I. LATAR BELAKANG GRHA SINERGI PERADAH

dokumen-dokumen yang mirip
VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA KONGRES GERAKAN ANGKATAN MUDA KRISTEN INDONESIA (GAMKI) TAHUN 2015

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla ul Anwar merupakan salah satu. Madrasah Swasta yang di selenggarakan oleh Perguruan Mathla ul Anwar Kota

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA PEMBUKAAN KONVENSI NASIONAL GUGUS KENDALI MUTU-INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (GKM-IKM)

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB 7 PENUTUP. tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini maka dapat diperoleh kesimpulan

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaharani Saraswati, 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN JULI 2011 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juli 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

SUMMARY REPORT RAPAT KERJA NASIONAL II HIMPUNAN GKN INDONESIA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE XIX Tanggal 27 April 2015

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras. membantu peserta didik agar nantinya mampu

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia dihadapkan pada perkembangan dalam berbagai bidang dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi. ASEAN (MEA) secara efektif berpotensi mendorong pertumbuhan jumlah

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI DESKRIPTIF ASPEK PERMODALAN KOPERASI DALAM IMPLEMENTASI UU NO 17 TAHUN 2012 PADA KOPERASI MAHASISWA SE-KOTA BANDUNG

GAMBARAN UMUM KEWIRAUSAHAAN. PERTEMUAN KEDUA UNIVERSITAS IGM BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si.

H. AZWIR, S.Sos AMRAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi. Sihombing (2001)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV TINJAUAN TERHADAP PERUBAHAN MINAT MELAYANI DARI PERSPEKTIF PERUBAHAN SOSIAL

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

DEWAN RISET NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SAMBUTANBUKUPANDUAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-84 TAHUN 2012

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

#GusDur

GARIS BESAR HALUAN KERJA FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK INDONESIA A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

ANGGARAN DASAR DEWAN MAHASISWA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PEMBUKAAN

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN SDM BERBASIS PELATIHAN KETERAMPILAN DAN PERBERDAYAAN PEMUDA

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada. Fenomena ini tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. para pejabat Kementerian Pendidikan Nasional, Kepala Dinas Pendidikan di daerah,

2014/05/04 10:09 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan GERAKAN BANGGA PENYULUH PERIKANAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

I. Pendahuluan Bahasa adalah salah satu alat perhubungan paling utama untuk berkomunikasi karena dengan adanya bahasa seseorang akan mampu

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

Transkripsi:

I. LATAR BELAKANG Peran Pemuda dalam merespon arus globalisasi sangatlah penting, mengingat kemajuan bangsa ini ditentukan oleh keterlibatan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Indonesia membutuhkan generasi muda yang hebat serta mempunyai sikap inovatif dan kreatif dikombinasikan dengan sikap disiplin, kritis, dinamis, dan tidak mudah terbawa oleh arus modernisasi. Generasi muda semestinya memiliki sikap yang kuat dalam menghadapi kenyataan, memahami nilai-nilai budaya bangsa, bersedia berkompetisi untuk knowledge based society dan memiliki kepribadian yang pasti. Intinya ialah generasi muda yang mampu memelihara harmonisasi kehidupan dan mampu menjadi manusia berakhlak yang berpegang teguh pada norma mulia dan patuh serta taat beragama. Sebagai harapan bangsa, para pemuda Indonesia harus selalu melatih kepemimpinan dalam dirinya. Selalu senantiasa meningkatkan jiwa kepemimpinan yang dekat dengan rakyat. Sebagai contoh, seorang pemimpin yang bijaksana adalah tidak hanya sekedar menduduki singgsana namun tetap konsisten untuk memperhatikan nasib rakyat. Sebuah perubahan seharusnya tidak menunggu banyak orang untuk berubah. Generasi muda yang berkualitas akan bergerak dengan sendirinya beserta kalangan pemuda yang teguh komitmen untuk merintis perubahan demi kejayaan Bangsa. Peran serta para pemuda dalam setiap momentum sangatlah penting dan bukan sebagai objek suatu peristiwa melainkan sebagai subjek penentu perubahan, yang mendorong setiap perubahan kearah yang konstruktif serta menjadi kekuatan moral dalam mengawal setiap perjalanan dan pembangunan bangsa. Berbagai dampak negatif modernisasi menghinggapi pemuda Indonesia saat ini, seperti buta akan realitas sosial yang ada, ditambah dengan prilaku individualis, pragmatis, hedonis dan konsumtif yang menyebabkan turunnya citra daya saing pemuda sebagai tonggak inovasi dan kedigdayaan suatu bangsa, terlebih dalam menghadapi arus globalisasi saat ini.

