tersusunnya Data Base Data Persampahan tahun 2017 Data Base Data Persampahan perlu pembaharuan 8. Kampanye pengelolaan sampah secara bijak 2. Terwujudnya peraturan sektor persampahan di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan 1. Tersusunnya Perda Pengelolaan Persampahan di tahun 2020 Belum memiliki Perda Pengelolaan Persampahan 9. Pengakkan peraturan 10. Mengembangkan perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten 2. Tersusunnya Peraturan di Daerah tentang Pengelolaan TPA di tahun 2021 Belum memiliki Peraturan di Daerah tentang Pengelolaan TPA IV - 12

3. Mewujudkan lingkungan yang bersih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan di Kabupaten Wonogiri dengan mengacu Standar Pelayanan Minimum /SPM. 4. Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan dari 74,13% di tahun 2016 menjadi 100% di tahun 2019 1. Terbangunnya TPA baru di Desa Mlopoharjo Kecamatan Wuryantoro di Tahun 2020 2. Terwujudnya peningkatan dan pemeliharaan 5 TPA di Kabupaten Wonogiri 3. Terlaksananya proses tahapan penutupan TPA Pracimantoro di tahun 2021, cakupan layanan pengelolaan persampahan = 74,13% Terdapat 5 TPA di Kabupaten Wonogiri Perlu peningkatan dan pemeliharaan 5 TPA di Kabupaten Wonogiri IV - 13

4.3 Drainase Perkotaan No Tabel 4.7 Pembobotan Drainase Perkotaan Faktor Internal KEKUATAN (STRENGHTS) Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka 1,1-2,1 Ada pendanaan dari APBD dan DAK (APBN) 2,2 Ketersediaan dana untuk operasional dan pemeliharaan dari APBD Kabupaten. 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Melakukan Perencanaan / Desain sesuai NSPM yang ada. 3.2 Kewajiban kepada pengembang dan masyakat untuk menyediakan sarana drainase lingkungan. 3.3 Kabupaten Wonogiri sudah mempunyai Master Plan Drainase perkotaan 3.4 Adanya Peraturan Teknis menyangkut IMB terkait sumur resapan pada bangunan baru 3.5 Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai area genangan (0% ) 4 Aspek Komunikasi 4,1-5 SDM 5,1 Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di Cipta Karya menyangkut pembangunan drainase 5,2 Telah melibatkan masyarakat dalam kegiatannya JUMLAH NILAI KEKUATAN 32,00 KELEMAHAN (WEAKNESS) 1.1-2.1 Sumber dana belum sesuai kebutuhan 2.2 Menyangkut kepentinganya penganggaran pemerintah dalam bidang saluran Drainase masih pada wilayah perkotaan saja 3 Aspek Teknis Operasional 3.1 Belum adanya Perda terkait drainase maupun Restribusi menyangkut Drainase lingkungan 3.2 Masih fokus di perkotaan untuk saluran drainase sekunder maupun yang tersier 3.3 Belum adanya masterplan drainase tingkat Kabupaten. 3.4 Masih banyak bangunan rumah yang tidak mengikuti aturan IMB yang ada terkait sumur resapan pada bangunan baru 3.5 Belum ada regulasi daerah yang mengatur tentang drainase 3.6 Belum ada Perda mengatur drainase 4 Aspek Komunikasi 4.1-5 SDM 5.1 SDM sudah ada tetapi secara kuantitas belum mencukupi JUMLAH NILAI KELEMAHAN 28,00 SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN 4,00 IV - 14

No Faktor Eksternal PELUANG (OPPORTUNITIES) Skor 1,00 2,00 3,00 4,00 Angka 1.1-2.1 Swadaya masyarakat masih dimaksimalkan pada pembangunan drainase secara mandiri 3 Aspek Komunikasi 3.1-4 Aspek Teknis Operasional 4.1-5 Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender 5.1 Adanya kesempatan kerjasana dengan pihak swasta dalam pembangunan drainase 5.2 Forum Musyawarah dan kajian sering diadakan dalam masyarakat dalam proogram pemberdayaan masarakat 6 Aspek Sosial Budaya 6.1 Kerja Bakti Lingkungan masih membudaya dalam masyarakat 7 Demografi dan LH 7.1 Dengan Topografi wilayah Kabupaten Wonogiri yang pegunungan memudahkan pembuangan air ke sungai / waduk (perbedaan ketinggian) JUMLAH NILAI PELUANG 19,00 ANCAMAN (THREATS) 1,1-2.1-3 Aspek Komunikasi 3.1-4 Aspek Teknis Operasional 4,1 Banyak Program Pemberdayaan yang tidak jalan tanpa monitoring pemerintah (PAMSIMAS /PPIP / SLBM / SANIMAS) 1,00 4,2 Tuntutan pemabanguan saluran drainase yang menjangkau di seluruh wilayah menjadi problem tersendiri dalam pendanaanya 5 Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender 5,1 Belum banyak bantuan dari CSR yang terlibat dalam pembangunan saluran Drainase 6 Aspek Sosial Budaya 6.1 Perilaku masyarakat sangat rendah dalam memelihara drainase lingkungan 6,2 Masih ada warga yang membuang sampah di saluran drainase terbuka 6,3 Budaya Gotong royong di masyarakat di beberapa wilayah semakin berkurang terutama di perkotaan 7 Demografi dan LH 7,1 - JUMLAH NILAI ANCAMAN 13,00 SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN 6,00 IV - 15

