Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2009 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU

Form. Surat Keputusan Pembaharuan IUI

Form. Surat Permohonan Nomor :..,. Lampiran : Perihal : Pendaftaran ulang IUI-PHHK Kepada Yth.

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 252 / 17 / VI /2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 300/Kpts-II/2003 TENTANG PENDAFTARAN ULANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU MENTERI KEHUTANAN,

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Izi

KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 251 / 17 / VI /2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.35/Menhut-II/2008 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. Nomor : P.55/Menhut-II/2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 17/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PEMEGANG IZIN USAHA INDUSTRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Sanksi Administratif. Pemegang Izin. Pengenaan. Pencabutan.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.35/Menhut-II/2008 TANGGAL : Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 146 TAHUN 2010 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.16/Menhut-II/2007 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.19/Menhut-II/2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

this file is downloaded from

PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) KECIL, MENENGAH, BESAR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG

M E M U T U S K A N :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.80/Menhut-II/2006 TENTANG

DAFTAR ISIAN UNTUK PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI TANPA MELALUI TAHAP PERSETUJUAN PRINSIP *) (BARU, RUSAK, HILANG)

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU RAKYAT

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN. KEHUTANAN. Industri. Bahan Baku. Hasil Hutan Kayu. Pemenuhan.

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.9/Menhut-II/2012 TENTANG RENCANA PEMENUHAN BAHAN BAKU INDUSTRI (RPBBI) PRIMER HASIL HUTAN KAYU

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6887/KPTS-II/2002 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 35/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI EKSPOR PRODUK KAYU ULIN OLAHAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 43/Menhut-II/2009 TENTANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/MPP/KEP/1/2003 TENTANG KETENTUAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN BARU IZIN USAHA INDUSTRI TANPA MELALUI PERSETUJUAN PRINSIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. IZIN USAHA. Industri. Ketentuan. Pencabutan.

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 10.1/Kpts-II/2000 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN MENTERI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

this file is downloaded from

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, maka perlu pengaturan kembali mengenai Tata Cara Pemberian dan Peluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil H

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 7/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PEMENUHAN BAHAN BAKU KAYU UNTUK KEBUTUHAN LOKAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.31/Menhut-II/2014 TENTANG

Surat Permohonan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK)

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI NOMOR : P.14/PHPL/SET/4/2016 TENTANG

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini :... Nama Penanggung Jawab/Kuasa :... Alamat Penanggung Jawab/Kuasa :... Nama Perusahaan :...

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 590/MPP/Kep/10/1999 TANGGAL : 13 Oktober 1999

this file is downloaded from

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DAN IZIN USAHA KAWASAN INDUSTRI

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

MENTERI KEHUTANAN, MEMUTUSKAN :

DAFTAR ISIAN UNTUK PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI TANPA MELALUI PERSETUJUAN PRINSIP *) (BARU, RUSAK, HILANG) I. KETERANGAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG PERIZINAN INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 33/Kpts-II/2003 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 205/Kpts/OT.210/3/2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

PERMOHONAN IJIN USAHA INDUSTRI ( IUI ) Nomor:

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.23/Menhut-II/2007 TENTANG

DAFTAR ISIAN UNTUK PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) TANPA PERSETUJUAN PRINSIP *) (BARU, RUSAK, HILANG) I. KETERANGAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2010 KEMENTERIAN KEHUTANAN. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan. Prosedur. Hutam Produksi.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.26/Menhut-II/2012

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 324/Kpts/TN.120/4/94 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 6885/Kpts-II/2002 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

2016, No dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007

Menimbang : Mengingat :

FORMULIR PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

DAFTAR ISIAN UNTUK PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) MELALUI PERSETUJUAN PRINSIP *) (BARU, RUSAK, HILANG) I. KETERANGAN UMUM

this file is downloaded from

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR: 5 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.34/MENHUT-II/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1191/MENKES/SK/IX/2002

SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) BARU / DAFTAR ULANG

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 372/MPP/Kep/12/2001 TENTANG

DAFTAR ISIAN UNTUK PERMINTAAN IZIN USAHA INDUSTRI TANPA MELALUI PERSETUJUAN PRINSIP (BARU, RUSAK, HILANG) I. KETERANGAN UMUM : : : : :

KOP SURAT BKPM RI IZIN KANTOR PERWAKILAN PERUSAHAAN ASING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Izin Usaha. Kawasan Hutan Silvo Pastura. Hutan Produksi

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

CHECKLIST Izin Hak Pengusahaan Pariwisata Alam di UPT Taman Hutan Raya (TAHURA) R. SOERJO