Dimana tantangan yang ada saat ini semakin besar dalam arus globalisasi, yang hadir dengan wajah ganda. Disatu sisi globalisasi dapat menghubungkan dengan cepat orangorang dari seluruh penjuru dunia dalam satu pergaulan yang disebut komunitas global (Global Community), disisi lain, globalisasi justru mulai mempertajam identitas masingmasing manusia dengan ciri khas etnik, agama, ideologi dan gaya hidup dalam kebersamaan global yang justru mengedepankan persaingan pasar dan modal. Beberapa langkah strategis untuk mengembangkan potensi pemuda Indonesia sesuai harapan yang diimpikan semua pihak, dimana fungsi pemuda adalah sebagai pelopor dan penentu perubahan. Pemuda dihadapkan pada persaingan bebas antara Negara Negara ASEAN dalam mengembangkan dan menguasai perekenomian, dengan adanya tantangan ini perlu ditanamkan pemikiran dan pandangan bahwa kesepakatan dan pemahaman terkait MEA bukanlah suatu ancaman melainkan suatu peluang dalam memudahkan bangsa kita memasuki pasar dunia, paling tidak dimulai dengan menguasai pasar ekonomi di sepuluh Negara ASEAN; Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, Brunai Darusalam, dan Filipina. Indonesia memiliki peluang yang sangat besar, hal ini karena Indonesia didukung dengan potensi alam Indonesia yang melimpah serta sumberdaya masyarakat yang unggul. Tantangan ini akan semakin besar karena faktanya sasaran pasar yang paling potensial adalah Indonesia, karena memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yakni ± 250 juta jiwa atau hampir setengah dari jumlah penduduk negara yang tergabung dalam ASEAN yang berjumlah ± 600 juta jiwa, artinya separuh dari pasar ekonomi di ASEAN adalah negara yang sangat kaya bernama Indonesia. Indonesia saat ini memiliki kesempatan yang sangat besar untuk berkembang dalam kompetisi terkait dengan MEA ini. Disamping sumber daya masyarakat yang dimiliki sudah sangat besar serta tidak kalah penting adalah sumberdaya alam yang ada saat pun sudah sangat mendukung untuk menguatkan Indonesia pada kompetisi MEA ini. Terkait dengan sumberdaya alam yang dimiliki, salah satunya yang menjadi penunjang perekonomian Indonesia adalah Pariwisata. Dimana pariwisita Indonesia saat ini sudah

sangat diakui oleh dunia. Sebagai salah satu bagian dari pariwisata tersebut adalah museum. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimana jumlah museum di Indonesia (300++) memang masih sedikit dibandingkan dengan beberapa negara lain, akan tetapi penyebaran museum daerah yang menjadi bagian wajib dari satu propinsi menjadi kelebihan sendiri. Selain beberapa propinsi baru yang terbentuk di lima tahun terakhir, setiap propinsi di Indonesia memiliki museum sendiri yang menjadi jendela informasi budaya lokal. Jumlah museum swasta yang terus bertambah pun menjadi salah satu indikasi masih adanya dukungan masyarakat pada kegiatan pelestarian kebudayaan melalui museum serta pariwisata nasional. Bukan hanya pariwisata, Indonesia juga memiliki sistem ekonomi kerakyatan yang kuat, dan berbeda dengan sistem ekonomi Negara lain, Indonesia memiliki KOPERASI. Koperasi yang sejak awal diperkenalkan dan dibentuk di Indonesia diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat atau ekonomi kecil menengah. Keberadaan koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, karena berasal dari pemikiran bersama dan untuk kepentingan bersama. Koperasi diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan kemandirian, kerjasama, gotong royong, kesejahteraan bersama dan beberapa esensi moral lainnya. Ditinjau dari perkembangan jumlah koperasi yang mencapai 220.000 koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang anggotanya hampir mencapai 34,7 juta jiwa seharusnya semangat koperasi di Indonesia sudah dapat menunjukkan perannya di perekonomian Indonesia dengan baik, namun kenyataannya koperasi belum sepenuhnya berperan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat seperti yang temaktub di dalam UUD 1945 Pasal 33. Perlunya pemuda memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi, untuk merangsang kebebasan berkreasi dan berinovasi dalam berwirausaha (enterpreneurship) muda yang berkarakter. Pentingnya peran pemuda Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), dimana pemuda merupakan tulang punggung perubahan dan pelopor perubahan sehingga dibutuhkan kesiapan dan perhatian khusus yang berkaitan terhadap kebijakan