Gambar 4.3 POSISI PENGELOLAAN SUB SEKTOR DRAINASI KABUPATEN WONOGIRI PELUANG 8 7 6 5 ( 4, 6 ) 4 3 2 KELEMAHAN - 6-5 - 4-3 - 2-1 0,00 1 2 3 4 5 1-1 KEKUATAN - 2-3 - 4 ANCAMAN IV - 16

EKSTERNAL INTERNAL Tabel 4.8 Matriks Strategi SWOT Sektor Drainase KEKUATAN (STRENGTH) 1 Ketersediaan dana untuk operasional dan pemeliharaan dari APBD Kabupaten. 2 Melakukan Perencanaan / Desain sesuai NSPM yang ada. 3 Kabupaten Wonogiri sudah mempunyai Master Plan Drainase perkotaan 4 Kabupaten Wonogiri tidak mempunyai area genangan (0% ) 5 Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di Cipta Karya menyangkut pembangunan drainase KELEMAHAN (WEAKNESS) 1 Masih fokus di perkotaan untuk saluran drainase sekunder maupun yang tersier 2 Belum adanya masterplan drainase tingkat Kabupaten. 3 Belum ada regulasi daerah yang mengatur tentang drainase 4 Belum ada Perda mengatur drainase 5 Sumber dana belum sesuai kebutuhan PELUANG (OPPORTUNITY) Strategi S-O Strategi W-O 1 Adanya kesempatan kerjasana dengan pihak swasta dalam pembangunan drainase 1 Pengelolaan drainase berbasis masyarakat berkelanjutan 1 Mewujudkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif 2 Forum Musyawarah dan kajian sering diadakan dalam masyarakat dalam proogram pemberdayaan masarakat 2 Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan 3 Kerja Bakti Lingkungan masih membudaya dalam masyarakat 4 Dengan Topografi wilayah Kabupaten Wonogiri yang pegunungan memudahkan pembuangan air ke sungai / waduk (perbedaan ketinggian) 2 Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase ANCAMAN (THREAT) Strategi S-T Strategi W-T 1 Perilaku masyarakat sangat rendah dalam memelihara 1 Penyusunan perda pengelolaan drainase berbasis 1 Penyusunan prioritas pembangunan drainase drainase lingkungan masyarakat 2 Tuntutan pemabanguan saluran drainase yang menjangkau di seluruh wilayah menjadi problem tersendiri dalam pendanaanya 2 Membentuk dan memperkuat kelembagaan dan pengelolaan sektor drainase lingkungan 2 Melakukan sosialisasi, kampanye dan pemeliharaan serta tentang pengelolaan dan pemanfaatan drainase yang bijaksana 3 Belum banyak bantuan dari CSR yang terlibat dalam pembangunan saluran Drainase 4 Budaya Gotong royong di masyarakat di beberapa wilayah semakin berkurang terutama di perkotaan 3 Operasional, pemeliharaan, pengendalian dan monitoring sektor drainase dilakukan secara optimal 3 IV - 17

Tabel 4.9 Strategi Pengembangan Drainase Kabupaten Wonogiri Tujuan Pernyataan Sasaran Sasaran Indikator Strategi 1. Terwujudnya prasarana dan sarana drainase lingkungan yang memadai 2. Terwujudnya dokumen perencanaan drainase skala Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan 3. Terwujudnya peraturan sektor drainase di Kabupaten Wonogiri yang berwawasan lingkungan Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana drainase lingkungan yang berkelanjutan di tahun 2021 1. Tersusunnya dokumen perencanaan drainase Masterplan Sistem Drainase di tahun 2018 2. Tersusunnya Data Base Sistem drainase tahun 2018 3. Terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Drainase Wilayah Kota tahun 2018 4. Terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Tandon Air/Embung di tahun 2019 5. Terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Sudetan di tahun 2020 Terbangun drainase lingkungan 1. Pengelolaan drainase berbasis masyarakat berkelanjutan Belum memiliki Masterplan Sistem Drainase Data Base Sistem drainase perlu diperbaharui Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Drainase Wilayah Kota Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Tandon Air/Embung Belum terlaksananya Studi Kelayakan Pembangunan Sudetan 6. Studi Kelayakan Pembangunan Polder Belum terlaksananya Tesusunnya Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase di tahun 2018 Belum memiliki Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase 2. Meningkatkan sarana dan prasarana drainase lingkungan 3. Mewujudkan perencanaan sistem drainase kabupaten yang terintegrasi dan komprehensif 4. Menyusun peraturan daerah mengenai pengelolaan dan pemanfaatan drainase 5. Penyusunan perda pengelolaan drainase berbasis masyarakat 6. Membentuk dan memperkuat kelembagaan dan pengelolaan sektor drainase lingkungan 7. Operasional, pemeliharaan, pengendalian dan monitoring sektor drainase dilakukan secara optimal 8. Penyusunan prioritas pembangunan drainase 9. Melakukan sosialisasi, kampanye dan pemeliharaan serta tentang pengelolaan dan pemanfaatan drainase yang bijaksana IV - 18