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 357/Kpts/HK.350/5/2002 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN USAHA PERKEBUNAN MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.293 / MENHUT-II / 2007 TENTANG

Transkripsi:

Lampiran I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009 Format Surat Permohonan Nomor :.., Lampiran : Perihal : Pendaftaran ulang IUI-PHHK Kepada Yth....*) di... Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk pendaftaran ulang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu, dengan data sebagai berikut : 1. Nama Pemohon/Perusahaan :.. 2. Alamat Pemohon/Perusahaan :.. 3. Jenis Industri :.. 4. Lokasi Pabrik :.. 5. Produksi : No. Jenis Produksi Kapasitas Produksi (m 3 /tahun) 1. 2. Kapasitas terpasang (m 3 /tahun) 6. Nilai Investasi : Rp (.) 7. Jumlah Tenaga Kerja : Laki-laki orang Perempuan..orang 8. Sebagai kelengkapan terlampir kami sampaikan : Daftar Isian SPT/Izin Usaha Industri dan atau Izin Industri Perubahanny Demikian atas persetujuannya kami sampaikan terima kasih. Tembusan :...,... 1. Menteri Kehutanan 2. Gubernur... Nama dan tanda tangan Pemohon 3. Bupati/Walikot... Asli bermaterai Rp. 6.000,- 4. Kepala Dinas Propinsi... 5. Kepala Dinas Kabupaten/Kota... 6. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah... 7. Arsip *) Catatan: (1) IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 2.000 (dua ribu) meter kubik per tahun ditujukan kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota; (2) IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 6.000 (enam ribu) meter kubik per tahun ditujukan kepada Kepala Dinas Provinsi. (3) IUIPHHK dengan kapasitas produksi di atas 6.000 (enam ribu) meter kubik per tahun ditujukan kepada Direktur Jenderal.

Lampiran II PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009 Format Daftar Isian DAFTAR ISIAN PENDAFTARAN ULANG INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU (IPHHK) A. DATA UMUM 1. Nama Perusahaan : 2. Alamat Kantor : Pusat : Jl. Telp. Perwakilan : Jl. Telp. Cabang : Jl. Telp. 3. Lokasi Pabrik : Desa : Kecamatan : Kabupaten / Kota : Provinsi : 4. Akte Pendirian Perusahaan : Notaris : SIUP : NPWP : 5. Izin Usaha Industri : No Tanggal Pemberi Ijin SPT/Izin Usaha Industri : Izin Industri Perubahan : Izin Industri Terakhir : 6. Group Perusahaan : PT. PT. Dst (apabila ada) 7. Pemegang Saham : PT Jumlah saham : Lembar % PT Jumlah saham : Lembar % Dst 8. Direksi : Direktur Utama : Direktur : Direktur :

9. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Komisaris I : Komisaris II : 10 Tenaga Kerja : Tenaga Kerja Jumlah Asal Negara Keterangan 1). Tenaga Asing orang 2). Tenaga Indonesia orang - Buruh Pabrik Jumlah Keterangan 1). Tetap : orang 2). Tidak tetap : orang Teknis Kehutanan : Jumlah Pendidikan Keterangan 1). Pengukur : orang Penguji Kayu Bulat 2). Pengukur : orang Penguji Kayu olahan 3). dst.. 11 Dampak Lingkungan Pengolah Limbah Fasilitas IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah) yang dimiliki: - - Dokumen lingkungan yang dimiliki : B. DATA TEKNIS 1 Lokasi Pabrik : Desa : Kabupaten : Propinsi : 2 Luas Tanah Luas Bangunan 1). Kantor : m 2 2). Pabrik : m 2 3). Gudang : m 2 4). Bengkel : m 2 Luas Logyard/ Logpond 3 Komoditi yang dihasilkan : m 2 atau hektar :

Dst 4 Kapasitas : Izin Produksi Terpasang (m 3 /tahun) (m 3 /tahun) Kayu Gergajian Veneer : Kayu lapis Laminated Veneer : Lumber (LVL) d. Chips : e. MDF : f. Particle Board : g. Lain lain : 5 Daftar Mesin : 1. Mesin Utama Spesifikasi/Merk/negara/tahun Jumlah Kapasitas (unit) (m 3 /tahun).................. Dst 2. Mesin Penunjang Spesifikasi/Merk/negara/tahun Jumlah Kapasitas (unit) (m 3 /tahun).................. Dst 6 Realisasi Produksi (selama 3 tahun terakhir) 1. Th.2006 Rencana ( m 3 ) Realisasi ( m 3 ) Prosentase (%) 2. Th. 2007 Rencana ( m 3 ) Realisasi ( m 3 ) Prosentase (%) 3. Th. 2008 Rencana ( m 3 ) Realisasi ( m 3 ) Prosentase (%) 7 Pemasaran 1. Th.2006 Dalam Negeri (m 3 ) Volume Ekspor (m 3 ) & Negara Tujuan Group Pemasaran