pemerintah serta kesiapan mental pemuda itu sendiri. Hal yang perlu dipersiapkan oleh generasi muda dalam menghadapi MEA seperti mengembangkan kemampuan diri dengan memanfaatkan modernisasi seperti internet, mengikuti berbagai macam seminar, pelatihan, dan workshop yang berkaitan dengan pengembangan jiwa kewirausahaan. Diharapkan dengan penanaman entrepeneurship skill dan kreatifitas di kalangan pemuda Indonesia mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa depan. Kesiapan menghadapi MEA harus diperhatikan secara serius oleh pemuda-pemuda Indonesia mengingat Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan agenda ini. Pada hakikatnya pemuda adalah manusia emas dalam suatu kehidupan serta pemegang estafet kemajuan bangsa di masa yang akan datang, mengingat pemuda memiliki sifat dinamis dan mampu menjawab tantangan yang lebih ekstrim dibandingkan dengan generasi terdahulu. Kepekaan dalam menyelesaikan masalah ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini, seperti inflasi, meningkatnya tingkat kemiskinan yang begitu tajam, membuat kondisi ekonomi indonesia semakin terpuruk. Oleh karena itu, peran pemuda sangatlah penting dalam upaya penyelamatan ekonomi yang terjadi saat ini. Tertanamnya pemikiran dan kesadaran pemuda adalah harapan bagi bangsa, pemuda diharapkan senantiasa bersikap dinamis dan senantiasa menggali keterampilannya sehingga cita-cita bangsa Indonesia menjadi negara maju akan terwujud melalui kegiatan berwirausaha. Pemuda sebagai ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia diharapkan berani mengambil sikap dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan segala potensi yang ada dalam dirinya. Seorang pemuda diharapkan selalu bersinergi dan bekerjasama dalam memanfaatkan peluang sekecil apapun agar bangsa Indonesia mampu bersaing di Pasar ASEAN. Merespon hal-hal tersebut, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia ( DPN Peradah Indonesia ), akan mengadakan Konsolidasi Nasional Pemuda Hindu Se-Indonesia yang dirangkaikan dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). Agenda nasional ini merupakan respon Pemuda Hindu yang terhimpun dalam wadah Peradah Indonesia terhadap dinamika yang ada, khususnya dalam merespon Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA )

Konsolidasi Nasional ini direncanakan melibatkan perwakilan Peradah se-indonesia yang berjumlah 150 Orang, dengan mengadakan: 1. Rapat Kerja Nasional ( Rakernas ) X DPN Peradah Indonesia 2. Simposium Ekonomi Nasional DPN Peradah Indonesia 3. Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ). 4. Dharma Yadnya ( Perjalanan Suci ) Kegiatan ini diharapkan akan mendapat dukungan dan kerjasama dari Berbagai Pihak Demi kemajuan bangsa dan Negara, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean dan Globalisasi saat ini. II. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN Sebagai konsolidasi Peradah Indonesia dari seluruh Indonesia, untuk merumuskan berbagai Program kerja yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan Negara. Sebagai bagian dari upaya membangun (kembali) semangat Generasi Muda, menghadapi dinamika Globalisasi, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Membangun kembali semangat ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dikalangan generasi muda, masyarakat umum dan pelaku usaha, demi Indonesia Jaya. Membangun komitmen masyarakat, dunia usaha dan Generasi Muda terhadap pengembangan produk dan potensi yang ada. Mengajak generasi muda Hindu khususnya dalam berwirausaha, kreatif dan inovatif menghadapi Ekonomi Global saat ini. III. TEMA KEGIATAN Tema yang diusung dalam kegiatan ini yaitu Kerja dan Karya Untuk Indonesia Jaya IV. BENTUK KEGIATAN 1. Rakernas Sebagai konsolidasi Generasi Muda Hindu Indonesia untuk merumuskan berbagai program kerja dan gagasan dalam kontribusi terhadap pembangunan, dan beberapa isu lain, seperti:

