Ethics in Market Competition Mery Citra.S,SE.,MSi Business Ethics #7
Monopoli Monopoli adalah suatu bentuk penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku atau satu kelompok pelaku usaha Monopoli by law Monopoli by nature Monopoli by license
Proses Monopolisasi Penentuan mengenai pasar bersangkutan Pasar bersangkutan : pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan/atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan/atau jasa tersebut Struktur pasar Perilaku pasar Pangsa pasar Harga pasar Penilaian terhadap keadaan pasar dan jumlah pelaku usaha Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa jika dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu Kehendak untuk melakukan monopoli
Praktik Monopoli Adanya pemusatan kekuatan ekonomi Pemusatan kekuatan tersebut berada pada satu atau lebih pelaku usaha ekonomi Pemusatan kekuatan ekonomi tersebut menimbulkan persaingan usaha tidak sehat Pemusatan kekuatan ekonomi tersebut merugikan kepentingan umum
Posisi Dominan Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
Penyalahgunaan Posisi Dominan 1. Menetapkan syarat-syarat perdagangan tertentu yang bertujuan untuk mencegah dan/atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan/atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas 2. Membatasi pasar dan pengembangan teknologi atas produk yang dihasilkannya 3. Menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar
Praktik yang dapat mengakibatkan penyalahgunaan posisi dominan Jabatan rangkap Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan pada waktu bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain apabila perusahaan-perusahaan tersebut: berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat Pemilikan saham Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar yang sama atau mendirikan beberapa perusahaan yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan yang sama apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan satu pelaku usaha menguasai lebih dari 50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu, atau dua atau tiga pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan bidang usaha dan melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut akan mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat
HAL-HAL YANG DILARANG DILAKUKAN PELAKU USAHA MENURUT UU NO 5 TAHUN 1999
Pelaku usaha dilarang melakukan praktek oligopoli (UU no 5/99 psl 4) yaitu apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Pelaku usaha dilarang melakukan penetapan harga (uu no 5/99 psl 5-8) Pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian dengan pesaing untuk membagi wilayah atau alokasi barang dan jasa (UU no 5/99 psl 9) Pelaku usaha dilarang melakukan integrasi vertikal (UU no 5/99 psl 14)
Pelaku usaha dilarang melakukan perjanjian tertutup (UU no 5/99 psl 15) Pelaku usaha dilarang melakukan pemboikotan terhadap pelaku usaha lain (UU no 5/99 psl 10) Pelaku usaha dilarang membuat kartel (UU no 5/99 psl 11) Pelaku usaha dilarang melakukan trust (UU no 5/99 psl 12) Pelaku usaha dilarang melakukan oligopsoni (UU no 5/99 psl 13)
Pelaku usaha dilarang melakukan praktek monopoli (UU no 5/99 psl 17) yaitu apabila satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Pelaku usaha dilarang melakukan monopsoni (uu no 5/99 psl 158) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan pasar yang mengakibatkan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat (UU no 5/99 psl 19)
Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lain yang termasuk komponen harga barang atau jasa (UU no 5/99 psl 21) Pelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan untuk menentukan pemenang tender (UU no 5/99 psl 22) Pelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaing (UU no 5/99 psl 23) Pelaku usaha dilarang melakukan persekongkolan untuk menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya (UU no 5/99 psl 24)