2. Th. 2007 Dalam Negeri (m 3 ) 3. Th. 2008 Dalam Negeri (m 3 ) Volume Ekspor (m 3 ) & Negara Tujuan Volume Ekspor (m 3 ) & Negara Tujuan Group Pemasaran Group Pemasaran 8. Jenis dan Sumber Bahan Baku Sumber Bahan Baku Vol (m3) Persentase (%) Keterangan Tahun 2007 IUPHHK-HA IUPHHK-HT Perhutani d. Hutan rakyat Jenis :... e. Perkebunan f. Impor g. ILS Tahun 2008 IUPHHK-HA dst 9 Masuk dalam Asosiasi : 1. 2. Demikian Daftar Isian ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila ternyata tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku....,... 2009 Direktur /Pemohon Nama dan tanda tangan Pemohon Asli bermeterai Rp. 6.000,- (...)

Lampiran III PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.24/Menhut-II/2009 TANGGAL : 1 April 2009 Keputusan tentang Pembaharuan IUIPHHK Contoh KEPUTUSAN *)MENTERI KEHUTANAN /GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA NOMOR :... TENTANG PEMBAHARUAN IZIN USAHA INDUSTRI PRIMER HASIL HUTAN KAYU ATAS NAMA.... DI PROVINSI *)MENTERI KEHUTANAN /GUBERNUR /BUPATI/WALIKOTA, Membaca : Surat... Nomor... tanggal... perihal Pendaftaran Ulang IUI-PHHK Menimbang : bahwa... telah diberikan izin usaha industri primer hasil hutan kayu sesuai Keputusan... Nomor... tanggal..., dengan jenis industri dan kapasitas sebagai berikut :... bahwa berdasarkan Pasal 105 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Nomor 3 Tahun 2008, Menteri Kehutanan berwenang mengatur, membina dan mengembangkan industri primer hasil hutan; bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.../Kpts-II/2009 disebutkan bahwa setiap izin usaha industri primer hasil hutan kayu wajib melakukan pendaftaran ulang; d. bahwa berdasarkan hasil penilaian terhadap data atau dokumen daftar ulang..., yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan pembaharuan izin usaha industri primer hasil hutan kayu; e. bahwa sehubungan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu menerbitkan pembaharuan izin usaha industri primer hasil hutan kayu atas nama... dengan Keputusan *)Menteri Kehutanan / Gubernur / Bupati / Walikot Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian;

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Nomor 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan Pengembangan Industri; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1995 tentang Izin Usaha Industri; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1987 tentang Penyederhanaan Pemberian Izin Usaha Industri; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 31/P Tahun 2007; 10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 20 Tahun 2008; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor 50 Tahun 2008; 12. Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.456/Menhut- II/2004 tentang 5 (lima) Kebijakan Prioritas Bidang Kehutanan dalam Program Pembangunan Nasional Kabinet Indonesia Bersatu; 14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut- II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Nomor P.64/Menhut-II/2008; 15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut

II/2008 tentang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan; 16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.../Menhut- II/2009 tentang Pendaftaran Ulang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu. M E M U T U S K A N: Menetapkan : PERTAMA : Memberikan Pembaharuan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kepada : - Nama : - Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : - Alamat Perusahaan :... Telp.... - Lokasi Pabrik : Desa... Kecamatan... Kabupaten/Kota... untuk menjalankan perusahaan industri primer hasil hutan kayu : - Jenis Industri :... Kapasitas Izin :... m 3 /tahun - Jenis Industri :... Kapasitas Izin :... m 3 /tahun Daftar mesin utama produksi adalah sebagaimana tersebut pada lampiran, yang merupakan satu kesatuan dengan keputusan ini. KEDUA : Kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Pemegang Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu PT.... sebagai berikut : 1. wajib menjalankan usaha industri sesuai dengan izin yang dimiliki; 2. wajib mengajukan izin perluasan, apabila melakukan perluasan produksi melebihi 30 % (tiga puluh perseratus) dari kapasitas produksi yang diizinkan; 3. wajib menyusun dan menyampaikan rencana pemenuhan bahan baku industri (RPBBI) setiap tahun; 4. wajib menyusun dan menyampaikan laporan bulanan realisasi pemenuhan dan penggunaan bahan baku serta produksi; 5. wajib membuat atau menyampaikan laporan mutasi kayu bulat (LMKB) dan laporan mutasi hasil hutan olahan (LMHHO); 6. wajib melakukan kegiatan usaha industri sesuai dengan yang ditetapkan dalam izin;