a. Pembahasan situasi nasional terkini sehubungan dengan pemberlakuan masyarakat ekonomi asean dan penguatan system koperasi yang ada b. Tukar pengalaman antar daerah dalam menghadapi situasi terkini c. Mengidentifikasi masalah yang ada untuk sehingga menghasilkan program yang tepat sasaran. d. Mensosialisasikan dinamika perkembangan Masyarakat Ekonomi Asean kepada khayalak Umum. e. Menyusun strategi bersama untuk menghadapi MEA dan Meningkatkan SDM Masyarakat, khususnya generasi Muda Hindu.. f. Mensinergikan pergerakan antar daerah untuk menjadi kekuatan pergerakan local, regional dan nasional g. Menyusun agenda nasional yang berbasis pergerakan di tingkat local. 2. Simposium Nasional Ekonomi dan Sosialisasi MEA Simposium Nasional ekonomi diadakan sebagai wujud kontribusi Generasi Muda Hindu yang tergabung dalam Peradah Indonesia, untuk mensosialisasikan perkembangan Ekonomi dewasa ini, mencari solosi menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, yang salah satunya memperkuat sistem Koperasi yang sudah membudaya di Indonesia. Dimana simposium ini dilakukan sebagai wujud komitmen Peradah Indonesia dalam mencari dan memberikan solusi yang tepat dan cepat terhadap perkembangan Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) dan upaya untuk mensosialisasikan sistem ekonomi kerakyatan yang dimiliki, yaitu Koperasi. System Koperasi merupakan system ekonomi yang sangat tepat dalam berkompetisi menghadapi MEA dan sangat perlu untuk disikapi dengan positif dan terus disosialisasikan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada para generasi muda Indonesia. V. WAKTU DAN TEMPAT Keseluruhan acara akan diadakan pada hari Jumat s.d Minggu, 25 27 Maret 2016 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan agenda sebagai berikut :

Simposium Nasional Ekonomi dan Sosialisasi Jumat, 25 Maret 2016 Museum Vredeburg, Jl. Jend A.Yani,No.6 Yogyakarta Rakernas 26 27 Maret 2016 Balai Diklat Kesejahteraan Sosial, Jl. Veteran No.8 Yogyakarta PENUTUP Mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan kehidupan masyarakatnya yang sejahtera, rukun dan damai adalah semangat dan motivasi spiritual yang harus selalu ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda, harus terus ditingkatkan. Kekayaan ekonomi kerakyatan sebagai jati diri bangsa Indonesia merupakan aset bangsa Indonesia yang harus dipertahankan dan dijadikan strategi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam menghadapi tantangan globalisasi. Melalui kegiatan ini, kami berharap mendapat dukungan semua pihak untuk bersama peran serta anak muda dan masyarakat umum dalam berkontribusi menghadapi MEA Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

JADWAL ACARA KONSOLIDASI NASIONAL PERADAH INDONESIA Daerah Istimewa Yogyakarta Jumat Minggu / 25 27 Maret 2016. Hari Pertama: Jumat, 25 Maret 2016 07.00-08.30 Registrasi Pembukaan Rakernas X Peradah Indonesia 08.30-10.00 Pembukaan 10.00-13.00 Simposium Ekonomi Nasional 13.00-14.00 Tri Sandhya, Istirahat, Makan 14.00-19.00 Sharing Antar DPP dan DPK Bersama DPN 19.00-20.00 Bersih diri dan makan malam 20.00-22.00 Pleno I (Jadwal Acara, Tatib, Pemilihan Pimpinan Sidang) 22.00-07.00 Istirahat Hari Kedua: Sabtu, 26 Maret 2016 06.00 07.00 Yoga / Senam Kesehatan 07.00-08.00 Bersih Bersih dan Sarapan 08.00-09.00 Registrasi dan Persiapan 09.00-12.00 Sidang Komisi (Program Kerja DPN) 12.00-13.00 Tri Sandhya, Istirahat, Makan 13.00-14.00 Sidang Pleno II (Peraturan Organisasi) 14.00-18.00 Sidang Pleno III (KPI DPN) 18.00-19.30 Bersih diri, Tri Sandhya 19.30-21.00 Penutupan Rakernas X 21.00-22.00 Acara bebas 22.00-07.00 Istirahat Hari Ketiga: Minggu, 27 Maret 2016 06.00-08.00 Sarapan 08.00-09.00 Persiapan Dharma Yatra 09.00-16.00 Dharma Yatra Kebeberapa Pura dan Candi Hindu di Yogyakarta 16.00 - Selesai Perjalanan pulang