7. wajib melaporkan secara berkala kegiatan dan hasil industrinya kepada pemberi izin dan instansi yang diberikan kewenangan dalam pembinaan dan pengembangan industri primer hasil hutan; 8. wajib memiliki tenaga pengukuran dan pengujian hasil hutan bersertifikat; 9. dilarang memperluas usaha industri tanpa izin; 10. dilarang memindahkan lokasi usaha industri; 11. dilarang melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan terhadap lingkungan hidup yang melampaui batas baku mutu lingkungan; 12. dilarang menadah, menampung, atau mengolah bahan baku hasil hutan yang berasal dari sumber bahan baku yang tidak sah (illegal); 13. wajib mendapatkan persetujuan terlebih dahulu apabila melakukan penambahan mesin utama produksi; 14. wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis apabila mengadakan perubahan terhadap nama, alamat dan atau penanggung jawab perusahaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah perubahan dilakukan; 15. melaksanakan upaya keseimbangan supply-demand dan kelestarian sumber bahan baku, antara lain melalui upaya meningkatkan penggunaan bahan baku kayu dari non hutan alam (kayu dari hutan tanaman, hutan tanaman rakyat, dan peremajaan perkebunan), serta menjalin kerja sama atau kemitraan dengan masyarakat (Community Development) dalam pengadaan bahan baku dari hasil pembangunan hutan tanaman; 16. mematuhi segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang industri, terutama yang terkait dengan industri primer hasil hutan kayu, termasuk dalam hal ini industri perkayuan yang bersifat integrated. KETIGA KEEMPAT : Pemegang izin usaha industri primer hasil hutan kayu yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. : Pembaharuan Izin Usaha Industri ini berlaku selama perusahaan industri ini beroperasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. KELIMA : Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Keputusan... Nomor... tanggal..., sepanjang yang menyangkut izin usaha industri primer hasil hutan kayu.

KEENAM : Pembaharuan Izin Usaha Industri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di :... pada tanggal :... *) Menteri Kehutanan / Gubernur /Bupati/Walikota ttd... Salinan Keputusan ini, disampaikan Kepada Yth. : 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Perindustrian; 3. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Gubernur...; 5. Bupati/Walikota...; 6. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan; 7. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi...; 8. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Perindustrian di Provinsi...; 9. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan di wilayah Kabupaten/Kota...; 10. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Perindustrian di wilayah Kabupaten/Kota...; 11. Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah...; 12. Pemohon *) Catatan: 1. Pembaharuan IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 2.000 (dua ribu) meter kubik per tahun diterbitkan oleh Kepala Dinas kabupaten/kota atas nama Bupati/Walikota; 2. Pembaharuan IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 6.000 (enam ribu) meter kubik per tahun diterbitkan oleh Kepala Dinas Provinsi atas nama Gubernur. 3. Pembaharuan IUIPHHK dengan kapasitas produksi di atas 6.000 (enam ribu) meter kubik per tahun diterbitkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Kehutanan.

Lampiran Keputusan *) Menteri Kehutanan/Gubernur/Bupati/Walikota Nomor : Tanggal : Tentang : Pembaharuan IUIPHHK atas nama... di Provinsi... I. Penanggung Jawab, Produksi, Investasi, dan Tenaga Kerja : 1. Penanggung jawab : Direktur Utama :... Komisaris Utama :... Alamat Pusat :... Telp.... Perwakilan/Cabang :... Telp.... d. Pemegang saham :... (sesuai Akta Notaris... Nomor... tanggal...) 2. Produksi : Jenis Produksi Kapasitas Izin Produksi (m³ per tahun)............ Keterangan 3. Daftar Mesin Utama Produksi : No Nama Mesin Spesifikasi teknis/merk/th pembuatan 1. Rotary Lathe 2. Hot Press 3. Band Saw 4. Chipper...dst Jumlah (Unit) Ket. 4. Total Investasi : Rp... (...rupiah). 5. Jumlah Tenaga Kerja : Laki - laki :... orang Perempuan :... orang 6. Pengelolaan limbah :......,... *) Menteri Kehutanan / Gubernur / Bupati/Walikota ttd...